Profitability Index (PI)

Profitability Index (PI)

Nilai Profitability Index (PI) bernilai positif atau lebih besar dari nol, yaitu sebesar 1.575, dengan demikian unit usaha industri kembang gula kulit buah naga super merah layak dilaksanakan.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Kombinasi perlakuan terbaik berdasarkan indeks efektifitas pada penelitian tahap I diperoleh dari kombinasi perlakuan B1P3 yaitu kembang gula jelly dengan bahan pengenyal tepung karaginan dengan persentase 6 % b/b dengan nilai produk 1,354 yang memiliki karakteristik sebagai berikut: rerata tingkat kesukaan panelis terhadap rasa 3,73 ; warna 3,67 ; aroma 3,80 dan tekstur 4,13.

Pada tahap II, berdasarkan indeks efektifitas kombinasi perlakuan bahan pengenyal tepung karaginan 6% b/b dengan campuran kulit buah naga super merah tanpa tambahan daging buahnya (kulit 100%) merupakan perlakuan terbaik dengan nilai produk 0.542 yang memiliki karakteristik sebagai berikut:

adanya perbedaan konsentrasi dekstrin dan suhu pengering serta interaksi antar perlakuan memberikan pengaruh sangat nyata ( Į = 0,01) terhadap kadar air serbuk sari temulawak. Rerata nilai kadar air pada berbagai kombinasi perlakuan ditunjukkankan pada Tabel

Rerata kadar air serbuk sari temulawak terendah didapatkan dari perlakuan penambahan konsentrasi dekstrin 20% dengan suhu pengering

60 0 C dengan nilai terendahnya adalah 8,54%, sedangkan rerata kadar air serbuk sari temulawak tertinggi diperoleh dari perlakuan penambahan konsentrasi dekstrin 10% dengan suhu

pengering 40 0 C dengan nilai

tertingginya adalah 13,88%. Semakin tinggi penambahan konsentrasi dekstrin maka kadar air dari serbuk sari

temulawak akan semakin rendah dan semakin tinggi suhu pengeringan maka kadar air serbuk sari temulawak juga akan semakin rendah.

Penambahan konsentrasi dekstrin akan menurunkan kadar air serbuk sari temulawak. Hal ini terjadi karena pada konsentrasi bahan pengisi

yang ditambahkan semakin banyak atau lebih tinggi maka perbandingan konsentrasi ekstrak sari temulawak cair akan lebih rendah sehingga kadar air dari bahan akan semakin rendah. Selain itu adanya penambahan konsentrasi bahan pengisi dekstrin yang semakin meningkat akan mengikat air yang ada pada sari temulawak sehingga kadar airnya semakin rendah. Menurut Warsiki (1995), mengemukakan bahwa kenaikan konsentrasi dekstrin dari 5- 15% akan menurunkan kadar air, meningkatkan

rendemen dan densitas kamba tepung instan sari buah nanas. Ditambahkan oleh Al Kahtani dan Hassan (1990) dalam Puspaningrum (2003), penambahan bahan pengisi akan meningkatkan jumlah total padatan dalam bahan sehingga jumlah air pada bahan yang dikeringkan akan semakin sedikit.

Peningkatan suhu pengering juga akan menurunkan kadar air serbuk sari temulawak, karena semakin tinggi suhu pengering maka kadar air bahan akan

Tabel 3. Rerata Kadar Air (%) Serbuk Sari

Temulawak pada Berbagai Kombinasi Perlakuan Konsentrasi Dekstrin dan Suhu Pengering

Suhu Pengering

( qC)

Kadar Air (%)

13,13 f 12,37 e

11,80 c 10,32 b

Keterangan : Angka rerata yang diikuti dengan huruf

yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada uji Duncan 1%

Aspartam dapat digunakan untuk organoleptik

ut%20dan%20Algae.pdf. Akses semua jenis gula rendah kalori

rerata kadar air 20.602% ; kadar abu

1.267% ; gula reduksi 20.700% ; serat

12 Desember 2009.

misalnya untuk kegemukan dan Variabel Pengamatan Penelitian

kasar 1.428% ; antioksidan (DPPH)

diabetes karena kandungan kalorinya Tahap II

6.493% serta rerata tingkat kesukaan __________. 2007a. Permen Jelly. yang rendah dan tidak menyebabkan

Uji aktivitas antioksidan,

panelis terhadap rasa 3.900 ; warna

Teknologi Pangan dan

Agroindustri. Vol. 1. Nomor 10. toksikologi aspartam oleh “Joint Expert

kelainan gigi seperti karies. Penelitian Intensitas Warna, Kadar Air, Kelarutan

4.667 ; aroma 3.533 dan tekstur 4.100.

Jurusan Teknologi Pangan dan Committee for Food Additives” dan organoleptik.

Kecerahan, pH, Gula Reduksi, dan Uji

Perhitungan BEP dicapai pada

Gizi IPB. Bogor. WHO menetapkan nilai “Acceptable

volume penjualan 2.131 Kg atau senilai

Rp. 83,918,794,-. Nilai payback period

__________. 2007b. Hylocereus

Daily Intake” (AID) untuk aspartam Analisa Data

polyrhizus Buah Naga. Jabatan sebesar 40 mg/hari (Susilo.2005)

dicapai pada 1 tahun 3 bulan 21 hari.

Data yang didapat dari hasil

Nilai Net Present Value (NPV) sebesar

Pertanian Sabah. Unit

pengamatan setelah perlakuan

Rp. 52.868.819,-. Nilai Profitability

Perkhidmatan Pengembangan

METODE PENELITIAN

penelitian tahap I dan tahap II pada

Index (PI) sebesar 1.575 dengan

Pertanian .Pejabat Pertanian

Tempat dan Waktu

masing-masing variabel dimasukkan ke

demikian unit usaha industri kembang

Tawau.

Penelitian dilaksanakan di dalam tabel untuk dilakukan analisa

gula jelly kulit buah naga super merah

Afrianto, E dan E, Liviawati, 1989. Besar Diklat Tanaman Pangan dan Ragam (ANOVA), jika kombinasi

Laboratorrium Pengolahan Hasil Balai

Inferensial dengan uji F metode Sidik

layak dilaksanakan.

Budidaya Rumput Laut dan

Tanaman Obat, Laboratorium Pengo-

Cara Pengolahannya. Bhatara. lahan Hasil Pertanian Fakultas Tek-

perlakuan terjadi interaksi (diterima

Saran

H 1 ), maka dilakukan uji lanjut dengan

Perlu dikaji penelitian lebih

Jakarta.

nologi Pertanian UNIBRAW Malang, uji perbandingan Duncan 1 %

lanjut tentang pembuatan sirup kulit

Angkasa, Wisman Indra, Heri Purwoto, Laboratorium MIPA UNIBRAW

Data hasil organoleptik dikaji

buah naga super merah (Hylocereus

Jana Anggadiredja. 2008. Malang. Dilaksanakan pada bulan April

menggunakan uji kesukaan terhadap

costaricensis) sehingga kontinuitas

sampai dengan Juli 2007.

warna, rasa, bau dan tektur yang meng-

bahan baku dapat terjaga dan kapasitas

Teknik Budidaya Rumput

Laut.

gunakan Uji Friedman. Sedangkan pe-

produksi dapat ditingkatkan sepanjang

http://kenshuseidesu.tripod.com.

Metode Penelitian

milihan perlakuan terbaik meng-

tahun mengingat buah naga super

Akses 10 Desember 2009. Rancangan percobaan yang gunakan metode Indeks efektifitas

merah termasuk dalam buah musiman.

digunakan dalam Penelitian Tahap I AOAC, 1990. Association of Official

(Pembuatan Sari Temulawak) dan HASIL DAN PEMBAHASAN Analytical Chemist Official Penelitian Tahap II (Pembuatan Penelitian Tahap I Sari Temulawak

DAFTAR RUJUKAN

Methods of Analysis food

Serbuk Effervescent Temulawak)

Anonymous. 2002. Genetic resource th composition. 15 edition. Vol menggunakan Rancangan Acak Ke-

Pengamatan pada penelitian

II. Agricultural chemical; lompok (RAK). Perlakuan terdiri dari

Tahap I meliputi kadar air, gula

and conservation. Durio-

Contaminants; Drugs. dua faktor, masing-masing faktor demen, pH, reabsorpsi, kecerahan,

reduksi, aktivitas antioksidan, ren-

A.Bibiographic Review. http://

www.ipgri.cgiar.org.region/expo

terdiri dari tiga level dengan 3 kali intensitas warna merah (a+), intensitas Apriadji, W.H. 2002a. Makanan juga

/publication/durio.htm. 4

ulangan.

warna kuning (b+) serta uji orga-

Agustus, 2009.

bisa berfungsi sebagai obat.

Sedap Sekejap Edisi 7/II: 72 Variabel Pengamatan Penelitian dan aroma.

noleptik yang terdiri dari rasa, warna

__________. 2004. Manfaat Rumput

Apriadji, W.H.2002b. Manfaat sehat

Tahap I

Laut dan Algae. Artikel

food combining. Sedap Sekejap Uji aktivitas antioksidan, Kadar

Kadar Air

Seaweed.

Edisi7/III:70

Air, Gula Reduksi, Intensitas Warna,

Hasil analisis sidik ragam

http://rumputlaut.org/datalama/ar

Rendemen, pH, Reabsorpsi dan Uji (Lampiran 13) menunjukkan bahwa

tikel/Manfaat%20Rumput%20La

A/S Kobenhvs Pektifabrik, 1978.

Carrageenan. Lilleskensved.

Asam sitrat digunakan sebagai Denmark

Analysis 9: 124-127.

digunkan soda kue dengan aktifitas

cepat karena memiliki kelarutan yang asidulan pertama dalam minuman

tinggi dalam air dingin, sehingga terkarbonasi dan minuman bubuk yang Aslan, L.M 1991. Seri Budi Daya

Evy Syariefa. 2009. Merah super.

pelepasan karbondioksidanya juga memberikan rasa jeruk yang tajam. Rumput laut.

Trubus Majalah Pertanian

cepat (Winarno, 1997). Sedangkan Asam sitrat yang digunakan dalam Kanisius.Yogyakarta

Indonesia : Gao-Xi, A. and Wan,

R. 2004. Study in producing

soda kue dengan aktifitas lambat ”effervescent” umumnya dalam bentuk

Aslan, L.M 1998. Seri Budi Daya banyak digunakan sebagai bahan monohidrat digunakan sebagai sumber

piytaya ice cream. China-Dairy

Rumput laut. pengembang dalam adonan roti atau asam dalam pembuatan serbuk atau Kanisius.Yogyakarta

industry 32 (10): 9-11.

Glicksman M. 1983.. Gum

biskuit.

tablet ”effervescent” karena memiliki

Pada pembuatan ”effervescent” kelarutan yang tinggi dalam air dingin, Astawan, Made. 2007a. Agar-agar

Technology in the Food

Industry. New York: Academic

temulawak yang dilakukan oleh Zuhroh

mudah didapat dalam bentuk granular

Pencegah Hipertensi dan

Press. p 214- 224.

(2001), penggunaan Na-bikarbonat atau serbuk (Reynold, 1982)..

Diabetes.

Pada pembuatan serbuk http://askara09.wordpress.com.

505 merupakan hasil yang terbaik.

Wardiningrum (2001) menggunakan ”effervescent” beras kencur, Husna Akses 14 Oktober 2009.

Goldberg, I. 1994. Functional Foods.

Chapman & Hall. London,

Na-bikarbonat 32% pada pembuatan (2003) menyimpulkan bahwa peng-

gunaan asam sitrat 50% memberikan Djadmika, Eko. 1988. Pembuatan

Englan duiseley and Renn, 1977

”effervescent” mengkudu.

hasil yang terbaik. Wardiningrum Minuman Berkarbon Sari Halimah Abdullah Sani, Asmazila .B,

Asam Sitrat

(2001), menyimpulkan bahwa

Lidah Buaya (Aloe Vera).

Muhammad Azam. A & Isma

penggunaan asam sitrat 32% mem- Institut Pertanian Bogor.

Asam sitrat adalah asam dengan

Illyani. I. 2009. Keberkesanan

3 gugus karboksil, berbentuk granula berikan hasil terbaik pada pembuatan