118 3.3. Jaminan
Pertanggungan Kecelakaan Lalu Lintas.
Asuransi Pemerintah terdiri dari asuransi sukarela dan asuransi wajib. Asuransi sukarela meliputi antara lain asuransi
panen, asuransi deposito, asuransi tabungan dan pinjaman, dan asuransi hipotik serta asuransi pinjaman untuk perbaikan harta tetap.
Dengan Undang-undang No. 33 Tahun 1964 Tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang Pemerintah Indonesia
mengadakan Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan. Undang- undang ini mewajibkan setiap penumpang kendaraan bermotor
umum trayek luar kota membayar iuran setiap kali perjalanan. Undang-undang ini dilaksanakan dengan Peratura Pemerintah No.
17 Taun 1965 tentang Ketentuan-ketentuan Pelaksanaan Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang Pasal 10. Selanjutnya
dikeluarkan pula Undang-undang No. 34 Tahun 1964 tentang Dana kecelakaa Lalu Lintas Jalan yang dilaksanakan dengan Peraturan
Pemerintah No. 18 Tahun 1965 tentang Ketentuan-ketentuan Pelaksanaan Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan Pasal 10. Kedua
Undang-undang dan Peraturan Pemerintah ini dilaksanakan oleh PT Jasa Raharja Persero.
115
Pengaturan santunan asuransi Jasa Raharja berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.
415KMK.062001 tentang Penetapan Santunan dan Iuran Wajib
115
A. Hasymi Ali, 2002, Pengantar Asuransi, PT. Bumi Aksara, Jakarta, hal. 13
119 Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang Alat Angkutan
Penumpang umum di darat, sungaidanau, ferrypenyeberangan, laut dan udara.
Bahwa dalam rangka memberikan perlindngan kepada penumpang sebagai akibat dari kecelakaan –kecelakaan yang terjadi
selama di dalam alat angkutan yang ditumpanginya, dipandang perlu meningkatkan besarnya santunan yang diberikan kepada penumpang
alat angkutan penumpang umum di darat sungaidanau, ferrypenyeberangan, laut dan udara. Yang diimbangi dengan
peningkatan besarnya Iuran Wajib Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang.
Pasal 1
1. Penumpang yang menjadi korban akibat kecelakaan selama
berada di dalam alat angkutan penumpang umum di darat, sungaidanau. Ferrypenyeberangan, dan di laut atau ahli
warisnya berhak memperoleh santunan. 2
Jumlah santunan sebagimana dimaksud dalam ayat 1 ditentukan sebagai berikut :
a. Ahli waris dari penumpang yang meninggal dunia
berhak memperoleh santunan sebesar Rp. 10.000.000,- sepuluh juta rupiah.
b. Penumpang yang
mendapat cacat tetap berhak memperoleh santunan yang besarnya dihitung
120 berdasarka angka prosentase sebagaimana ditetapkan
dalam Pasal 10 ayat 3 Peratura Pemerintah No. 17 Tahun 1965 dari besar santunan meninggal dunia
sebagaimana dimaksud dalam huruf a. c. Penumpang
yang memerlukan perawatan dan
pengobatan berhak memperoleh penggantian biaya perawatan dan pengobatan dokter maksimum sebesar
Rp. 5.000.000,- lima juta rupiah.
116
Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 416KMK.06200, bahwa dalam rangka memberikan
perlindungan kepada masyarakat sebagai akibat dari kecelakaan alat angkutan lalu lintas jalan dipandang perlu
meningkatkan besarnya santunan yang diberikan kepada setiap orang yang menjadi korban akibat kecelakaan alat
angkutan lalu lintas jalan yang diimbangi dengan peningkatan besarnya Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan
lalu Lintas Jalan. Keputusan
Menteri Keuangan Pasal 1
1 Korban kecelakaan lalu lintas jalan atau ahli warisnya
berhak memperoleh santunan. 2
Jumlah santunan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 ditentukan sebagai berikut :
116
Keputusa Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 415KMK.062001 tentang Penetapan Santunan dan Iuran Wajib Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan, Di Jakarta Tanggal 17 Juli 2001
121 a.
Ahli waris dari korban yang meninggal dunia berhak memperoleh santunan sebesar
Rp. 10.000.000,- sepuluh juta rupiah. b.
Korban yang medapat cacat tetap berhak memperoleh santunan yang besarnya dihitung
berdasarkan angka prosentase sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 10 ayat 3 Peraturan
Pemerintah No. 18 Tahu 1965 dari besarnya santunan meninggal dunia sebagaimana
dimaksud dalam huruf a. c.
Korban yang memerlukan perawatan dan pengobatan berhak memperoleh santunan
berupa penggantian biaya perawatan dan pengobatan dokter maksimum sebesar Rp.
5.000.000,- lima juta rupiah. Pasal 2
Dalam hal korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas jalan tidak mempunyai ahli waris, kepada
pihak yang menyelenggarakan pengubran diberikan penggantian biaya penguburan
sebesar Rp. 1.000.000,- satu juta rupiah.
117
117
Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 416KMK.06200, di tetapkan di Jakarta pada Tanggal 17 Juli Tahun 2001
122
C. Tanggung Jawab Perusahaan Asuransi Jasa Raharja Terhadap Korban