Bank Umum Jenis-Jenis Bank sesuai dengan Undang-Undang Perbankan No. 7 Tahun 1992 yang telah diubah dengan

30 Bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah dalam penentuan harga produknya sangat berbeda dengan Bank berdasarkan prinsip konvensional. Bank berdasarkan prinsip syariah menerapkan ketentuan-ketentuan sesuai syariah Islam dalam operasional perbankan.

5. Jenis-Jenis Bank sesuai dengan Undang-Undang Perbankan No. 7 Tahun 1992 yang telah diubah dengan

UU No.10 Tahun 1998 yakni : 1. Bank Umum 2. Bank Perkreditan Rakyat

a. Bank Umum

Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. sifat jasa yang diberikan adalah umum, dalam arti dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang ada. Begitu pula dengan wilayah operasinya dapat dilakukan di seluruh Indonesia. 31 Selanjutnya dalam Pasal. 6 Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 yang telah diamandemen dengan Unadang-Undang No. 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan, disebutkan jenis usaha bank umum, meliputi : a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, danatau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. b. Memberikan fasilitas kredit. c. Menerbitkan surat pengakuan hutang. d. Membeli menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya. e. Surat-surat wesel termasuk wesel yang diakseptasi oleh bank yang masa berlakunya tidak lebih lama dari pada kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud. f. Surat pengakuan hutang dan kertas dagang lainnya yang masa berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud. g. Kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan pemerintah. h. Sertifikat Bank Indonesia SBI. i. Obligasi. j. Surat dagang berjangka waktu sampai dengan 1 satu tahun. k. Instrumen surat berharga lainnya yang berjangka waktu sampai dengan 1 satu tahun. l. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah. m. Menempatkan dana pada, peminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada Bank lain, baik dengan 32 menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya. n. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antar pihak ketiga . o. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga. p. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak. q. Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuks surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek. r. Membeli melalui pelelangan agunan baik semua maupun sebagian dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada bank,dengan ketentuan agunan yang dibeli tersebut wajib dicairkan secepatnya. s. Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali amanat. t. Menyediakan pembiayaan dan atau melakukan kegiatan lain berdasarkan prinsip-prinsip bagi hasil, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. u. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak bertentangan dengan undang-undang ini dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pengaturan mengenai operasional Bank Umum diatur dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 227PBI2000 tanggal 15 Desember 2000 tentang Bank Umum, antara lain disebutkan dalam ketentuan Bank Indonesia tersebut, dalam Pasal 2 ditentukan mengenai bentuk hukum suatu Bank dapat berupa : 33 a. Perseroan Terbatas b. Koperasi c. Perusahaan Daerah Selain ketentuan mengenai bentuk hukum suatu Bank, Bank Indonesia juga mengatur mengenai modal disetor untuk berdirinya Bank yakni minimal sebesar Rp. 3.0000.0000.000.000,- Tiga Triliun Rupiah. Besarnya modal tersebut perlu ditentukan mengingat peranan perbankan sangat penting dalam perekonomian nasional, oleh karena itu bank harus mempunyai modal yang kuat agar dapat melakukan kegiatannya dalam menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat. Beberapa hal pokok yang diatur dalam ketentuan, antara lain : a. Prosedur Pendirian Bank b. Modal minimum Bank Umum . c. Ketentuan Kesehatan Bank Ketentuan mengenai permodalan Bank Umum, dimasa yang akan datang akan semakin ditingkatkan mengingat persaingan global saat ini yang menuntut peranan Bank yang kuat untuk menunjang perekonomian nasional.Untuk mendukung perbankan yang kuat berskala Internasional di masa datang, Bank Indonesia telah mengeluarkan kebijakan baru di bidang perbankan nasional yang dikenal dengan Arsitektur Perbankan Indonesia API .

b. Bank Perkreditan Rakyat