128 2.
santunan kematian, dan 3.
santunan cacat tetap.
126
Sebagaimana ditegaskan dalam Undang-undang Dasar Tahun 1945
Pasal 34 ayat 2 Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak
mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan. Dari ketentuan Pasal tersebut diatas maka PT Jasa Raharja Persero
mengemban amanat UU No. 33 dan 34 Tahun 1964 dan sekaligus sebagai Badan Usaha Milik Negara BUMN dibawah Menteri Keuangan Republik
Indonesia adalah dalam rangka memberikan perlindungan kepada masyarakat sebagai akibat dari kecelakaan kecelakaan yang terjadi.
Jaminan Perlindungan
setiap warga negara oleh negara, jaminan terhadap keselamatan penumpang ditutup asuransinya. Di Indonesia,
jaminan diberikan oleh perusahaan asuransi jasa raharja. Premi atau santunan asurans jasa raharja ditentukan sepihak oleh penanggung Premi
dipungut dari Iuran Wajib IW ditambahkan kepada harga karcis penumpang dan Sumbangan WajibSW ditambahkan ketika membayar
pajak Surat Tanda Nomor Kendaraa STNK setiap tahun. Premi yang dipungut selanjutnya di setor kepada penanggung PT Jasa Raharja
Persero
127
Dengan demikian maka arti penting santunan jasa raharja adalah upaya perlindungan masyarakat dari pemerintahnya, dalam upaya
126
Loc Cit Herman Darmawi, hal 168-169
127
H. Abbas Salim, 1998, Asuransi dan Manajemen Risiko, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, hal. 90
129 memberikan jaminan kepastian akan kejadian musibah kecelakaan lalu
lintas di jala raya yang diakibatkan oleh alat angkut kendaraan bermotor. 3.
Tujuan Penyaluran Santunan Jasa Raharja. Dalam kegiatan ekonomi secara keseluruhan, asuransi memegang
peranan penting, karena disamping memberikan perlindungan terhadap kemungkinan-kemungkinan
kerugian yang akan terjadi, asuransi memberikan dorongan yang besar sekali ke arah perkembangan kegiatan
ekonomi.
128
Tujuan utama dari santunan jasa raharja adalah selain memberikan jaminan akan kepastian perlindungan, negara kepada rakyatnya. Jadi
jaminan sosial jasa raharja adalah compulsary insurance yang bertujuan memberikan jaminan sosial untuk masyarakat. Compulsary insurance
dijalankan dengan paksaan force saving, oleh karena itu setiap warga negara diwajibkan ikut serta dangan jalan secara gotong royong melalui
iuran wajib dan sumbangan wajib. Manes sendiri sampai pada rumusan ini “Pertanggungan adalah penutupan timbal balik dari kebutuhan uang yang
mendadak dan yang dapat ditaksir karena timbul dari banyak rumah tangga yang menghadapi ancaman yang sama.”
129
Pertanggungan “ ialah hubungan hukum antara penanggung dan tertanggung, dalam hal Peraturan Pemerintah ini : antara Perusahaan Negara
sebagai yang dimaksud dalam pasal 8 dan penumpang alat angkutan penumpang umum yang sah yang meliputi hak-hak dan kewajiban-
128
Ferdinand Silalahi, 1997, Manajemen Risiko dan Asuransi, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,
hal. 36
129
H. VanBarneveld, 1980, Pengetahuan Umum Asuransi, Karya Aksara, Jakarta, hal. 4
130 kewajiban sebagaimana termuat dalam pasal 2 ayat 1, dan pasal 3,4,7 dan
jaminan pertanggungan kecelakaan diri bagi penumpang menurut ketentuan-ketentuan berdasarkan Peraturan Pemerintah ini sebagai lex
specialis terhadap hukum perjanjian pertanggungan kecelakaan diri yang berlaku.
130
Tujuan penyaluran santunan kepada korban kecelakaan lalu lintas adalah untuk meringankan beban korbanahliwaris korban serta sebagai
bentuk pertanggungjawaban negara terhadap rakyatnya. Dalam hal pelaksanaannya PT Jasa Raharja Persero bekerja sama dengan pihak
Kepolisian lalu lintas agar dalam No. Pol KEP18IV2004 dan No. Skeb06IV2004 tangal 22 April 2204 dalam rangka kerja sama untuk
meningkatkan pelayanan santunan bagi korban kecelakaan lalu lintas, serta meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memenuhi kewajibannya sesuai
dengan Undang-undang No. 33 dan 34 tahun 1964 dapat tercapai. Indonesia sebagai negara hukum modern, bertujuan untuk mencapai
masyarakat adil dan makmur, merata material dan spiritual. Negara tidak hanya bertugas memelihara ketertiban masyarakat, akan tetapi lebih luas
dari pada itu, yaitu berkewajiban turut serta dalam semua sektor kehidupan masyarakat.
131
130
PT. Jasa raharja Persero, 1999, Utama Dalam Perlindungan Prima Dalam Pelayanan, Jakarta, hal.
16
131
UUD 1945 berikut penjelasannya, dalam Berita RI Tahun II No. 7, 15 Pebruari 1946 dan Lembaran
Negara No. 751959; Sjachran Basah, Eksistensi dan Tolok Ukur Badan Peradilan Administrasi di Indonesia, Alumni, Bandung 1985, hal. 11; Mohamad Hatta, Menuju Negara Hukum, Idayu Pers,
Jakarta 1977, S. Gautama, Pengertian Tentang Hukum, Alumni Bandung, 1983; Padmo Wahyono, Indonesia Berdasarkan atas Hukum, Ghalia Indonesia, 1983, 8-10.
131 Inti permasalahan dari ketertiban negara dalam aktivitas ekonomi
bersumber pada politik perekonomian suatu bangsa. Munculnya corak sosial ekonomi dalam konsep Kedaulatan berkaitan dengan mnculnya aliran
Sosialisme dan Konsep Negara Kesejahteraan. Sebab, ada konstitusi yang hanya memuat Kedaulatan Rakyat di bidang politik atau konstitusi yang
memuat Kedaulatan Rakyat di bidang Politik dan ekonomi.
132
Tujuan peyaluran
santunan asuransi jasa raharja adalah sesuai dengan misi jasa PT Jasa Raharja catur bakti ekakarsa jasa raharja :
4. Bakti kepada masyarakat dengan mengutamakan perlindungan dasar
dan pelayanan prima sejalan dengan kebutuhan masyarakat. 5.
Bakti kepada Negara, dengan mewujutkan kinerja terbaik sebagi penyelenggara program asuransi sosial dan asuransi wajib serta
Badan Usaha Milik Negara. 6.
Bakti kepada Perusahaan, dengan mewujudkan keseimbangan kepentingan agar produktivitas dapat tercapai secara optimal demi
kesinambungan Perusahaan. 7.
Bakti kepada Lingkungan, dengan memberdayakan potensi sumber daya bagi keseimbangan dan kelestarian lingkungan.
132
Jimly Asshiddqie, 1994, Gagasan Kedaulatan Rakyat dalam Konstitusi dan Pelaksanaannya di Indonesia, Disertasi, Ichtiar Baru Van Hoeve,Jakarta hal. 41-46
132
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN