BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis di atas dapat disimpulkan sebagai berikut: 1.
Karakteristik pelaku nikah dini berdasarkan umur responden pada saat menikah, untuk perempuan, usia 13-14 tahun 29,41 dan 14,1-15,9 tahun 70,59. Untuk laki-laki usia
dibawah 16 tahun 4,35, 16-17 tahun 56,52 dan 17,1-18,9 tahun 39,13. Sedangkan berdasarkan tingkat pendidikan responden, 10 orang berpendidikan SD 25, 24 orang
berpendidikan SMP 60 dan 6 orang berpendidikan SMA 15. 2.
Faktor penyebab remaja nikah dini adalah perilaku seksual dan kehamilan yang tidak direncanakan, dorongan ingin menikah, ekonomi, dan rendahnya pendidikan orang tua.
3. Sebagian besar remaja memandang nikah dini sebagai wujud tanggung jawab dari
perbuatan yang telah dilakukan, bukan sebagai cita-cita yang diinginkan, sebagian kecil remaja memandang nikah sebagai hal yang biasa karena sudah menemukan jodohnya.
4.
Orang tua memandang nikah dini sebagai sebuah keterpaksaan karena kecelakaan dan
diterima sebagai proses alamiah. 5.
Tokoh agama dan tokoh masyarakat memandang pernikahan dini sebagai bentuk ketidakpatuhan terhadap undang-undang, maka harus ada upaya pencegahan dari berbagai
fihak. Pernikahan dini terjadi karena kurangnya perhatian orang tua dan adanya pengaruh negatif dari penggunaan media sosial.
6. Dampak nikah dini dalam membangun keluarga berupa munculnya persoalan kemiskinan
karena rendahnya pendidikan, rendahnya kesehatan ibu dan anak karena minimnya tingkat pengetahuan tentang kesehatan, tingginya angka putus sekolah, rawan terjadinya
tindakan KDRT. Dengan demikian, penelitian ini secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa
pernikahan dini lebih banyak dampak negatifnya daripada manfaatnya. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya penyuluhan tentang nikah dini kepada orang tua dan remaja yang
bertujuan untuk melakukan pencegahan. Selain itu juga perlu dilakukan pendampingan kepada pelaku nikah dini, agar dapat menciptakan keluarga yang sejahtera lahir batin.
B. Saran