Hal ini dapat disebabkan kurang atau tidak lengkapnya fasilitas hotel dan strategi promosi yang tidak baik.
4.2.4 Pendapatan Perkapita
Pendapatan perkapita merupakan salah satu indikator yang penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu wilayah dalam periode tertentu, yang
ditunjukkan dengan Pendapatan Domestik Regional Bruto PDRB baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan.
Tabel 4.10 PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Konstan 2000
di Kota Semarang Pada Tahun 1994-2008
Tahun PDRB Perkapita
1994 8.772.449,17
1995 9.649.561,50
1996 10.399.273,46
1997 11.559.652,26
1998 9.378.575,23
1999 9.583.343,68
2000 10.023.802,58
2001 10.305.358,96
2002 10.626.120,06
2003 10.826.285,84
2004 11.085.412,96
2005 11.503.021,77
2006 12.053.338,15
2007 12.651.241,91
2008 12.990.524,22
PDRB didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah atau merupakan jumlah nilai barang dan
Sumber : BPS, Pendapatan Regional Jawa Tengah - PDRB Kota Semarang
jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi di suatu wilayah. PDRB perkapita merupakan salah satu ukuran dari tingkat kesejahteraan masyarakat di
suatu daerah. Pendapatan perkapita suatu masyarakat dapat diukur dari besarnya PDRB
perkapita suatu wilayah. Berdasarkan Tabel 4.10 dapat dilihat besarnya PDRB perkapita di Kota Semarang tahun 1994-2008. PDRB perkapita Kota Semarang
setiap tahunnya selalu meningkat. Hanya pada tahun 1998 saja mengalami penurunan sebesar -18,87 persen menjadi Rp 9.378.575,23 yang sebelumnya
berjumlah Rp 11.559.652,26 hal ini disebabkan pada tahun tersebut Indonesia mengalami krisis ekonomi yang sangat berpengaruh terhadap PDRB perkapita
suatu daerah. Pada tahun 1999 PDRB perkapita mengalami peningkatan lagi walaupun sekitar 2,18 persen menjadi Rp 9.583.343,68 dan peningkatan ini
berlanjut sampai pada tahun 2008. Ini menggambarkan bahwa masyarakat Kota Semarang setiap tahunnya
mengalami peningkatan jumlah PDRB perkapita yang berarti masyarakat Kota Semarang memiliki trend hidup dan waktu senggang serta pendapatan income
yang relatif besar. Artinya kebutuhan hidup minimum mereka sudah terpenuhi. Mereka mempunyai cukup uang untuk membiayai perjalanan wisata.
4.3 Analisis Data dan Pembahasan