Analisis data HUBUNGAN KUALITAS AIR SELOKAN NGENDEN DESA GUMPANG KARTASURA SUKOHARJO DENGAN AIR SUMUR PENDUDUK SEKITAR

2 Sampel air diaduk perlahan-lahan agar homogen. 3 Sampel plankton diambil dengan pipet ukur sebanyak 1 ml dan dimasukkan ke dalam Sedwick Rafter Counting Cell SRCC. 4 Sampel plankton diamati di bawah mikroskop dengan perbesaran 100x. 5 Identifikasi dengan menggunakan pedoman buku panduan identifikasi Fresh Water Biology mengacu oleh Edmonsom. Untuk mengetahui tingkat pencemaran yang terjadi, digunakan Indeks Diversitas dari Shannon-Wienner dengan rumus Indeks diversitas sebagai berikut: H = - ∑pi ln pi keterangan: pi = Ni N Ni = jumlah individu spesies ke i N = jumlah total individu H = Indeks keseragaman Shannon-Wienner Soegianto, 1994

D. Analisis data

Data parameter fisika, kimia, biologi pada air buangan limbah di selokan Ngenden yang diperoleh dari hasil pengamatan laboratorium dibandingkan dengan baku mutu air sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Sedangkan hasil pengamatan kualitas air sumur dibandingkan dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 907 Tahun 2002 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini untuk mengetahui hubungan kualitas air selokan Ngenden terhadap kualitas air sumur diolah menggunakan uji korelasi produk moment Pearson. Data yang dikorelasikan adalah besarnya angka suhu, pH, TSS, TDS, krom total, BOD, COD selokan Ngenden dengan parameter yang sama pada air sumur penduduk sekitar. Jika koefisien korelasi menunjukkanmendekati angka 1 maka hal ini menunjukkan adanya korelasi positif yang kuat. Tanda positif menandakan hubungan yang searah, ketika terjadi kenaikan parameter kualitas air selokan, maka akan diikuti kenaikan parameter yang sama pada air sumur. Jika koefisien korelasi menunjukkanmendekati angka -1 maka hal ini menunjukkan adanya korelasi negatif yang kuat. Tanda negatif menandakan hubungan yang berlawanan, ketika terjadi kenaikan parameter kualitas air selokan, maka akan diikuti penurunan parameter yang sama pada air sumur. Kemudian dilakukan pengujian hipotesis. Kriteria pengambilan hipotesis: Hipotesis nihil Ho : Tidak ada hubungan antara parameter kualitas lingkungan air selokan dengan air sumur. Hipotesis alternatif Ha : Ada hubungan antara parameter kualitas lingkungan air selokan dengan air sumur. Dasar pengambilan hipotesis berdasarkan probabilitas. Ho ditolak, jika probabilitas 0.05 Ho diterima, jika probabilitas 0.05 Untuk mengetahui pengaruh parameter kualitas air selokan suhu, pH, TSS, TDS, krom total, BOD, COD, indeks diversitas plankton terhadap perubahan kualitas air sumur berdasarkan jarak sumur dari selokan, dilakukan uji statistik anava. Menggunakan 3 kelompok data yaitu air selokan Ngenden, 2 sampel air sumur berjarak kurang dari 25 meter, 2 sampel air sumur berjarak lebih dari 25 meter. Kemudian dilanjutkan dengan uji DMRT signifikansi 5 untuk mengetahui parameter kualitas air selokan yang paling berpengaruh terhadap perubahan kualitas air sumur berdasarkan 3 kelompok data tersebut. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Kualitas Air Selokan Ngenden dan Air Sumur di Sekitarnya