Abbas Salim, 1998, Asuransi dan Manajemen Risiko, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, hal. 90 VanBarneveld, 1980, Pengetahuan Umum Asuransi, Karya Aksara, Jakarta, hal. 4

128 2. santunan kematian, dan 3. santunan cacat tetap. 126 Sebagaimana ditegaskan dalam Undang-undang Dasar Tahun 1945 Pasal 34 ayat 2 Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan. Dari ketentuan Pasal tersebut diatas maka PT Jasa Raharja Persero mengemban amanat UU No. 33 dan 34 Tahun 1964 dan sekaligus sebagai Badan Usaha Milik Negara BUMN dibawah Menteri Keuangan Republik Indonesia adalah dalam rangka memberikan perlindungan kepada masyarakat sebagai akibat dari kecelakaan kecelakaan yang terjadi. Jaminan Perlindungan setiap warga negara oleh negara, jaminan terhadap keselamatan penumpang ditutup asuransinya. Di Indonesia, jaminan diberikan oleh perusahaan asuransi jasa raharja. Premi atau santunan asurans jasa raharja ditentukan sepihak oleh penanggung Premi dipungut dari Iuran Wajib IW ditambahkan kepada harga karcis penumpang dan Sumbangan WajibSW ditambahkan ketika membayar pajak Surat Tanda Nomor Kendaraa STNK setiap tahun. Premi yang dipungut selanjutnya di setor kepada penanggung PT Jasa Raharja Persero 127 Dengan demikian maka arti penting santunan jasa raharja adalah upaya perlindungan masyarakat dari pemerintahnya, dalam upaya 126 Loc Cit Herman Darmawi, hal 168-169 127

H. Abbas Salim, 1998, Asuransi dan Manajemen Risiko, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, hal. 90

129 memberikan jaminan kepastian akan kejadian musibah kecelakaan lalu lintas di jala raya yang diakibatkan oleh alat angkut kendaraan bermotor. 3. Tujuan Penyaluran Santunan Jasa Raharja. Dalam kegiatan ekonomi secara keseluruhan, asuransi memegang peranan penting, karena disamping memberikan perlindungan terhadap kemungkinan-kemungkinan kerugian yang akan terjadi, asuransi memberikan dorongan yang besar sekali ke arah perkembangan kegiatan ekonomi. 128 Tujuan utama dari santunan jasa raharja adalah selain memberikan jaminan akan kepastian perlindungan, negara kepada rakyatnya. Jadi jaminan sosial jasa raharja adalah compulsary insurance yang bertujuan memberikan jaminan sosial untuk masyarakat. Compulsary insurance dijalankan dengan paksaan force saving, oleh karena itu setiap warga negara diwajibkan ikut serta dangan jalan secara gotong royong melalui iuran wajib dan sumbangan wajib. Manes sendiri sampai pada rumusan ini “Pertanggungan adalah penutupan timbal balik dari kebutuhan uang yang mendadak dan yang dapat ditaksir karena timbul dari banyak rumah tangga yang menghadapi ancaman yang sama.” 129 Pertanggungan “ ialah hubungan hukum antara penanggung dan tertanggung, dalam hal Peraturan Pemerintah ini : antara Perusahaan Negara sebagai yang dimaksud dalam pasal 8 dan penumpang alat angkutan penumpang umum yang sah yang meliputi hak-hak dan kewajiban- 128 Ferdinand Silalahi, 1997, Manajemen Risiko dan Asuransi, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, hal. 36 129

H. VanBarneveld, 1980, Pengetahuan Umum Asuransi, Karya Aksara, Jakarta, hal. 4

130 kewajiban sebagaimana termuat dalam pasal 2 ayat 1, dan pasal 3,4,7 dan jaminan pertanggungan kecelakaan diri bagi penumpang menurut ketentuan-ketentuan berdasarkan Peraturan Pemerintah ini sebagai lex specialis terhadap hukum perjanjian pertanggungan kecelakaan diri yang berlaku. 130 Tujuan penyaluran santunan kepada korban kecelakaan lalu lintas adalah untuk meringankan beban korbanahliwaris korban serta sebagai bentuk pertanggungjawaban negara terhadap rakyatnya. Dalam hal pelaksanaannya PT Jasa Raharja Persero bekerja sama dengan pihak Kepolisian lalu lintas agar dalam No. Pol KEP18IV2004 dan No. Skeb06IV2004 tangal 22 April 2204 dalam rangka kerja sama untuk meningkatkan pelayanan santunan bagi korban kecelakaan lalu lintas, serta meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memenuhi kewajibannya sesuai dengan Undang-undang No. 33 dan 34 tahun 1964 dapat tercapai. Indonesia sebagai negara hukum modern, bertujuan untuk mencapai masyarakat adil dan makmur, merata material dan spiritual. Negara tidak hanya bertugas memelihara ketertiban masyarakat, akan tetapi lebih luas dari pada itu, yaitu berkewajiban turut serta dalam semua sektor kehidupan masyarakat. 131 130 PT. Jasa raharja Persero, 1999, Utama Dalam Perlindungan Prima Dalam Pelayanan, Jakarta, hal. 16 131 UUD 1945 berikut penjelasannya, dalam Berita RI Tahun II No. 7, 15 Pebruari 1946 dan Lembaran Negara No. 751959; Sjachran Basah, Eksistensi dan Tolok Ukur Badan Peradilan Administrasi di Indonesia, Alumni, Bandung 1985, hal. 11; Mohamad Hatta, Menuju Negara Hukum, Idayu Pers, Jakarta 1977, S. Gautama, Pengertian Tentang Hukum, Alumni Bandung, 1983; Padmo Wahyono, Indonesia Berdasarkan atas Hukum, Ghalia Indonesia, 1983, 8-10. 131 Inti permasalahan dari ketertiban negara dalam aktivitas ekonomi bersumber pada politik perekonomian suatu bangsa. Munculnya corak sosial ekonomi dalam konsep Kedaulatan berkaitan dengan mnculnya aliran Sosialisme dan Konsep Negara Kesejahteraan. Sebab, ada konstitusi yang hanya memuat Kedaulatan Rakyat di bidang politik atau konstitusi yang memuat Kedaulatan Rakyat di bidang Politik dan ekonomi. 132 Tujuan peyaluran santunan asuransi jasa raharja adalah sesuai dengan misi jasa PT Jasa Raharja catur bakti ekakarsa jasa raharja : 4. Bakti kepada masyarakat dengan mengutamakan perlindungan dasar dan pelayanan prima sejalan dengan kebutuhan masyarakat. 5. Bakti kepada Negara, dengan mewujutkan kinerja terbaik sebagi penyelenggara program asuransi sosial dan asuransi wajib serta Badan Usaha Milik Negara. 6. Bakti kepada Perusahaan, dengan mewujudkan keseimbangan kepentingan agar produktivitas dapat tercapai secara optimal demi kesinambungan Perusahaan. 7. Bakti kepada Lingkungan, dengan memberdayakan potensi sumber daya bagi keseimbangan dan kelestarian lingkungan. 132 Jimly Asshiddqie, 1994, Gagasan Kedaulatan Rakyat dalam Konstitusi dan Pelaksanaannya di Indonesia, Disertasi, Ichtiar Baru Van Hoeve,Jakarta hal. 41-46 132

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Peran dan Tanggung Jawab PT. Jasa Raharja (Persero) dalam Memberikan Santunan Asuransi Terhadap Korban Kecelakaan Lalu Lintas Jalan ( Studi pada PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Rantauprapat)

2 53 98

Peran Dan Tanggung Jawab PT. Jasa Raharja (Persero) Dalam Memberikan Santunan Asuransi Terhadap Korban Kecelakaan Lalu Lintas Jalan ( Studi Pada PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Rantauprapat)

8 76 98

Tanggung Jawab Perusahaan Asuransi Jasa Raharja Dalam Menyetujui Klaim Terhadap Kecelakaan Lalu Lintas Jalan Raya (Studi pada PT. Jasa Raharja Medan)

2 106 122

Tanggung Jawab Perusahaan Asuransi Jasa Raharja Dalam Menyetujui Klaim Terhadap Kecelakaan Lalu Lintas Jalan Raya (Studi pada PT. Jasa Raharja Medan)

0 0 5

Tanggung Jawab Perusahaan Asuransi Jasa Raharja Dalam Menyetujui Klaim Terhadap Kecelakaan Lalu Lintas Jalan Raya (Studi pada PT. Jasa Raharja Medan)

0 0 1

Tanggung Jawab Perusahaan Asuransi Jasa Raharja Dalam Menyetujui Klaim Terhadap Kecelakaan Lalu Lintas Jalan Raya (Studi pada PT. Jasa Raharja Medan)

0 0 14

Tanggung Jawab Perusahaan Asuransi Jasa Raharja Dalam Menyetujui Klaim Terhadap Kecelakaan Lalu Lintas Jalan Raya (Studi pada PT. Jasa Raharja Medan)

0 0 32

Tanggung Jawab Perusahaan Asuransi Jasa Raharja Dalam Menyetujui Klaim Terhadap Kecelakaan Lalu Lintas Jalan Raya (Studi pada PT. Jasa Raharja Medan)

0 0 3

Peran dan Tanggung Jawab PT. Jasa Raharja (Persero) dalam Memberikan Santunan Asuransi Terhadap Korban Kecelakaan Lalu Lintas Jalan ( Studi pada PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Rantauprapat)

0 1 11

Peran dan Tanggung Jawab PT. Jasa Raharja (Persero) dalam Memberikan Santunan Asuransi Terhadap Korban Kecelakaan Lalu Lintas Jalan ( Studi pada PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Rantauprapat)

0 0 8