Komplikasi 2. Suku dan Agama

2.8.3. Obstruksi pada kolon

Obstruksi mekanis di kolon timbul perlahan-lahan dengan nyeri akibat sumbatan biasanya terasa di epigastrium. Nyeri yang hebat dan terus menerus menunjukkan adanya iskemia atau peritonitis. Borborygmus dapat keras dan timbul sesuai dengan nyeri. Konstipasi atau obstipasi adalah gambaran umum obstruksi komplit. Muntah lebih sering terjadi pada penyumbatan usus besar. Muntah timbul kemudian dan tidak terjadi bila katup ileosekal mampu mencegah refluks. Bila akibat refluks isi kolon terdorong ke dalam usus halus, akan tampak gangguan pada usus halus. Muntah fekal akan terjadi kemudian. Pada keadaan valvula Bauchini yang paten, terjadi distensi hebat dan sering mengakibatkan perforasi sekum karena tekanannya paling tinggi dan dindingnya yang lebih tipis. Pada pemeriksaan fisis akan menunjukkan distensi abdomen dan timpani, gerakan usus akan tampak pada pasien yang kurus, dan akan terdengar metallic sound pada auskultasi. Nyeri yang terlokasi, dan terabanya massa menunjukkan adanya strangulasi.

2.9. Komplikasi

Strangulasi menjadi penyebab dari kebanyakan kasus kematian akibat ileus obstruktif. Isi lumen usus merupakan campuran bakteri yang mematikan, hasil-hasil produksi bakteri, jaringan nekrotik dan darah. Usus yang mengalami perforasi mungkin mengalami perforasi dan menggeluarkan materi tersebut ke dalam rongga peritoneum yang menyebabkan peritonis. Tetapi meskipun usus tidak mengalami perforasi, bakteri dapat melintasi usus yang permeable tersebut dan masuk ke dalam sirkulasi tubuh melalui cairan getah bening dan mengakibatkan syok septic. Universitas Sumatera Utara Komplikasi lain yang dapat timbul antara lain syok hipovolemia, abses, pneumonia aspirasi dari proses muntah dan dapat menyebabkan kematian. 36

2.10. Epidemiologi

2.10.1. Distribusi dan Frekuensi Menurut Orang a.1. Umur dan Jenis Kelamin

Berdasarkan hasil penelitian pada tahun 2001 hingga 2002 yang dilakukan oleh Markogiannakis, dkk, ditemukan 60 pasien yang dirawat di Rumah Sakit Hippokratian, Athens mengalami ileus obstruktif dengan rata-rata pasien berumur antara sekitar 16 sampai 98s tahun dengan rasio perbandingan perempuan lebih banyak daripada laki-laki rasio perbandingan 3:2. 18 Berdasarkan hasil penelitian Imaz Akgun, dkk, 2001 di rumah sakit Selatan Anatolia Timur, Turki ditemukan 699 pasien yang rasio perbandingan laki-laki dan perempuan adalah 3:2 dengan kelompok umur 15-95 tahun. 38 Menurut penelitian Chen Xz, dkk, 1995-2001 di rumah sakit Cina Barat ditemukan 705 pasien dengan rasio perbandingan laki-laki dengan perempuan 1,2:1 dan dengan rata-rata usia median usia= 45 untuk pria dan median usia = 51 untuk wanita. 39 Menurut penelitian Nofie Windiarto 2008 di Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang diantaranya 20 penderita ileus 11 orang 55 perempuan dan 9 orang 45 laki-laki dengan kelompok umur 17-15 tahun sebanyak 10 orang 50, 26-34 tahun sebanyak 6 orang 30, dan 35-45 tahun sebanyak 4 orang 20. 40 Universitas Sumatera Utara

a.2. Suku dan Agama

Diet vegetarian dan pengunyahan yang miskin pada makanan merupakan faktor risiko berkembangnya pythobezoar. 41 Pythobezoar merupakan jenis paling umum bezoar yang paling sering menyebabkan terjadinya ileus obstruktif pada usus halus. Phytobezoar terdiri dari selulosa, tanin, dan lignin yang berasal dari sayuran dan buah-buahan yang dicerna. Jika vegetarian sering mengkonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran yang mengandung selulosa, tanin, dan lignin seperti buah kesemek maka faktor risiko akan lebih tinggi untuk mengalami ileus obstruktif. 42 Di Indonesia secara tradisional suku bangsa Jawa tidak terlalu banyak mengonsumsi daging dan gemar mengonsumsi tahu dan tempe dalam menu mereka sehingga faktor risiko untuk terjadinya ileus obstruktif lebih kecil pada suku ini. 43 Namun berbagai penelitian telah melaporkan hubungan antara konsumsi serat dan insidens timbulnya berbagai macam penyakit. Hasil penelitian membuktikan bahwa diet tinggi serat mempunyai efek proteksi untuk kejadian penyakit saluran pencernaan. 33 Ajaran Buddhisme Theravada tidak secara eksplisit mengajarkan untuk tidak memakan daging, dimana Theravadans banyak yang menghindari makan daging karena kasih yang tulus untuk kesejahteraan sesama makhluk hidup. Dengan kata lain, vegetarian tidak secara eksplisit dibutuhkan untuk mengikuti ajaran agama Buddha, sehingga pada pengikut Buddha secara umum memiliki faktor risiko lebih kecil untuk menderita Ileus obstruktif. 44 Kebiasaan memberikan makanan selain ASI kepada bayi merupakan salah satu penyebab obstruksi usus pada bayi. Terjadi obstruksi usus karena usus bayi belum mampu melakukan peristaltik secara sempurna. 45 Pada suku Sasak di Lombok, Universitas Sumatera Utara ibu yang baru bersalin memberikan nasi palpak nasi yang telah dikunyah oleh ibunya terlebih dahulu kepada bayinya agar bayinya tumbuh sehat dan kuat. Mereka percaya bahwa apa yang keluar dari mulut ibu merupakan yang terbaik untuk bayi. Sementara pada masyarakat Kerinci di Sumatra Barat, pada usia sebulan bayi sudah diberi bubur tepung, bubur nasi, pisang dll. 46 Kebiasaan masyarakat ini menjadi faktor risiko yang tinggi untuk terjadinya Ileus Obstruktif. 2.10.2. Distribusi dan frekuensi menurut waktu dan tempat Enam puluh persen kasus ileus obstruktif yang ditemukan di Amerika Serikat, adhesi pada operasi ginekologik, appendektomi dan reseksi kolorektal adalah penyebab terbanyak dari ileus obstruktif. 13 Berdasarkan data salah satu rumah sakit umum di Australia pada tahun 2001 hingga 2002, sekitar 6.5 orang per 10.000 populasi di Australia diopname di rumah sakit karena ileus paralitik dan ileus obstruktif. 17

2.11. Pencegahan