Revolusi Cuba Faktor Penyebab Terjadinya Perang Dingin

9 mencapai penyelesaian secara permanen. Perang Korea telah menunjukkan adanya persaingan sengit antara ideologi komunis dan kapitalis. Kedua ideologi berupaya menanamkan pengaruh di semenanjung tersebut.

3. Revolusi Cuba

Wilayah Kuba semula merupakan jajahan Spanyol dalam waktu yang lama. Letak geografisnya yang sangat strategis ternyata menjadi incaran perluasan pengaruh dan ideologi negara adidaya. Di Kuba pada tahun 1868 – 1878 berlangsung gerakan menuntut kemerdekaan, namun gagal. Berikutnya, pada tahun 1895 dibawah Jose Marti berlangsung Perang Kemerdekaan. AS mendukung gerakan tersebut dengan alasan kapal AS disabotase Spanyol . Selanjutnya Kuba dibawah perlindungan AS hingga tahun 1902. Tahun 1933 kaum revolusioner dipimpin Fulqencio Batista mengambil alih pemerintahan di Kuba dan membentuk pemerintahan diktator. Kondisi rakyat sangat memprihatinkan, sehingga mendorong timbulnya gerakan kudeta dibawah Fidel Castro tahun 1953, namun mengalami kegagalan. Pada tahun 1956, Fidel Castro dan pengikutnya berusaha menggulingkan pemerintahan Batista. Setelah berjuang 3 tahun, maka Batista meninggalkan Kuba dan digantikan Castro 1959. Setelah memerintah, Castro melakukan perubahan pola kehidupan masyarakat Kuba. Pembangunan sekolah dan rumah bagi orang yang tidak mampu dilakukan pemerintah Kuba. Pemerintahan Fidel Castro mengontrol pers, siaran radio dan televisi. Berikutnya pemerintah Kuba melakukan nasionalisasi perusahaan asing yang ada di Kuba. Hal berakibat AS menghentikan hubungan dengan Kuba tahun 1961. Melihat situasi tersebut, Fidel Castro menjalin hubungan dengan Cina dan Uni Sovyet serta negara komunis lainnya. Hal ini dimaksudkan agar negara komunis mau memberi bantuan ekonomi guna melaksanakan dan melanjutkan pembangunan. AS menjumpai bahwa Kuba telah masuk blok komunis dan membahayakan keselamatan negaranya ingat jarak AS – Kuba hanya 10 mil. Sehingga AS berniat untuk menggulingkan pemerintahan Castro. AS menggunakan cara memanfaatkan pelarian Kuba yang tinggal di Amerika Serikat. Perkembangan Perang Dingin berlangsung terus, dimana aktivitas Amerika Serikat dan Uni Sovyet meningkat terutama dalam kegiatan mata-mata atau spionase. Uni Sovyet membentuk KGB Komite Gosudarstevennoy Bezopasnosti yang merupakan dinas intelijen sipil Uni Sovyet. Sedangkan USA membentuk CIA Central Intelligence Agency sebagai dinas intelijen USA. Kedua pihak berusaha mencari informasi rahasia mengenai segala hal dari pihak lain atau negara dibawah pengaruh pihak lain. Selama kurun waktu Perang Dingin, KGB dan CIA turut berperan dalam membantu terciptanya berbagai peristiwa di dunia. Pada tanggal 17 April 1961, CIA membantu orang Kuba di perantauan untuk melakukan serangan ke Kuba dengan bentuk penyusupan dan pendaratan ke daerah tersebut. Peristiwa ini dikenal dengan Insiden Teluk Babi. AS mengirimkan sejumlah 1.200 orang Kuba pelarian masuk ke wilayah Kuba. Uni Sovyet memberikan dukungan penuh kepada Fidel Castro, presiden Kuba dalam menghadapi invasi itu. Dari peristiwa ini nampak sekali mengancam perdamaian dunia. Pada saat-saat terakhir penyerbuan, presiden JF. Kennedy membatalkan misi perlindungan dan pengawalan oleh AS. Sehingga pemerintah Kuba dengan mudah dapat mematahkan penyerangan tersebut. Akibatnya, hubungan Kuba dengan Amerika Serikat menjadi makin renggang. Di sisi lain, Uni Sovyet berusaha makin mendekati Kuba dan menawarkan bantuan ekonomi yang lebih besar. Akan tetapi dengan kompensasi Uni Sovyet diijinkan membangun pangkalan militer dan menempatkan rudal strategisnya di wilayah tersebut. Hal ini memicu ketegangan atau krisis baru antara AS dengan Uni Sovyet. AS menganggap niat tersebut sebagai ancaman langsung terhadap negaranya. Kapal Uni Sovyet yang berencana menuju Kuba dihadang armada Amerika Serikat. Krisis tersebut hampir membawa dunia dalam perang nuklir. Karena belum berimbang militernya, maka Uni Sovyet membatalkan rencana penempatan perangkat militernya. Sedangkan Amerika Serikat berjanji untuk tidak mencampuri lagi urusan dalam negeri Kuba. Hubungan baik Kuba – AS dikembangkan pada tahun 1973. Selanjutnya tahun 1975, embargo ekonomi terhadap Kuba dihapuskan AS. Namun demikian, tahun 1975 hubungan mereka memanas lagi setelah Kuba mengirimkan pasukan ke Angola. Berdasarkan pengalaman krisis teluk Babi, menyadarkan AS dan Uni Sovyet akan berbahayanya jika perang terbuka berlangsung. Oleh karena itu untuk meminimalisir kemungkinan perang, maka dilakukan pembicaraan pengurangan senjata. 10 Berlangsungnya perang saudara di Cina melahirkan pemerintahan komunis Republik Rakyat Cina 1949. Konflik kepentingan di semenanjung Korea memunculkan perang Korea 1950 – 1953 yang berakibat Korea terpecah atas Korea Selatan dan Korea Utara. Dalam perkembangan berikutnya, upaya perebutan kekuasaan oleh Fidel Castro terhadap Batista memunculkan pula pemerintahan komunis di Cuba. Beberapa peristiwa tersebut menunjukkan bahwa perang dingin ternyata tidak hanya berlangsung di daratan Eropa dan Amerika, melainkan juga meluas ke kawasan lain di dunia. Dengan demikian dunia internasional terpengaruh, dimana seolah tercekam adanya pertentangan blok Barat dan Blok Timur, timbul kekhawatiran akan pecahnya perang besar serta terjadinya berbagai peristiwa di seluruh penjuru dunia. Misal perang saudara, konflik antar negara dan sebagainya.

E. Hubungan Perang Vietnam Dengan Perkembangan Politik di Asia Tenggara