Teori Umum TINJAUAN PUSTAKA

BAB I I TI N JAU AN PU STAK A Pembuat an K alsium K arbonat D ari Biji D urian M enggunakan H 2 SO 4 dan H 2 C 2 O 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Teori Umum

Durian merupakan tanaman buah berupa pohon. Sebutan durian diduga berasal dari istilah Melayu yaitu dari kata duri yang diberi akhiran -an sehingga menjadi durian. Kata ini terutama dipergunakan untuk menyebut buah yang kulitnya berduri tajam. Tanaman durian berasal dari hutan Malaysia, Sumatra, dan Kalimantan yang berupa tanaman liar. Penyebaran durian ke arah Barat adalah ke Thailand, Birma, India dan Pakistan. Buah durian sudah dikenal di Asia Tenggara sejak abad 7 M. Tanaman durian termasuk famili Bombaceae sebangsa pohon kapuk-kapukan. Yang lazim disebut durian adalah tumbuhan dari marga genus Durio, Nesia, Lahia, Boschia dan Coelostegia. Ada puluhan durian yang diakui keunggulannya oleh Menteri Pertanian dan disebarluaskan kepada masyarakat untuk dikembangkan. Macam varietas durian tersebut adalah: durian sukun Jawa Tengah, petruk Jawa Tengah, sitokong Betawi, simas Bogor, sunan Jepara, otong Thailand, kani Thailand, sidodol Kalimantan Selatan, sijapang Betawi dan sihijau Kalimantan Selatan. Buah berkembang setelah pembuahan dan memerlukan 4-6 bulan untuk pemasakan. Pada masa pemasakan terjadi persaingan antarbuah pada satu kelompok, sehingga hanya satu atau beberapa buah yang akan mencapai kemasakan, dan sisanya gugur. Buah akan jatuh sendiri apabila masak. Pada umumnya berat buah durian dapat mencapai 1,5 hingga 5 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. BAB I I TI N JAU AN PU STAK A Pembuat an K alsium K arbonat D ari Biji D urian M enggunakan H 2 SO 4 dan H 2 C 2 O 4 kilogram, sehingga kebun durian menjadi kawasan yang berbahaya pada masa musim durian. Setiap buah memiliki lima ruang, yang menunjukkan banyaknya daun buah yang dimiliki. Masing-masing ruangan terisi oleh beberapa biji, biasanya tiga butir atau lebih, lonjong hingga 4 cm panjangnya, dan berwarna merah muda kecoklatan mengkilap. Biji terbungkus oleh arilus salut biji, yang biasa disebut sebagai daging buah durian berwarna putih hingga kuning terang dengan ketebalan yang bervariasi, namun pada kultivar unggul ketebalan arilus ini dapat mencapai 3 cm. Biji dengan salut biji dalam perdagangan disebut ponggè. Pemuliaan durian diarahkan untuk menghasilkan biji yang kecil dengan salut biji yang tebal, karena salut biji inilah bagian yang dimakan. Beberapa varietas unggul menghasilkan buah dengan biji yang tidak berkembang namun dengan salut biji tebal disebut sukun. Durian terutama dipelihara orang untuk buahnya, yang umumnya dimakan arilus atau salut bijinya dalam keadaan segar. Salut biji ini umumnya manis dan sangat bergizi karena mengandung banyak karbohidrat, lemak, protein, dan mineral. Pada musim raya durian, buah ini dapat dihasilkan dengan berlimpah, terutama di sentra-sentra produksinya di daerah. Secara tradisional, daging buah yang berlebih-lebihan ini biasa diawetkan dengan memasaknya bersama gula menjadi dodol durian biasa disebut lempok, atau memfermentasikannya menjadi tempoyak. Selanjutnya, tempoyak yang rasanya masam ini biasa menjadi bahan masakan seperti sambal tempoyak, atau untuk campuran memasak ikan. Durian pun kerap diolah menjadi campuran bahan kue- kue tradisional, seperti gelamai atau jenang. Terkadang, durian dicampurkan dalam hidangan nasi pulut ketan bersama dengan santan. Dalam dunia masa Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. BAB I I TI N JAU AN PU STAK A Pembuat an K alsium K arbonat D ari Biji D urian M enggunakan H 2 SO 4 dan H 2 C 2 O 4 kini, durian atau aromanya biasa dicampurkan dalam permen, es krim, susu, dan berbagai jenis minuman penyegar lainnya. Bijinya bisa dimakan sebagai camilan setelah direbus atau dibakar, atau dicampurkan dalam kolak durian. Biji durian yang mentah beracun dan tak dapat dimakan karena mengandung asam lemak siklopropena cyclopropene. Biji durian mengandung sekitar 27 amilosa. Kuncup daun pucuk, mahkota bunga, dan buah yang muda dapat dimasak sebagai sayuran. Tabel 1. Kandungan Pada Durian Durian Durio zibethinus Nilai nurtrisi per 100 gr Energi 615 kJ 147 kcal Karbohidrat 27.09 gr Serat pangan 3.8 gr Lemak 5.33 gr Protein 1.47 gr Air 65 gr Vitamin C 19.7 mg 33 Potassium 436 mg 9 http:id.wikipedia.orgwikidurian Beberapa bagian tumbuhan kadang-kadang dimanfaatkan sebagai bahan obat tradisional. Akarnya dimanfaatkan sebagai obat demam. Daunnya, dicampur dengan jeringau Acorus calamus, digunakan untuk menyembuhkan cantengan infeksi pada kuku. Kulit buahnya untuk mengobati ruam pada kulit sakit kurap dan susah buang air besar sembelit. Kulit buah ini pun biasa dibakar dan abunya digunakan dalam ramuan untuk melancarkan haid dan menggugurkan kandungan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. BAB I I TI N JAU AN PU STAK A Pembuat an K alsium K arbonat D ari Biji D urian M enggunakan H 2 SO 4 dan H 2 C 2 O 4 Abu dan air rendaman abu ini juga digunakan sebagai campuran pewarna tradisional. Beberapa masyarakat di Jawa menggunakan kulit durian yang telah dimakan sebagai pengusir repellent nyamuk dengan meletakkannya di sudut ruangan. Kayu gubalnya berwarna putih dan terasnya kemerah-merahan. Ringan, namun tidak begitu awet dan mudah diserang rayap. Biasa digunakan sebagai perabot rumah, peti-peti pengemas, dan bahan konstruksi ringan di bawah atap, asalkan tidak bersentuhan dengan tanah. Tabel 2. Kandungan Pada Biji Durian Components Per 100 g cooked seeds minus coat Moisture 51.1 g Fat 0.2 – 0.23 g Protein 1.5 g Total Carbohydrates 46.2 g Crude Fibre 0.7 – 0.71 g Nitrogen 0.297 g Ash 1.0 g Calcium 39 -88.8 mg Phosphorous 86.65 – 87 mg Iron 0.6 – 0.64 mg Riboflavin 0.05 – 0.052 mg Thiamine 0.03 – 0.032 mg Niacin 0.89 – 0.9 mg http:id.wikipedia.orgwikidurian Kalsium Karbonat CaCO 3 Kalsium Karbonat yang digunakan dalam industri cat, karet dan kertas harus mempunyai mutu yang tinggi, terutama kemurnian dan kehalusannya 0,15- 0,25 µ. Industri makanan, kosmetik, farmasi dan antibiotic dan mempunyai Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. BAB I I TI N JAU AN PU STAK A Pembuat an K alsium K arbonat D ari Biji D urian M enggunakan H 2 SO 4 dan H 2 C 2 O 4 persyaratan yang lebih berat, misalnya kadar CaCO 3 setelah dipanaskan pada suhu 200 o C selama 4 jam, tidak boleh kurang dari 98 dan zat pengotornya tidak boleh lebih dari 2, tidak menampakkan warna hijau pada tes nyala, adanya logam berat tidak boleh lebih dari 30 bagian perjuta, magnesium dan garam alkali tidak boleh lebih dari 5 mg pada setiap gr contoh dan bahan-bahan yang tidak larut dalam asam tidak boleh lebih dari 10 mg5 kg. Kalsium karbonat adalah padatan putih yang hanya sedikit larut dalam air. Kalsium karbonat terurai bila dipanaskan menghasilkan kalsium oksida dan karbondioksida. Senyawa ini dijumpai di alam sebagai mineral kalsit dan argonit. Batuan mengandung kalsium karbonat larut perlahan-lahan dalam air hujan asam dan mengakibatkan kesadahan sementara. Di laboratorium, kalsium karbonat di endapkan dari air kapur dengan karbondioksida, digunakan dalam pembuatan kapur dan merupakan bahan mentah untuk proses solvey. Kalsium karbonat terdapat secara alami dalam 2 struktur kristal, kalsit dan argonit. Kalsit secara thermodynamic stabil pada semua tekanan dan suhu. Argonit polimorf itu menstabilkan dan tidak dapat berubah ke kalsit ketika dipanaskan pada udara kering sampai 400 o C, laju meningkat dengan suhu perubahan lebih cepat ketika kontak dengan air atau larutan yang mengandung kalsium karbonat dan terjaga pada suhu kamar. Bentuk kristal dan kalsit adalah sistem heksagonal. Ada lebih dari 60 kristal yang dibawa oleh kalsit dalam kontras antara 10-15 untuk isostruktural karbonat lainnya. Argonit dalam sistem ortorombik. Umumnya berbentuk kristal asikular atau prisma. Pada bentuk komersial dari kalsium karbonat persipilasi dimana argonit tidak mendominasi, kristal mempunyai sisi pararel dan panjang sampai rasio luas. Kalsium karbonat Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. BAB I I TI N JAU AN PU STAK A Pembuat an K alsium K arbonat D ari Biji D urian M enggunakan H 2 SO 4 dan H 2 C 2 O 4 bila dipanaskan akan pecah dan menjadi serbuk remah yang lunak yang dinamakan calsium oksida CaO. Hal ini terjadi karena pada reaksi tersebut setiap molekul dari kalsium akan bergabung dengan 1 atom oksigen dan molekul lainnya akan berikatan dengan oksigen menghasilkan CO 2 yang akan terlepas ke udara sebagai gas karbondioksida. dengan reaksi sebagai berikut: CaCO 3 CaO + CO2 Reaksi ini akan berlanjut apabila ditambahkan air, reaksinya akan berjalan dengan sangat kuat dan cepat apabila dalam bentuk serbuk, serbuk kalsium karbonat akan melepaskan kalor. Molekul dari CaCO 3 akan segera mengikat molekul air H 2 O yang akan menbentuk kalsium hidroksida, zat yang lunak seperti pasta. Sebagaimana ditunjukkan pada reaksi sebagai berikut: CaCO 3 + H 2 O CaOH 2 + CO 2 Tabel 3. Spesifikasi CaCO 3 Properti Kalsit Argonit Densitas kgm 3 Titik didih o C Kelarutan gr100 cm 3 H 2 O 1. Pada 25 o C 2. Pada 75 o C 2710 898 0,0014 0,118 2930 825 0,00153 0,0019 Kirk and Othmer, 1968 Asam Sulfat H 2 SO 4 Asam sulfat mempunyai rumus kimia H 2 SO 4 , merupakan asam mineral anorganik yang kuat. Zat ini larut dalam air pada semua perbandingan. Reaksi hidrasi pelarutan dalam air dari asam sulfat adalah reaksi eksoterm yang kuat. Jika air ditambahkan ke asam sulfat pekat, terjadi pendidihan. Senantiasa menambah asam kepada air dan bukan sebaliknya. Sebagian dari masalah ini Dipanaskan, T = 600 o C Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. BAB I I TI N JAU AN PU STAK A Pembuat an K alsium K arbonat D ari Biji D urian M enggunakan H 2 SO 4 dan H 2 C 2 O 4 disebabkan perbedaan isi padu kedua cairan. Air kurang padu dibanding asam sulfat dan cenderung untuk terapung di atas asam. Reaksi tersebut membentuk ion hidronium: H 2 SO 4 + H 2 O H 3 O + + HSO 4 - Hal ini disebabkan karena asam sulfat bersifat mengeringkan, asam sulfat merupakan agen pengering yang baik, dan digunakan dalam pengolahan kebanyakan buah-buahan kering. http:id.wikipedia.orgwikiasam_sulfat Asam sulfat adalah mineral yang sangat penting, diantaranya adalah sebagai bahan penunjang bagi industri-industri baja, super phospat, industri farmasi, cat, baterai, tekstil, pembuatan pupuk, pengolahan kulit dan pemurnian produk petroleum serta industri semen. Umumnya asam sulfat diproduksi dengan kadar 93-98 berat. Dengan kadar tersebut asam sulfat tampak terang seperti minyak dan mempunyai berat jenis 1,4-1,8 kgl, serta mudah bercampur dengan air dalam segala keadaan. Asam sulfat merupakan asam kuat yang mempunyai afinitas sangat besar terhadap air. Bila dicampur dengan air, akan menimbulkan panas, karena terjadi reaksi eksotermis. Sifat fisik: a. Sangat korosif b. Merupakan bahan pengikat pengoksida c. Merupakan liquida berminyak d. Merupakan sulfonating agent terhadap zat organik Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. BAB I I TI N JAU AN PU STAK A Pembuat an K alsium K arbonat D ari Biji D urian M enggunakan H 2 SO 4 dan H 2 C 2 O 4 e. Sebagai oksidasi f. Hydroskopis mudah menyerap air g. Tidak berwarna sampai coklat kehitaman Sifat kimia: a. Berat molekul : 98,08 b. Spesifik gravity : 1,834 c. Titik lebur : 10,35 o C d. Tekanan uap : 1 mmHg pada 145,8 o C e. Titik didih : 340 o C f. Kelarutan : larut dalam air pada berbagai perbandingan g. Konduktansi : 1,04 gm 25 o C h. Viscositas : 0,2454 Pas 20 o C Kegunaan H 2 SO 4 : ‐ Sebagai bahan pembuatan pupuk ‐ Sebagai zat warna ‐ Industri penggilingan minyak bumi ‐ Industri cat ‐ Sebagai reagent dalam elektroplating Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. BAB I I TI N JAU AN PU STAK A Pembuat an K alsium K arbonat D ari Biji D urian M enggunakan H 2 SO 4 dan H 2 C 2 O 4 ‐ Sebagai katalis dalam reaksi kimia Kirk and Othmer, 1968 Asam Oksalat H 2 C 2 O 4 1. Asam Oksalat Anhidrat Asam oksalat anhidrat mempunyai kristal rombik pyramid, tidak berbau dan berwarna putih. Produk yang ditemui secara komersial adalah dyhidratnya yaitu COOH 2H 2 O, yang berbentuk kristal monokline dengan perbandingan 71,42 anhidrat asam oksalat dan 28,58 air. Sedangkan sifat fisik dan kimia dari asam oksalat adalah sebagai berikut: Sifat fisik: a. Berbentuk seperti jarum b. Berwarna putih c. Tidak berbau d. Hydroskopis Sifat kimia: a. Melting point : 189,5 o C b. Panas penguraian : -245,61 kJmol pada suhu 25 o C c. Panas pembentukan : -1422 kKalmol pada suhu 18 o C d. Panas sublimasi : 9058 kJmol e. Panas dekomposisi : 826,78 kJmol Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. BAB I I TI N JAU AN PU STAK A Pembuat an K alsium K arbonat D ari Biji D urian M enggunakan H 2 SO 4 dan H 2 C 2 O 4 f. Thermal konductivity : 0,9 Wcm o K pada suhu 0 o C 2. Asam Oksalat Dyhidrat Sifat kimia: a. Melting point : 101,5 o C b. Densitas : 1,653 kgm 3 c. Refractive index : 1,475 d. Panas solution dalam air : -35,5 kJmol Kegunaan: ‐ Sebagai pembersih kerak pada radiator mobil. ‐ Membersihkan noda tinta pada pakaian. ‐ Sebagai bahan pengecatan wol, pelenturan kulit dan pengecatan fiber dan printing dari cotton di dalam industri tekstil. Kirk and Othmer, 1968

II.2. Landasan Teori