Kerangka Pemikiran HUBUNGAN KUALITAS AIR SELOKAN NGENDEN DESA GUMPANG KARTASURA SUKOHARJO DENGAN AIR SUMUR PENDUDUK SEKITAR

23 air minum yang tidak memenuhi standar, tetapi dipengaruhi oleh pula berbagai faktor sebagai berikut : a. Air buangan yang lebih berbahaya tetapi tidak dikelola, sehingga meskipun air minum memenuhi standar, tetapi penyakit bawaan air masih akan tetap banyak b. Air minum yang bersih seringkali perlu ditampung di rumah ataupun diangkut dari keran umum ke rumah. Jika wadah air ini tidak bersih atau mudah terkontaminasi, maka air yang telah aman atau sehat akan menjadi berbahaya kembali

B. Kerangka Pemikiran

Pencemaran lingkungan yang terjadi saat ini semakin memprihatinkan dan menimbulkan berbagai macam permasalahan sosial, ekonomi dan kesehatan. Kondisi tersebut diperparah oleh banyaknya sumber pencemar dan kesadaran masyarakat yang masih rendah terhadap pentingnya kesehatan lingkungan. Ada tiga komponen yang membentuk lingkungan yaitu : komponen biotik, abiotik dan sosial. Ketiga komponen tersebut saling berhubungan satu sama lain. Sebagai salah satu komponen sosial khususnya pada aspek teknologi, PT Tyfountex Indonesia, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah sudah memproduksi tekstil selama puluhan tahun. Selama itu pula hasil samping dari pengolahan tekstil tersebut berupa limbah cair dibuang ke dalam badan perairan. Proses pembuangan limbah, secara terus menerus dialirkan melalui selokan Ngenden yang menuju ke aliran Sungai Kudusan. Demikian juga dengan buangan limbah cair dari Pabrik Rotan Swastama dibuang pada selokan yang sama. Di sekitar 24 selokan Ngenden sampai pertemuan dengan Sungai Kudusan banyak terdapat sumur penduduk yang masih dimanfaatkan untuk memenuhi keperluan hidup sehari-hari. Selain pasokan limbah yang cukup besar dari PT Tyfountex, selokan tersebut juga mendapat buangan limbah rumah tangga. Kualitas air selokan Ngenden di Desa Gumpang yang dialiri oleh berbagai macam sumber limbah, berhubungan dengan kualitas air sumur penduduk di sekitar sungai. Hal ini disebabkan adanya gerakan air dalam tanah, meresap ke dalam tanah dan menuju ke air sumur di sekitarnya Hal tersebut akan mempengaruhi kualitas air sumur, jika memang air sumur tersebut terbukti tercemar diharapkan ada upaya penanganan yang lebih solutif, adil dan cepat dari pemerintah kota setempat. Parameter lingkungan yang diukur adalah BOD, COD, pH, TSS, TDS, suhu, kadar krom total dan indeks diversitas plankton. Pengukuran parameter kualitas lingkungan pada air selokan akan dibandingkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, sedangkan pengukuran parameter kualitas air sumur dibandingkan dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 907 Tahun 2002 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum. 25 Gambar 1. Kerangka Berpikir

C. Hipotesis