1 Siput Laut Gonggong Strombus canarium

2 TINJAUAN PUSTAKA

2. 1 Siput Laut Gonggong Strombus canarium

Gonggong termasuk sejenis siput laut Strombus canarium L.1758, merupakan salah satu hewan lunak Mollusca, banyak hidup di pantai Pulau Bintan dan sekitarnya, seperti Pulau Dompak, Pulau Lobam, Pulau Mantang, Senggarang, dan Tanjung Uban Amini 1984. Gonggong merupakan Mollusca yang termasuk kelas Gastropoda dengan spesies Strombus sp. Klasifikasi gonggong menurut Zaidi et al. 2009 adalah sebagai berikut : Filum : Mollusca Kelas : Gastropoda Ordo : Mesogastropoda Famili : Strombiadae Genus : Strombus Spesies : Strombus canarium Linn.1758 Seperti halnya dengan kelas Gastropoda lainnya, ciri-ciri gonggong ialah memiliki cangkang berbentuk asimetri seperti kerucut, terdiri dari tiga lapisan periostraktum, lapisan prismatik yang terdiri dari kristal kalsium karbonat dan lapisan nakre lapisan mutiara. Gonggong berjalan dengan perut dan biasanya menggulung seperti ulir memutar ke kanan, menggendong cangkang yang berwarna coklat kekuningan, kakinya besar dan lebar untuk merayap dan mengeruk pasir atau lumpur. Sewaktu bergerak hewan ini menghasilkan lendir, sehingga pada tempat yang dilalui meninggalkan bekas lendir. Cangkang digunakan untuk melindungi diri dari serangan musuh atau kondisi lingkungan yang tidak baik Zaidi et al. 2009. Saluran pencernaan lengkap, berbentuk U atau melingkar. Mulut dengan radula yang mempunyai deretan-deretan gigi kitin kecil melintang untuk menggerus makanannya. Anus membuka ke rongga mantel, kelenjar pencernaan besar dengan kelenjar ludah. Gonggong termasuk hewan hermaprodit, artinya gonggong memiliki sel kelamin jantan dan betina tetapi dalam proses perkawinannya tidak bisa membuahi dirinya sendiri, sehingga harus didahului dengan proses perkawinan semu antara dua gonggong. Tidak lama setelah melakukan perkawinan semu gonggong akan bertelur dan telur menetas bergantung pada kondisi lingkungannya Zaidi et al. 2008. Pernapasan dilakukan dengan sebuah paru-paru di dalam rongga mantel. Sistem syaraf tipikal terdiri dari tiga pasang ganglia serebral di atas mulut, pedal di kaki, visceral di tubuh, digabungkan oleh penghubung membujur dan melintang dari syaraf-syaraf, dengan alat inilah hewan tersebut menyentuh, membau dan merasa. Hewan ini memiliki bintik mata atau mata majemuk dan statosista untuk keseimbangan Romimohtarto dan Juwana 2009. Menurut Amini 1984 gonggong hidup tersebar di sepanjang pantai dengan dasar perairan pasir lumpur atau pasir campur lumpur yang banyak ditumbuhi tanaman laut seperti rumput setu, samo-samo Enhalus accoroides, Thalassia spp. dan lain-lain. Kondisi perairan dimana banyak ditemukan gonggong, salinitasnya berkisar antara 26-32, pH antara 7,1–8,0, oksigen terlarut 4,5–6,5 ppt, kecerahan air 0,5–3,0 m dan suhu antara 26-30 o C. Bentuk gonggong yang berasal dari Kepulauan Riau dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1 Gonggong Strombus canarium di Kepulauan Riau. A. Pergerakan Gonggong dari cangkangnya. B. Habitat gonggong bersama samo- samo Enhalus sp. Amini 1984 Hasil pengamatan dan penuturan para nelayan bahwa musim gonggong untuk perairan Bintan terjadi pada bulan Mei sampai dengan bulan Oktober. Musim gonggong dipengaruhi oleh lama tidaknya surut terendah pada bulan- bulan tertentu. Saat air laut surut banyak dilakukan penangkapan gonggong yang bermunculan di permukaan pasir ataupun lumpur. Gonggong ditangkap apabila A B keadaan air laut surutkering dan terjadi pada siang atau sore hari. Apabila surut terendah terjadi pada malam hari tidak dilakukan penangkapan. Penangkapan gonggong hanya diambil dengan tangan Amini 1984. Tetapi dewasa ini penangkapan gonggong tidak perlu menunggu waktu air laut surut karena nelayan sudah membuat alat tangkap khusus gonggong berupa pukatjaring yang diberi pemberat dari besi, sehingga panen gonggong menjadi lebih mudah dan memberikan hasil lebih banyak. Gonggong mengandung kadar protein yang tinggi jika dibandingkan dengan kadar protein dari jenis kerang-kerangan lainnya. Adapun nilai gizi gonggong dan jenis kerang-kerangan lain dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Perbandingan nilai gizi gonggong dengan kerang-kerangan Jenis Kadar air Protein Lemak Kadar abu Gonggong 80,79 15,38 1,10 1,45 Tiram 80,80 9,47 1,54 - Kerang darah 76,20 12,30 6,50 1,93 Sumber : Amini 1984

2.2 Fermentasi