Gambar 13. Hasil SEM arang aktif komersial Pada Gambar 13 terlihat bahwa arang aktif komersial arang aktif buatan
Jerman yang banyak digunakan pada skala laboratorium mempunyai jumlah pori- pori yang sedikit, tidak sebanyak pada arang aktif dari sekam padi. Hal ini
menunjukkan bahwa luas permukaan arang aktif komersial masih bergantung terhadap ukuran partikel. Berbeda dengan arang aktif komersial, arang aktif dari
sekam padi tanpa terlalu bergantung terhadap ukuran partikel telah memiliki permukaan yang luas disebabkan oleh banyaknya jumlah pori-pori di dalamnya.
Oleh sebab itu untuk meningkatkan kualitas arang aktif dari sekam padi dapat dilakukan dengan hanya memodifikasi ukuran partikelnya saja.
4.4 Daya Serap terhadap Larutan Berwarna
Larutan yang digunakan sebagai kontrol untuk uji absorpsi adalah biru metilena. Besarnya daya serap terhadap biru metilena menggambarkan jumlah
molekul yang mampu diserap oleh arang aktif. Pada Gambar 14 terlihat bahwa arang aktif dari sekam padi mampu menjernihkan larutan biru metilena, sama
seperti arang aktif murni komersial. Sedangkan arang sekam yang belum dilarutkan silikanya, belum mampu menjernihkan dan warna larutannya masih
sama dengan warna larutan kontrol.
Gambar 14. Ha lar
Uji daya ser dilakukan dengan me
serap arang aktif dari s Tabel 4. Daya
No Sam
1 Ula
2 Ula
3 Ula
Berdasarkan T rata arang aktif dari s
5.99 mgg. Standar N metilena adalah mini
dihasilkan telah meme
4.5 Kadar Air dan
Kadar air da dihasilkan. Untuk m
digunakan media pen air arang aktif dari seka
. Hasil uji daya serap arang aktif dari sekam padi larutan biru metilena
erap arang aktif dari sekam padi terhadap enggunakan Spectrofotometri UV-Vis. Hasil pe
ri sekam disajikan pada Tabel 4. aya serap arang aktif dari sekam terhadap biru m
Sampel Daya serap mgg Rata-rata
langan 1 285.05
278.43 ± langan 2
276.85 langan 3
273.38
n Tabel 4 diketahui bahwa hasil pengukuran da ri sekam padi terhadap biru metilena adalah s
r Nasional Indonesia untuk serapan arang akt inimal 120 mgg, sehingga arang aktif dari se
menuhi spesifikasi yang disyaratkan tersebut.
dan pH
dan pH dapat menggambarkan kualitas ar menjaga agar arang aktif tetap dalam keadaa
penyimpan yang kedap air dan udara. Hasil pe ekam padi disajikan pada Tabel 5.
di terhadap
dap biru metilena l pengukuran daya
u metilena
ta mgg
± 5.99
n daya serap rata- h sebesar 278.43 ±
ktif terhadap biru sekam padi yang
arang aktif yang daan kering dapat
pengukuran kadar
Tabel 5. Data pengukuran kadar air arang aktif dari sekam padi
No Sampel
Kadar Air Rata-rata
1 Ulangan 1
4.4 4.22 ± 3.17
2 Ulangan 2
1.05 3
Ulangan 3 7.38
Dari Tabel 5 diketahui bahwa kadar air rata-rata arang aktif dari sekam padi adalah 4.22 ± 3.17 . Kadar air yang disyaratkan oleh SNI untuk arang aktif
adalah maksimum 10 , sehingga dari data tersebut dapat diketahui bahwa kadar air arang aktif telah memenuhi spesifikasi yang disyaratkan.
Data pengukuran pH pada Tabel 6 menunjukkan bahwa arang aktif dari sekam padi memiliki nilai pH yang sama dengan arang aktif komersial, sedangkan
arang sekam kontrol memilki pH yang lebih rendah.
Tabel 6. Data perbandingan pH arang aktif dari sekam padi terhadap arang sekam dan arang aktif komersial
No Sampel
pH Larutan 10
1 Arang aktif komersial
6.2 2
Arang aktif sekam padi 6.2
3 Arang sekam
5.7 Standar Nasional Indonesia untuk pH arang aktif adalah antara 6-8.
Berdasarkan Tabel 6 diketahui bahwa pH arang aktif dari sekam yang diperoleh adalah sebesar 6.2. Nilai derajat kemasaman tersebut telah memenuhi spesifikasi
yang disyaratkan Standar Nasional Indonesia untuk pH arang aktif. Nilai pH yang diperoleh menunjukkan bahwa pH masih dibawah netral pH akuades. Hal ini
disebabkan oleh masih terdapatnya lignin yang bersifat masam pada arang sekam. Menurut Gracia 2009, presipitasi lignin berwarna coklat dalam kondisi optimal
memiliki sifat yang asam. Lignin tersebut disebabkan oleh adanya arang sekam
yang tidak terbakar secara merata sehingga dapat mempengaruhi pH arang aktif dari sekam padi.
Hasil karakterisasi dan pengujian menunjukkan adanya beberapa perubahan pada arang sekam dari hasil perlakuan aktivasi dengan NaOH.
Perubahan tersebut dapat digolongkan menjadi perubahan kimia dan perubahan fisik struktur. Perubahan kimia ditunjukkan oleh berubahnya silika SiO
2
menjadi sodium silikat Na
2
SiO
3
. Sedangkan perubahan struktur dapat dilihat pada warna arang sekam yang semakin gelap, menunjukkan kandungan karbon
yang tinggi. Selain itu, struktur arang sekam menjadi semakin lebih elastis.
4.6 Potensi sebagai Carrier Pupuk Mikro