Studi Islam melalui pendekatan sain

fenomena terbitnya matahari, beredarnya bulan dan kelap-kelipnya bintang, gerak awan di langit, kilat dan petir yang menyambar, malam yang gelap gulita dan fenomena keajaiban alam lainnya. Agus Purwanto mengingatkan bahwa fungsi al-Quran juga berlaku bagi konstruksi ilmu pengetahuan dengan memberi petunjuk tentang prinsip-prinsip sains yang selalu dikaitkan dengan pengetahuan metafisik dan spiritual. Dengan kata lain, wahyu dan sunnah dapat dijadikan sebagai sumber inspirasi bagi bangunan ilmu pengetahuan. Maka tidaklah berlebihan bila berbagai pujian dari kalangan intelektual Islam mengalir deras atas hadirnya buku ini. Doktor Terry Mart, seorang fisikawan UI penerima Habibie Award untuk Ilmu Dasar 2001 menilai buku ini sebagai buku pertama yang ditulis oleh seorang fisikawan partikel teori Indonesia. Karenanya, patut menjadi bacaan bagi siapa saja yang ingin mengetahui pertemuan antara alam logika bebas dan alam wahyu ilahiah, dilihat dari sisi fisika. Sedang Prof. Dr. Jalaluddin Rahmat Kang Jalal menyebut buku ini sebagai buku ajakan terhadap kaum Muslim untuk menaruh perhatian pada sains sebagai panggilan Ilahi. Rumusan Masalah 1. Siapakah Agus Purwanto,D.Sc 2. Bagaimana Metode dan Pendekatan sain dalam studi Islam oleh Agus Purwanto,D.Sc PEMBAHASAN 1. Biografi Agus Purwanto,D.Sc Agus Purwanto, D.Sc. Doctor of Science Lahir di Jember, Jawa Timur Tahun 1964. Lahir di tengah-tengah keluarga yang “maju”. Ayahnya seoang guru SD yang sangat terhormat saat itu. Masa kecil beliau sangat diwarnai dengan kehidupan masyarakat yang kental dengan tradisi “slametan”, dan beliau terlibat di dalamnya, yang di rasakannya kurang bermanfaat, antara lain selain menyita waktu untuk prosesi acara tersebut, juga banyak makanan yang mubazir. Pendidikan SD – SMA di selesaikan di Jember, Melanjutkan S1 jurusan Fisika ke ITB Bandung lulus tahun 1989, S2 Fisika lulus tahun 1993 di Almamater yang sama, S3 Fisika lulus tahun 2002 di Universitas Hiroshima Jepang. Masa pendidikan dasar dan menengah di warnai dengan kehidupan pesantren surau. Pengalaman yang paling membingungkan adalah tatkala Kyia mengajarkan bahwa puasa Senin- Kamis itu sunnah, tetapi kalau tidak kuat sebaiknya tidak mengamalkan, karena bisa menjadi sinting hal.19. Dunia ilmiah diawali di ITB 1990 an dengan mengikuti berbagai organisasi dan kegiatan lain, disisi lain dunia Islam saat itu mungkin masih sampai sekarang masih berkutat pada paradigm Fikih. Beliau menggambarkan Selama ini para ulama atau sarjana muslim terbelenggu dan disibukkan bahkan berseteru dengan urusan fiqih sehingga melalaikan tentang alam raya, disamping itu pengalaman dan pengamalan agama cenderung esoteris, mengabaikan dan meremehkan akal. Dunia Sains mulai digeluti sejak SMA, namun beliau kecewa dengan dinamika di Negara-negara Islam dan di Indonesia yang relative mandeg. Beliau berpendapat Perhatian Negara-negara Islam terhadap sains masih sangat rendah, alokasi dana untuk riset hanya sekitar 0,45, jauh dengan Negara maju yang mencapai 2,30, mempunyai ilmuan 8,8 per 1000 penduduk, sedang di Negara maju 40,7. Hal ini diperparah migrasinya para ilmuan ke negeri barat karena karirnya lebih menjanjikan. Untuk itulah beliau berfikir untuk membawa generasi Islam ke dalam Studi Islam yang lebih universal dengan menulis buku Ayat-Ayat semesta. Dan diantara karya beliau yang lain adalah : Pengantar Fisika Kuantum 1997, Metode HIKARI : Arab Gundul Siapa Tajut? 2005, Fisika Kuantum 2006, Fisika Statistik 2007. Aktifitas Beliau saat ini adalah menjadi dosen Institut Teknologi Sepuluh Nopember ITS Surabaya sejak 1989 dan aktif dalam organisasi Sebagai kader militan Muhammadiyah sampai sekarang.

2. Studi Islam melalui pendekatan sain

A. Metodologi dan pendekatan yang digunakan Metode Analisis 1. Analisis yang digunakan penelitian ini ialah perspektif sains; yakni upaya untuk membahas ayat-ayat kauniyah dalam al-Qur’an dengan pisau analisis ilmu-ilmu kealaman; 2. Analisis ini penting untuk membuktikan bahwa ayat-ayat kauniyah dalam al-Qur’an dapat menginspirasi penelitian-penelitian ilmiah; dan temuan-temuan ilmiah dapat mengafirmasi pernyataan-pernyataan dan kebenaran al-Qur’an. Pendekatan yang digunakan oleh Agus Purwanto adalah pendekatan tafsir tematik, dengan langkah-langkah : 1. Menentukan pilihan tema tertentu sesuai dengan apa yang menjadi kegelisahan masyarakat Islam umumnya, dan sekaligus sebagai focus kajian; 2. Mengoleksi ayat-ayat dan kata-kata kunci keywords yang terkait dengan tema yang sudah dipilih, yaitu masalah-masalah kauniyah; 3. Mengelompokkan ayat-ayat dan kata-kata kunci kedalam beberapa subtema seperti Astronomi, relativitas dan kosmologi, mekanika kuantum, dan transendensi; 4. Membahas masing-masing sub tema, dengan cara mengubung-hubungkan ayat-ayat dan kata-kata kunci dan menafsirkan maksudnya berdasarkan perspektif tertentu yang dipilih; 5. Membuat simpulan dari pembahasan dan tafsiran diatas. 6. Isi Buku Buku ini setebal 420-an halaman, dengan klasifikasi 160-an halaman diisi dengan terjemahannya sendiri terhadap ayat-ayat al-Quran pilihannya sendiri sejumlah mendapat 800 ayat, dan di saring lagi sehingga berkurang menjadi 750 ayat saja, yang dianggapnya benar-benar ayat kauniyah sejati. Selainnya, 17 halaman Pendahuluan dan selebihnya diungkapkannya sebagai Diskusi Rekonstruksi yang terdiri dari beberapa Bagian, yaitu : Pada bagia I yaitu Islamisasi Sains, penulis membagi menjadi 4 sub bagian, yaitu : A. Sains Islam membahas bahwa Sains modern membawa tata nilai peradaban modern, yakni materialism dan kisah tragis kematian Tuhan, sedangkan bangunan sains Islam secara keseluruhan harus berdasar dan merupakan pengejawantahan prinsip tauhid yang bersumber pada wahyu.

1. Al-Quran Sumber Inspirasi