Alat Bantu Penelitian Pembuatan Mesin Penghasil Air Aki

49 15. Merangkai pipa PVC dengan sambungan pipa menjadi rangkaian pencurah air. 16. Pembuatan lubang pada pipa PVC dengan menggunakan mata bor berdiameter 2 mm dan dengan jarak antar lubang 1,5 cm. Gambar 3.21 Rangkaian pipa humidifier 17. Pemasangan pompa air di dalam lemari mesin penghasil air aki. 18. Pemasangan rangkaian pencurah air dengan pompa air di atas bak penampungan air. 19. Memasang kipas untuk membantu sirkulasi udara setelah melewati humidifier menuju ke evaporator. 150 cm 50 c m 1,5 c m 50 Gambar 3.22 Bagian ruang humidifier 20. Memasang kipas tambahan di kondensor, agar sirkulasi udara ke kondensor lebih lancar. Gambar 3.23 Kipas tambahan kondensor 51

3.8 Skema Pengambilan Data Penelitian

Skema pengambilan data penelitian menunjukkan penempatan susunan alat bantu yang digunakan untuk pengambilan data pada mesin pendingin. Skema pengambilan data penelitian mesin pendingin dapat dilihat pada Gambar 3.24. Peralatan tambahan yang digunakan dalam pengambilan data adalah thermocouple , penampil suhu digital, hygrometer , stopwatch dan gelas ukur. Gambar 3.24 Skema pengambilan data penelitian Bak Air Bak air T 1 T 2 T 3 T 4 T db T wb Gelas ukur 52 Pada Gambar 3.24 menunjukan skema pengambilan data penelitian mesin penghasil air aki. Bagian-bagian yang diperlukan dalam pengambilan data penelitian adalah sebagai berikut : a. Thermocouple dan penampil suhu digital T 1 Thermocouple dan penampil suhu digital ini digunakan untuk mengukur suhu kerja di kondensor. b. Thermocouple dan penampil suhu digital T 2 Thermocouple dan penampil suhu digital ini digunakan untuk mengukur suhu udara setelah melewati kondensor. c. Thermocouple dan penampil suhu digital T 3 Thermocouple dan penampil suhu digital ini digunakan untuk mengukur suhu kerja di evaporator. d. Thermocouple dan penampil suhu digital T 4 Thermocouple dan penampil suhu digital ini digunakan untuk mengukur suhu udara setelah melewati evaporator. e. Hygrometer T db Hygrometer digunakan untuk mengukur suhu udara kering setelah melewati humidifier . f. Hygrometer T wb Hygrometer digunakan untuk mengukur suhu udara basah setelah melewati humidifier . g. Gelas ukur Gelas ukur digunakan untuk mengukur volume air yang berhasil diembunkan oleh evaporator atau air aki yang dihasilkan mesin.

3.9 Cara Mendapatkan Data

Pengambilan data dilakukan dengan mencatat data langsung dari pengukuran. Langkah-langkah pengambilan data adalah sebagai berikut : a. Pengambilan data diawali dengan menyiapkan alat mesin penghasil air aki. Persiapan dilakukan dengan memeriksa setiap bagian mesin penghasil air aki dan memastikan setiap bagian mesin bisa berfungsi dengan baik. 53 b. Mengkalibrasi termometer yang digunakan untuk mengukur suhu. Kalibrasi termometer ini bertujuan untuk memastikan bahwa termometer yang digunakan masih berfungsi dengan baik dan menampilkan data yang akurat. c. Menyiapkan stopwatch , thermocouple , hygrometer serta gelas ukur. Persiapan ini dilakukan dengan memasang setiap alat bantu penelitian pada tempatnya. Thermocouple dipasang untuk mengukur suhu pada evapotator, suhu udara keluaran evaporator, suhu pada kondensor, dan suhu udara keluaran kondensor. Hygrometer diposisikan untuk mengukur suhu udara setelah melewati rangkaian humidifier . Gelas ukur disiapkan untuk mengukur jumlah air yang dihasilkan mesin. d. Menghidupkan mesin untuk memanaskan mesin terlebih dahulu hingga air aki yang dihasilkan mesin sudah mengalir dengan stabil. e. Mencatat terlebih dahulu suhu setiap titik pengambilan data pada menit ke- 0. Pencatatan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi awal sebelum hasil air aki mulai diukur. f. Mencatat data yang pengamatan yang ditunjukan langsung pada penampil suhu digital thermocouple , hygrometer serta jumlah air yang dihasilkan setiap 10 menit sekali selama dua jam. g. Pengujian dilakukan selama tiga hari untuk tiga percobaan. Untuk satu variasi kecepatan kipas pada rangkaian humidifier , dilakukan pengujian selama dua jam. Dalam satu hari, digunakan tiga variasi kecepatan kipas angin, sehingga dibutuhkan waktu enam jam dalam satu hari untuk mendapatkan satu sampel data penelitian. Setelah mendapatkan data untuk satu variasi kipas, mesin dimatikan selama 15 menit, kemudian mesin dihidupkan kembali dengan variasi kecepatan kipas yang berbeda. Data yang diukur saat pengambilan data dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut : 54 Tabel 3.1 Tabel pengambilan data penelitian No Waktu T1 T2 T3 T4 T db T wb Hasil air aki Menit o C o C o C o C o C o C Liter 1 2 10 3 20 4 30 5 40 6 50 7 60 8 70 9 80 10 90 11 100 12 110 13 120 Keterangan : a. T 1 adalah suhu kerja kondensor. b. T 2 adalah suhu udara keluaran kondensor. c. T 3 adalah suhu kerja evaporator. d. T 4 adalah suhu udara keluaran evaporator. e. T db adalah suhu udara kering setelah proses humidifikasi. f. T wb adalah suhu udara basah setelah proses humidifikasi. g. Hasil air aki adalah volume air aki yang dihasilkan mesin.

3.10 Cara Mengolah Data

Data yang diperoleh dari hasil pengamatan langsung pada saat penelitian. Hasil pencatatan data dimasukkan kedalam tabel perhitungan. Berikut langkah- langkah mengolah data : 55 a. Memasukan data yang diperoleh dari hasil pengujian ke dalam tabel seperti Tabel 3.1. Hitung rata-rata dari tiga percobaan untuk setiap variasinya. b. Menggunakan data hasil rata-rata yang diperoleh untuk menggambarkan siklus kompresi uap pada P-h diagram, sesuai dengan refrigeran yang digunakan. c. Mendapatkan nilai entalpi h 1 , h 2 , h 3 dah h 4 dari siklus kompresi uap pada P-h diagram. d. Setelah entalpi diketahui, entalpi digunakan untuk mengetahui karakteristik dari mesin siklus kompresi uap dengan cara menghitung kalor yang dilepas oleh kondensor Q out menggunakan Persamaan 2.2, kalor yang diserap oleh evaporator Q in menggunakan Persamaan 2.3, kerja yang dilakukan oleh kompresor W in menggunakan Persamaan 2.1, COP aktual menggunakan Persamaan 2.4, COP ideal menggunakan Persamaan 2.5 dan efisiensi dari mesin siklus kompresi uap menggunakan Persamaan 2.6. e. Mencari nilai kelembaban spesifik udara setelah melewati humidifier W a serta nilai kelembaban spesifik udara setelah melewati evaporator W b dengan menggunakan psychrometric chart . f. Setelah diketahui nilai kelembaban spesifik udara setelah melewati humidifier W a serta nilai kelembaban spesifik udara setelah melewati evaporator W b , kemudian menghitung kandungan uap air yang berhasil ditambahkan ΔW untuk setiap variasi. Untuk menghitung kandungan uap air yang berhasil ditambahkan ΔW digunakan Persamaan 2.10. g. Menghitung laju aliran volume air yang berhasil diembunkan a ir V  untuk setiap variasi percobaan menggunakan Persamaan 2.9. h. Setelah diketahui laju aliran volume air yang berhasil diembunkan a ir V  , kemudian menghitung laju aliran massa udara saat proses pengembunan terjadi uda r a m  untuk setiap variasi percobaan menggunakan Persamaan 2.11. i. Kemudian mencari debit aliran udara Q untuk setiap variasi percobaan dengan menggunakan Persamaan 2.12.