14
F. SISTEMATIKA PENULISAN
Penulisan tesis ini dilakukan dengan membagi menjadi 4 empat bab, dengan sistematika penulisan sebagai berikut :
Bab pertama, diuraikan mengenai latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuankegunaan penelitian, metodologi penelitian, kerangka pemikiran dan
sistematika penulisan. Bab kedua, diuraikan mengenai tinjauan pustaka yang memuat tentang definisi
Good Corporate Governance, Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perusahaan Terbatas, pengertian bank sesuai UU No. 7 tahun 1992 jo UU No. 10 tahun 1998 tentang
Perbankan dan PBI No. 84PBI2006 jo No. 814PBI2006 tentang Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum
Bab ketiga, merupakan hasil dan pembahsan yang diperoleh dari penelitian melalui studi pustaka maupun penelitian di lapangan mengenai penerapan Good Corporate
Governance GCG Perbankan khususnya terkait dengan Peran dan Fungsi Komisaris. Bab keempat, merupakan penutup penelitian, yang dirangkum dalam bentuk
kesimpulan penelitian dan saran –saran perbaikan bagi pihak-pihak terkait berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh dari hasil penelitian.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. USAHA BANK PADA UMUMNYA
1. Tinjauan Bank Pada Umumnya
a. Pengertian Bank
Pengertian bank di dalam masyarakat Indonesia belum seutuhnya diketahui. Bank hanya diketahui sebagai tempat menyimpan dan meminjam uang,
sedangkan fungsi bank yang lainnya belum diketahui secara menyeluruh. Di dalam masyarakat maju seperti di negara-negara Erofa, Amerika dan Jepang
Bank telah menjadi bagian dari kegiatan masyarakat didalam melakukan aktifitas
15 seperti melakukan pengiriman uang, menyimpan barang berharga, melakukan pembayaran
tagihan dan lain-lain. Sehingga bank ikut memberikan andil dalam perkembangan perekonomian masyarakat.
Peranan bank di dalam suatu negara sangat berpengaruh dalam menggerakkan masyarakat dalam pembangunan mengingat bank dapat menghimpun dan
menyalurkan dana masyarakat untuk menggerakkan perekonomian nasional. Pengertian Bank dan apa yang menjadi tanda suatu bank , terdapat berbagai pendapat
yang berbeda mengenai arti atau difinisi Bank. Hal tersebut dikarenakan perbedaan situasi dan kondisi dari suatu negara, juga karena bank merupakan perusahaan yang
dinamis, sehingga gambaran tentang bank pada masa lalu dengan masa sekarang mengalami perubahan. Beberapa pendapat dari beberapa ahli mengenai pengertian
Bank sesuai yang disampaikan Pratama Rahardja, dalam buku ”Uang dan Bank” sebagai berikut:
11
1.
Pierson
, ahli ekonomi dari Belanda, menyatakan “Bank adalah badan yang menerima kredit”, maksudnya adalah badan yang menerima simpanan dari
masyarakat dalam bentuk giro, deposito berjangka dan tabungan. Untuk mengelola simpanan dari masyarakat dan membayar biaya operasional bank,
maka bank menyalurkan dana tersebut dalam bentuk investasi, untuk keperluan spekulasi, dan memberikan kredit secara besar-besaran kepada bank-bank lain
atau pemerintah. Dengan investasi dimaksudkan ikut ambil bagian dalam kegiatan perusahaan, dengan demikian memperoleh bagian berupa deviden atau
tingkat bunga.
2.
Somary, seorang bankir memberikan definisi “bank adalah badan yang aktif
memberikan kredit kepada nasabah, baik dalam bentuk kredit jangka pendek, berjangka menengah dan panjang”.
Dana yang diperlukan dalam pemberian kredit tersebut berasal dari:
a.
Modal yang disisihkan dari anggaran belanja negara untuk bank pemerintah.
b.
Modal saham unutk bank swasta. Apabila modal yang disetor tersebut tidak mencukupi kebutuhannya, maka dapat melakukan pengumpulan dana
melalui : i. Kredit likuiditas dari bank sentral.
ii Pinjaman dari bank-bank dalam negeri dan luar negeri. iii. Menerbitkan saham baru.
iv. Menerbitkan obligasi. v. Menerbitkan sertifikat bank.
Keuntungan bank semacam ini diperoleh dari selisih bunga kredit yang diberikan dengan bunga kredit yang diterima kredit likuiditas, pinjaman bank,
obligasi dan sertifikat bank.
11
Pratama Rahardja, Uang dan Bank, Rineka Cipta, Jakarta, 1987, hal.65
16
3.
G.M. Verrijn Stuart , memberikan definisi bahwa “ bank adalah badan
yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan kredit, baik dengan alat-alat pembayarannya sendiri maupun yang diperoleh dari orang lain atau dengan jalan
mengeluarkan alat-alat penukar dari orang lain, atau dengan jalan mengeluarkan alat-alat penukar baru berupa giral”. Dengan demikian bank adalah badan yang
menerima kredit berupa giro, deposito dan tabungan, memberikan kredit baik berjangka pendek, menengah maupun panjang serta memberikan jasa-jasa bank
lainnya berupa kiriman uang transfer, letter of credit, bank garansi, dsb. Keuntungan dari bank semacam ini adalah hasil dari selisih bunga dan
provisikomisi atas jasa-jasa bank yang diberikan.
Kalau diperhatikan definisi bank yang tercantum dalam UU No. 10 tahun 1998, sebenarnya pada hakekatnya hampir sama dengan pendapat GM Verrijn Stuart.
Istilah bank sendiri berasal dari bahasa Italia, Banca, yang berarti meja yang digunakan oleh para penukar uang di pasar. Menurut Undang-Undang No. 7 Tahun
1992 Tentang Perbankan yang telah diamandemen dengan Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 mengenai Perubahan Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 Tentang
Perbankan, dalam Pasal 1 disebutkan pengertian dari Bank sebagai berikut : “Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.”
b. Sejarah Berdirinya Bank di Indonesia