Analisa Handover Success Rasio

diteruskan kealamat tujuan mengalami hambatan. Sedangkan nilai delay handover semakin kecil menandakan bahwa performa handover yang disediakan oleh FMIPv6 semakin baik. Nilai delay handover dipengaruhi oleh jeda waktu saat pengiriman packet komponen protocol FMIPv6 ke masing-masing router. Packet yang ditujukan ke router tertentu dapat hilang, ketika terjadi pengiriman ulang packet dari komponen FMIPv6 bersangkutan. Hilangnya packet saat streaming ketika antrian packet yang berlebihan menyebabkan kelebihan buffer pada proses buffering packet di FMIPv6. Kelebihan packet ini disebabkan karena besarnya data streaming yang ditransmisikan tidak dapat ditangani oleh router. Akibatnya semakin besar resolusi video yang digunakan akan menyebabkan semakin besar delay handover. Delay handover ini dapat memengaruhi parameter packet loss ratio, throughput dan jitter.

4.3.2. Analisa Handover Success Rasio

Handover terjadi ketika kekuatan sinyal pada access point asal melemah, dan pada saat bersamaan kuatan sinyal pada access point yang baru telah ditemukan dengan ketentuan sinyal tersebut lebih besar dari access point yang sedang terhubung. Nilai handover success ratio didapat dengan melakukan percobaan sebanyak 15 kali perpindahan dengan menghitung kegagalan yang terjadi selama perpindahan. Kegagalan terjadi ketika packet FBU tidak diterima oleh PAR dan MN tidak menerima balasan packet FBU berupa FBack, sehingga tunnel yang dibutuhkan saat proses handover tidak dapat digunakan. Dengan adanya packet tersebut bertujuan untuk pembuatan tunnel dari access router asal ke access router yang baru. Perpindahan access point pada penelitian ini dapat terlihat ketika handover yang terjadi pada saat pertama packet RtSolPr dikirimkan melalui IPv6 source yaitu 2001:660:4701:4:215:ff:fe24:4d8f yang merupakan CoA dari PAR sedangkan packet RtSolPr yang selanjutnya di kirimkan melalui IPv6 source 2001:660:4701:5:215:ff:fe24:4d8f yang merupakan CoA dari NAR. Dari perpedaan alamat IPv6 dengan source yang berbeda dipastikan bahwa perpindahan access point terjadi. Perpindahan access point dapat ditunjukan capture dari packet wireshark dibawah ini. Gambar 4.16: Packet komponen FMIPv6. Nilai handover success ratio pada percobaan kali ini disajikan pada Tabel 4.9 di bawah ini. Resolusi VGA SVGA fwVGA DVGA XGA UXGA Berjalan 100,00 100,00 100,00 100,00 93,33 86,667 Jalan cepat 100,00 100,00 93,33 93,33 86,67 80,00 Berlari 100,00 93,33 93,33 93,33 86,67 73,33 Tabel 4.7: Tabel Handover Success Ratio skenario II. Pada Tabel 4.9 didapat nilai handover success ratio minimum 73,333 sedangkan maximum 100,00. Nilai minimum terjadi pada kondisi berlari dengan resolusi UXGA sedangkan nilai maximum terjadi dengan beberapa kondisi diantaranya kondisi berjalan pada resolusi VGA hingga UXGA, dengan kondisi jalan cepat pada resolusi VGA hingga XGA dan dengan kondisi berlari pada resolusi VGA hingga DVGA. Layanan yang diberikan protocol FMIPv6 sejalan dengan rekomendasikan KPI yaitu semakin besar nilai handover success ratio menunjukan layanan yang di berikan FMIPv6 semakin baik sedangkan nilai handover success ratio semakin kecil menandakan bahwa layanan mobility FMIPv6 mengalami penurunan. Nilai handover success ratio dari hasil implementasi masih dalam batas nilai toleransi yang sesuai rekomendasikan KPI yaitu 95 dengan ketentuan kondsi berjalan dengan rentang resolusi video streaming diantara VGA hingga XGA, kondsi jalan cepat dengan rentang resolusi video streaming diantara VGA hingga DVGA dan kondsi berlari dengan rentang resolusi video streaming diantara VGA hingga DVGA.

4.3.3. Analisa Packet Loss Ratio