Tabel 2. Standar mutu arang aktif
Jenis Pengujian Persyaratan
Kadar Abu Maksimum 2,5
Kadar Air Maksimum 10
pH 6-8
Daya Serap Biru Metilena Minimum 120 mgg
Bagian yang tidak diperarang Tidak Nyata
Sumber : Standar Nasional Indonesia SNI 1995
2.6 Kegunaan Arang Aktif
Arang aktif merupakan material yang unik dan serbaguna, karena memiliki luas permukaan yang besar dan derajat reaktivitas permukaan yang tinggi.
Aplikasi penting karbon aktif senantiasa digunakan untuk menghilangkan bau, warna, rasa, dan zat-zat yang tidak diharapkan pada pengolahan air untuk air
minum dan air limbah pada industri, pemurnian gas pada lingkungan tertentu seperti industri kimia dan industri makanan. Selain itu arang aktif juga digunakan
dalam bidang kedokteran untuk membasmi bakteri yang sudah diketahui jenisnya Manocha, 2003.
Dalam bidang farmasi, arang aktif digunakan untuk menyerap kotoran berupa koloid dan berfungsi sebagai filter sehingga proses pemutihan pada waktu
kristalisasi dapat dipercepat. Dibidang kesehatan arang aktif berfungsi untuk menarik senyawa beracun yang berasal dari makanan. Selain itu seiring dengan
masuknya abad komunikasi elektronik, penelitian arang aktif lebih difokuskan kepada bidang karbon nano yang bersifat porous, suatu teknologi yang
mempunyai prospek dan nilai ekonomis tinggi untuk dikembangkan BSN, 2011.
BAB III. BAHAN DAN METODE
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Pelaksanaan penelitian dilakukan dari bulan Februari dan berakhir pada bulan Agustus 2011. Proses pembuatan dan pengujian arang aktif dilakukan di
Laboratorium Pengembangan Sumberdaya Fisik Lahan, Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Selain itu
penulis juga berkerja sama dengan Laboratorium Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan, Departemen Kehutanan Republik Indonesia.
3.2 Bahan dan Alat
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sekam padi, larutan HCl, larutan NaOH, akuades, biru metilena, arang aktif komersial, asam
asetat, CuSO
4
, BaOH
3
, dan bahan – bahan pendukung lainnya. Peralatan untuk pembuatan arang aktif meliputi mortar, neraca digital, ayakan 65 mesh 210µm,
drying oven, muffle furnance, shaker , peralatan bantu lainnya seperti botol plastik,
kertas saring, kain lap dan lain-lain. Sedangkan peralatan karakterisasi arang aktif adalah Diferential Thermal Analysis DTA, Mikroskop polarisasi, Scanning
Electron Microscope SEM, Spektrofotometri UV-Vis, pH-meter, Energy
Dispersive X-ray Analysis EDX, serta peralatan pendukung lainnya.
3.3 Metode Penelitian
Proses pembuatan dan karakterisasi arang aktif dari sekam padi melalui teknik pelarutan silika dilakukan secara eksplorasi di laboratorium. Penelitian
dilakukan dengan beberapa tahapan meliputi persiapan peralatan dan bahan-bahan yang digunakan, serta pembuatan arang aktif. Proses pembuatan arang aktif
meliputi beberapa tahapan penting, yaitu tahap pembakaran, aktivasi, dan karakterisasi pengujian. Karakterisasi dan pengujian bertujuan untuk mengetahui
kualitas arang aktif yang dihasilkan. Tahapan pembuatan arang aktif dari sekam padi dapat dilihat pada diagram Gambar 4.