Pengolahan Data METODE PENELITIAN 3.1.

14 f. Penyaringan dalam labu ukur 100 ml. g. Pemasukkan phenol merah, kemudian netralkan dengan NaOH 1 N sampai terjadi perubahan warna larutan. h. Penambahan 5 ml ZnSO 4 5 dan 5 ml BaOH 2 0,3 N. i. Penambahan larutan aquades sampai tanda tera 100 ml. j. Penyaringan kembali dan ambil larutan jernih. k. Pemipetan 2 ml yang sudah jernih. l. Pembuatan deret standar karbohidrat 5, 10, 15, 20, 25 ml. m. Penambahan pereaksi Cu sebanyak 2 ml pada deret standar dan larutan sampel, lalu panaskan dalam penangsa air selama 10 menit kemudian didinginkan. n. Penambahan pereaksi Nelson 2 ml dan 20 ml H 2 O sampai tanta tera masing-masing deret standar dan larutan sampel. Kocok dan biarkan sampai 2 menit. o. Pengukuran dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 500 µ m sehingga didapat nilai absorbsi karbohidrat A p. Penghitungan presentasi karbohidrat KH. Nilai presentasi karbohidrat yang didapat adalah KH dalam keadaan kering. q. Penghitungan massa karbohidrat dalam daun segar basah.

3.4. Pengolahan Data

Data dianalisis menggunakan rumus-rumus sebagai berikut : 1. Luas daun per pohon dihitung dengan rumus : Luas rata-rata daun per 30 gram bobot basah daun x ∑ daun per pohon ∑ daun per 30 gram bobot basah daun 2. Ketebalan relatif daun diketahui dengan rumus : Bobot basah daun : luas daun 15 3. Presentasi karbohidrat ke ring KH kering dihitung engan menggunakan rumus : Keterangan : A : nilai absorbsi karbohidrat S : rata-rata standar karbohidrat merupakan faktor pengenceran 4. Massa karbohidrat dalam daun segar atau daun basah dihitung dengan rumus : Massa C 6 H 12 O 6 = KH basah x bobot basah daun 30 gram Dimana KH basah : Dan KA kadar air tiap jenis daun dalam : 5. Massa CO2 dihitung dengan rumus : Massa CO2 = Massa C 6 H 12 O 6 x 1,47 Rumus tersebut didapat dari persamaan reaksi fotosintesis : 6CO2 + 6H 2 O C 6 H 12 O 6 + 6O 2 Dari persamaan reaksi tersebut dapat dilihat 1 mol C6H12O6 setara dengan 6 mol CO2, sehingga perhitungannya adalah : b. Mol C 6 H 12 O 6 = Massa C 6 H 12 O 6 : Mr C 6 H 12 O 6 c. Massa CO2 = 6 x Mol C 6 H 12 O 6 x Mr CO2 = 6 x x Mr CO2 16 = 6 x x 44 = Massa C 6 H 12 O 6 x 1,47 Keterangan : Mr : massa molekul relatif Ar C = 12, Ar H = 1, Ar O = 16 6. Penentuan daya rosot CO2 per luas sampel daun D menggunakan rumus : 7. Penentuan daya rosot CO2 bersih per luas daun per jam Dt Keterangan : Dt = daya rosot bersih CO2 per luas daun D = daya rosot CO2 per luas sampel daun ∆ t = selisih waktu pengambilan sampel yang dimulai pukul 06.00 sampai pukul 18.00. 8. Penentuan daya rosot CO2 per helai daun per jam Dl Dl = Dt x luas per helai Keterangan : Dl = daya rosot bersih CO2 per helai daun per jam Dt = daya rosot bersih CO2 per luas daun 9. Penentuan daya rosot CO2 per pohon per jam Dn Dn = Dt x ∑d x luas per helai daun Keterangan : Dn = daya rosot bersih CO2 per pohon per jam Dt = daya rosot bersih CO2 per luas daun ∑ d = jumlah daun per pohon 17 10. Penentuan daya rosot CO2 per pohon per tahun Dy Dy = [{Dn x 5,36} + {Dn x 12,07-5,36 x 0,46}] x 365 Keterangan : Dy = daya rosot bersih CO2 per pohon per tahun Dn = daya rosot bersih CO2 per pohon per jam 12,07 = nilai rata-rata lama penyinaran maksimum per hari, satuan dalam jamhari Sitompul Guritno 1995 5,36 = nilai rata-rata penyinaran aktual per hari di Bogor, satuan dalam jamhari Abdullah 2000 0,46 = perbandingan antara rata-rata laju fotosintesis pada hari mendung dengan hari cerah Sitompul Guritno 1995 365 = jumlah hari dalam satu tahun 18

IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1. Sejarah Kebun Raya Bogor

Kebun Raya Bogor pada mulanya merupakan bagian dari ‘samida’ hutan buatan atau taman buatan yang telah ada pada pemerintahan Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi, 1474-1513 dari Kerajaan Pajajaran. Hutan buatan itu ditunjukkan untuk keperluan menjaga kelestarian lingkungan sebagai tempat memelihara benih- benih kayu yang langka. Kebun Raya Bogor yang ada sekarang ini merupakan kebun raya yang didirikan oleh seorang ahli biologi Jerman yaitu Prof. Caspar George Carl Reinwardt pada tanggal 18 Mei 1817 dengan nama s’Lands Plantenum te Buitenzorg. Luas Kebun Raya Bogor saat pertama kali didirikan adalah 47 ha yang mengambil tanah di sekitar Istana Bogor dan bekas samida. Dalam perkembangannya Kebun Raya Bogor mengalami beberapa kali perluasan hingga sekarang luasnya 87 ha. Sebagai perwujudan atas pentingnya peran kebun raya dalam bidang konservasi, maka pada tahun 2001 status Kebun Raya Bogor dinaikkan menjadi Pusat Konservasi Tumbuhan. Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor ini berada langsung di bawah Deputi Ilmu Pengetahuan Ilmu Hayati-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI.

4.2. Letak Geografi

Kebun Raya Bogor terletak di tengah-tengah kota Bogor dengan letak 6 o 30’30”-6 o 43’30” LS dan 106 o 43’30”-106 o 52’0” BT. Letak ketinggian Kebun Raya Bogor adalah 235-260 meter di atas permukiaan laut. Secara administratif Kebun Raya Bogor termasuk wilayah Kecamatan Bogor Tengah, Kotamadya Bogor. Adapun batas-batas wilayah Kebun Raya Bogor yaitu : - sebelah utara dibatasi oleh jalan Jalak Harupat - sebelah selatan dibatasi oleh jalan Otto Iskandardinata - sebelah timur dibatasi oleh jalan Padjajaran - sebelah barat dibatasi oleh jalan Ir. H. Djuanda