Kapsaisin Radikal bebas PENELAAHAN PUSTAKA

cabai rawit mengandung alkaloid, antara lain solanina, solamidina, solamargina, solasodina, solasomina, dan steroid saponin kapsisidin. Kapsisidin dapat berkhasiat sebagai antibiotik Ipteknet, 2008. Buah Capsicum frutescens memiliki manfaat antara lain efek tonik, stimulan kuat untuk jantung dan aliran darah, antirheumatik, antikoagulan, antitrombosis, stomakikum, rubefacient mengakibatkan inflamasi dan kemerahan pada kulit sehingga sering digunakan sebagai campuran obat gosok, anastetik, antihaemorroidal, dan antiseptik. Efek tersebut sebagian besar disebabkan oleh kapsaisin yang terkandung di dalam buah Capsicum frutescens 0,1- 1,5 Widianti dan Suhardjono, 2010.

B. Kapsaisin

Kapsaisinoid merupakan senyawa yang memberikan rasa pedas pada cabai. Kandungan utama dalam kapsaisinoid adalah kapsaisin, kemudian dihidrokapsaisin, nordihidrokapsaisin, homodihidrokapsaisin, dan homokapsaisin. Kapsaisin dan dihidrokapsaisin terkadung sebanyak 90 dari kapsaisinoid pada cabai Reyes, Escodigo, Gonzalez, Mondragon, Vazquez, Tzompantzi, 2011. Kapsaisin 8-methyl –N–vanillyl–6-nonenamida merupakan suatu alkaloid lipofilik, tidak berwarna, tidak berbau dengan bobot molekul 305,40 gmol. Kapsaisin memiliki kelarutan dalam lemak, alkohol, dan minyak Reyes, Escodigo, Gonzalez, Mondragon, Vazquez, Tzompantzi, 2011. Kapsaisin merupakan komponen aktif yang menghasilkan rasa panas dalam cabai. Kapsaisin bersifat iritan terhadap mamalia termasuk manusia, dan menimbulkan rasa panas pada jaringan manapun yang tersentuh. Kapsaisin dan senyawa-senyawa lain yang terkait strukturnya disebut dengan kapsaisinoid, diproduksi sebagai metabolit sekunder dari cabai. Tingkatan rasa panas suatu cabe bergantung pada dua faktor, yaitu genetika tumbuhan dan lingkungan pertumbuhannya, yang meliputi kondisi lingkungan, jumlah air, dan tingkat suhu tempat pertumbuhan Supalkova, Stavelikova, Krizkova, Adam, Horna, Havel, et al, 2007. Gambar 2. Struktur Kapsaisin Chemspider , 2008

C. Radikal bebas

Pada dasarnya di dalam tubuh terjadi suatu proses oksidasi yang setiap saat peristiwa ini terjadi. Radikal bebas ini sangat reaktif dan dapat merusak sel- sel tubuh sehingga terjadi kerusakan jaringan dan gangguan fungsional anatomi Winarsi, 2007. Radikal bebas adalah molekul yang memiliki elektron yang tidak berpasangan pada orbit terluarnya, sehingga bersifat reaktif dan tidak stabil, sehingga cenderung untuk berikatan dengan senyawa lain untuk membentuk molekul yang stabil Setiati, 2003. Radikal bebas dapat dihasilkan dari dalam tubuh endogen dan juga dari luar tubuh eksogen. Radikal bebas endogen merupakan radikal yang dihasilkan dari dalam tubuh misalnya radikal dari mitokondria, xantin oksidase, NADPH oksidase, mikrosom, membran inti sel dan peroksisom, sedangkan radikal bebas eksogen adalah radikal yang dihasilkan dari lingkungan luar seperti, asap rokok, radiasi UV, bahan kimia toksik Setiati, 2003. Autooksidasi lipid merupakan proses radikal yang terlibat dalam reaksi berantai, termasuk didalamnya terdapat tiga tahap, yaitu induksi, propagasi, dan terminasi. Tahap induksi merupakan tahap pembentukan radikal alkil dan peroksil. Pada tahap propagasi terbentuk hidroperoksid ROOH. Tahap terakhir, yaitu terminasi yang merupakan proses penggabungan dua radikal untuk membentuk produk yang stabil Bondet, Williams-Brand, Berset, 1997. Radikal bebas merupakan salah satu faktor penyebab timbulnya suatu penyakit. Radikal bebas dapat dihasilkan melalui metabolisme makanan dan juga faktor lingkungan luar. Penyakit degeneratif yang disebabkan oleh radikal bebas antara lain penyakit kardiovaskular, tekanan darah tinggi, diabetes mellitus, dan kanker. Radikal bebas dapat merusak makromolekul seperti merusak lipid membran sel, DNA, protein yang menyebabkan stres oksidatif sel Simanjuntak, 2007. Keadaan stres oksidatif dapat terjadi jika jumlah radikal bebas dalam tubuh lebih tinggi dari jumlah sistem antioksidan. Stres oksidatif yang ditimbulkan oleh radikal bebas dapat ditentukan dengan mengukur salah satu parameter berupa malondialdehid MDA. Bila kadar MDA tinggi di dalam plasma, maka dapat dipastikan sel mengalami stres oksidatif Simanjuntak, 2007.

D. Antioksidan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Sistem Pengelolaan Usahatani Cabai Merah (Capsicum Annum L.) terhadap Jumlah Produksi dan Tingkat Pendapatan (Studi Kasus: Desa Ajijulu, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo)

7 79 91

Penghambatan Layu Fusarium Pada Benih Cabai Merah (Capsicum annuum L.) Yang Dienkapsulasi Alginat-Kitosan Dan Tapioka Dengan Bakteri Kitinolitik

2 54 54

Respon Pertumbuhan Beberapa Varietas Cabai Merah (Capsicum annum L.) Terhadap Beberapa Aplikasi Pupuk Dengan Sistem Hidroponik Vertikultur

3 45 96

Analisis Perbandingan Kelayakan Usahatani Cabai Merah (Capsiccum Annum L.) dengan Cabai Rawit (Capsiccum Frutescens L.) (Studi Kasus : Desa Hinalang, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun)

17 140 134

Potensi antioksidan filtrat dan biomassa hasil fermentasi kapang endofit colletotrichum spp. dari tanaman kina (cinchona calisaya wedd.)

2 23 82

Uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol buah cabai rawit hijau (Capsicum frutescens L.) dengan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) dan penetapan kadar kapsaisin secara Kromatografi Lapis Tipis (KLT) - densitometri.

3 8 87

Uji aktivitas antioksidan ekstrak etanolik buah cabai rawit putih (Capsicum frutescens L.) dengan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) dan penetapan kadar kapsaisin secara Kromatografi Lapis Tipis (KLT) - densitometri.

1 5 119

Uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol buah cabai rawit hijau dengan metode DPPH (1,1 difenil 2 pikrilhidrazil) dan penetapan kadar kapsaisin secara Kromatografi Lapis Tipis (KLT) densitometri

3 9 85

Uji aktivitas antioksidan ekstrak etanolik buah cabai rawit merah dengan metode DPPH dan penetapan kadar kapsaisin secara Kromatografi Lapis Tipis (KLT) densitometri

0 2 103

Uji aktivitas antioksidan ekstrak etanolik buah cabai rawit putih (Capsicum frutescens L.) dengan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) dan penetapan kadar kapsaisin secara Kromatografi Lapis Tipis (KLT) - densitometri - USD Repository

0 1 117