56
4 Bagian IV berkaitan dengan pernyataan mengenai “Analisis Tugas
Task Analysis X
4
”
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini merupakan pengembangan dan modifikasi dari instrumen yang digunakan dalam
penelitian Suryawan 2002 dan Variabel ini diukur dengan menggunakan 5 lima item pertanyaan.
Berdasarkan dari hasil jawaban kuisioner mengenai Analisis Tugas Task Analysis ini, dapat dilihat pada tabel 4.4, sebagai berikut :
Tabel. 4.4. Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai : Analisis Tugas Task Analysis X
4
Jawaban Kuesioner 1 2 3 4 5 6 7
Item Resp
Resp Resp
Resp Resp
Resp Resp
1
5 9.62 3 5.77 8 15.38 12
23.08 16
30.77 5 9.62 3 5.77
2 4 7.69 7 13.46 5 9.62 11 21.15 14 26.92 7 13.46 4 7.69
3 5 9.62 5 9.62 5 9.62 12
23.08 14
26.92 2 3.85 9 17.31
4
8 15.38 13
25.00 11
21.15 2 3.85 3 5.77 2 3.85 13 25.00
5 13
25.00 11
21.15 8 15.38 5 9.62 5 9.62 3 5.77 7 13.46
Mean
13.46 15.00 14.23 16.15 20.00 7.31 13.85
Sumber : Lampiran. 4
Berdasarkan dari tabel 4.4, dapat diketahui bahwa nilai rata – rata mean tertinggi berada pada skor 5 atau jawaban setuju yaitu sebesar
20,00 yang artinya bahwa responden 52 Auditor yang tersebar di 15 Kantor Akuntan Publik KAP di Surabaya beranggapan bahwa tingkat
Analisis Tugas Task Analysis pada KAP di Surabaya adalah baik.
5 Bagian V berkaitan dengan pernyataan mengenai “Keahlian Audit
Y”
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini merupakan pengembangan dan modifikasi dari instrumen yang digunakan dalam
penelitian Suryawan 2002 dan Variabel ini diukur dengan menggunakan 5 lima item pertanyaan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
57
Berdasarkan dari hasil jawaban kuisioner mengenai Keahlian Audit ini, dapat dilihat pada tabel 4.5, sebagai berikut :
Tabel. 4.5. Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai : Keahlian Audit Y
Jawaban Kuesioner 1 2 3 4 5 6 7
Item Resp
Resp Resp
Resp Resp
Resp Resp
1 5 9.62 6 11.54 12 23.08 9 17.31 9 17.31 3 5.77 8 15.38
2
5 9.62 5 9.62 14 26.92 8 15.38 7 13.46 4 7.69 9 17.31
3 5 9.62 5 9.62 14 26.92 7 13.46 8 15.38 6 11.54 7 13.46
4 2 3.85 6 11.54 12 23.08 11 21.15 15 28.85 4 7.69 2 3.85
5
4 7.69 9 17.31 12 23.08 9 17.31 10 19.23 3 5.77 5 9.62
Mean
8.08 11.92 24.62 16.92 18.85 7.69 11.92
Sumber : Lampiran. 5
Berdasarkan dari tabel 4.5, dapat diketahui bahwa nilai rata – rata mean tertinggi berada pada skor 3 atau jawaban tidak setuju yaitu
sebesar 29,67 yang artinya bahwa responden 52 Auditor yang tersebar di 15 Kantor Akuntan Publik KAP di Surabaya beranggapan bahwa
tingkat Keahlian Audit pada KAP di Surabaya adalah rendah.
4.3. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis.
4.3.1. Uji Analisis Data
4.3.1.1. Uji Validitas, Reliabilitas dan Normalitas
4.3.1.1.1. Uji Validitas
Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan di ukur oleh
kuesioner tersebut Ghozali, 2006: 135. Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai r
hitung
nilai r
tabel
dan nilai r positif, maka butir atau item pertanyaan tersebut adalah valid Ghozali, 2006: 49.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
58
Berdasarkan dari hasil Uji Validitas dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS.16.0, untuk masing – masing
variabel, dapat dilihat pada tabel 4,6, sebagai berikut :
Tabel. 4.6. Hasil Uji Validitas
Nilai r
hitung
Variabel Item Corrected Item - Total Correlation
Nilai r
tabel
Ket
Ciri-Ciri Psikologis Butir_1
0.908 Valid
Psychological Traits X
1
Butir_2 0.896
Valid Butir_3
0.911 Valid
Butir_4 0.937
Valid Butir_5
0.945 Valid
Komponen Pengetahuan Butir_1
0.923 Valid
Knowledge Component X
2
Butir_2 0.936
Valid Butir_3
0.951 Valid
Butir_4 0.953
Valid Butir_5
0.940 Valid
Strategi Penentuan Keputusan Butir_1
0.840 Valid
Decesion Strategies X
3
Butir_2 0.802
Valid Butir_3
0.779 Valid
Butir_4 0.767
Valid Butir_5
0.763 Valid
Analisis Tugas Butir_1
0.837 Valid
Task Analysis X
4
Butir_2 0.803
Valid Butir_3
0.791 Valid
Butir_4 0.764
Valid Butir_5
0.748 Valid
Keahlian Audit Y Butir_1
0.823 Valid
Butir_2 0.822
Valid Butir_3
0.789 Valid
Butir_4 0.710
Valid Butir_5
0.786 0,235
Valid
Sumber : Lampiran. 6 – 10 dan Lampiran. 14
Berdasarkan pada tabel 4.6 dapat diketahui bahwa seluruh butir atau item pernyataan kuisioner yang terbagi atas 5 bagian dan terdiri
dari 25 item pernyataan, mempunyai nilai r
hitung
lebih besar dari r
tabel
, dan sesuai dengan dasar analisis yang digunakan, hal ini berarti bahwa
seluruh butir atau item pertanyaan kuisioner tersebut seluruhnya valid dan dapat digunakan dalam penelitian
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
59
4.3.1.1.2. Uji Reliabilitas
Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu
ke waktu Ghozali, 2006 : 132. Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai Cronbach Alpha
0,60, maka konstruk atau variabel tersebut adalah reliabel Nunnally, 1960 dalam Ghozali, 2006: 46.
Berdasarkan dari hasil Uji Reliabilitas dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS.16.0, untuk masing –
masing variabel, dapat dilihat pada tabel 4.7, sebagai berikut :
Tabel. 4.7. Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Nilai
Cronbach Alpha Keterangan
Ciri-Ciri Psikologis Psychological Traits X1 0,972
Reliabel Komponen Pengetahuan Knowledge Component X2
0,980 Reliabel
Strategi Penentuan Keputusan Decesion Strategies X3 0,915
Reliabel Analisis Tugas Task Analysis X4
0,912 Reliabel
Keahlian Audit Y 0,915
0,60 Reliabel
Sumber : Lampiran 6 - 10
Berdasarkan pada tabel 4.7 dapat diketahui bahwa besarnya nilai Cronbach Alpha pada seluruh variabel baik X
1
, X
2,
X
3,
X
4,
dan Y lebih besar dari 0,60 dan sesuai dengan dasar analisis yang digunakan, hal ini
berarti bahwa seluruh variabel yang digunakan dalam penelitian ini tersebut seluruhnya reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian
4.3.1.1.3. Uji Normalitas
Uji Normalitas merupakan suatu alat uji yang digunakan untuk menguji apakah dari variabel – variabel yang digunakan dalam model
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
60
regresi mempunyai distribusi normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal, dapat diuji dengan metode
Kolmogorov Smirnov Ghozali, 2006 : 74. Pedoman pengambilan keputusan apakah sebuah distribusi data
mengikuti distribusi normal adalah jika nilai signifikan nilai probabilitasnya lebih besar dari 5 maka distribusi adalah normal.
Berdasarkan dari hasil Uji Normalitas dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS.16.0, untuk masing –
masing variabel, dapat dilihat pada tabel 4.8, sebagai berikut ::
Tabel. 4.8. Hasil Uji Normalitas
Unstandardized Residual
N 52
Mean .0000000
Normal Parameters
a
Std. Deviation 1.10368830
Absolute .073
Positive .073
Most Extreme Differences Negative
-.057 Kolmogorov-Smirnov Z
.527
Asymp. Sig. 2-tailed .944
Sumber : Lampiran 11
Berdasarkan pada tabel 4.8 dapat diketahui bahwa besarnya nilai Probabilitas Asymp sig 2-tailed sebesar 0,826 lebih besar dari 5
0,05 dan sesuai dengan pedoman pengambilan keputusan, hal ini berarti bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
berdistribusi normal dan dapat digunakan dalam penelitian
4.3.2. Uji Asumsi Klasik
Untuk menghasilkan pengambilan keputusan yang BLUE, maka harus dipenuhi diantaranya tiga asumsi dasar Klasik yang tidak boleh
dilanggar oleh model regresi linier berganda
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
61
Berdasarkan hasil uji asumsi klasik dengan alat bantu komputer yang menggunakan Program SPSS. 16.0 For Windows. diperoleh hasil :
1 Autokorelasi
Dalam penelitian ini data yang digunakan bukan data time
series, sehingga untuk Uji Autokorelasi tidak dilakukan. Gujarati, 1999 : 201.
2 Multikolinieritas
Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai VIF Variance Inflation Factor 10, maka hal ini berarti dalam persamaan regresi
tidak ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau bebas Multikolinieritas Ghozali, 2006 : 57-59
Berdasarkan dari hasil Uji Multikolinieritas dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS.16.0, untuk masing –
masing variabel, dapat dilihat pada tabel 4.9, sebagai berikut ::
Tabel. 4.9. Hasil Uji Multkolinieritas
Variabel Variance Influence Factor
VIF Keterangan
Ciri-Ciri Psikologis Psychological Traits X1 1.063
Bebas Multkolinieritas Komponen Pengetahuan Knowledge Component X2
1.161 Bebas Multkolinieritas
Strategi Penentuan Keputusan Decesion Strategies X3 1.375
Bebas Multkolinieritas Analisis Tugas Task Analysis X4
1.450 Bebas Multkolinieritas
Sumber : Lampiran 12
Berdasarkan pada tabel 4.9 dapat diketahui bahwa seluruh variabel bebas X yang digunakan dalam penelitian ini baik X
1
, X
2
, X
3
, dan X
4
mempunyai nilai VIF Variance Inflation Factor lebih kecil dari 10, dan sesuai dengan dasar analisis yang digunakan, hal ini
berarti bahwa dalam persamaan regresi tidak ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau bebas Multikolinieritas.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
62
3 Heteroskedastisitas
Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai Sig 2-tailed 0,05, maka hal ini berarti dalam model regresi tidak terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya atau bebas Heteroskedastisitas Santoso, 2001 : 161
Berdasarkan dari hasil Uji Heteroskedastisitas dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS.16.0, untuk masing
– masing variabel, dapat dilihat pada tabel 4.10, sebagai berikut ::
Tabel. 4.10. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel Probabilitas
Sig 2 – tailed Keterangan
Ciri-Ciri Psikologis Psychological Traits X1 0,753
Bebas Heteroskedastisitas Komponen Pengetahuan Knowledge Component X2
0,833 Bebas Heteroskedastisitas
Strategi Penentuan Keputusan Decesion Strategies X3 0,958
Bebas Heteroskedastisitas Analisis Tugas Task Analysis X4
0,993 Bebas Heteroskedastisitas
Sumber : Lampiran 13
Berdasarkan pada tabel 4.10 dapat diketahui bahwa seluruh variabel bebas X yang digunakan dalam penelitian ini baik X
1
X
2,
X
3,
dan X
4
, mempunyai nilai probabilitas Sig 2-tailed lebih besar dari
5, dan sesuai dengan dasar analisis yang digunakan, hal ini berarti bahwa dalam model regresi tidak terjadi ketidaksamaan variance dari
residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya atau bebas Heteroskedastisitas.
Setelah dilakukan Uji Asumsi Klasik tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi linier yang digunakan dalam
penelitian ini, bebas dari ketiga asumsi dasar klasik tersebut, sehingga pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t yang akan dilakukan dalam
penelitian ini tidak akan bias atau sesuai dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
63
4.3.3. Teknik Analisis Regresi Linier Berganda
Berdasarkan dari hasil Uji analisis regresi linier berganda dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS.16.0, dapat dilihat
pada tabel 4.11, sebagai berikut ::
Tabel 4.11. Hasil Pendugaan Parameter Regresi Linier Berganda
Nilai Koefisien Model
B
Constant 0.530
Ciri-Ciri Psikologis Psychological Traits X1 0.057
Komponen Pengetahuan Knowledge Component X2 0.057
Strategi Penentuan Keputusan Decesion Strategies X3 0.908
1
Analisis Tugas Task Analysis X4 -0.090
Sumber : Lampiran. 12
Berdasarkan pada 4.11. dapat dibuat model persamaan regresi sebagai berikut :
Y = 0,530 + 0,057 X
1
+ 0,057 X
2
+ 0,908 X
3
- 0,090 X
4
Dari model persamaan regresi linier tersebut di atas, dapat diinterprestasikan, sebagai berikut :
Konstanta β
Nilai konstanta β
sebesar 0,530 menunjukkan bahwa, apabila
variabel Ciri-Ciri Psikologis Psychological Traits X1, Komponen Pengetahuan Knowledge Component X2, Strategi Penentuan Keputusan
Decesion Strategies X3, dan Analisis Tugas Task Analysis X4, konstan maka besarnya nilai Keahlian Audit Y yaitu sebesar 0,530 satuan
Koefisien β
1
Untuk Variabel Ciri-Ciri Psikologis Psychological Traits X
1
Besarnya nilai koefisien regresi β
1
sebesar 0,057 nilai β
1
yang positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
64
Keahlian Audit Y dengan variabel Ciri-Ciri Psikologis Psychological Traits X
1
yang artinya jika nilai variabel Ciri-Ciri Psikologis Psychological Traits X
1
naik sebesar satu satuan, maka besarnya nilai variabel Keahlian Audit Y akan naik sebesar 0,057 satuan dengan asumsi
bahwa variabel bebas lainnya bersifat konstan
Koefisien β
2
Untuk Variabel Komponen Pengetahuan Knowledge Component X
2
Besarnya nilai koefisien regresi β
2
sebesar 0,057 nilai β
2
yang positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel
Keahlian Audit Y dengan variabel Komponen Pengetahuan Knowledge Component X
2
yang artinya jika nilai variabel Komponen Pengetahuan Knowledge Component X
2
naik sebesar satu satuan, maka besarnya nilai variabel Keahlian Audit Y akan naik sebesar 0,057 satuan dengan asumsi
bahwa variabel bebas lainnya bersifat konstan
Koefisien β
3
Untuk Variabel Komponen Pengetahuan Knowledge Component X
3
Besarnya nilai koefisien regresi β
3
sebesar 0,908 nilai β
3
yang positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel
Keahlian Audit Y dengan variabel Strategi Penentuan Keputusan Decesion Strategies X
3
yang artinya jika nilai variabel Strategi Penentuan Keputusan Decesion Strategies X
3
naik sebesar satu satuan, maka besarnya nilai variabel Keahlian Audit Y akan naik sebesar 0,908
satuan dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya bersifat konstan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
65
Koefisien β
4
Untuk Variabel Analisis Tugas Task Analysis X
4
Besarnya nilai koefisien regresi β
4
sebesar 0,090 nilai β
4
yang negatif menunjukkan adanya hubungan yang berlawanan arah antara
variabel Keahlian Audit Y dengan variabel Analisis Tugas Task Analysis X
4
yang artinya jika nilai variabel Analisis Tugas Task Analysis X
4
naik sebesar satu satuan, maka besarnya nilai variabel Keahlian Audit Y akan turun sebesar 0,090 satuan dengan asumsi bahwa
variabel bebas lainnya bersifat konstan
4.3.4. Uji Hipotesis
4.3.4.1. Uji Kesesuaian Model
Dari hasil Uji Kesesuaian Model dengan menggunakan alat bantu komputer dengan program SPSS.16.0, For Windows mengenai analisis
hubungan kesesuaian model, dapat dilihat pada tabel 4.12, sebagai berikut
Tabel 4.12. Hasil Analisis Uji Kesesuaian Model
Nilai F hitung Nilai Signifikan
Ketentuan Keterangan
540.161 0.000 0,05 Berpengaruh
Signifikan
Sumber ; Lampiran. 12
Berdasarkan pada tabel 4.12 dapat diketahui bahwa besarnya nilai F
hitung sebesar 540,161 dengan tingkat taraf signifikansi sebesar 0,000
lebih kecil dari 0,05, dan sesuai dengan dasar analisis yang digunakan hal ini berarti Ho ditolak dan H
1
diterima, hal ini menunjukkan bahwa model regresi yang dihasilkan cocok guna melihat pengaruh dari Ciri-Ciri
Psikologis Psychological Traits, Komponen Pengetahuan Knowledge Component, Strategi Penentuan Keputusan Decesion Strategies, dan
Analisis Tugas Task Analysis terhadap Keahlian Audit
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
66
Dari hasil pengujian dengan menggunakan alat bantu komputer dengan program SPSS.16.0, For Windows juga diperoleh nilai Adjusted R
square dan dapat dilihat pada tabel 4.13, sebagai berikut:
Tabel. 4.13. Koefisien Determinasi R square R
2
Model Summary
b
Model Adjusted R Square
1 0,977
Sumber ; Lampiran. 12
Berdasarkan pada tabel 4.13 dapat diketahui besarnya nilai koefisien Determinasi Adjusted R square sebesar 0,977, hal ini
menunjukkan bahwa perubahan yang terjadi pada variabel Keahlian Audit sebesar 97,7 mampu dipengaruhi oleh variabel Ciri-Ciri Psikologis
Psychological Traits, Komponen Pengetahuan Knowledge Component, Strategi Penentuan Keputusan Decesion Strategies, dan
Analisis Tugas Task Analysis, sedangkan sisanya 2,3, dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam model.
4.3.4.2. Uji Parsial
Dari hasil pengujian dengan menggunakan alat bantu komputer dengan program SPSS.16.0, For Windows mengenai analisis hubungan
secara parsial, dapat dilihat pada tabel 4,14, sebagai berikut :
Tabel 4,14. Hasil Analisis Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat
Variabel t hit
Sig Correlation
Partial r r
2
x 100
Keterangan
Ciri-Ciri Psikologis Psychological Traits X1 3.993
0.000 0.503
0.2533 Berpengaruh signifikan
Komponen Pengetahuan Knowledge Component X2 3.761
0.000 0.481
0.2313 Berpengaruh signifikan
Strategi Penentuan Keputusan Decesion Strategies X3 40.944
0.000 0.986
0.9727 Berpengaruh signifikan
Analisis Tugas Task Analysis X4 -3.809
0.000 -0.486
0.2359 Berpengaruh signifikan
Sumber ; Lampiran. 12
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
67
Berdasarkan dari tabel 4.14 dapat diinterprestasikan, yaitu sebagai berikut:
1. Pengaruh Ciri-Ciri Psikologis Psychological Traits X
1
terhadap Keahlian Audit Y
Berdasarkan tabel 4.14 dapat diketahui besarnya nilai t hitung
sebesar 3,993, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05, sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, maka hal
ini berarti Ciri-Ciri Psikologis Psychological Traits secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Keahlian Audit.
Sedangkan untuk mengetahui besarnya pengaruh yang diberikan variabel Ciri-Ciri Psikologis Psychological Traits
terhadap variabel Keahlian Audit, dapat dilihat pada kolom Correlation Partial r
2
= 0,503
2
= 0,2533, yang berarti bahwa variabel Ciri-Ciri Psikologis Psychological Traits mampu
mempengaruhi variabel Keahlian Audit sebesar 0,2533 atau sebesar 25,33.
2. Pengaruh Komponen Pengetahuan Knowledge Component X
2
terhadap Keahlian Audit Y
Berdasarkan tabel 4.14 dapat diketahui besarnya nilai t hitung
sebesar 3,761, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05, sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, maka hal
ini berarti Komponen Pengetahuan Knowledge Component secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Keahlian Audit.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
68
Sedangkan untuk mengetahui besarnya pengaruh yang diberikan variabel Komponen Pengetahuan Knowledge Component
terhadap variabel Keahlian Audit, dapat dilihat pada kolom Correlation Partial r
2
= 0,481
2
= 0,2313, yang berarti bahwa variabel Komponen Pengetahuan Knowledge Component mampu
mempengaruhi variabel Keahlian Audit sebesar 0,2313 atau sebesar 23,13.
3. Pengaruh Strategi Penentuan Keputusan Decesion Strategies
X
3
terhadap Keahlian Audit Y
Berdasarkan tabel 4.14 dapat diketahui besarnya nilai t hitung
sebesar 40,944, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05, sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, maka hal
ini berarti Strategi Penentuan Keputusan Decesion Strategies secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Keahlian Audit.
Sedangkan untuk mengetahui besarnya pengaruh yang diberikan variabel Strategi Penentuan Keputusan Decesion
Strategies terhadap variabel Keahlian Audit, dapat dilihat pada kolom Correlation Partial r
2
= 0,986
2
= 0,9727, yang berarti bahwa variabel Strategi Penentuan Keputusan Decesion Strategies
mampu mempengaruhi variabel Keahlian Audit sebesar 0,9727 atau sebesar 97,27.
4. Pengaruh Analisis Tugas Task Analysis X
4
terhadap Keahlian Audit Y
Berdasarkan tabel 4.14 dapat diketahui besarnya nilai t hitung
sebesar -3,809, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
69
dari 0,05, sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, maka hal ini berarti Analisis Tugas Task Analysis secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap Keahlian Audit. Sedangkan untuk mengetahui besarnya pengaruh yang
diberikan variabel Analisis Tugas Task Analysis terhadap variabel Keahlian Audit, dapat dilihat pada kolom Correlation Partial r
2
= 0,486
2
= 0,2359, yang berarti bahwa variabel Analisis Tugas Task Analysis mampu mempengaruhi variabel Keahlian Audit sebesar
0,2359 atau sebesar 23,59. Berdasarkan hasil Uji Hipotesis dengan menggunakan uji
kesesuaian model dan uji parsial dapat diketahui bahwa ada pengaruh Ciri-Ciri Psikologis Psychological Traits, Komponen Pengetahuan
Knowledge Component, Strategi Penentuan Keputusan Decesion Strategies, dan Analisis Tugas Task Analysis terhadap Keahlian Audit,
sehingga hipotesis 1 teruji kebenarannya. Selanjutnya dari hasil Uji Hipotesis dengan menggunakan uji
parsial dapat diketahui besarnya pengaruh yang diberikan variabel Strategi Penentuan Keputusan Decesion Strategies terhadap variabel
Keahlian Audit yaitu sebesar 0,9727 atau sebesar 97,27. dari besarnya pengaruh yang diberikan oleh variabel Ciri-Ciri Psikologis Psychological
Traits yaitu sebesar 0,2533 atau sebesar 25,33, variabel Komponen Pengetahuan Knowledge Component yaitu sebesar 0,2313 atau sebesar
23,13, dan variabel Analisis Tugas Task Analysis yaitu sebesar 0,2359 atau sebesar 23,59, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Strategi
Penentuan Keputusan Decesion Strategies yang berpengaruh paling dominan terhadap Keahlian Audit, sehingga hipotesis 2 teruji
kebenarannya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
70
4.4. Pembahasan
4.4.1. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian membuktikan bahwa ada pengaruh Ciri-Ciri Psikologis Psychological Traits, Komponen Pengetahuan
Knowledge Component, Strategi Penentuan Keputusan Decesion Strategies, dan Analisis Tugas Task Analysis terhadap Keahlian Audit,
hal ini menunjukkan bahwa perubahan yang terjadi pada Ciri-Ciri Psikologis Psychological Traits, Komponen Pengetahuan Knowledge
Component, Strategi Penentuan Keputusan Decesion Strategies, dan Analisis Tugas Task Analysis akan berpengaruh terhadap tinggi
rendahnya keahlian audit yang dimiliki oleh seoeang auditor. Dan sesuai dengan hasil penelitian menunjukan terdapat pengaruh yang positif dari
Ciri-Ciri Psikologis Psychological Traits, Komponen Pengetahuan Knowledge Component, Strategi Penentuan Keputusan Decesion
Strategies, dan Analisis Tugas Task Analysis terhadap keahlian audit, yang berarti semakin baik Ciri-Ciri Psikologis Psychological Traits,
Komponen Pengetahuan Knowledge Component, Strategi Penentuan Keputusan Decesion Strategies, dan Analisis Tugas Task Analysisyang
dimiliki oleh seoeang auditor, maka tingkat keahlian audit yang dimiliki juga semakin tinggi, fenomena ini membuktikan bahwa pekerjaan auditor
adalah pekerjaan yang melibatkan keahlian expert Semakin berpengalaman seorang auditor maka semakin mampu dia menghasilkan
kinerja yang lebih baik dalam tugas-tugas yang semakin kompkeks, termasuk dalam melakukan pemeriksaan, sehingga dapat disimpulkan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
71
bahwa Ciri-Ciri Psikologis Psychological Traits, Komponen Pengetahuan Knowledge Component, Strategi Penentuan Keputusan Decesion
Strategies, dan Analisis Tugas Task Analysis, dapat digunakan sebagai dasar untuk mengukur tingkat keahlian audit maka hipotesis 1 teruji
kebenarannya. Dari hasil pengujian juga dapat diketahui bahwa ada pengaruh Ciri-
Ciri Psikologis Psychological Traits secara parsial terhadap Keahlian Audit, hal ini menunjukkan bahwa perubahan yang terjadi pada Ciri-Ciri
Psikologis Psychological Traits akan berpengaruh terhadap tinggi rendahnya keahlian audit yang dimiliki oleh seoeang auditor. Dan sesuai
dengan hasil penelitian menunjukan terdapat pengaruh yang positif dari Ciri-Ciri Psikologis Psychological Traits terhadap keahlian audit, yang
berarti semakin baik Ciri-Ciri Psikologis Psychological Traits yang dimiliki oleh seoeang auditor, maka tingkat keahlian audit yang dimiliki
juga semakin tinggi, fenomena ini membuktikan bahwa seorang auditor yang ahli adalah seorang auditor yang mempunyai ciri-ciri psikologis yaitu
misalnya pandai memahami apa yang dikehendaki orang lain, apa maksud dari perbuatan tindakan, mengetahui bagaimana permasalahannya, tahu
apa yang dapat diterima orang lain, tahu apa latar belakang dasar pemikiran orang lain Penelitian yang dilakukan oleh Yusuf 1997 menyatakan bahwa
seorang auditor ahli, adalah auditor harus dapat menghindari kelalaian dan ketidakjujuran, hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Shanteau dan Peters 1989 dalam Murtanto 1998 yang menyatakan bahwa komunikasi, kreativitas dan kepercayaan pada keahlian sangat
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
72
penting, sehingga dapat disimpulkan bahwa Ciri-Ciri Psikologis Psychological Traits dapat digunakan sebagai dasar untuk mengukur
tingkat keahlian audit. Selanjutnya dari hasil pengujian juga membuktikan bahwa ada
pengaruh Komponen Pengetahuan Knowledge Component terhadap Keahlian Audit, hal ini menunjukkan bahwa perubahan yang terjadi pada
Komponen Pengetahuan Knowledge Component akan berpengaruh terhadap tinggi rendahnya keahlian audit yang dimiliki oleh seoeang
auditor. Dan sesuai dengan hasil penelitian menunjukan terdapat pengaruh yang positif dari Komponen Pengetahuan Knowledge Component,
terhadap keahlian audit, yang berarti semakin baik Komponen Pengetahuan Knowledge Component yang dimiliki oleh seoeang auditor, maka tingkat
keahlian audit yang dimiliki juga semakin tinggi, fenomena ini membuktikan bahwa komponen pengetahuan Knowledge Component
adalah bagian – bagian yang saling berhubungan satu sama lainnya yang membentuk suatu satu kesatuan yang seimbang, dalam hal ini pengetahuan
yang dimaksud adalah segala sesuatu yang dicapai oleh manusia berdasarkan pengalaman – pengalamannya yang mendahului lahirnya ilmu
pengetahuan. Penelitian yang dilakukan Murtanto 1998 menyatakan bahwa komponen pengetahuan penting dalam suatu keahlian, hal ini sejalan
dengan Kanfer dan Ackerman 1989 dalam Murtanto 1998 juga menyatakan pengalaman yang merupakan komponen pengetahuan dalam
auditing sering digunakan sebagai surrogate dari pengetahuan. Sebab pengalaman akan member hasil didalam menghimpun pengetahuan,
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
73
sehingga dapat disimpulkan bahwa Komponen Pengetahuan Knowledge Component dapat digunakan sebagai dasar untuk mengukur tingkat
keahlian audit Dari hasil penelitian juga membuktikan bahwa ada pengaruh
Strategi Penentuan Keputusan Decesion Strategies terhadap Keahlian Audit, hal ini menunjukkan bahwa perubahan yang terjadi pada Strategi
Penentuan Keputusan Decesion Strategies akan berpengaruh terhadap tinggi rendahnya keahlian audit yang dimiliki oleh seoeang auditor. Dan
sesuai dengan hasil penelitian menunjukan terdapat pengaruh yang positif dari Strategi Penentuan Keputusan Decesion Strategies terhadap keahlian
audit, yang berarti semakin baik Strategi Penentuan Keputusan Decesion Strategies yang dimiliki oleh seoeang auditor, maka tingkat keahlian audit
yang dimiliki juga semakin tinggi, fenomena ini membuktikan bahwa Seorang auditor harus merencanakan penugasannya dengan baik sebelum
melaksanakan tugasnya agar dapat memperoleh bukti kuat yang mencukupi dalam situasi pada saat itu atau sebagai dasar opini untuk membantu
menekan biaya audit dan untuk menghindari salah pengertian dengan klien, sehingga dapat disimpulkan bahwa Strategi Penentuan Keputusan
Decesion Strategies, dapat digunakan sebagai dasar untuk mengukur tingkat keahlian audit.
Dari hasil penelitian juga membuktikan bahwa ada pengaruh Analisis Tugas Task Analysis terhadap Keahlian Audit, dan sesuai dengan
hasil penelitian menunjukan terdapat pengaruh yang negatif dari Analisis Tugas Task Analysis terhadap keahlian audit, hal ini kemungikanan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
74
disebabkan karena penugasan auditor yang mendekati akhir tahun buku klien, hal ini dapat menyebabkan auditor tidak dapat melaksanakan
prosedur penting sehingga kemungkinan auditor tidak dapat memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian atas laporan keuangan auditan, sehingga
dapat disimpulkan bahwa analisis tugas Task Analysis kurang tepat digunakan sebagai dasar untuk mengukur tingkat keahlian audit.
4.4.2. Perbedaan Dengan Penelitian Sebelumnya
Adapun persamaan penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu adalah sama-sama membahas mengenai faktor – faktor yang berpengaruh
terhadap keahlian audit, sedangkan perbedaannya yaitu terletak pada, jumlah sampel dan periode penelitian, sehingga penelitian ini bukan
merupakan replikasi Dan berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh
Ciri-Ciri Psikologis Psychological Traits, Komponen Pengetahuan Knowledge Component, Strategi Penentuan Keputusan Decesion
Strategies, dan Analisis Tugas Task Analysis terhadap Keahlian Audit.
4.4.3. Konfirmasi Hasil Penelitian Dengan Tujuan Dan Manfaat
Berdasarkan dari tujuan penelitian yang telah ditetapkan pada bab sebelumnya yaitu untuk mengetahui dan membuktikan secara empiris
pengaruh dari Ciri-Ciri Psikologis Psychological Traits, Komponen Pengetahuan Knowledge Component, Strategi Penentuan Keputusan
Decesion Strategies, dan Analisis Tugas Task Analysis terhadap Keahlian Audit, telah tercapai.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
75
Dari manfaat yang telah dikemukakan, maka hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukkan yang bermanfaat bagi kantor
akuntan publik dalam memahami dan mengatasi masalah mengenai faktor- faktor yang berpengaruh terhadap keahlian audit
4.5. Keterbatasan Penelitian