Profil Keluarga Dampingan GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

2 Keluarga Bapak I Ketut Wandi ini hidup dalam kesederhanaan bersama keluarganya. Dalam kesehariannya, Bapak I Ketut Wandi merupakan seorang petani, namun seiring bertambahnya umur beliau sudah jarang pergi ke sawah. Selain itu beliau juga sudah tuli sehingga susah untuk diajak berkomunikasi, yang lebih memprihatinkan, istrinya yaitu Ibu Wayan Budi terkena diabetes dan stroke sehingga dia tidak dapat melakukan aktivitas apapun, dia hanya bisa terbaring di atas tempat tidur dan dirawat oleh menantu dari anak pertamanya. Anak pertamanya laki-laki telah menikah dan tinggal di rumah yang ditempati Bapak I Ketut Wandi beserta keluarga lainnya, dan anak keduanya juga telah menikah ke Nusa Penida dan menetap disana, sedangkan anak kedua ketiganya telah meninggal 2 tahun yang lalu karena sakit. Untuk kebutuhan hidup sehari-hari Bapak I Ketut Wandi dan istrinya ditanggung oleh anaknya. Keluarga ini menempati rumah sederhana dengan bangunan dapur terpisah. Kontraksi rumah Bapak Ketut Wandi mengikuti rumah tradisional masyarakat Bali pada umumnya, dimana kamar tidur terpisah dengan dapur yang dibangun dengan batako tanpa adanya finishing seperti plesteran dan cat serta tanpa adanya plafond. Di bagian utara-timur terdapat pura keluargasanggah dan di sebelah timur terdapat Bale Dangin. 1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1 Pendapatan Keluarga Pendapatan keluarga Bapak I Ketut Wandi berasal dari hasil anaknya sebagai sopir truk, karena disini anaknya lah yang menjadi tulang punggung keluarga seorang diri karena istrinya juga tidak bekerja. Sebagai sopir, Bapak Wayan Nurita mendapat upah kurang lebih Rp 100.000,00 setiap kali berangkat bekerja. 3

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

Pengeluaran keluarga Bapak I Ketut Wandi lumayan besar, jika dibandingkan dengan pendapatan yang beliau terima tidak begitu besar. Beliau sebisa mungkin mengatur keuangan agar semua kebutuhan terpenuhi.

1.2.2.1 Kebutuhan Sehari-hari

Pengeluaran keluarga bapak I Ketut Wandi perhari sekitar Rp 50.000,00. Pengeluaran itu untuk makan tetapi itu tidak termasuk jika ada pengluaran mendadak seperti beras dan gas habis.

1.2.2.2 Kesehatan

Keluarga bapak I Ketut Wandi telah mengeluarkan uang banyak untuk berobat, karena istri dari bapak I Ketut Wandi, mengidap penyakit diabetes sejak tiga tahun yang lalu. Dia hanya dapat terbaring di tempat tidurnya dan dia juga kesulitan untuk diajak berkomunikasi sama seperti Bapak I Ketut Wandi. Anak ketiga dari Bapak Ketut Wandi pun telah meninggal dua tahun yang lalu karena sakit.

1.2.2.3 Sosial

Hidup di daerah pedesaan tidak dapat terlepas dari kegiatan adat dan kehidupan bermasyarakat. Biaya yang dikeluarkan antara lain uang peturunan setiap ada kegiatan adat bersama-sama, dan suka duka bila ada warga atau kerabat yang mengadakan upacara adat atau kematian serta sewaktu-waktu adanya pembangunan pura. Besarnya biaya yang biasanya dikeluarkan Pak Ketut Wandi sebesar Rp 50.000,00 bahkan lebih.

1.2.2.4 Listrik dan Air

Keluarga Pak Ketut Sergog memakai listrik dengan daya 450 kwh. Biasanya beliau membayar uang listrik sebesar Rp. 40.000,00 namun tergantung juga seberapa besar pemakaiannya. Dan untuk keperluan air beliau harus membayar sebesar Rp. 35.000,00.