Simulasi Model Analisa Kecocokan dan Sensitivitas Model

66 menggunakan satu kelompok yang diwakili oleh copepoda. Pemilihan kelompok yang mewakili fitoplankton maupun zooplankton berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Damar 2002 yang menyatakan bahwa kelompok fitoplankton yang mendominasi di perairan Teluk Lampung adalah diatom dan dinoflagela, sedangkan kelompok zooplankton didominasi oleh copepoda dan protozoa. Fitoplankton dan zooplankton ditiadakan pada data inflow dan diatur pada nilai nol. Parameter yang akan digunakan untuk simulasi CAEDYM diperoleh dari berbagai literatur seperti yang disajikan pada Lampiran 1, 2, dan 3. Nilai konsentrasi nutrien pada data asupan digunakan nilai terendah dari data hasil observasi, nilai nutrien pada daerah batas terbuka mengacu pada penelitian LIPI di perairan Selat Sunda. Nilai nutrien internal sebagai asupan model diatur pada nilai konstan. Bakteri tidak dimodelkan secara eksplisit karena perannya dimasukkan dalam jalur mineralisasi bahan organik partikulat POC, POP dan PON. Jadi ketersediaan bahan organik partikulat untuk pemangsaan zooplankton dianggap juga sebagai peran bakteri. Silika sebagai faktor pembatas tidak dimasukkan dalam model karena ketersediaan data. Nilai salinitas dan temperatur diperoleh dari model ELCOM yang juga merupakan penggerak dari model CAEDYM ini. Model CAEDYM dibangun dengan menggunakan langkah waktu 30 menit dan luaran model diatur dalam nilai harian.

3.8 Simulasi Model

Data yang digunakan untuk input model sebagai data kondisi awal adalah data meteorologi dan data masukan aliran sungai. Data meteorologi termasuk di dalamnya adalah temperatur udara, arah dan kecepatan angin, radiasi matahari, tekanan atmosfer, penutupan awan, dan presipitasi. Data masukan aliran sungai meliputi meliputi volume harian, temperatur, salinitas, dan konsentrasi nutrien. Tahapan penggunaan model simulasi ELCOM-CAEDYM disajikan dalam Gambar 13. 67 Gambar 13 Skema tahapan penggunaan model simulasi ELCOM-CAEDYM diadaptasi dan digambar ulang dari Hipsey et al., 2009.

3.9 Analisa Kecocokan dan Sensitivitas Model

Untuk dapat menyatakan hasil simulasi berhasil baik atau dapat diterima dilakukan dengan membandingkan data lapangan dan data hasil simulasi dengan melakukan uji kecocokan dengan pendekatan normalisasi kesalahan mutlak dirata-ratakan NMAE Alewell and Manderscheid, 1988; Bruce et al., 2006 terhadap nilai rata rata bulanan pada lapisan permukaan dengan persamaan : 168 68 dimana, st = nilai simulasi pada waktu ke-t; ot = nilai pengamatan pada waktu ke- t; ō = nilai rata rata pengamatan selama periode simulasi; dan n = jumlah nilai hasil pengamatan. Metode NMAE mengukur simpangan absolut nilai simulasi dari nilai pengamatan, dinormalisasi terhadap rata-rata. Oleh karena kecocokan model tergantung dari sebaran data pengamatan, maka dihitung dari setiap variabel data lapangan. Kecocokan model dipertimbangkan dapat diterima ketika NMAE dari simulasi bernilai sama atau mendekati salah satu standar deviasi dari rata rata nilai data pengamatan. Analisis sensitivitas dilakukan pada parameter dalam model CAEDYM yang diasumsikan memiliki peran penting dalam perubahan variabel. Terdapat banyak metode untuk melakukan analisis sensitivitas yaitu mengkomputasi ulang dengan perubahan parameter dari nilai minimum kemudian dari nilai maksimum yang diperoleh dari referensi. Sumber referensi tidak selamanya memiliki nilai minimum atau maksimum, oleh karena iru bisa dilakukan dengan menambah atau mengurangi dengan setengah nilai parameter awal Fasham et al., 1990. Analisis sensitivitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menambahkan nilai masing- masing 10 dari nilai standar. Nilai 10 didasarkan pada perbandingan rata-rata selisih antara hasil observasi dan hasil model selurh variable, sehingga diasumsikan dengan penambahan nilai 10 dari parameter standar diharapkan akan memberikan hasil model mendekati hasil observasi. Koefisien sensitivitas Sij untuk menduga sensitivitas relatif dari variabel ke-i terhadap parameter ke-j dihitung dengan persamaan Fasham et al., 1990; Chen et al., 1999; Bruce et al., 2006: 169 dimana adalah koefisien sensitivitas, adalah perubahan variabel ke-i terhadap nilai standar, adalah nilai standar variabel ke-i, adalah perubahan parameter ke-j terhadap parameter standar, dan adalah nilai standar parameter ke-j. 69 69 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Model Hidrodinamik Perairan Teluk Lampung 4.1.1 Pola Sebaran Arus