X
4
= Pendapatan Perkapita β1.β2.β3.β4
= Parameter elastisitas Alasan dipilih bentuk fungsi logaritma adalah :
1. Koefisien regresi menunjukkan elastisitas
2. Untuk mendekatkan skala data sehingga terhindar dari heteroskedastisitas
3.5 Uji Penyimpangan
3.5.1 Uji Multikolinearitas
Pada mulanya multikolinearitas berarti adanya hubungan linear korelasi yang sempurna atau pasti, diantara beberapa atau semua variabel yang
menjelaskan dari model regresi. Tepatnya istilah multikolinearitas berkenaan dengan terdapatnya lebih dari satu hubungan linear pasti dan istilah kolinearitas
berkenaan dengan terdapatnya satu hubungan linear. Model regres yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel
independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini ortogonal. Variabel orthogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antara
sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolenieritas didalam model regresi, yaitu dilihat dari nilai R
2
yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara
individual variabel-variabel independen banyak yang tidak signifikan
mempengaruhi variabel dependen Imam Ghozali, 2005:91 Ada beberapa cara yang biasa digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya
multikolinearitas dalam model, diantaranya :
1. Nilai R2 yang dihasilkan sangat tinggi, tetapi secara individual variabel
independen banyak tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen. 2.
Melakukan regresi parsial dengan cara : •
Lakukan estimasi model awal dalam persamaan sehingga didapat nilai R2.
• Lakukan auxiliary regression pada masing-masing variabel
penjelas. •
Bandingkan nilai R2 pada model persamaan awal dengan R2 pada model persamaan regresi parsial, jika R2 dalam regresi parsial
lebih tinggi maka didalamnya terdapat multikolinearitas. 3.
Melakukan korelasi antara variabel-variabel independen. Bila nilai korelasi antara variabel independen lebih dari 0,8 maka terjadi
multikolinearitas. Dalam penelitian ini menggunakan cara yang dijelaskan pada nomer 2.
3.5.2 Uji Autokorelasi
Autokorelasi adalah keadaan dimana variabel gangguan pada periode tertentu berkorelasi dengan variabel yang pada periode lain, dengan kata lain
variabel gangguan tidak random. Faktor-faktor yang menyebabkan autokorelasi antara lain kesalahan dalam menentukan model, penggunaan lag pada model,
memasukkan variabel yang penting. Akibat dari adanya autokorelasi adalah parameter yang diestimasi menjadi bias dan variannya minimum, sehingga tidak
efisien.
Tanpa Kesimpulan
Tanpa Kesimpulan
Autokorelasi Positif
Autokorelasi Negatif
dl du
4-du 4-dl
Tabel 3.1 Uji Durbin-Watson
Dalam penelitian ini digunakan uji Durbin-Watson untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi. Uji Durbin-Watson digunakan untuk autokorelasi tingkat
satu first order autocorrelation dan dengan syarat adanya intercept konstanta dalam model regresi serta tidak ada variabel lag diantara variabel bebas
Gujarati,2003.
3.5.3 Uji Heteroskedastisitas