BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air adalah materi esensial di dalam kehidupan. Tidak ada satu pun makhluk hidup di dunia ini yang tidak membutuhkan air. Sel hidup misalnya, baik
tumbuh-tumbuhan ataupun hewan, sebagian besar tersusun oleh air Suriawiria, 1996.
Di Indonesia diperkiraan 100 literharikapita dengan perincian: air untuk keperluan minum sebanyak 5 liter, memasak sebanyak 5 liter, membersihkan atau
mencuci 15 liter, mandi sebanyak 30 liter dan untuk keperluan kakus W.C sebanyak 45 liter Entjang, 2000.
Air merupakan suatu sarana utama untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam
penularan penyakit Kusnaedi, 2010. Air merupakan substrat yang paling parah akibat pencemaran. Secara
langsung ataupun tidak langsung pencemar tersebut akan berpengaruh terhadap kualitas air, baik untuk keperluan air minum, air industri ataupun keperluan
lainnya Suriawiria, 1996. Penyebaran penyakit dapat melalui air. Penyebarannya terjadi karena
pengotoran oleh manusia dan binatang serta penambahan vektor penyakit yang disebabkan air Suriawiria, 1996.
Air yang dipergunakan untuk banyak keperluan seperti untuk minum, mencuci, mandi, dan sebagainya dapat dicemari oleh penyakit berbentuk infektif
Universitas Sumatera Utara
dari jenis virus, bakteri, jamur, protozoa dan cacing. Pencemaran biasanya disebabkan karena masuknya kotoran manusia dan binatang ke dalamnya, misal
dalam bentuk tinja, air kencing, dan sebagainya.Pencemaran yang tidak disengaja banyak pula terjadi, seperti kembalinya air buangan ke dalam sumur secara
langsung atau melalui tempat bocor dan celah-celah tanah, misal dari kakus ke dalam sumur yang letaknya terlalu dekat Suriawiria, 1996.
Menurut ketentuan WHO dan APHA, kualitas air ditentukan oleh kehadiran dan jumlah Coli di dalamnya yaitu untuk air minum dan untuk air
lainnya. Sedang secara umum berdasarkan karakteristika kimia, fisik dan mikrobiologik, maka kualitas air akan ditentukan berdasarkan keperluannya
Suriawiria, 1996. Bakteri Coliform merupakan golongan mikroorganisme yang lazim
digunakan sebagai indikator, di mana bakteri ini dapat menjadi sinyal untuk menentukan suatu sumber air telah terkontaminasi oleh bakteri patogen atau tidak
yang berbahaya bagi kesehatan.Oleh karena itu perlu dilakukan pengujian bakteri Coliform pada air sumur. Dalam hal ini penulis melakukan pengujian air sumur
yang ada di Medan Johor dan pengujian dilakukan di Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan Baristand dengan metode APM Angka Paling
Mungkin menggunakan 5 tabung berdasarkan Standar Nasional Indonesia 01- 2897-1992.
Universitas Sumatera Utara
1.2 Tujuan