Model Warna RGB WIFI Wireless Fldelity Wireless LAN

9 gelombang yang tetap namun duty cycle bervariasi antara 0 hingga 100 seperti gambar 2.8. PWM merupakan salah satu teknik untuk mendapatkan sinyal analog dari sebuah piranti digital. Sebenarnya sinyal PWM dapat dibangkitkan dengan banyak cara, secara analog menggunakan IC op-amp atau secara digital. Secara analog setiap perubahan PWM- nya sangat halus, sedangkan secara digital setiap perubahan PWM dipengaruhi oleh resolusi PWM itu sendiri. Resolusi adalah jumlah variasi perubahan nilai dalam PWM tersebut. Misalkan suatu PWM memiliki resolusi 8 bit, berarti PWM ini memiliki variasi perubahan nilai sebanyak 256 variasi mulai dari 0 – 225 perubahan nilai yang mewakili duty cycle 0 – 100 dari keluaran PWM tersebut.

2.7. Model Warna RGB

Model warna RGB adalah model warna berdasarkan konsep penambahan kuat cahaya primer yang terdiri dari 3 warna berbeda yaitu merah, hijau, dan biru. Dalam sistem komputer warna tersebut mempunyai nilai value dari 0-255 dimana 0 adalah tidak ada cahaya, dan 255 adalah intensitas cahaya maksimum. Ketiga warna tersebut jika dikolaborasikan akan menciptakan warna yang berbeda dapat dilihat pada ilustrasi gambar 2.9 tercipta 3 warna baru yaitu yellow, magenta, dan cyan. Gambar 2.9. Penggabungan warna [6]. Penggabungan warna pada RGB dapat menciptakan lebih banyak warna baru dengan menetapkan intensitas warna primer yang berbeda-beda seperti gambar 2.10. 10 Gambar 2.10 Kolaborasi intensitas warna primer [6].

2.8. WIFI Wireless Fldelity

Istilah WIFI diciptakan oleh sebuah organisasi bernama WIFI alliance yang bekerja menguji dan memberikan sertifikasi untuk perangkat-perangkat WLAN [7]. Teknologi WLAN menggunakan standar radio 802.11 yang sekarang disebut sebagai WIFI secara umum, yang telah menjadi teknologi yang handal dan penggunaan yang semakin luas. Perangkat wireless diuji berdasarkan kesesuaian fungsi terhadap penggunaanya dengan perangkat-perangkat wireless lain yang menggunakan standar yang sama. Setelah diuji dan lulus, maka perangkat tersebut diberi sertifikasi “WIFI certified”. Artinya perangkat ini dapat bekerja dengan baik dengan perangkat WIFI lain yang juga bersertifikasi. WIFI sudah banyak digunakan di berbagai sektor seperti bisnis, akademis, perumahan, dan masih banyak lagi. Teknologi WIFI ini dapat juga digunakan untuk kegiatan memindahkan partisi data secara cepat.

2.9. Wireless LAN

Wireless LAN merupakan koneksi dengan cakupan LAN dengan menggunakan frekuensi radio sebagai medianya Diane Teare, 2008, p.435. Berbeda dengan wired LAN yang menggunakan standar IEEE 802.3 [7]. Wireless LAN menggunakan standar IEEE 802.11. Wireless LAN menggunakan komunikasi half-duplex karena untuk transmisi dan 11 penerimaan menggunakan frekuensi yang sama. Nama populer dari wireless LAN adalah Wireless Fidelity Wi-Fi. Accesspoint merupakan peralatan pada wireless LAN yang berfungsi untuk menyebarkan sinyal wireless beacon sehingga peralatan wirelessclient dapat mendeteksi beacon [7]. Sinyal yang berasal dari wirelessclient dikenal dengan istilah probe. Jarak antara wirelessclient dan accesspoint akan mempengaruhi datarate. Semakin dekat dengan accesspoint, maka wirelessclient akan mendapatkan datarate yang lebih tinggi. Satu kosa kata cukup penting dalam jaringan nirkabel adalah ServiceSetIdentifier SSID. SSID merupakan pengenal dari sebuah accesspoint yang menandakan kita sedang tergabung dengan jaringan yang frekuensi radionya dipancarkan oleh accesspoint tertentu. Wireless LAN memiliki beberapa standar yang diatur dalam IEEE 802.11. Semua peralatan nirkabel harus mengikuti salah satu atau lebih dari standar yang ada. Standar ini mengatur operasi dari wireless LAN hanya pada physical layer dan data linklayer dari OSI. Beberapa standar dari wireless LAN adalah [7]: 1. 802.11b. Standar ini mendefinisikan wireless LAN untuk beroperasi pada frekuensi 2,4 GHz. Standar ini memiliki 14 channel, tetapi jika terjadi overlapping, maka harus cakupan area yang overlapped harus berbeda minimal 5 channel sehingga pada umumnya channel yang kerap digunakan adalah channel 1, 6, dan 11. Peralatan yang beroperasi pada standar 802.11b menggunakan modulasi Direct Sequence Spread Spectrum DSSS. Transferrate yang mungkin untuk modulasi ini adalah 1, 2, 5,5 dan 11 Mbps. Semakin dekat dengan access point, maka semakin baik transferrate yang didapatkan. 2. 802.11g. Standar ini dibangun dari 802.11b dengan perbaikan pada transferrate yang lebih baik. Implikasinya, peralatan nirkabel yang beroperasi pada standar 802.11g memiliki backward compatibility dengan 802.11b. Perbedaan kedua buah standar ini adalah 802.11g menggunakan modulasi Orthogonal Frequency Division Multiplexing OFDM. Peralatan dapat memiliki transferrate dengan variasi 6, 9, 12, 18, 24, 36, 48, dan 54 Mbps. Namun jika pada satu SSID terdapat pengguna dengan peralatan nirkabel 802.11b, maka pengguna dengan peralatan nirkabel 802.11g akan menyesuaikan dengan transferrate pada standar 802.11b. 12 3. 802.11a. Standar ini menggunakan frekuensi 5 GHz. 802.11a memiliki empat overlappingchannel. Transferrate pada standar ini adalah 6, 9, 12, 18, 24, 36, 48, dan 54 Mbps. 4. 802.11n. Standar ini merupakan pengembangan dari standar 802.11g. Peralatan yang bekerja pada standar ini menggunakan modulasiMultiple-In Multiple-Out MIMO.Felix ,2010

2.10. Pengertian IEEE 802.11