26
Gambar 2.5 Topologi tree
2.9 Perangkat lunak pendukung
Yaitu perangkat lunak yang akan digunakan untuk membangun maupun melakukan pengembangan suatu aplikasi sistem informasi.
2.9.1 Microsoft Visual Basic 6.0
Menurut Kusrini dan Andri koniyo 2007 :171 , visual basic merupakan salah satu development tool, yaitu alat bantu untuk membuat
berbagai macam program komputer, khususnya yang menggunaka sistem oprasi windows. Visual basic merupakan salah satu bahasa pemograman
komputer yang mendukung pemograman berorientasi objek. Bahasa pemograman visual basic, yang dikembangkan oleh
Mocrosoft sejak
tahun 1991,
merupakan pengembangan
dari pendahulunya, yaitu bahasa pemograman BASIC
Beginner’s All-purpose Symbolic Instruction Code yang dikembangkan pada era 1950-an.
2.9.2 Microsoft SQL server 2000
Menurut Kusrini dan Andri koniyo 2007 :171 , Microsoft SQL server 2000 adalah perangkat lunak relational database management
system RDBMS yang didesain untuk melakukan proses manipulasi
27
database berukuran besar dengan berbagai fasilitas. Microsoft SQL Server 200 merupakan produk andalan Microsoft untuk database server.
Kemampuanya dalam manajemen data dan kemudahan dalam pengoprasian memnuat RDMS ini menjadi pilihan para database
administrator.
28
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Dalam penyusunan skripsi ini yang menjadi objek penelitian adalah Badan Koordinasi Promosi Penanaman Modal Daerah BKPPMD Provinsi Jawa Barat.
Untuk melihat lebih jelas gambaran mengenai objek penelitian, maka penulis membahas mengenai sejarah, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi dan
deskripsi pekerjaan dari BKPPMD.
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Sejarah Berdirinya BKPPMD Dengan berlakukanya Undang- undang No. 22 Tahun 1999, tentang pemerintahan daerah yang
ditindaklanjuti dengan peraturaran pemerintah No. 25 Tahun 2000, Tentang Kewenangan Pemerintah Pusat dan Promosi sebagai Daerah
Otonom, membawa perubahan yang sangat mendasar dalam keseluruhan sistem kewenangan pemerintah, termasuk dalam proses pelayanan yang
berhubungan semakin tajam, baik antara daerah kabupatenkota maupun antar propinsi. Dengan demikian hanya dearah-daerah kabupatenkota atau
propinsi yang telah mampu mempersiapkan diri dengan baik, seperti dalam hal penyedianan informasi peluang usaha dan pemberian pelayanan prima,
yang akan menjadi pilihan utama investor guna melakukan investasi. Oleh karena itu perlu adanya peningkatan daya saing masing-masing daerah,
yang pada gilirannya akan memberikan kontribusi pada peningkatan daya