Latar Belakang Modul GP Sosiologi KK E

2 4 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 41 tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja PPPPTK.

B. Tujuan

a. Meningkatkan kompetensi guru untuk mencapai Standar Kompetensi yang ditetapkan sesuai peraturan perundangan yang berlaku. b. Memenuhi kebutuhan guru dalam peningkatan kompetensi sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. c. Meningkatkan komitmen guru dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai tenaga profesional.

C. Peta Kompetensi

Melalui modul Guru Pembelajar diharapkan peserta diklat dapat meningkatkan kompetensi tentang Masalah Konflik Sosial dan Kekerasan Sosial

D. Ruang Lingkup

1. Masalah Konflik Sosial 2. Kekerasan Sosial

E. Saran Cara Penggunaan Modul

1. Bacalah modul dengan seksama sehingga bisa dipahami 2. Kerjakan latihan tugas 3. Selesaikan kasuspermasalahan pada kegiatan belajar kemudian buatlah kesimpulkan

4. Lakukan refleksi

3 KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 KONFLIK SOSIAL

A. TUJUAN

Setelah mempelajari materi modul Masalah Konflik Sosial peserta diklat diharapkanmampu: 1. Membedakan konsep konflik sosial dengan benar 2. Menjelaskan bentuk-bentuk konflik dengan benar 3. Mengurai masalah konflik sebagai fenomena sosial dengan benar

B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

Indikator pencapaian kompetensi dalam kegiatan pembelajaran ini, peserta diklat diharapkan mampu: 1. Menjelaskan konsep dasar konflik sosial 2. Menjelaskan teori konflik sosial 3. Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab konflik sosial 4. Membedakan bentuk-bentuk konflik sosial 5. Menemutunjukkan alternatif pemecahan konflik sosial.

C. URAIAN MATERI 1. Latar Belakang

Di manapun keberadaannya, setiap manusia selalu terlibat interaksi dengan orang lain. Hal itu untuk mencukupi kebutuhannya. Agar semuanya berjalan teratur, maka masyarakat manusia memerlukan aturan-aturan guna mencapai tujuan bersama. Namun seiring perkembangan zaman, interaksi sosial yang berjalan teratur dapat berubah sehingga terjadi adanya konflik sosial. Konflik sosial bisa dipicu oleh beberapa hal, antara lain adanya anggota masyarakat yang tidak paham dengan tujuan kelompok atau masyarakat. Misalnya seseorang yang sesekali berbicara dengan kata-kata ‘kotor’ diselingi umpatan, sedangkan di sekitarnya ada beberapa anak yang sedang memperhatikannya. Konflik juga dapat berlangsung karena norma- norma sosial yang ada tidak membantu anggota masyarakat mencapai