Dugaan Pigou 1 Latar Belakang Pertumbuhan

, sehingga diperoleh laju dari lintasan R adalah: dR hR dt = dengan mengintegralkan ruas kiri dan kanan persamaan tersebut diperoleh solusi yang membentuk fungsi eksponensial. . Jika adalah nilai awal yang diperoleh saat t=0, maka dapat di peroleh C= , sehingga , maka dapat diperoleh Gambar 2 berikut ini. Waktu Gambar 2 Kurva lintasan R, , . Jika kita perhatikan Gambar 2, jelaslah bahwa dalam jangka panjang hukum Wagner, baik secara teoritis maupun empiris, tidak masuk akal, karena kurva tersebut berbentuk fungsi eksponensial yang menunjukkan bahwa G Y meningkat dari waktu ke waktu tanpa batas. Jika h berubah seiring waktu, proses eksponensial yang sama akan dihasilkan untuk mengatur perubahan dalam arah yang berlawanan dari elastisitas pendapatan pemerintah. Dalam kasus yang lebih umum h dapat bervariasi setiap saat, dan integrasi persamaan diferensial di atas mungkin menghasilkan banyak jenis lintasan. Berdasarkan penjelasan di atas, jelas mengapa dalam jangka panjang hukum Wagner baik secara teoritis maupun empiris tidak masuk akal. Proses eksponensial menunjukkan bahwa GY meningkat dari waktu ke waktu tanpa batas. Hal ini berarti pengeluaran pemerintah selalu lebih besar dari pendapatan, dan untuk mengatasinya pemerintah melakukan pinjaman yang dapat menyebabkan hutang negara akan terus meningkat serta pajak akan semakin mahal. Misal dianggap G = T, di mana T adalah pendapatan pajak. Ketika GY1, yang berarti bahwa pengeluaran pemerintah lebih besar dari pendapatan yang berakibat bahwa GT, yang menyatakan bahwa pengeluaran lebih besar dari pajak yang diterima pemerintah. Dalam keadaan ini tidak ada cara lain untuk memungut pajak dari pengeluaran publik sendiri, akibatnya adalah meningkatnya hutang, dan ini juga tampaknya tidak masuk akal. Oleh karena itu, diperlukan sesesuatu yang dapat mengendalikan hal tersebut, dan pada hal ini pengendalinya adalah pajak. Pajak bertindak sebagai rem dari rasio antara pengeluaran publik dengan pendapatan nasional. Dengan adanya pajak, pasokan barang-barang yang disediakan secara publik akan terkendali sehingga pengeluaran pemerintah juga akan bisa dikendalikan.

3.2 Dugaan Pigou

Dalam dua abad terakhir, proses penurunan pendapatan pemerintah dari sektor selain pajak serta peningkatan tekanan fiskal adalah berbeda menurut negara, tetapi kecenderungan secara keseluruhan adalah sama, yaitu pengeluaran pemerintah kebanyakan berbasis pajak. Oleh karena itu, pada tahap ini akan diabaikan sumber-sumber lain pendapatan pemerintah selain dari pajak. Diasumsikan lebih lanjut : a. Faktor-faktor produksi disediakan oleh sektor publik adalah memiliki tingkat pengembalian konstan. b. Ada tambahan biaya pajak yang bersifat kuadratik dari TY. Dimulai dengan kasus yang paling sederhana, misalkan terdapat sistem ekonomi dengan satu konsumen, satu barang pribadi, dan satu barang publik yang disediakan oleh pemerintah. Jumlah dari barang pribadi adalah x, sementara biaya produksi adalah p. Florio Colauti 2005 mendefinisikan untuk R 5 20 40 60 80 100 200 400 600 800 1000 1200 1400 kelebihan beban pajak adalah setengah dari perubahan jumlah barang pribadi dikalikan dengan pajak rendah, sebagai berikut: Jika pajak hanya dihasilkan dari barang pribadi, maka penerimaan pajak bagi negara adalah , atau di mana adalah tingkat pajak efektif. Jika barang publik disediakan gratis, pendapatan nasional pada harga konsumen adalah di mana p adalah harga konsumen. Sedangkan untuk pajak rendah dp = p = τ di mana τ = T x adalah pajak untuk suatu unit kecil barang pribadi. Elastisitas harga Marshallian dari permintaan barang pribadi adalah ε = dxdpxp atau dx x ε θ = . Maka kdefinisi standar kelebihan beban pajak adalah: 2 2 2 . 2 2 2 dxdp E x p E px E Y E ε θ θ ε θ εθ = = = = Tapi karena G = T dan Y = px, rasio agregat kelebihan beban pajak terhadap pendapatan nasional berbentuk kuadrat dalam rasio pengeluaran publik untuk pendapatan nasional itu sendiri: Kemudian Hukum Wagner dikombinasikan dengan dugaan Pigou, diperoleh persamaan seperti berikut ini: , di mana dalam persamaan tersebut terlihat bahwa Hukum Wagner dikurangi dengan kelebihan beban pajak. Kelebihan beban pajak bertindak sebagai rem yang membalikkan proses dari proses eksponensial yang cekung ke atas menjadi cekung ke bawah pada titik tertentu smpai akhirnya konvergen pada satu titik tertentu. Kemudian dengan substitusi nilai , , , maka diperoleh , di mana α, β adalah parameter. Persamaan di atas adalah persamaan diferensial biasa tidak linear orde pertama yang dapat ditulis sebagai di mana h = α , k = βε2, dan R=GY sehingga persamaan tersebut menjadi sehingga dapat diperoleh solusinya sebagai berikut: lihat Lampiran 2 Jika R adalah nilai awal saat t=0 , maka sehingga

3.3 Simulasi Parameter