Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN, PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN
                                                                                Dari  Gambar  4.1  dapat  diketahui  suhu  kerja  kondensor  T
c
sebesar  52
o
C 325,15  K,  suhu  kerja  evaporator  T
e
sebesar  24
o
C  297,15  K,  nilai  entalpi
h
1
sebesar 429
kJkg
, nilai entalpi
h
2
sebesar 447
kJkg
, nilai entalpi
h
3
sama dengan nilai entalpi
h
4
sebesar 292
kJkg
. Setelah mendapatkan nilai T
e
, T
c
,
h
1
,
h
2
,
h
3
dan
h
4
, maka dapat dihitung unjuk kerja mesin pendingin per satuan massa refrigeran, energi  kalor  yang  dilepaskan  kondensor,  energi  kalor  yang  diserap  evaporator,
COP
aktual
, COP
ideal
dan efisiensi. 1.
Kerja kompresor
W
in
Kerja  kompresor  persatuan  massa  refrigeran  merupakan  perubahan  entalpi pada diagram P-h titik 1-2 di Gambar 4.1 dapat dihitung menggunakan Persamaan
2.1.  Kerja  kompresor  persatuan  massa  refrigeran
W
in
adalah  nilai  entalpi refrigeran saat keluar kompresor
h
2
dikurangi nilai entalpi refrigeran saat masuk kompresor
h
1
. Perhitungan kerja kompresor sebagai berikut:
W
in
=
h
2
–
h
1
= 447
kJkg
– 429
kJkg
= 18
kJkg
2. Energi kalor yang dilepaskan oleh kondensor
Q
out
Energi  kalor  persatuan  massa  refrigeran  yang  dilepaskan  oleh  kondensor merupakan  perubahan  entalpi  pada  titik  2  ke  3  lihat  Gambar  4.1,  perubahan
tersebut  dapat  dihitung  dengan  Persamaan  2.2.  Energi  kalor  yang  dilepaskan kondensor  persatuan  massa  refrigeran
Q
out
adalah  nilai  entalpi  refrigeran  saat masuk  kondensor
h
2
dikurangi  nilai  entalpi  refrigeran  keluar  kondensor
h
3
. Perhitungan energi kalor yang dilepaskan oleh kondensor sebagai berikut:
Q
out
=
h
2
–
h
3
= 447
kJkg
– 292
kJkg
= 155
kJkg
3. Energi kalor yang diserap oleh evaporator
Q
in
Energi  kalor  yang  diserap  oleh  evaporator  persatuan  massa  refrigeran merupakan  perubahan  entalpi  pada  titik  4  ke  1  lihat  Gambar  4.1,  perubahan
entalpi tersebut dapat dihitung dengan Persamaan 2.3. Energi kalor yang diserap oleh  evaporator  persatuan  massa  refrigeran
Q
in
adalah  nilai  entalpi  refrigeran saat keluar evaporator atau sama dengan nilai entalpi pada saat masuk kompresor
h
1
dikurangi nilai  entalpi  refrigeran  saat  masuk  evaporator  atau  sama  dengan
nilai  entalpi  saat  keluar  dari  pipa  kapiler
h
4
= h
3
.  Perhitungan  energi  kalor  yang diserap oleh evaporator sebagai berikut:
Q
in
=
h
1
–
h
3
=  h
1
–
h
4
= 429
kJkg
– 292
kJkg
= 137
kJkg
4.
Coefficient of performance
aktual
COP
aktual
Coefficient  of  Performance
aktual  dapat  dihitung  dengan  Persamaan  2.4.
Coefficient  of  Performance
aktual  adalah  energi  kalor  yang  diserap  evaporator persatuan  massa  refrigeran
Q
in
dibagi  kerja  kompresor  persatuan  massa refrigeran
W
in
. Perhitungan
Coefficient of Performance
aktual sebagai berikut:
COP
aktual
in in
W Q
kg kJ
kg kJ
18 137
 61
, 7
5.
Coefficient of performance
ideal
COP
ideal
Coefficient  of  Performance
ideal  dapat  dihitung  dengan  Persamaan  2.5.
Coefficient Of Performance
maksimum yang dapat dicapai mesin siklus kompresi uap
COP
ideal
adalah suhu mutlak evaporator
T
e
dibagi hasil pengurangan suhu mutlak  kondensor
T
c
dengan  suhu  mutlak  evaporator
T
e
.  Perhitungan
coefficient of performance
ideal sebagai berikut:
COP
ideal
Te Tc
Te 
K K
K 15
, 297
15 ,
325 15
, 297
 
= 10,61
6. Efisiensi mesin siklus kompresi uap
 Efisiensi  mesin  siklus kompresi  uap  dapat  dihitung dengan Persamaan 2.6.
Efisiensi mesin siklus kompresi uap   adalah
Coefficient Of Performance
aktual mesin  kompresi  uap
COP
aktual
dibagi
Coefficient  Of  Performance
ideal  mesin kompresi uap
COP
ideal
dikali 100. Perhitungan efisiensi sebagai berikut: 
                                            
                