Manfaat penggunaan buletin Biomagz PT.Biofarma (persero) Bandung terhadap kualitas perolehan informasi perusahaan bagi karyawannya

(1)

(2)

234

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Fanany Hidayati Asmara Nama Panggilan : Fany

Tempat, Tanggal Lahir : Demak, 12 Februari 1990 Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Telepon : 085220185522

Status : Belum Menikah

Nama Ayah : Eka Bayu Asmara

Pekerjaan : Pegawai PT Pos Indonesia (Persero) Nama Ibu : Diana Bagiawati

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat Orang Tua : Jl. Aeromodeling II No.14 Arcamanik Bandung Motto :Kebaikan tidak bernilai selama diucapkan akan

tetapi bernilai sesudah dikerjakan. E-mail : fany_ik_satu@yahoo.com


(3)

PENDIDIKAN FORMAL

No. Tahun Uraian Keterangan

1. 2008 - 2012 Mahasiswi Program Studi Ilmu Komunikasi Kosentrasi Ilmu Humas Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia, Bandung.

-

2. 2005 - 2008 SMA Negeri 20 Bandung Berijazah 3. 2002 - 2005 SMP Negeri 7 Bandung Berijazah 4. 1999 - 2002

1997 - 1999 1996 - 1997

SD Negeri Soka 4 Bandung SD Negeri Petisah Medan SD Negeri Pembangunan Medan

Berijazah

PENGALAMAN ORGANISASI

No. Tahun Uraian Keterangan

1. 2010 - 2011 Sekretaris I Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi & Public Relations UNIKOM

-

2. 2009 - 2010 Anggota Divisi Pengabdian Masyarakat Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi & Public Relations UNIKOM

-

3. 2004 - 2005 Ketua Umum Paskibra SMP Negeri 7 Bandung -


(4)

PELATIHAN DAN SEMINAR

No. Tahun Uraian Keterangan

1. 2009 Peserta ”Table Manner Course” The Jayakarta Hotel – Bandung

Bersertifikat

2. 2009 Peserta “Pelatihan Melejitkan Potensi dan

Pengembangan Diri “Personal Development and

Self Empowerment

Bersertifikat

3. 2009 Peserta Mentoring Agama Islam - UNIKOM Bersertifikat 4. 2009 Peserta Workshop Penyiaran Radio –

Auditorium Miracle UNIKOM

Bersertifikat

5. 2009 Peserta “In House Training DJ Arie School” Bersertifikat 6. 2010 Peserta Pelatihan Kepemimpinan “Dare To Be A

Leader”

Bersertifikat

7. 2010 Peserta Seminar Club Of Public Speaking “Great

Speaking Strategi” – UNPAD Bandung

-

8. 2011 Peserta Kegiatan Hiking “Journey Of

Leadership”

Bersertifikat

9. 2011 Peserta Orientasi Pelatihan Jurnalistik (OPJ) – UIN Bandung

Bersertifikat

10. 2011 Peserta Pelatihan Menulis Dalam Rangka Memperingati HUT ke 121 tahun Bio Farma

“Mengabdi Kepada Indonesia Dalam Rangka Menyehatkan Bangsa Dari Generasi Ke

Generasi”


(5)

11. 2012 Bedah Buku ”Handbook Of Public Relations”

dan Seminar “How To Be A Good Writer”

Bersertifikat

12. 2012 Seminar Teknologi Informasi ”Fun With Office

2010”

Bersertifikat

PENGALAMAN KERJA

No. Tahun Uraian Keterangan

1. 2011 Praktek Kerja di Bidang Humas PT Bio Farma (Persero) Bandung

-

2. 2012 Pengajar di Bimbingan Belajar Permata Hati Bandung


(6)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Pada Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas

Oleh,

FANANY HIDAYATI ASMARA NIM. 41808020

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(7)

x

SURAT PERNYATAAN ... ii

LEMBAR PERSEMBAHAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR GAMBAR ... xx

DAFTAR LAMPIRAN ... xxii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 8

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 10

1.3.1 Maksud Penelitian ... 10

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 10

1.4 Kegunaan Penelitian ... 11

1.4.1 Kegunaan Teoritis ... 11


(8)

xi

2.2.1 Pengertian Komunikasi ... 15

2.2.2 Unsur-unsur Komunikasi ... 17

2.2.3 Proses Komunikasi ... 19

2.2.4 Fungsi Komunikasi ... 20

2.3 Tinjauan Komunikasi Organisasi ... 21

2.3.1 Pengertian Komunikasi Organisasi ... 21

2.3.2 Fungsi Komunikasi Organisasi ... 24

2.3.3 Dimensi Komunikasi Organisasi ... 26

2.4 Tinjauan Tentang Public Relations ... 29

2.4.1 Definisi Public Relations ... 29

2.4.2 Tujuan Public Relations ... 30

2.4.3 Fungsi dan Peranan Public Relations ... 32

2.3.3.1 Fungsi Public Relations ... 32

2.3.3.2 Peranan Public Relations ... 32

2.5 Tinjauan Tentang Manfaat ... 33

2.5.1 Definisi Manfaat ... 33

2.6Tinjauan Tentang Media Internal Public Relations ... 33

2.6.1 Jurnal Internal ... 34

2.6.2 Jenis-jenis Jurnal Internal ... 35


(9)

xii

2.7.1 Fungsi Buletin ... 39

2.8 Tinjauan Tentang Kualitas ... 40

2.9 Tinjauan Tentang Informasi ... 40

2.9.1 Pandangan Tentang Informasi... 40

2.10 Kerangka Pemikiran ... 42

2.10.1 Kerangka Teoritis ... 43

2.10.1 Kerangka Konseptual ... 49

2.11 Alur Penelitian ... 53

2.12 Hipotesis ... 53

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Tinjauan PT Bio Farma (Persero) ... 56

3.1.1 Sejarah PT Bio Farma (Persero) ... 56

3.1.2 Visi dan Misi PT Bio Farma (Persero) ... 59

3.1.3 Logo dan Arti Logo PT Bio Farma (Persero) ... 60

3.1.3.1 Logo PT Bio Farma (Persero) ... 60

3.1.3.2 Arti Logo PT Bio Farma (Persero) ... 61

3.1.4 Struktur PT Bio Farma (Persero) ... 62

3.1.5 Struktur Bagian Humas PT Bio Farma (Persero) ... 64


(10)

xiii

3.1.6.4 Staf Public Relations Eksternal ... 70

3.1.6.5 Pelaksana News and Informations ... 72

3.1.7 Sarana dan Prasarana Bagian Public Relations ... 74

3.1.7.1 sarana Bagian Public Relations ... 74

3.1.7.2 Prasarana Bagian Public Relations ... 74

3.2 Buletin Biomagz ... 75

3.2.1 Sekilas Tentang Buletin Biomagz ... 75

3.2.2 Dokumentasi ... 77

3.3 Metode Penelitian ... 82

3.3.1 Desain Penelitian ... 82

3.3.2 Teknik Pengumpulan Data ... 82

3.2.2.1 Studi Pustaka ... 83

3.2.2.2 Studi Lapangan ... 83

3.3.3 Populasi dan Teknik Penarikan Sample ... 87

3.2.3.1 Populasi Penelitian ... 87

3.2.3.2 Sample Penelitian ... 88

3.3.4 Operasionalisasi Variabel ... 91

3.3.5 Teknik Analisis Data ... 93

3.3.5.1 Uji Validitas ... 93


(11)

xiv

3.4.2 Waktu Penelitian ... 98

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 100

4.1 Desktiptif Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 101

4.1.1 Analisis Uji Validitas ... 102

4.1.2 Analisis Uji Reliabilitas ... 104

4.2 Deskriptif Identitas Responden ... 105

4.3 Analisis Deskriptif Hasil Penelitian Serta Analisis Korelasi dan Uji Hipotesis ... 109

4.3.1 Nilai Guna Buletin Biomagz PT Bio Farma (Persero) Bandung Terhadap Kualitas Perolehan Informasi Perusahaan Bagi Karyawannya ... 109

4.3.1.1 Hasil Penelitian dalam Uji Tabulasi ... 109

4.3.1.2 Hasil Penelitian dalam Analisis Korelasi Uji Statistik ... 115

4.3.2 Keuntungan Penggunaan Buletin Biomagz PT Bio Farma (Persero) Bandung Terhadap Kualitas Perolehan Informasi Perusahaan Bagi Karyawannya ... 119


(12)

xv

(Persero) Bandung Terhadap Kegunaan Informasi Perusahaan Bagi Karyawannya ... 129 4.3.3.1 Hasil Penelitian dalam Uji Tabulasi ... 130 4.3.3.2 Hasil Penelitian dalam Analisis Korelasi Uji Statistik

... 134 4.3.4 Manfaat Penggunaan Buletin Biomagz PT Bio Farma

(Persero) Bandung Terhadap Nilai Informasi Perusahaan Bagi Karyawannya ... 138 4.3.4.1 Hasil Penelitian dalam Uji Tabulasi ... 138 4.3.4.2 Hasil Penelitian dalam Analisis Korelasi Uji Statistik

... 141 4.3.5 Manfaat Penggunaan Buletin Biomagz PT Bio Farma

(Persero) Bandung Terhadap Faktualitas Informasi

Perusahaan Bagi Karyawannya ... 145 4.3.5.1 Hasil Penelitian dalam Uji Tabulasi ... 145 4.3.5.2 Hasil Penelitian dalam Analisis Korelasi Uji Statistik

... 148 4.3.6 Manfaat Penggunaan Buletin Biomagz PT Bio Farma

(Persero) Bandung Terhadap Ketepatan Informasi Perusahaan Bagi Karyawannya ... 152


(13)

xvi

4.3.7 Manfaat Penggunaan Buletin Biomagz PT Bio Farma

(Persero) Bandung Terhadap Kebenaran Informasi Perusahaan

Bagi Karyawannya ... 162

4.3.7.1 Hasil Penelitian dalam Uji Tabulasi ... 163

4.3.7.2 Hasil Penelitian dalam Analisis Korelasi Uji Statistik ... 166

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ... 173

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 187

5.2 Saran ... 190

5.2.1 Saran Bagi Instansi ... 190

5.2.2 Saran Bagi Peneliti Selanjutnya ... 191

DAFTAR PUSTAKA ... 192

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 195


(14)

192 Bakti

Ardianto,Elvinaro. 2010. Metode Penelitian untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Simbiosa Rekatama Media

______________. 2011. Handbook of Public Relations Pengantar Komprehensif. Bandung: Simbiosa Rekatama Media

Bahasa, Pusat. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Bungin,Burhan. 2008. Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Kencana

______________.2010. Metode Penelitian Kuantitatif – Komunikasi,Ekonomi,dan Kebijakan Publik serta Ilmu Sosial lainnya. Jakarta: Kencana

Cangara,Hafid. 2008. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Effendy,Onong Uchjana. 2004. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

___________________. 2003. Ilmu,Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT Citra Aditya Bakti

Hamidi. 2010. Metode Penelitian dan Teori Komunikasi. Malang: UMM Press Hidayat,Dudung Rahmat. 2007. Ilmu & Aplikasi Pendidikan–Tim Pengembangan

Ilmu Pendidikan FIP-UPI. Bandung: PT Imperial Bhakti Utama Jefkins,Frank. 2003. Public Relations. Jakarta : Erlangga


(15)

Mulyana,Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosda Karya

Pace,R.Wayne & Don F.Paules. 2005. Komunikasi Organisasi Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya Rakhmat,Jalaluddin. 2009. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT Remaja

Rosda Karya

Romli,Khomsahrial. 2011. Komunikasi Organisasi Lengkap. Jakarta: PT Grasindo Sendjaja,Djuarsa dkk. 2007. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Universitas

Terbuka

Soemirat,Soleh & Elvinaro Ardianto. 2010. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung: PT Remaja Rosda Karya

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta

Umar,Husein. 2002. Metode Riset Komunikasi Organisasi: Sebuah Pendekatan Kuantitatif Dilengkapi dengan Contoh Proposal dan Hasil Riset Komunikasi Organisasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Widjaja, A.W. 2002. Komunikasi: Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta : Bumi Aksara

Sumber Internet :

http://defickry.wordpress.com/2007/08/09/teori-komunikasi-klasik-teori informasi/ (Fickry D. Teori Komunikasi Klasik: Teori Informasi)


(16)

http://www.scribd.com/doc/31126847/Buletin-135 (Wendi Maulana A. Kegiatan Media Internal Public Relations)

http://ineddeni.files.wordpress.com/2008/04/tabel_distribusi.pdf (Deny Kurniawan. Tabel Distribusi-FORUM STATISTIKA 2008)

Sumber Lainnya :

Company Profile PT Bio Farma (Persero). 2011

Modul SPSS (Statistical Product and Service Solutions)

Tanamal, Stephani Gloris. 2010. Strategi Humas PT PLN (Persero) Disjaya AP Condet Melalui Kegiatan ”Customer Care” Terhadap Kepuasan Pelanggan Bisnisnya. Bandung : Universitas Komputer Indonesia

Permana, Fadly. 2011. Strategi Bidang Telematika Dinas Komunikasi Dan Informatika Provinsi Jawa Barat Melalui M-CAP (Mobile Community Access Point) Tentang Internet Sehat Terhadap Kepuasan Perolehan Informasi Bagi Siswa/I Sekolah Dasar Standar Nasional Negeri 5 Cibadak Sukabumi. Bandung: Universitas Komputer Indonesia

Nugraha, Taufik. 2011. Efektivitas Komunikasi Kegiatan Roadshow “Bio Farma Goes To School” Oleh Public Relations PT Bio Farma (Persero) Terhadap Sikap Siswa SMA Di Kota Sukabumi. Bandung: Universitas Komputer Indonesia


(17)

vi

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat

Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Tak lupa syalawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat, serta kepada para pengikutnya hinggga akhir zaman, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Manfaat Penggunaan Buletin Biomagz PT Bio Farma (Persero) Bandung Terhadap Kualitas Perolehan Informasi Bagi

Karyawannya.”

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk kedua orang tuaku, Eka Bayu Asmara dan Diana Bagiawati yang selalu memberikan kasih sayang, motivasi, dukungan baik secara moril maupun materil dan membantu penulis terutama melalui untaian doa-doanya. Serta adikku Feriaini Rachmawati Asmara yang selalu membantu memberikan dukungan, serta canda tawa di setiap waktu. Oleh karena itu, Skripsi ini penulis persembahkan untuk kedua orang tua dan keluarga.

Dalam melakukan penyusunan Skripsi ini tidak sedikit penulis menghadapi kesulitan serta hambatan baik teknis maupun non teknis. Namun atas izin Allah SWT juga berkat usaha, doa, semangat, bantuan, dan bimbingan serta dukungan yang penulis terima baik secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi ini.


(18)

vii

Universitas Komputer Indonesia Bandung, yang telah mengeluarkan Surat Pengesahan Pengantar Penelitian.

2. Yth. Drs. Manap Solihat. M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Komputer Indonesia yang telah memberikan pengarahan dan pandangan sebelum penulis melaksanakan penelitian.

3. Yth. Ibu Melly Maulin, S.Sos., M.Si selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Komputer Indonesia Bandung, sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi yang telah senantiasa memberikan arahan, bimbingan, motivasi, waktu dan kesabarannya kepada penulis selama melaksanakan bimbingan.

4.

Yth. Ibu Desayu Eka Surya, S.Sos., M.Si selaku Dosen Pembina Kemahasiswaan, yang telah banyak memberikan motivasi, serta ilmu – ilmu yang berharga kepada peneliti selama mengikuti perkuliahan.

5. Yth. Ibu Rismawaty S.Sos. M.Si selaku Dosen wali IK-1 2008 yang memberikan motivasi, nasehat, ilmu dan pengetahuan serta arahan sebelum penulis melaksanakan penulisan Skripsi ini.

6.

Yth. Bapak Sangra Juliano,S.I.Kom., Bapak Inggar Prayoga,S.I.Kom., Bapak Adiyana Slamet,S.IP.,M.Si., Bapak Arie Prasetyo, M.Si., Ibu Tine


(19)

viii

persatu. Terima kasih untuk ilmu yang tak terhingga yang telah diberikan kepada peneliti selama mengikuti perkuliahan.

7. Yth. Astri Ikawati A.md. Kom selaku Staf Sekretariat Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universtas Komputer Indonesia Bandung yang telah membantu semua keperluan penulis sebelum dan sesudah melakukan Penelitian.

8. Yth. Ibu N. Nurlaela selaku Kepala Bagian PublicRelations PT Bio Farma (Persero) yang telah memberi izin penulis untuk melaksanakan Penelitian di PT Bio Farma (Persero).

9. Yth. Bapak Edwin, Ibu Anggit, selaku Staf Bagian Public Relations PT Bio Farma (Persero) yang telah memberikan motivasi, bimbingan, dan pengetahuan serta data-data keperluan penelitian kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

10. Stefani Budi Hartanti, sahabat peneliti tempat bertukar pikiran, berbagi cerita dan canda tawa. Terima kasih atas segala bantuan telah yang diberikan. 11. Klaveryus Irvan, sahabat dan kakak terbaik tempat berbagi kisah dan terima


(20)

ix

13. Kak Imaduddin S.I.Kom dan Kak Taufik Nugraha S.I.Kom yang telah memberikan semangat dan membantu penulis dalam segala hal.

14. Salam satu perjuangan untuk teman-teman IK Humas 1, 2 dan 3 serta IK Jurnal 2008. Semangat selalu.. teruskan langkah kita meraih harapan dan cita-cita. Semangat.!!

15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberi dukungan, arahan, serta bantuan-bantuannya kepada penulis.

Akhir kata Penulis ucapkan terima kasih banyak pada semua pihak yang telah membantu penulis dalam proses menyelesaikan Skripsi ini. Maka penulis selanjutnya berharap dan berterima kasih atas segala saran dan masukan dari pembaca. Serta menerima saran dan masukan tersebut dengan hati terbuka. Semoga Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan. Aamiin....

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bandung, Juli 2012 Penulis

Fanany Hidayati Asmara NIM. 41808020


(21)

(22)

(23)

1 1.1 Latar Belakang Masalah

Seiring dengan perkembangan era teknologi informasi disadari atau tidak dalam kehidupan sehari hari kita hampir tidak bisa melepaskan diri dari pengaruh informasi, hal tersebut terbukti dari meningkatnya kebutuhan masyarakat akan informasi mengenai apa saja yang terjadi disekitarnya terutama informasi yang berkaitan dengan kepentingannya, sehingga dengan demikian kita akan senantiasa mencari informasi dengan berbagai cara dalam setiap kesempatan waktu yang kita miliki.

Dalam mencari suatu informasi yang dibutuhkan kita selalu melakukan interaksi dengan orang lain melalui komunikasi sehingga dengan komunikasi tersebut kita dapat mengeluarkan pendapat dan keinginan. Serta dapat menerima pendapat dari orang lain baik dengan cara langsung (bertatap muka) atau melalui media.

Menurut Fisher (1986) dalam Djuarsa Sendjaja dalam bukunya Pengantar Ilmu Komunikasi adalah

“Penggunaan istilah informasi untuk menunjukkan fakta atau data yang dapat diperoleh selama tindakan komunikasi berlangsung. Dimana informasi dikonseptualisasikan sebagai kuantitas fisik yang dapat dipindahkan dari satu titik ke titik lain, dari satu medium ke medium lain, dari satu orang ke orang lain. Dengan demikian informasi identik dengan wujud material yang dapat dikirimkan dan diterima melalui berbagai saluran, baik melalui media massa seperti surat kabar, radio, televisi, telepon, faksimile, surat, telegram, kartu, gambar, buku,


(24)

maupun media komunikasi tatap muka dan bahasa isyarat.” (Sendjaja, 2007:4.3)

Suatu informasi dapat dikatakan memiliki manfaat dalam proses pengambilan keputusan apabila informasi tersebut mempunyai kualitas dan nilai. Kualitas adalah tingkat baik buruknya atau taraf atau derajat sesuatu. Kebutuhan seseorang akan informasi tersebut dapat dilihat dari beberapa ciri seperti yang diungkapkan oleh Sendjaja dalam buku Pengantar Ilmu Komunikasi :

“Kebutuhan seseorang akan informasi yang berkualitas dapat dilihat dari kegunaannya (usefull), nilainya (valuable), faktualitasnya (factual), keterandalan (reliable), ketepatannya (precision), dan kebenarannya (truth).” (Sendjaja, 2007:4.11)

Pengiriman informasi yang berisi pesan-pesan khusus dari sebuah instansi kepada khalayak sasarannya, dapat kita analogikan sebagai komunikasi yang seringkali kita lakukan sehari-hari. Benang merah keduanya terletak pada adanya komunikator, pesan dan komunikan.

Dalam buku Pengantar Ilmu Komunikasi oleh Hafied Cangara dikatakan :

“Istilah komunikasi berasal dari bahasa latin Communis yang artinya membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Komunikasi juga berasal dari kata dalam bahasa latin Communico yang artinya membagi.” (Cherry dalam Stuart, 1983) Komunikasi merupakan sebuah aktivitas penting dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya komunikasi maka terbentuklah sebuah interaksi yang saling menguntungkan antara satu pihak dengan pihak yang lain. Dalam suatu organisasi, komunikasi merupakan unsur pokok yang penting.


(25)

Komunikasi juga merupakan suatu proses penting dimana telah memberi nafas kehidupan dalam organisasi. Suatu organisasi apapun bentuknya dan bidang kegiatannya akan melibatkan komunikasi dalam penyebaran informasi. Hal ini tidak bisa dipungkiri lagi sebab telah banyak bukti yang menunjukkan pentingnya komunikasi dalam menunjang keberhasilan.

Komunikasi yang dilakukan dalam suatu perusahaan atau instansi besar kemungkinan akan mengalami hambatan yang disebabkan oleh faktor pskologis, sosiologis, pendidikan dan lain sebagainya. Oleh karena informasi berkaitan dengan proses kemaknaan yang dapat berbeda-beda dari satu orang ke orang lain maka tingkat kualitas informasi pun bisa berbeda untuk masing-masing individu. Salah satu kegiatan Humas adalah menyelenggarakan komunikasi yang bersifat persuasif dan informatif dalam rangka membina hubungan dengan publik internal dan menyajikan informasi kepada karyawan. Menurut Oemi Abdurachman dalam buku yang berjudul Dasar-Dasar Public Relations komunikasi yang bersifat persuasif dan informatif dapat di laksanakan melalui:

1. Tertulis yaitu dengan menggunakan Surat, Papers, Majalah, Buletin, Brosur, dan lain lain.

2. Lisan yaitu dengan mengadakan briefing, rapat, diskusi, ceramah. 3. Counselling yaitu menyediakan beberapa anggota staff yang telah

mendapatkan latihan atau pendidikan untuk memberikan nasehat- nasehat kepada para karyawan, turut memecahkan masalah pribadi mereka atau mendiskusikannya bersama-sama.

(Abdurachman, 2001;34-35)

Penyampaian informasi sebagai bagian dari komunikasi dengan orang lain seperti yang telah dijelaskan diatas bukanlah suatu hal yang mudah untuk


(26)

dilakukan oleh karena itu diperlukan suatu bagian khusus yang dapat menangani penyampaian informasi secara baik dan tepat bagian yang dimaksudkan adalah Humas, yang didefinisikan oleh Frank Jefkins dalam bukunya yang berjudul Public Relations adalah :

”Sebagai semua bentuk komunikasi yang terencana baik itu kedalam

maupun keluar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan–tujuan spesifik yang berlandaskan pada

saling percaya.” (Jefkins, 2003; 10)

Adapun tujuan dari Public Relations menurut Oemi Abdurrachman mengatakan sebagai berikut :

“Tujuan Public Relations adalah mengembangkan good will dan memperoleh opini public yang favorable atau menciptakan kerjasama berdasarkan hubungan yang harmonis dengan berbagai public, kegiatan Public Relations harus dikerahkan kedalam dan

keluar.”(Abdurrachman, 2001:34)

Dalam penelitian ini peneliti memfokuskan penelitian mengenai kegiatan yang dilakukan oleh Public Relations yang ditujukan ke dalam atau biasa disebut Internal Public Relations. Internal Public Relations dibentuk untuk membina hubungan dengan publik di dalam instansi atau perusahaan yaitu menciptakan hubungan baik antara pegawai dan manajemen, menjelaskan kebijakan-kebijakan perusahaan melalui media humas, meningkatkan motivasi kerja dan kesejahteraan karyawan, menyebarkan informasi, memberi hiburan bagi karyawan dan lain-lain.

Dalam melakukan hubungan dengan karyawan, banyak cara dan media yang dapat digunakan oleh pihak perusahaan. Salah satu media komunikasi


(27)

Public Relations yang diterbitkan sendiri dan dapat mendukung penyebaran informasi agar terciptanya komunikasi internal yang baik adalah dengan diterbitkannya House Journal.

House Journal adalah salah satu bentuk media komunikasi Public Relations yang paling tua yang tergolong ke dalam private publications (penerbitan untuk kalangan sendiri/tertentu) yang dibedakan dari commercial press (media massa yang dijual untuk umum). Jenis House Journal bisa dibedakan dari sasaran pembacanya yaitu bersifat internal untuk staf dan karyawan perusahaan dan bersifat eksternal untuk publik di luar perusahaan. Perbedaan itu bisa tampak bila media itu di buat untuk karyawan (internal) dan pelanggan (eksternal).” (Soemirat&Ardianto, 2010:21-22)

Salah satu media komunikasi Public Relations yang diterbitkan sendiri (House Journal) bisa berupa buletin, majalah, surat kabar, newsletter atau koran dinding perusahaan.

Media komunikasi ini diperlukan untuk pencapaian citra positif dan dukungan opini publik, selain penggunaan media yang tidak bisa dikendalikan oleh Public Relations yaitu media massa atau pers. House Journal diperlukan oleh Public Relations dalam memelihara citra positif dan dukungan publik yang menguntungkan. Komposisi informasi yang tertera dalam rubrik-rubrik House Journal mengacu kepada kepentingan perusahaan itu sendiri. Karakter informasi media House Journal bersifat informatif, edukatif dan hiburan.

Begitu pula dengan yang dilakukan oleh PT Bio Farma (Persero) Bandung dalam penyebaran informasi. PT Bio Farma (Persero) Bandung memiliki beberapa media untuk menyebarkan informasi kepada khalayaknya. Salah satu bentuk media tersebut adalah buletin internal perusahaan yang di beri nama Biomagz.


(28)

Pengertian buletin secara umum menurut Widjaya adalah “Salah satu media komunikasi visual yang berbentuk kumpulan lembaran-lembaran atau buku-buku diusahakan secara teratur oleh suatu organisasi atau instansi. Dan dalam buletin dimuat pernyataan-pernyataan resmi dan singkat bagi publik.” (Widjaja,2002:83).

Sebagai sebuah media penyebarluasan informasi yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi karyawannya, maka buletin Biomagz dalam hal ini dapat dikatakan berperan sebagai media atau perantara dalam menyampaikan pesan melalui tulisan yang terdapat di dalamnya.

Tujuan komunikator yang utama, yaitu buletin Biomagz, untuk dapat menyampaikan pesan kepada pembacanya dan mendapatkan feedback yang baik. Untuk itu sebuah buletin membutuhkan banyak unsur agar mampu menarik perhatian untuk membaca dan memahami isi pesan dari buletin tersebut. Sehingga terjadilah sebuah komunikasi antara PT Bio Farma (Persero) dengan khalayaknya.

Buletin Biomagz merupakan salah satu wahana media komunikasi internal perusahaan yang dibuat oleh Humas PT. Bio Farma (Persero) Bandung yang diterbitkan pada akhir 2009. Yang menjadi target dari buletin Biomagz adalah seluruh lapisan karyawan PT. Bio Farma (Persero) Bandung mulai dari jajaran manajemen hingga staf. Sesuai dengan latar belakang pendiriannya, buletin Biomagz yang diterbitkan setiap tiga bulan sekali diharapkan mampu memberikan informasi yang akurat tentang kegiatan-kegiatan dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitar lingkungan PT. Bio


(29)

Farma (Persero) Bandung dan juga sebagai media pemberi informasi kepada pihak keluarga karyawan tentang apa yang sedang dilakukan oleh perusahaan atau oleh keluarga karyawan itu sendiri sekaligus sebagai sarana sosialisasi kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak perusahaan.

Sebagai sarana informasi antar pegawai diperusahaan, buletin Biomagz dapat menjadi jembatan informasi antar sesama pegawai sekaligus sebagai media internal khusus PT. Bio Farma (Persero) Bandung. Adapun isi dari buletin Biomagz antara lain meliputi :

1. Reportase Utama 2. Reportase Khusus 3. Pengembangan SDM 4. Jurnal Ilmu

5. Rohani 6. Galeri Foto 7. Info Kesehatan 8. K3

9. Si Kancil 10. Photo News 11. Serba-serbi

12. What Employee Say

(Sumber : Arsip Humas PT Bio Farma (Persero) 2012)

Keberadaan buletin Biomagz yang terdapat di PT Bio Farma (Persero) Bandung, merupakan sebuah bentuk media penyebarluasan informasi yang digunakan oleh bagian Public Relations yang diharapkan dapat memberikan manfaat dan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi karyawan. Manfaat diartikan sebagai :

“Guna, cara, perbuatan memanfaatkan atau kegunaan yang dilakukan seseorang untuk bersama. Artinya, dalam pengaplikasian pada kehidupan sehari-hari manfaat adalah sesuatu hal yang dilakukan seseorang untuk mendatangkan nilai guna dan keuntungan bagi bersama.” (KBBI,2002:750)


(30)

Dengan demikian, hal tersebut mewakili penggambaran bahwa buletin internal perusahaan yang dimiliki oleh PT Bio Farma (Persero) merupakan sesuatu yang dikerjakan untuk memberikan pengaruh dan mendatangkan manfaat atau guna bagi banyak pihak secara umum dan khususnya bagi karyawan PT Bio Farma (Persero) itu sendiri.

Bertolak dari latar belakang masalah di atas, maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut : “Sejauhmana Manfaat Penggunaan Buletin Biomagz PT Bio Farma (Persero) Bandung Terhadap Kualitas Perolehan Informasi Perusahaan Bagi Karyawannya?”

1.2 Identifikasi Masalah

Pada penelitian ini, peniliti merinci secara jelas dan tegas pertanyaan pada perumusan masalah yang masih bersifat umum. Dengan indikator-indikator terpilih, sehingga variabel penelitian tampak semakin konkret adanya, diantaranya sebagai berikut:

1. Sejauhmana nilai guna Buletin Biomagz PT Bio Farma (Persero) Bandung terhadap kualitas perolehan informasi perusahaan bagi karyawannya?

2. Sejauhmana keuntungan penggunaan Buletin Biomagz PT Bio Farma (Persero) Bandung terhadap kualitas perolehan informasi perusahaan bagi karyawannya?


(31)

3. Sejauhmana manfaat penggunaan Buletin Biomagz PT Bio Farma (Persero) Bandung terhadap kegunaan informasi perusahaan bagi karyawannya?

4. Sejauhmana manfaat penggunaan Buletin Biomagz PT Bio Farma (Persero) Bandung terhadap nilai informasi perusahaan bagi karyawannya?

5. Sejauhmana manfaat penggunaan Buletin Biomagz PT Bio Farma (Persero) Bandung terhadap faktualitas informasi perusahaan bagi karyawannya?

6. Sejauhmana manfaat penggunaan Buletin Biomagz PT Bio Farma (Persero) Bandung terhadap ketepatan informasi perusahaan bagi karyawannya?

7. Sejauhmana manfaat penggunaan Buletin Biomagz PT Bio Farma (Persero) Bandung terhadap kebenaran informasi perusahaan bagi karyawannya?

8. Sejauhmana manfaat penggunaan Buletin Biomagz PT Bio Farma (Persero) Bandung terhadap kualitas perolehan informasi perusahaan bagi karyawannya?


(32)

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui, menganalisa, menguji dan mengukur manfaat penggunaan Buletin Biomagz terhadap kualitas perolehan informasi perusahaan bagi karyawan PT Bio Farma (Persero) Bandung.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Dari berbagai permasalahan seperti yang terdapat pada identifikasi masalah maka, tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui nilai guna Buletin Biomagz PT Bio Farma (Persero) Bandung terhadap kualitas perolehan informasi perusahaan bagi karyawannya.

2. Untuk mengetahui keuntungan penggunaan Buletin Biomagz PT Bio Farma (Persero) Bandung terhadap kualitas perolehan informasi perusahaan bagi karyawannya.

3. Untuk mengetahui manfaat penggunaan Buletin Biomagz PT Bio Farma (Persero) Bandung terhadap kegunaan informasi perusahaan bagi karyawannya.

4. Untuk mengetahui manfaat penggunaan Buletin Biomagz PT Bio Farma (Persero) Bandung terhadap nilai informasi perusahaan bagi karyawannya.


(33)

5. Untuk mengetahui manfaat penggunaan Buletin Biomagz PT Bio Farma (Persero) Bandung terhadap faktualitas informasi perusahaan bagi karyawannya.

6. Untuk mengetahui manfaat penggunaan Buletin Biomagz PT Bio Farma (Persero) Bandung terhadap ketepatan informasi perusahaan bagi karyawannya.

7. Untuk mengetahui manfaat penggunaan Buletin Biomagz PT Bio Farma (Persero) Bandung terhadap kebenaran informasi perusahaan bagi karyawannya.

8. Untuk mengetahui manfaat penggunaan Buletin Biomagz PT Bio Farma (Persero) Bandung terhadap kualitas perolehan informasi perusahaan bagi karyawannya.

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis

Kegunaan secara teoritis dari penelitian yang dilaksanakan, diharapkan dapat membantu dalam pengembangan pengetahuan (sains), pengembangan Ilmu Komunikasi pada umumnya, yaitu khususnya dalam bidang kajian Humas tentang Manfaat Penggunaan Buletin Terhadap Kualitas Perolehan Informasi.

1.4.2 Kegunaan Praktis

Adapun hasil penelitian bagi kegunaan praktis, diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi :


(34)

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini merupakan sebuah aplikasi ilmu yang selama studi diterima secara teori dan diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti dalam bidang komunikasi khususnya Humas terutama mengenai media internal dalam suatu perusahaan.

2. Bagi Akademik

Penelitian ini secara praktis berguna bagi mahasiswa Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) secara umum, dan mahasiswa Ilmu Komunikasi konsentrasi Humas secara khusus sebagai literatur, terutama untuk peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian pada kajian yang sama.

3. Bagi PT Bio Farma (Persero) Bandung

Penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk mengambil kebijaksanaan dimasa yang akan datang yaitu bagian Humas, juga sebagai masukan untuk perusahaan PT Bio Farma (Persero) Bandung sehubungan dengan manfaat penggunaan buletin Biomagz terhadap kualitas perolehan informasi perusahaan bagi karyawan PT Bio Farma (Persero) Bandung.


(35)

13 2.1 Tinjauan Terhadap Penelitian Terdahulu

Dalam tinjauan pustaka, peneliti mengawali dengan menelaah penelitian terdahulu yang berkaitan serta relevansi dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti. Dengan demikian, peneliti mendapatkan rujukan pendukung, pelengkap serta pembanding dalam menyusun skripsi ini sehingga lebih memadai. Selain itu, telaah pada penelitian terdahulu berguna untuk memberikan gambaran awal mengenai kajian terkait dengan masalah dalam penelitian ini.

Setelah peneliti melakukan tinjauan pustaka pada hasil penelitian terdahulu, ditemukan beberapa penelitian tentang media humas internal perusahaan. Berikut ini adalah penelitian mengenai media humas internal perusahaan:

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No. Judul

Penelitian

Nama Peneliti

Metode yang Digunakan

Hasil Penelitian Perbedaan dengan Penelitian Skripsi ini 1. Daya Tarik

Buletin Media Kita Terhadap Efektivitas Perolehan Informasi Tentang Perusahaanya bagi Pegawai PT Kereta Api (Persero) Daerah

Operasi 2

Hendar (Skripsi), Program Studi Ilmu Komunikasi Bidang Kajian Ilmu Humas, UNIKOM Kuantitatif, Survei, Analisis Deskriptif Menunjukkan adanya pengaruh antara daya tarik buletin media kita terhadap efektivitas perolehan

informasi tentang perusahaannya bagi pegawai PT. Kereta Api (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung.

Penelitian Hendar mengukur sejauhmana daya tarik buletin dapat memberikan efektivitas perolehan informasi bagi karyawan PT Kereta Api (Persero). Sedangkan penelitian ini mengukur sejauhmana pengaruh manfaat yang diberikan buletin


(36)

Bandung. terhadap kualitas perolehan informasi bagi karyawan. 2. Media Internal

Buletin Goyang Karawang Di

PT PLN

(Persero) Area Pelayanan Dan Jaringan Karawang. Angga Rahmat Gumelar, (Skripsi) Sub Program Kehumasan Program Diploma III. FIKOM UNPAD Metode Deskriptif

Penerbitan buletin Goyang Karawang berjalan dengan baik terbukti dengan tetap eksisnya dan buletin ini dapat diterima oleh public internal perusahaan.

Penerbitan buletin Goyang Karawang sejauh ini sudah bisa memenuhi kebutuhan akan informasi karyawan PT PLN (Persero) Area Pelayanan dan Jaringan Karawang.

Penelitian Angga Rahmat menggunakan pendekatan kualitatif. Sedangkan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk mencari tingkat pengaruh atau keeratan hubungan antar dua variabel.

3. Efektivitas media internal (Buletin Be Sharp) sebagai sarana

pemenuhan kebutuhan informasi karyawan Devisi Home Appliance (HA) PT Sharp Electronic Indonesia. Laura Vincentia Agusten, (Skripsi) Bidang Studi Public Relations Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercubuana Penelitian evaluatif dengan pendekatan kuantitatif, metode survei Karyawan PT Sharp selalu menerima dan membaca Buletin Be Sharp setiap kali buletin tersebut terbit. responden merespons program penerbitan media internal Buletin Be Sharp secara positif/efektif. Pengetahuan responden terhadap Buletin Be Sharp cukup positif, pengaruh program penerbitan media internal Buletin Be Sharp terhadap kebutuhan informasi responden juga cukup positif.

Penelitian Laura mengukur efektivitas media internal (Buletin Be Sharp) sebagai sarana pemenuhan kebutuhan informasi bagi karyawan PT Shrap. Sedangkan penelitian ini lebih kepada kualitas informasi yang diperoleh karyawan. Teori yang digunakan untuk menguji pun berbeda.


(37)

2.2 Tinjauan Tentang Komunikasi 2.2.1 Pengertian Komunikasi

Kata Komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris

berasal dari kata Latin communis yang berarti “sama”, communico, comunicatio, atau communicare yang berarti “membuat sama”(to make common). Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering disebut sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata latin lainnya yang mirip. Komunkasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama. Akan tetapi definisi-definisi kontemporer menyarankan bahwa komunikasi merujuk pada cara berbagi hal-hal yang tersebut seperti dalam kalimat

”kita berbagi pikiran”, “kita mendiskusikan makna” dan “kita mengirimkan pesan.”

Suatu pemahaman populer mengenai komunikasi manusia adalah komunikasi yang mengisyaratkan penyampaian pesan dari seseorang (atau suatu lembaga) kepada seseorang (sekelompok orang) lainnya, baik secara langsung (tatap muka) ataupun melalui media, seperti surat (selebaran), surat kabar, majalah, radio, atau televisi.

Banyak definisi komunikasi diungkapkan oleh para ahli dan pakar komunikasi seperti yang di ungkapkan oleh Carl. I. Hovland yang dikutip oleh Mulyana dalam buku Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar komunikasi adalah ”Proses yang memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya lambang-lambang


(38)

verbal) untuk mengubah perilaku orang lain (komunikate).” (Mulyana, 2007: 68).

Definisi lain menurut Bernard Berelson dan Garry A. Stainer komunikasi di definisikan sebagai berikut :

“Komunikasi : Penyampaian informasi, gagasan, emosi

keterampilan dan sebagainya, dengan menggunakan lambang-lambang atau kata-kata, gambar, bilangan, grafik dan lain-lain. Kegiatan atau proses penyampaianlah yang biasanya dinamakan komunikasi.” ( Mulyana, 2007:68).

Sedangkan menurut Gerald A. Miller yang dikutip oleh Onong Uchjana Effendy menjelaskan bahwa:

“In the main, communication has as its central interest those behavioral situations in which a source transmits a message to a receiver (s) with conscious intent to affect the latte’s behavior” (Pada pokoknya, komunikasi mengandung situasi keperilakuan sebagai minat sentral, dimana seseorang sebagai sumber menyampaikan suatu kesan kepada seseorang atau sejumlah penerima yang secara sadar bertujuan mempengaruhi perilakunya).” (Effendy, 2002: 49).

Adapun definisi lain dari komunikasi menurut Carl I. Hovland adalah :

“Ilmu komunikasi adalah upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegas asas-asas penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap. Hovland mengatakan bahwa komunikasi adalah proses perubahan perilaku orang lain (communication is the process to modify the behavior of other individuals).” (Effendy, 2004:10)

Berdasarkan definisi dari beberapa para pakar di atas dapat dijelaskan bahwa komunikasi merupakan suatu proses dimana seorang komunikator menyampaikan stimulinya atau perangsang yang biasanya berupa lambang bahasa kepada komunikan dan bukan hanya


(39)

sekedar memberitahu sesuatu tetapi juga berusaha untuk mempengaruhi seseorang atau sejumlah orang tersebut untuk melakukan tindakan tertentu atau merubah perilakunya.

2.2.2 Unsur-unsur Komunikasi

Dari pengertian komunikasi yang telah dikemukakan, jelas bahwa komunikasi antar manusia hanya akan terjadi jika ada seseorang yang menyampaikan pesan kepada orang lain dengan tujuan tertentu, artinya komunikasi hanya terjadi kalau di dukung oleh adanya sumber pesan, media, penerima dan efek. Unsur-unsur ini bisa juga disebut komponen atau elemen komunikasi. Adapun uunsur-unsur tersebut adalah :

1. Sumber

Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat atau pengirim informasi. Dalam komunikasi antar manusia, sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok misalnya partai, organisasi atau lembaga. Sumber sering disebut pengirim, komunikator atau dalam bahasa inggris disebut source, sender atau encoder.

2. Pesan

Pesan adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan,


(40)

informasi, nasihat atau propaganda. Dalam bahasa inggris disebut message, contact atau information.

3. Media

Media yang dimaksud di sini ialah media yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima. Misalnya telepon, surat, telegram, media cetak, media elektronik, bahkan panca indera.

4. Penerima

Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber. Penerima bisa terdiri satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelompok, partai atau negara. Penerima biasa disebut dengan berbagai istilah, seperti khalayak, sasaran, komunikan, atau dalam bahasa Inggris disebut audience atau receiver. Penerima adalah elemen penting dalam proses komunikasi, karena dialah yang menjadi sasaran dari komunikasi.

5. Pengaruh

Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini bisa terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang. (De Fleur,1982)

Oleh karena itu, pengaruh bisa juga diartikan perubahan atau penguatan keyakinan pada pengetahuan, sikap, dan tindakan seseorang sebagai akibat penerimaan pesan.


(41)

6. Tanggapan Balik

Ada yang beranggapan bahwa unpan balik sebenarnya adalah salah satu bentuk daripada pengaruh yang berasal dari penerima. Akan tetapi sebenarnya umpan balik bisa juga berasal dari unsur lain seperti pesan dan media, meski pesan belum sampai pada penerima.

7. Lingkungan

Lingkungan atau situasi ialah faktor-faktor tertentu yang dapat memengaruhi jalannya komunikasi. Faktor ini dapat digolongkan atas empat macam, yakni lingkungan fisik, lingkungan sosial budaya, lingkungan psikologis, dan dimensi waktu.

2.2.3 Proses Komunikasi

Menurut Onong Uchjana Effendy, proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap yaitu : “Proses komunikasi secara primer” dan

“proses komunikasi secara sekunder.” (Effendy,2004:11-16)

Berikut adalah penjelasan mengenai proses komunikasi tersebut :

Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, kial, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya yang secara langsung mampu


(42)

“menterjemahkan” pikiran dan atau perasaan komunikator kepada komunikan.

Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Seorang komunikator menggunakan media kedua dalam melancarkan komunikasinya karena komunikan sebagai sasarannya berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Surat, telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio, televisi, film, dan banyak lagi adalah media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi.

2.2.4 Fungsi Komunikasi

Menurut Onong U. Effendy fungsi komunikasi adalah sebagai berikut :

1. Menyampaikan informasi (to inform) 2. Mendidik (to educate)

3. Menghibur (to entertain)

4. Mempengaruhi (to influence).(Effendy,2004:8)

Fungsi menyampaikan informasi (to inform) yaitu memberikan informasi kepada masyarakat, memberitahukan kepada masyarakat mengenai peristiwa yang terjadi, ide atau pikiran, dan tingkah laku orang lain. Serta segala sesuatu yang disampaikan orang lain.


(43)

Fungsi mendidik (to educate) yaitu sebagai sarana pendidikan, dengan komunikasi manusia dapat menyampaikan ide dan pikirannya kepada orang lain sehingga orang lain mendapatkan informasi dan pengetahuan.

Fungsi menghibur (to entertain) yaitu komunikasi berfungsi untuk menyampaikan hiburan atau menghibur orang lain.

Fungsi mempengaruhi (to influence) yaitu fungsi mempengaruhi setiap individu yang berkomunikasi, tentunya dengan cara saling mempengaruhi jalan pikiran komunikandan lebih jauh lagi berusaha merubah sikap dan tingkah laku komunikan sesuai dengan yang diharapkan.

Bila dilihat dari fungsi komunikasi yang telah dikemukakan di atas bahwa komunikasi tidak dapat dilepaskan dan memegang peranan penting dalam kehidupan manusia sehari-hari terutama dalam lingkungan kehidupan bermasyarakat.

2.3 Tinjauan Tentang Komunikasi Organisasi 2.3.1 Pengertian Komunikasi Organisasi

Komunikasi adalah suatu tindakan untuk berbagi informasi, gagasan ataupun pendapat dari setiap partisipan komunikasi yang terlibat di dalamnya guna mencapai kesamaan makna. Tindak komunikasi tersebut dapat dilakukan dalam beragam konteks, antara lain adalah dalam lingkup organisasi (organizational communication).


(44)

Komunikasi Organisasi mencakup kegiatan komunikasi dalam suatu organisasi dan komunikasi antar organisasi. Istilah organisasi berasal dari bahasa Latin organizare, yang secara hafriah berarti paduan dari bagian-bagian yang satu sama lainnya saling bergantung.

Evert M. Rogers dalam bukunya, Communication in Organization, yang di kutip oleh Khomsahrial Romli dalam bukunya Komunikasi Organisasi menyebut panduan tadi suatu sistem. Secara lengkap organisasi di definisikan sebagai :

A stable system of individuals who work together to achieve, through a hierarchy of rank and division of labour, common goals “ (suatu sistem yang mapan dari mereka yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, melalui suatu jenjang kepangkatan dari pembagian tugas). (Romli, 2011:1)

Definisi lain mengenai komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi (Wiryanto dalam Romli.2011:2). Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi pada kepentingan organisasi. Isinya berupa cara kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang harus dilakukan dalam organisasi. Adapun komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui secara sosial. Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih kepada anggotanya secara individual.

Goldhaber (1986) memberikan definisi komunikasi organisasi sebagai berikut :


(45)

Organizational communications is the process of creating and exchanging messages within a network of interdependent relationship to cope with environmental uncertainty (komunikasi organisasi adalah proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling bergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu berubah-ubah)”. (Goldhaber dalam Romli.2011:13)

Definisi tersebut mengandung tujuh konsep kunci yaitu proses, pesan, jaringan, saling tergantung, hubungan, lingkungan, dan ketidakpastian.

“Dalam pandangan objektif organisasi adalah sesuatu yang bersifat fisik dan konkret, dan merupakan sebuah struktur dengan batas-batas yang pasti. Istilah “organisasi” mengisyaratkan bahwa sesuatu yang nyata merangkum orang-orang, hubungan-hubungan, dan tujuan-tujuan. Sedangkan pendekatan subjektif memandang organisasi sebagai kegiatan yang dilakukan orang-orang. Organisasi terdiri dari tindakan-tindakan, interaksi, dan transaksi yang melibatkan orang-orang. Organisasi diciptakan dan dipupuk melalui kontak-kontak yang terus menerus berubah yang dilakukan orang-orang antara yang satu dengan lainnya dan tidak eksis secara terpisah dari orang-orang yang perilakunya membentuk organisasi tersebut.” (Romli.2011:64)

De Vito (1997:337) yang dikutip oleh Burhan Bungin dalam bukunya Sosiologi Komunikasi, menjelaskan organisasi sebagai sebuah kelompok individu yang diorganisasi untuk mencapai tujuan tertentu. Jumlah anggota organisasi bervariasi dari tiga atau empat sampapi dengan ribuan anggota. Organisasi juga memiliku struktur formal maupun informal. Organisasi memiliki tujuan umum untuk meningkatkan pendapatan, namun juga memiliki tujuan-tujuan spesifik yang dimiliki oleh orang-orang dalam organisasi itu. Dan


(46)

untuk mencapai tujuan, organisasi membuat norma aturan yang dipatuhi oleh semua anggota organisasi.

Dengan demikian, komunikasi organisasi adalah komunikasi antarmanusia (human communication) yang terjadi dalam konteks organisasi di mana terjadi jaringan-jaringan pesan satu sama lain yang saling bergantung satu sama lain. (Bungin, Burhan 2008:274)

2.3.2 Fungsi Komunikasi Organisasi

Dalam buku Sosiologi Komunikasi karangan Burhan Bungin, menurut Sendjaja (2002:4.8), organisasi baik yang berorientasi untuk mencari keuntungan (profit) maupun nirlaba (non-profit) memiliki empat fungsi komunikasi organisasi, yaitu :

a) Fungsi Informatif b) Fungsi Regulatif c) Funfsi Persuasif

d) Integratif. (Bungin,Burhan, 2008:247)

Dalam fungsi informatif organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem proses informasi (information-processing system). Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi lebih banyak, lebih baik, dan tepat waktu. Informasi yang didapat memungkinkan setiap anggota organisasi dapat melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti.

Informasi pada dasarnya dibutuhkan oleh semua orang yang mempunyai perbedaan kedudukan dalam suatu organisasi. Orang-orang dalam jajaran manajemen membutuhkan informasi untuk


(47)

membuat suatu kebijakan organisasi ataupun guna mengatasi konflik yang terjadi di dalam organisasi. Sedangkan karyawan (bawahan) membutuhkan informasi untuk melaksanakan pekerjaan, disamping itu juga informasi tentang jaminan keamanan, jaminan sosial dan kesehatan, izin cuti, dan sebagainya.

Fungsi regulatif berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi. Pada semua lembaga atau organisasi ada dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif ini. Pertama, atasan atau orang yang berada dalam tataran manajemen yaitu mereka yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang disampaikan. Disamping itu mereka juga mempunyai kewenangan untuk member instruksi atau perintah. Kedua, berkaitan dengan pesan atau message. Pesan-pesan regulatif pada dasarnya berorientasi pada kerja. Artinya, bawahan membutuhkan kepastian peraturan tentang pekerjaan yang boleh dilaksanakan.

Fungsi persuasif dapat dijabarkan, dalam mengatur suatu organisasi kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Dengan adanya kenyataan ini maka banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya dari pada memberi perintah. Sebab pekerjaan yang dilakukan secara sukarela untuk kemajuan akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar disbanding jika pimpinan lebih sering memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya.


(48)

Dan dalam fungsi integratif, setiap organisasi berusaha untuk menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaannya dengan baik. Ada dua saluran komunikasi formal, seperti penerbitan khusus dalam organisasi tersebut (newsletter, buletin) dan laporan kemajuan organisasi, juga saluran komunikasi informal, seperti perbincangan antarpribadi selama masa istirahat kerja, pertandingan olahraga, ataupun kegiatan darmawisata. Pelaksanaan aktivitas ini akan menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yang lebih besar dalam diri karyawan terhadap organisasi.

2.3.3 Dimensi Komunikasi Organisasi 1. Komunikasi Internal

Komunikasi internal didefinisikan oleh Lawrence D. Brennan sebagai :

Interchange of ideas among the administrators and its particular structure (organization) and interchange of ideas horizontally and vertically within the firm which gets work done (operation and management)". (Pertukaran gagasan diantara para administrator dan karyawan dalam suatu perusahaan atau jawatan yang menyebabkan terwujudnya perusahaan atau jawatan tersebut lengkap dengan strukturnya yang khas (organisasi) dan pertukaran gagasan secara horizontal dan vertikal di dalam perusahaan atau jawatan yang menyebabkan pekerjaan berlangsung (operasi dalam manajemen)).(Effendy,2004:122)

Untuk memperoleh kejelasan, komunikasi internal dapat dibagi menjadi dua dimensi dan dua jenis, yaitu :


(49)

a. Dimensi komunikasi internal

Dimensi komunikasi internal terdiri dari komunikasi vertikal dan komunikasi horizontal.

1) Komunikasi vertikal

Komunikasi vertikal, yakni komunikasi dari atas ke bawah (downward communications) dan dari bawah ke atas (upward communication), adalah komunikasi dari pimpinan kepada bawahan, dan dari bawahan kepada pimpinan secara timbal balik (two way traffic communication).

2) Komunikasi horizontal

Komunikasi horizontal adalah komunikasi secara mendatar, antara anggota staf dengan anggota staf, karyawan sesama karyawan, dan sebagainya.

b. Jenis komunikasi internal

Komunikasi internal meliputi berbagai cara yang dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yakni :

1) Komunikasi persona (personal communication) Komunikasi persona ialah komunikasi antara dua orang dan dapat berlangsung dengan cara tatap muka dan bermedia. Komunikasi tatap muka berlangsung secara dialogis sambil saling menatap sehingga terjadi


(50)

kontak pribadi. Sedangkan komunikasi bermedia adalah komunikasi dengan menggunakan alat.

2) Komunikasi kelompok (group communication) Komunikasi kelompok adalah komunikasi antara seseorang dengan kelompok orang dalam situasi tatap muka. Seperti halnya dengan komunikasi antarpesona, yang dimaksudkan dengan komunikasi kelompokn di sini adalah komunikasi secara tatap muka, seperti komunikasi yang terjadi dalam rapat, briving, brainstorming, dan upacara bendera.

2. Komunikasi Eksternal

Komunikasi eksternal adalah komunikasi antara pimpinan organisasi dengan khalayak di luar organisasi. Pada instansi-instansi pemerintah seperti departemen, direktorat, jawatan, dan pada perusahaan-perusahaan besar, disebabkan oleh luasnya ruang lingkup, komunikasi lebih banyak dilakukan oleh kepala hubungan masyarakat (public relations officer) daripada oleh pimpinan sendiri. Yang dilakukan oleh pimpinan sendiri adalah terbatas pada hal-hal yang dianggap sangat penting, yang tidak bias diwakilkan kepada orang lain, umpamanya perundingan (negotiation) menyangkut kebijakan organisasi. Yang lainnya


(51)

dilakukan oleh kepala humas (PR) yang dalam kegiatan komunikasi eksternal merupakan tangan kanan pimpinan.

2.4 Tinjauan Tentang Public Relations

2.4.1 Definisi Public Relations

Public Relations yang biasa ditulis dengan singkat PR atau yang juga lazim disebut Purel atau Hubungan Masyarakat, masih merupakan bidang baru terutama di Indonesia. Sehubungan dengan meningkatnya perhatian terhadap Public Relations, terutama dari perusahaan-perusahaan besar, timbul kebutuhan akan orang-orang yang memiliki pengetahuan khusus dalam bidang itu.

Dapat di uraikan disini beberapa definisi Public Relations yang di kemukakan oleh pakar komunikasi. Menurut Frank Jefkins mengungkapkan bahwa :

“PR adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan – tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian. (Jefkins, 2003 : 10).

Definisi Public Relations menurut Institute of Public Relations (IPR) dalam Jefkins adalah:

“Keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana dan

berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik (good will) dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya”. (Jefkins, 2003 : 9)


(52)

2.4.2 Tujuan Public Relations

Karena Public Relations merupakan fungsi manajemen dalam melaksanakan kegiatan komunikasi, maka pada dasarnya tujuan Public Relations adalah tujuan-tujuan komunikasi. Tujuan Public Relations, antara lain :

1. Menciptakan Pemahaman (Mutual Understanding) antara perusahaan dan publiknya.

Melalui kegiatan komunikasi diharapkan terjadi kondisi kecukupan informasi (well-informed) antara perusahaan dan publiknya. Kecukupan informasi ini merupakan dasar untuk mencegah kesalahan persepsi. Kesalahpahaman akibat salah persepsi atau kekurangan informasi merupakan kesalahan mendasar dalam kegiatan komunikasi (primery-breakdown of communication). 2. Membangun Citra Korporat (Corporate image)

Citra (image) merupakan gambaran yang ada dalam benak publik tentang perusahaan. Citra adalah persepsi publik tentang perusahaan menyangkut pelayanannya, kualitas produk, budaya perusahaan, perilaku perusahaan atau perilaku individu-individu dalam perusahaan dan lainnya. Pada akhirnya persepsi akan mempengaruhi sikap publik, apakah mendukung, netral, atau memusuhi.

3. Citra Korporat Melalui Program CSR (Corporate Social Responsibility)


(53)

Corporate social responsibility adalah program Public Relations untuk melibatkan diri mengatasi perseolan-persolan sosial di lingkungannya.

Dengan kata lain, CSR adalah pengintegrasian kepedulian perusahaan, ada yang menyebut sebagai Community Development atau filantropi/keikhlasan berbagi) adalah investasi sosial perusahaan yang bersifat jangka panjang. Secara berangsur akan terbentuk citra positif terhadap kegiatan sosial yang dilakukan. Beberapa kegiatan bisa menjadi trade mark perusahaan yang berpengaruh dalam memperkuat merek produk.

4. Membentuk Opini Publik yang Favorable

Sikap publik terhadap perusahaan bila diekspresikan disebut opini publik. Jadi, opini publik ini merupakan ekspresi publik mengenai persepsi dan sikapnya terhadap perusahaan. Citra perusahaan yang baik akan membuat keuntungan kompetetif bagi perusahaan. 5. Membentuk Good Will dan Kerjasama

Good will dan kerja sama dapat terwujud karena inisiatif yang dilakukan berulang-ulang oleh Public Relations perusahaan untuk menanamkan saling pengertian dan kepercayaan kepada publiknya.


(54)

2.4.3 Fungsi dan Peranan Public Relations

2.4.3.1Fungsi Public Relations

Adapun fungsi humas menurut Bertrand R. Canfield

dalam bukunya Public Relations: Principles and Problems, mengemukakan fungsi humas sebagai berikut:

1. It should serve the public’s interest (mengabdi kepada

kepentingan umum)

2. Maintain good communication (memelihara komunikasi yang baik)

3. Stress good morals and manners (menitikberatkan moral dan perilaku yang baik)

Dari fungsi humas di atas menurut Bertrand R. Canfield dapat dirumuskan, sebagai berikut:

1. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi.

2. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik, baik publik ekstern maupun intern.

3. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dengan menyebarkan informasi dari organisasi kepada publik dan menyalurkan opini publik kepada organisasi

4. Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi demi kepentingan umum.

2.4.3.2 Peranan Public Relations

Peran utama Public Relations pada intinya adalah sebagai berikut :


(55)

1. Sebagai Communicator atau penghubung antara organisasi atau lembaga yang diwakili dengan publiknya.

2. Membina Relationship, yaitu berupaya membina hubungan yang positif dan saling menguntungkan dengan pihak publiknya.

3. Peranan Back Up management yakni sebagai pendukung dalam fungsi manajemen organisasi atau perusahaan.

4. Membentuk Corporate Image artinya peranan Public relations berupaya menciptakan citra bagi organisasi atau lembaganya. (Effendi, 2008 : 9-11)

2.5 Tinjauan Tentang Manfaat 2.5.1 Definisi Manfaat

Manfaat adalah guna, cara, perbuatan memanfaatkan atau kegunaan yang dilakukan seseorang untuk bersama. Dalam pengaplikasian pada kehidupan sehari-hari manfaat adalah sesuatu hal yang dilakukan seseorang untuk mendatangkan nilai guna dan keuntungan bagi bersama. (Kamus Besar Bahasa Indonesia,2008:750)

2.6 Tinjauan Tentang Media Internal Public Relations

Untuk menjangkau khalayak (publics) tertentu dalam rangka mencapai tujuan-tujuan PR, adakalanya penggunaan media massa melalui pers, radio, atau televisi tidak lagi sesuai, apalagi jika khalayak tersebut hanya terdiri dari beberapa kelompok kecil saja.

Suatu organisasi dapat menciptakan dan memanfaatkan media sendiri, bukan hanya media-media umum yang biasa dipakai untuk menjangkau khalayak komersial. Wahana komunikasi internal itu sendiri antara lain :


(56)

a. Jurnal internal (house journals) b. Video

c. Slide

d. Kaset-kaset rekaman audio

e. Kursus-kursus pendidikan tambahan f. Ucapan-ucapan lisan

g. Seminar dan konferensi h. Eksibisi khusus

2.6.1 Jurnal Internal (House Jurnal)

House Jurnal adalah media korporat atau media perusahaan yang diterbitkan untuk kalangan terbatas dan tidak diperjual belikan, seperti halnya media massa.

House Journal adalah salah satu bentuk media komunikasi Public Relations yang paling tua yang tergolong ke dalam private publications (penerbitan untuk kalangan sendiri/tertentu) yang dibedakan dari commercial press (media massa yang dijual untuk umum). Jenis House Journal bisa dibedakan dari sasaran pembacanya yaitu bersifat internal untuk staf dan karyawan perusahaan dan bersifat eksternal untuk publik di luar perusahaan. Perbedaan itu bisa tampak bila media itu di buat

untuk karyawan (internal) dan pelanggan (eksternal).”

(Soemirat&Ardianto,2010:21-22)

Ada dua jenis jurnal internal, yakni yang semata-mata bersifat internal (khusus untuk para staf dan pegawai) dan yang sampai batas tertentu bersifat eksternal (yang juga diarahkan kepada pihak luar tertentu). (Jefkins,2003:145)


(57)

Publikasi atau terbitan yang didistribusikan kepada para anggota atau pun khalayak pendukung dari suatu organisasi seperti institusi-institusi profesional, universitas, komunitas profesi tertentu, serikat buruh, dan yayasan amal, lazim disebut sebagai media internal semi eksternal.

2.6.2 Jenis-jenis Jurnal Internal

Berikut ini merupakan lima bentuk utama jurnal internal yang dikutip oleh Elvinaro Ardianto dalam bukunya Handbook of Public Relations :

a. Majalah ; jurnal internal yang memiliki format majalah biasanya berukuran A4 (297X110 mm). Isinya kebanyakan adalah tulisan feature dan ilustrasi. Jurnal ini bisa dicetak biasa saja (Letterpress) atau bisa juga melalui teknik yang lebih canggih seperti teknik lithografi dan fotografir.

b. Koran ; meskipun mirip dengan tabloid, tapi isinya biasanya terdiri dari berita yang disisipi dengan tulisan feature dan ilustrasi. Proses pencetakannya biasanya lebih canggih, yakni secara offset-litho. Sedangkan di Inggris kebanyakan memakai proses web-offset-litho

c. Buletin ; Berbentuk kumpulan yang berupa lembaran yang dijilid atau dilipat yang berisi feature, foto, Ilustrasi dan pernyataan-pernyataan resmi dari suatu lembaga atau instansi. Mempunyai ukuran kertas A4 dicetak melalui proses cetak biasa (letterpress) atau yang lebih canggih yakni menggunakan teknik lithografir. d. Newsletter ; ukuran kertas biasanya A4. Sebagian besar isinya

adalah tulisan-tulisan singkat dengan atau tanpa gambar. Percetakannya bisa letterpress (cetak biasa) atau lithografi dan bisa juga hanya dengan mesin fotografir.

e. Majalah Dinding ; bentuknya seperti poster kecil yang di tempelkan pada dinding. Ini merupakan suatu medium yang biasanya digunakan untuk keperluan internal maupun eksternal. (diadaptasi dari Jefkins: 2003 dan Soemirat dan Ardianto. 2008)


(58)

2.6.3 Bentuk – Bentuk Baru House Journal

1. House Journal Audio. Berita dapat direkam pada sebuah pita kaset yang bisa diputar ulang kapan saja oleh semua karyawan, baik di kantor, di tengah perjalanan, maupun di rumah.

2. House Journal Video. Suatu peristiwa atau cara dapat direkam melalui kamera video. Keunggulan dari house journal bentuk video adalah lebih jelas dalam menggambarkan situasi sehingga apa yang hendak ditampilkan lebih mudah dipahami. House journal video hampir sama dengan siaran berita televisi. Setiap berlangsungnya acara yang dinilai penting, perekaman dapat dilakukan agar bisa dipertontonkan kepada khalayak luas. House journal video juga bisa dilihat di rumah melalui VDR domestik pada layar televisi.

3. House Journal Video Perusahaan. Merupakan perkembangan lebih jauh dari house journal video, berupa jaringan komunikasi televisi di perusahaan yang ditransmisikan melalui satelit sepanjang hari ke berbagai cabang dan unit perusahaan. Contoh perusahaan yang sudah memiliki jaringan televisi sendiri seperti ini, Ford Motor Company dari Amerika Serikat dan British Aerospace.

4. Koran Elektronik. Suatu jaringan komunikasi melalui komputer, di mana komputer induk disambungkan dengan sejumlah komputer pribadi yang memiliki alat pencetak (Jefkins,2003:158)


(59)

2.6.4 Keberadaan House Journal

Ketika lembaga, perusahaan atau organisasi menjalin hubungan dengan karyawan atau anggotanya, sebetulnya lembaga tampil sebagai individu yang merupakan penjelmaan dari suatu institusi, lalu berhubungan dengan individu lain, yaitu karyawan atau anggota. Lantas ketika lembaga itu berhubungan dengan pihak lain di luar lembaga yang terjadi adalah lembaga menjelma menjadi individu yang mewakili institusi. Individu yang mewakili institusi ini kemudian menjalin hubungan dengan individu lain dari luar lembaga, baik yang perseorangan maupun yang mewakili institusi.

Siregar dan Pasaribu (2000) mengungkapkan, apabila komunikasi berlangsung dalam lingkup menejemen, itu terjadi antara pihak lembaga dan karyawan. Medianya pun jelas, melalui surat edaran resmi atau tata muka (rapat). Ada pun pesannya dengan sendirinya fungsional bagi kedua pihak, lembaga mengkomunikasikan kepentingannya, sedangkan karyawan mengetahui apa kepentingan lembaga dan apa makna informasi mengenai kepentingan lembaga bagi dirinya. Kemudian sasaran komunikasi itu juga jelas, yaitu kalangan internal, bukan pihak lain. Tujuannya tentu saja agar kedua pihak saling memahami posisi dan kepentingan masing-masing.

Berbeda halnya apabila komunikasi berlangsung di lingkup manajemen, terutama yang berlangsung secara informal dan di luar kontrol. Meskipun informasi yang disampaikan berkaitan dengan


(60)

kepentingan lembaga, sumber komunikasi dalam gejala komunikasi sebagai indikator sintomatis (disfungsional dan bermakna negatif) disebut tak teridentifikasi karena sulit memperoleh petunjuk dari mana atau dari siapa informasi itu diperoleh. Gosip atau rumor tidak pernah jelas siapa yang melontarkannya pertama kali. Orang selalu mengelak apabila ditanya dari siapa gosip itu diterima.

Sementara itu, keberadaan house journal, dilihat dari sudut kepentingan lembaga, komunikasi internal diharapkan bersifat fungsional dalam membangun sistem internal di dalam lembaga. Jadi komunikasi internal dilakukan untuk membangun human relationship antara lembaga dan setiap individu dalam lembaga, serta antara individu dalam lembaga. Setiap langkah lembaga mendapat pemahaman serta dukungan secara internal. Begitu juga yang terjadi manakala dikehendaki terbentuk hubungan, baik antara organisasi dan anggota, maupun antara sesama anggota organisasi. Human relationship di dalam lembaga atau organisasi hanya dapat terbentuk secara baik apabila didukung oleh komunikasi internal yang baik pula.

2.7 Tinjauan Tentang Buletin 2.7.1 Pengertian Buletin

Dalam bahasa sehari-hari, Buletin diartikan sebagai kumpulan dari berbagai macam informasi yang tidak sekedar mengumumkan saja tetapi juga menjelaskan secara rinci dimana isinya lebih lengkap


(61)

menggunakan penunjang seperti tabel, foto dan lain-lain. Isinya lebih kepada tujuan promosi sesuatu dan masalah yang dibahas tidak cuma satu masalah saja, melainkan meluas.

Pengertian buletin seperti yang tercantum dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia yaitu : “Media cetak berupa selebaran atau majalah,

berisi warta singkat atau pernyataan tertulis yang diterbitkan secara periodik oleh suatu organisasi atau lembaga untuk sekelompok profesi

tertentu.” (Kamus Besar Bahasa Indonesia 2008:220)

Hal yang terpenting dalam isi buletin adalah penyajian yang menarik, sesuai dengan selera dan kepentingan pengguna (khalayak) yang menjadi sasarannya.

2.7.2 Fungsi Buletin

Buletin merupakan media komunikasi dalam sebuah organisasi atau perusahaan, maka secara langsung buletin memiliki fungsi khusus. Menurut Onong U. Effendy Buletin sebagai media komunikasi berfungsi sebagai :

1. Menginformasikan (to inform) yaitu memberikan informasi kepada masyarakat, memberitahukan kepada masyarakat mengenai peristiwa yang terjadi, ide atau pikiran, dan tingkah laku orang lain. Serta segala sesuatu yang disampaiakn orang lain

2. Mendidik (to educate) yaitu sebagai sarana pendidikan, dengan komunikasi manusia dapat menyampaikan ide dan pikirannya kepada orang lain sehingga orang lain mendapatkan informasi dan pengetahuan

3. Mempengaruhi (to influence) yaitu fungsi mempengaruhi setiap individu yang berkomunikasi, tentunya dengan cara saling mempengaruhi jalan pikiran komunikandan lebih jauh lagi berusaha merubah sikap dan tingkah laku komunikan sesuai dengan yang diharapkan.


(62)

4. Menghibur (to entertaint) yaitu komunikasi berfungsi untuk menyampaikan hiburan atau menghibur orang lain. (Effendy,2004:8)

2.8Tinjauan Tentang Kualitas

Kebutuhan seseorang akan informasi dapat ditinjau dari segi kualitasya. Tinggi rendahnya kualitas dapat dilihat dari tingkat:

1. Kegunaannya (usefull) 2. Nilainya (valuable) 3. Faktualitasnya (factual) 4. Keterandalannya (reliable) 5. Ketepatannya (precision)

6. Kebenarannya (truth). (Sendjaja,2007:4.11)

2.9 Tinjauan Tentang Informasi

2.9.1 Pandangan Tentang Informasi

Dalam kehidupan sehari-hari sering kali orang menggunakan kata informasi. Semua kegiatan yang dilakukan oleh manusia, membutuhkan informasi yang tepat agar kegiatan dapat dikendalikan dengan baik sesuai dengan tujuan kegiatan yang bersangkutan. Informasi yang dibutuhkan oleh manusia biasanya disesuaikan dengan kegiatan serta minat manusia itu sendiri. Kendatipun semua orang setuju bahwa informasi merupakan unsur dasar dalam komunikasi, tidak seluruhnya sepakat mengenai perngertian informasi itu sendiri.


(63)

“Para penulis lazim mendefinisikan komunikasi sebagai pemindahan (transfer) (Luthans,1973) atau pertukaran (exchange) (Katz & Kahn,1969) informasi. Dalam konteks ini, informasi merujuk kepada kata-kata (dalam pesan tertulis) dan bunyi (dalam pesan terucap) dalam pertunjukkan kita.” (Pace & Don F.Faules, 2005:28)

Luthans (1973) sebagaimana yang dikutip oleh Pace & Faules dalam bukunya Komunikasi Organisasi mengungkapkan, dalam definisi informasinya hal-hal seperti rangsangan indera, semua bentuk bahasa, termasuk statistik, dan akutansi dan perilaku non verbal adalah sebuah informasi.

Sedangkan definisi menurut Pace & Faules dalam bukunya, informasi adalah:

”Suatu istilah untuk merujuk kepada apa yang kita sebut pertunjukan-pesan dan sering digunakan untuk merujuk kepada nilai keuntungan dan kerugian, evaluasi kinerja dan pendapat pribadi yang dinyatakan dalam surat dan memo, laporan teknis,

dan data.” (Pace & Faules, 2005:28)

Untuk memperjelas mengenai informasi, Fisher (1986) dalam Sendjaja mengelompokan berbagai pandangan mengenai konsep informasi ke dalam tiga buah variasi yaitu:

a. Penggunaan istilah informasi untuk menunjukkan fakta atau data yang dapat diperoleh selama tindakan komunikasi berlangsung. b. Penggunaan informasi untuk menunjukan makna data. Informasi

berbeda dari data. Informasi adalah arti, maksud dan makna yang dikandung data.


(64)

c. Istilah informasi menurut teori informasi, yang menganggap informasi sebagai jumlah ketidakpastian yang dapat di ukur dengan cara mereduksi sejumlah alternatif pilihan yang tersedia. Informasi berkaitan erat dengan situasi yang tidak pasti. (Sendjaja, 2007:4.3)

Definisi informasi menurut Jalaludin Rakhmat, adalah

“Informasi juga dapat diartikan segala sesuatu yang mengurangi ketidakpastian/mengurangi jumlah kemungkinan dalam situasi. Informasi bersumber dari manusia baik dalam bentuk ide, gagasan, opini/pendapat yang berupa sikap, pendapat, keyakinan serta tingkah laku seseorang. Dengan informasi manusia memiliki nilai lebih yaitu dapat mengetahui apa yang telah, sedang dan akan terjadi di sekitar lingkungan kehidupannya.” (Rakhmat, 1991 : 223)

2.10 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan alur pikir penulis yang dijadikan sebagai skema pemikiran atau dasar-dasar pemikiran untuk memperkuat indikator yang melatar belakangi penelitian ini. Dalam kerangka pemikiran ini peneliti akan mencoba menjelaskan masalah pokok penelitian. Penjelasan yang disusun akan menggabungkan antara teori dengan masalah yang diangkat dalam penelitian ini.


(65)

2.10.1 Kerangka Teoritis

Dalam kerangka pemikiran ini, peneliti akan berusaha membahas permasalahan yang diangkat oleh peneliti. Pembahasan tersebut akan dijelaskan dengan menggunakan konsep dan teori yang ada hubungannya untuk membantu menjawab masalah penelitian.

Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah mengenai “Manfaat

Penggunaan Buletin BioMagz PT Bio Farma (Persero) Bandung Terhadap Kualitas Perolehan Informasi Perusahaan Bagi Karyawannya”.

Penelitian ini terdiri dari dua variabel, dimana variabel X yaitu Manfaat sebagai variabel independent sedangkan variabel Y yaitu Kualitas Perolehan Informasi sebagai variabel dependent.

Dari penelitian ini peneliti mengambil definisi manfaat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia. Manfaat diartikan sebagai “Guna, faedah, cara, untung, perbuatan memanfaatkan atau kegunaan yang dilakukan seseorang untuk bersama.” (KBBI,2002:750)

Artinya, dalam pengaplikasian pada kehidupan sehari-hari manfaat adalah sesuatu hal yang dilakukan seseorang untuk mendatangkan nilai guna dan keuntungan bagi bersama.

Nilai guna suatu barang atau jasa adalah kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsi suatu barang atau jasa tertentu. Nilai guna dari suatu barang dapat diperoleh dari bentuk (form utility), tempat (place utility) dan waktu (time utility). Sedangkan keuntungan


(1)

kualitas informasi dapat dilihat melalui koefisien determinasi sebesar 47,61. Jadi pengaruh antara manfaat dan kualitas informasi sebesar 47,61% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.


(2)

187 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dan dianalisa pada bab IV, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Adanya pengaruh Nilai Guna Buletin Biomagz PT Bio Farma (Persero) Bandung Terhadap Kualitas Perolehan Informasi Perusahaan Bagi Karyawannya dengan korelasi kuat dan signifikan. Hal ini menunjukan nilai guna Buletin Biomagz memberikan pengaruh kuat sehingga karyawan mendapat informasi yang berkualitas. Dengan bentuk buletin yang menarik, tepat dan waktu penerbitan yang tepat pula, maka kualitas perolehan informasi perusahaan yang diterima oleh karyawan juga baik.

2. Adanya pengaruh Keuntungan Penggunaan Buletin Biomagz PT Bio Farma (Persero) Bandung Terhadap Kualitas Perolehan Informasi Perusahaan Bagi Karyawannya dengan korelasi kuat dan signifikan. Hal ini menunjukan keuntungan penggunaan Buletin Biomagz dapat memberikan pengaruh kuat terhadap kualitas perolehan informasi kepada karyawan. Keuntungan yang didapat dari suatu informasi yang terdapat dalam Buletin Biomagz PT Bio Farma (Persero) dapat membuat karyawan dari tidak tahu menjadi


(3)

tahu, tidak paham menjadi paham akan informasi-informasi yang disampaikan dari setiap rubrik yang terdapat di dalam buletin.

3. Adanya pengaruh Manfaat Penggunaan Buletin Biomagz PT Bio

Farma (Persero) Bandung Terhadap Kegunaan Informasi

Perusahaan Bagi Karyawannya dengan korelasi kuat dan

signifikan. Hal ini menunjukan penggunaan Buletin Biomagz

memberikan pengaruh yang kuat terhadap kegunaan informasi perusahaan bagi karyawannya. Bagi karyawan PT Bio Farma (Persero), informasi yang terdapat dalam Buletin Biomagz telah

membantu mengurangi ketidakpastian informasi mengenai

perusahaannya.

4. Adanya pengaruh Manfaat Penggunaan Buletin Biomagz PT Bio Farma (Persero) Bandung Terhadap Nilai Informasi Perusahaan Bagi Karyawannya dengan korelasi kuat dan signifikan. Hal ini menunjukan manfaat penggunaan Buletin Biomagz memberikan pengaruh kuat pada nilai informasi yang didapat oleh karyawan. Dari hasil penelitian, karyawan memandang penting isi dari Buletin Biomagz serta mengerti dan paham akan apa yang disampaikan dalam setiap rubrik Buletin Biomagz.

5. Adanya pengaruh Manfaat Penggunaan Buletin Biomagz PT Bio Farma (Persero) Bandung Terhadap Faktualitas Informasi Perusahaan Bagi Karyawannya dengan korelasi cukup kuat dan signifikan. Hal ini menunjukan manfaat penggunaan Buletin


(4)

Biomagz memberikan pengaruh yang cukup kuat terhadap faktualitas informasi perusahaan bagi karyawannya. Dari hasil penelitian, informasi-informasi yang terdapat dalam buletin merupakan informasi yang faktual.

6. Adanya pengaruh Manfaat Penggunaan Buletin Biomagz PT Bio Farma (Persero) Bandung Terhadap Ketepatan Informasi Perusahaan Bagi Karyawannya dengan korelasi kuat dan signifikan. Hal ini menujukan manfaat penggunaan Buletin Biomagz PT Bio Farma (Persero) memberikan pengaruh yang kuat terhadap ketepatan informasi perusahaan. Dari hasil penelitian, informasi dalam Buletin Biomagz telah sesuai dengan kebutuhan karyawan. Hal ini disebabkan kemampuan penyampaian pesan yang baik oleh Humas di dalam buletin dan isi informasi yang akurat dengan kebutuhan karyawan.

7. Adanya pengaruh Manfaat Penggunaan Buletin Biomagz PT Bio Farma (Persero) Bandung Terhadap Kebenaran Informasi Perusahaan Bagi Karyawannya dengan korelasi cukup kuat dan signifikan. Hal ini menunjukan manfaat penggunaan Buletin Biomagz memberikan pengaruh yang cukup kuat kepada kebenaran informasi perusahaan. Dari hasil penelitian, informasi yang terdapat dalam buletin Biomagz merupakan informasi yang mengandung kebenaran, bukan fiksi dan tidak menyesatkan.


(5)

8. Adanya pengaruh Manfaat Penggunaan Buletin Biomagz PT Bio Farma (Persero) Bandung Terhadap Kualitas Informasi Perusahaan Bagi Karyawannya dengan korelasi kuat dan signifikan.

5.2 Saran

Mengingat bahwa sebuah penelitian harus mampu memberikan sesuatu yang berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan maupun instansi atau pihak-pihak yang terkait dengan penelitian ini, maka saran yang peneliti kemukakan setelah meneliti permasalahan ini adalah sebagai berikut :

5.2.1 Saran Bagi Instansi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti memberikan saran yang dapat memberikan masukan untuk perusahaan antara lain sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil penelitian mengenai nilai guna buletin yang berhubungan dengan waktu penerbitan Buletin Biomagz, hendaknya Buletin Biomagz diterbitkan setiap 1-2 bulan sekali. Hal ini juga akan mempengaruhi aktualitas dan faktualitas informasi yang terdapat dalam Buletin Biomagz, karena bagi sebagian karyawan waktu terbit 3 bulan sekali masih dirasa terlalu lama.

2. Hendaknya Bagian Humas PT Bio Farma (Persero) Bandung dalam melaksanakan penerbitan Buletin Biomagz sebagai salah satu jurnal internalnya, agar melakukan evaluasi misalnya dengan membagikan


(6)

angket setiap 1 tahun sekali untuk mengetahui tanggapan karyawan mengenai kualitas buletin yang diterbitkan setiap tahunnya.

5.2.2 Saran Bagi Peneliti Selanjutnya

Berdasarkan hasil pengalaman peneliti dalam melaksanakan penelitian Skripsi di PT Bio Farma (Persero) Bandung, maka peneliti memberikan saran kepada mahasiswa selanjutnya yakni sebagai berikut :

1. Jika akan melakukan penelitian sebaiknya sebelum penelitian di mulai kita lebih dulu mengenal atau mengadakan observasi ke perusahaan yang akan dijadikan tempat penelitian, sehingga penelitian kita lebih mudah dilaksanakan dan kita lebih memahami arah penelitian kita sehingga mempermudah dalam penyusunan skripsi.

2. Mahasiswa yang melaksanakan penelitian skripsi diharapkan dapat mengikuti aturan-aturan yang berlaku dalam setiap perusahaan dan universitas.

3. Bagi mahasiswa yang melakukan penelitian, haruslah memiliki rasa inisiatif, dan jangan pernah malu untuk bertanya.

4.

Mahasiswa harus dapat bekerja sama dengan baik dengan pihak-pihak yang telibat dalam penelitian ini.


Dokumen yang terkait

Strategi Komunikasi Public Relations PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung (studi Deksriptif Mengenai Strategi Komunikasi Publi Relations PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung Melalui Buletin INFO POs Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Karyawannya)

0 13 1

Efektivitas Penggunaan Internet Di PT. Dirgantara Indonesia Bandung Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Bagi Karyawannya

0 2 1

Strategi Komunikasi Public Relations PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung (studi Deksriptif Mengenai Strategi Komunikasi Publi Relations PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung Melalui Buletin INFO POs Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Karyawannya)

0 8 1

Efektivitas Publikasi Foto Slide Show Oleh Humas PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) Area Pelayanan Jaringan (APJ) Bandung Terhadap Kepuasan Perolehan Informasi Karyawannya

0 2 1

Pengaruh Daya Tarik Kliping Online Oleh Corporate Communication PT. Bio Farma (Persero) Bandung Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Karyawannya

0 6 1

Efektivitas Humas PT. Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) Melalui Media Monitoring Terhadap Motivasi Perolehan Informasi Bagi Karyawannya

0 7 165

Strategi Sosialisasi Peluncuran Logo Baru Hotel Cemerlang Bandung Terhadap Kepuasan Perolehan Informasi Bagi Konsumennya

0 3 2

PENDAHULUAN PENGARUH ORIENTASI PELANGGAN, KUALITAS HUBUNGAN, DAN MANFAAT RELASIONAL BAGI PERUSAHAAN.

0 2 6

PENUTUP PENGARUH ORIENTASI PELANGGAN, KUALITAS HUBUNGAN, DAN MANFAAT RELASIONAL BAGI PERUSAHAAN.

0 3 32

Manfaat Penerapan Balanced Scorecard terhadap Peningkatan Kinerja Perusahaan (Studi Kasus pada PT Telkom (Persero) Bandung).

0 1 19