Kebijakan Moneter

Kebijakan Moneter

Bank Indonesia akan menempuh bauran kebijakan yang tetap difokuskan pada upaya menjaga stabilitas makroekonomi dan stabilitas sistem keuangan yang telah tercapai. Hal ini mengingat stabilitas ekonomi merupakan prasyarat pokok bagi pemulihan ekonomi yang berkesinambungan. Bauran kebijakan Bank Indonesia terdiri atas tiga pilar kebijakan, yaitu kebijakan moneter, kebijakan makroprudensial, dan

Grafik 10.33. Manfaat Teknologi Digital bagi Dunia U

Sumber: Diadaptasi dari World Development Report 2016, World Bank

Dunia Usaha Masyarakat

Pemerintah

Perdagangan Kesempatan

Kerja Partisipasi

Utilisasi Kapital

Produktivitas

Kapabilitas Sektor Publik

Kompetisi

Teknologi Digital

Kesejahteraan

Masyarakat Penyusunan

Kebijakan

Grafik 10.34. Manfaat Teknologi Digital bagi Dunia Usaha, Masyarakat, dan Pemerintah

kebijakan sistem pembayaran dan pengelolaan uang Indonesia akan memperkuat kerja sama bilateral untuk rupiah (SPPUR).

meningkatkan penyelesaian transaksi perdagangan bilateral dengan mengggunakan mata uang lokal atau

Dari kebijakan moneter, Bank Indonesia akan terus local currency settlement (LCS). Upaya ini ditempuh menempuh stance kebijakan moneter yang terukur

melalui pengembangan skema LCS yang difasilitasi dan sesuai dengan upaya menjaga inflasi dalam

oleh otoritas/bank sentral seperti bilateral currency kisaran sasarannya, serta mengendalikan defisit

swap arrangement (BCSA) dan skema LCS berbasis transaksi berjalan dalam tingkat yang aman. Untuk

appointed cross currency dealers (ACCD) yang meningkatkan efektivitas kebijakan moneter, Bank

melibatkan peran otoritas dan sektor swasta dan Indonesia akan terus memperkuat operasi moneter,

diimplementasikan mulai awal tahun 2018. menempuh kebijakan nilai tukar yang sesuai dengan fundamentalnya, dan melanjutkan upaya pendalaman

Bank Indonesia juga akan terus mengembangkan swap pasar keuangan.

lindung nilai nondolar AS kepada Bank Indonesia dengan memperluas jenis mata uang yang dapat

Bank Indonesia juga akan terus memperkuat operasi ditransaksikan. Mitigasi risiko nilai tukar dari utang moneter guna meningkatkan efektivitas kebijakan

luar negeri akan terus diperkuat. Bank Indonesia moneter. Penguatan operasi moneter terus ditempuh

akan menyempurnakan pengaturan penerapan prinsip untuk memberikan ruang fleksibilitas pengelolaan

kehati-hatian dalam pengelolaan utang luar negeri likuiditas bank dalam mengelola likuiditas dan

korporasi nonbank, khususnya perluasan cakupan utang mendukung terjaganya stabilitas suku bunga pasar

luar negeri. Sejalan dengan itu, Bank Indonesia akan uang. Dalam kaitan ini, Bank Indonesia akan

terus mendorong perbankan domestik untuk mampu memperkuat implementasi Giro Wajib minimum

menyediakan instrumen lindung nilai yang lebih efisien (GWM) rupiah rata-rata. Kebijakan yang telah

bagi korporasi, antara lain melalui penggunaan diimplementasikan sejak Juli 2017 berdampak positif

structured product seperti call-spread option. baik bagi ekonomi makro maupun mikro perbankan. Di sisi makro, kebijakan ini membantu percepatan

Bank Indonesia terus meningkatkan efisiensi dan pendalaman pasar keuangan melalui penciptaan

kredibilitas di pasar keuangan dengan melakukan instrumen-instrumen baru untuk menyerap tambahan

penguatan baik di sisi regulasi maupun kelembagaan. likuiditas pada masa pemenuhan GWM rupiah rata-

Dari sisi regulasi, Bank Indonesia akan menerbitkan rata, dan memperkuat stabilitas pasar uang. Di sisi

regulasi mengenai penyelenggara sarana transaksi mikro, kebijakan ini membantu bank meningkatkan

pasar uang dan pasar valuta asing (market operator) efisiensi pengelolaan likuiditas harian dan

untuk menciptakan pasar keuangan yang adil, teratur, mengoptimalkan pendapatan dengan tetap menjaga

dan transparan. Di sisi kelembagaan, Bank Indonesia prinsip kehati-hatian. Penyempurnaan kebijakan

dan otoritas terkait akan membentuk lembaga akan ditempuh dengan memperluas implementasi

penyelesaian transaksi keuangan (central clearing GWM rata-rata hingga mencakup GWM rupiah dan

counterparty) untuk transaksi keuangan derivatif yang GWM valuta asing, baik bank konvensional maupun

dilakukan secara over-the-counter. Di samping itu, Bank bank syariah. Penyempurnaan juga akan ditempuh

Indonesia terus memperkuat kredibilitas pasar keuangan dengan menyesuaikan rasio dan memperpanjang

dengan mendorong pelaku pasar untuk memenuhi masa pemenuhan GWM rata-rata. Penyempurnaan

kewajiban serti fikasi tresuri guna meningkatkan akan dilakukan secara bertahap dan terukur

profesionalisme dan daya saing di tingkat global. dengan memerhatikan kondisi pasar keuangan dan kesiapan perbankan.

Kebijakan Makroprudensial dan Sektor Keuangan

Kebijakan nilai tukar akan dilakukan untuk menjaga stabilitas rupiah sesuai dengan nilai fundamentalnya,

Bank Indonesia akan melanjutkan penguatan kebijakan dengan tetap mendukung bekerjanya mekanisme

makroprudensial untuk mendorong fungsi intermediasi pasar. Guna memperkuat pengelolaan stabilitas rupiah,

perbankan di tengah stabilitas sistem keuangan yang Bank Indonesia terus mendorong upaya mengurangi

terjaga dengan baik. Stance kebijakan makroprudensial ketergantungan terhadap mata uang tertentu. Bank

yang akomodatif akan terus dilanjutkan sebagai

LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2017 • BAB 10 | 207 LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2017 • BAB 10 | 207

upaya pengendalian inflasi dari sisi suplai. Dalam proses pemulihan ekonomi. Penguatan kebijakan

kaitan ini, Bank Indonesia akan terus memperkuat makroprudensial ini akan difokuskan pada tiga aspek

pengembangan klaster UMKM yang terkait dengan penting, yaitu: penguatan likuiditas, penguatan fungsi

upaya pengendalian inflasi dari sisi pasokan, intermediasi, dan peningkatan efektivitas instrumen.

khususnya pada komoditas pangan yang memengaruhi inflasi volatile food. Di samping terus memperkuat

Dari aspek penguatan likuiditas, Bank Indonesia inovasi pada klaster yang telah ada, Bank Indonesia akan mengimplementasikan Penyangga Likuiditas

akan melakukan pula penambahan klaster baru. Makroprudensial (PLM) sebagai bentuk penguatan

Pengembangan klaster tersebut terutama untuk wilayah GWM sekunder. Di dalam PLM, bank wajib memelihara

yang mengalami kesulitan dalam mengembangkan instrumen likuid dengan besaran rasio sebesar 4% dari

komoditas volatile food sesuai hasil pemetaan DPK dalam rupiah. Alat likuid yang diperhitungkan

masing-masing daerah yang dimuat dalam Roadmap dalam perhitungan PLM adalah seluruh kepemilikan

Pengendalian Inflasi Daerah.

surat berharga bank dalam rupiah yang dapat direpokan ke Bank Indonesia sesuai ketentuan operasi

Untuk meningkatkan kapabilitas UMKM, Bank moneter. Dalam kondisi tertentu, untuk memenuhi

Indonesia juga akan menyiapkan kebijakan dan kebutuhan likuiditas, surat berharga tersebut dapat

infrastruktur pada berbagai aspek, diantaranya direpokan kepada Bank Indonesia dalam rangka

kemudahan berusaha, produksi, pemasaran, dan operasi pasar terbuka paling banyak sebesar 2% dari

keuangan. Dalam kaitan ini, Bank Indonesia akan DPK dalam rupiah. Kebijakan ini diharapkan dapat

memperkuat program pengembangan wirausaha yang mendukung pengelolaan likuiditas perbankan sesuai

telah dilakukan selama ini. Melalui program ini, dengan kebutuhannya sehingga dapat memitigasi risiko

bonus demografi diharapkan dapat dimanfaatkan likuiditas.

melalui penciptaan wirausaha baru yang andal dan inovatif yang akan mendorong pertumbuhan

Dari aspek penguatan fungsi intermediasi yang pusat-pusat ekonomi baru sehingga meningkatkan berkualitas, Bank Indonesia akan mengimplementasikan

ketersediaan lapangan pekerjaan baru. Peningkatan Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) sebagai bentuk

kapabilitas yang dilakukan perlu didukung penguatan dari loan to funding ratio (LFR). Besaran

peningkatan intermediasi oleh perbankan kepada RIM akan ditargetkan dalam kisaran 80-92%. Berbeda

UMKM. Untuk itu, Bank Indonesia akan memperkuat dengan konsep LFR, RIM akan mengakomodasi adanya

komitmen untuk mendorong bank untuk memberikan keberagaman bentuk intermediasi perbankan. Hal

kredit kepada UMKM sesuai dengan kemampuan tersebut dilakukan dengan memasukkan investasi bank

mengelola risiko.

pada surat berharga seperti obligasi korporasi yang memenuhi persyaratan tertentu ke dalam perhitungan.

Sejalan dengan bank umum konvensional, Bank Kebijakan ini diharapkan dapat mendorong fungsi

Indonesia juga akan mengimplementasikan RIM dan PLM intermediasi perbankan kepada sektor riil sesuai dengan

bagi perbankan syariah. Lebih lanjut, Bank Indonesia kapasitas dan pertumbuhan ekonomi dengan tetap

akan mendorong pengembangan ekonomi syariah menjaga prinsip kehati-hatian serta mampu mendukung

melalui implementasi blueprint ekonomi dan keuangan pendalaman pasar keuangan. Sementara itu, dari aspek

syariah yang telah diluncurkan pada 2017. Bank peningkatan efektivitas instrumen, Bank Indonesia akan

Indonesia akan memperkuat kerja sama dengan seluruh terus menempuh upaya peningkatan efektivitas instrumen

pemangku kebijakan terkait untuk secara konsisten makroprudensial, termasuk opsi penerapan loan to value

mendorong tiga pilar strategi pengembangan ekonomi (LTV) secara targeted untuk memitigasi risiko terjadinya

dan keuangan syariah. Tiga pilar tersebut adalah: (i) bubble sektor tertentu secara lebih spesifik.

pemberdayaan ekonomi syariah; (ii) pendalaman pasar keuangan syariah; dan (iii) penguatan riset, asesmen, dan

Sesuai mandat Bank Indonesia untuk mengelola edukasi untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan stabilitas harga, kebijakan Bank Indonesia

syariah. (lihat Boks 10.3 Blueprint Pengembangan dalam mengembangkan usaha mikro, kecil, dan

Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia).

208 | BAB 10 • LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2017

Kebijakan Sistem Pembayaran dan Pengelolaan

Perluasan cakupan elektronifikasi juga akan dilakukan

Uang Rupiah

melalui penggunaan sarana pembayaran nontunai pada sarana dan prasarana transportasi publik untuk

Di bidang sistem pembayaran, Bank Indonesia akan meningkatkan efisiensi dan tata kelola yang baik. terus mendukung e fisiensi perekonomian dengan

Untuk itu, Bank Indonesia bersama industri sistem berpedoman pada blueprint Sistem Pembayaran dan

pembayaran tengah mengkaji proposal pendirian Pengelolaan Uang Rupiah (SPPUR) 2017-2024. Dalam

Electronic Fare Collection sebagai unsur kelembagaan kaitan ini, Bank Indonesia akan memastikan setiap

yang nantinya akan mengintegrasikan sistem transaksi ekonomi, tunai dan nontunai, berlangsung

pembayaran antarmoda dan antar-operator. Inisiatif ini aman, efisien, dan lancar. Hal ini diperlukan guna

sekaligus menjadi persiapan integrasi transportasi yang memperkuat pelaksanaan tugas Bank Indonesia

akan dimulai di wilayah Jabodetabek pada tahun dalam memelihara stabilitas makroekonomi dan

2018. Terkait dengan penggunaan teknologi, Bank sistem keuangan.

Indonesia bersama industri tengah membahas pendirian kelembagaan Electronic Toll Collection di ruas jalan tol

Pada sistem pembayaran nontunai, arah kebijakan menuju transaksi dengan teknologi berbasis nirsentuh tetap difokuskan pada upaya lanjutan pembentukan

(multilane free flow) mulai Desember 2018. ekosistem pembayaran nontunai yang saling terhubung, terjangkau, inovatif, kompetitif, dan

Terkait dengan sisi pengawasan, Bank Indonesia terus melindungi penggunanya. Terkait dengan pendirian

memperkuat kerangka kebijakan dan pengawasan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN), Bank Indonesia

sistem pembayaran. Pada tahun 2018 ini, kebijakan akan memastikan berjalannya fungsi lembaga standar,

Bank Indonesia difokuskan pada upaya memperkuat services, dan switching yang merupakan tiga unsur

kerangka pengawasan sistem pembayaran. Hal tersebut utama kelembagaan di dalam GPN. Bank Indonesia

dilakukan melalui implementasi pengawasan berbasis juga akan terus mendorong kelembagaan GPN

risiko (risk based supervision).

tersebut untuk memperluas cakupan interkoneksi dan interoperabilitas. Pada tahun 2018, fokus perluasan

Pada area pengelolaan uang rupiah, Bank Indonesia akan terletak pada pengembangan electronic bill

akan memastikan pemenuhan uang rupiah layak edar ke invoicing, presentment, and payment (EBIPP) dalam

seluruh pelosok wilayah NKRI melalui centralized cash rangka mengintegrasikan pembayaran tagihan rutin,

network planning (CCNP), serta melindungi masyarakat khususnya yang terkait dengan penerimaan dan

dari risiko uang palsu. Untuk pengedaran uang, Bank pengeluaran pemerintah.

Indonesia tidak hanya memastikan pemenuhan dari sisi jumlah namun juga pemenuhan dari sisi pecahan.

Terkait dengan program elektronifikasi, Bank Indonesia Terkait dengan kebijakan tersebut, Bank Indonesia akan akan memfasilitasi cakupan masyarakat penerima

menempuh tiga strategi utama. Pertama, Bank Indonesia bansos nontunai yang semakin luas. Pada tahun

akan terus memperkuat sinergi layanan kas dengan 2018, target penyaluran bansos nontunai, baik terkait

berbagai pihak. Melalui kerja sama dengan perbankan PKH maupun Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)

dalam bentuk kas titipan, layanan kas telah dapat ditambah menjadi 10 juta keluarga penerima manfaat

menjangkau seluruh kabupaten/kota pada akhir tahun (KPM).

2017. Bank Indonesia juga memperluas jangkauan layanan kas hingga tingkat kecamatan dan di wilayah

Bank Indonesia juga akan mendukung upaya 3T (terpencil, terluar, dan terdepan) melalui program Pemerintah memperkuat e fisiensi dan tata kelola

BI-Jangkau dan Kas Kepulauan. Kedua, Bank Indonesia transaksi keuangan pemerintah pusat dan daerah

akan memastikan terjaganya pasokan uang rupiah yang mulai Januari 2018 sebagaimana instruksi Menteri

berkualitas dan terus memperkuat unsur keamanannya. Dalam Negeri. Hal ini akan direalisasikan melalui

Ketiga, Bank Indonesia akan terus meningkatkan kualitas perluasan program elektronifikasi, diantaranya

uang rupiah dan melindungi masyarakat dari risiko penyaluran dana desa dan bantuan operasional

uang rupiah palsu. Untuk itu, pembinaan terhadap sekolah secara nontunai serta smart city.

perusahaan jasa pengelolaan uang rupiah (PJPUR) akan diintensifkan.

LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2017 • BAB 10 | 209

Koordinasi Kebijakan

telah dilaksanakan secara periodik sebagaimana amanat pasal 17 Undang-Undang Pencegahan dan Penanganan

Untuk memperkuat efektivitas kebijakan yang ditempuh, Krisis Sistem Keuangan (UU PPKSK). Kerjasama Bank Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan para

Indonesia dengan LPS akan terus diperkuat, termasuk pemangku kepentingan, baik di tingkat pusat maupun di

dalam hal pertukaran data dan informasi kepemilikan tingkat daerah. Media koordinasi Bank Indonesia dan

SBN LPS, menyusul telah disepakatinya Perjanjian Pemerintah yang selama ini sudah berjalan baik akan

Kerjasama Pembelian SBN LPS oleh Bank Indonesia. terus diperkuat, termasuk dalam bentuk: (i) Round Table Policy Dialogue (RTPD); (ii) Tim Pengendalian Inflasi Pusat

Terkait penyelenggaraan fungsi sistem pembayaran, (TPIP) dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID); (iii)

sinergi kebijakan yang baik antar-otoritas dibutuhkan Rapat Koordinasi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah,

untuk merespons pesatnya perkembangan teknologi dan Bank Indonesia (Rakorpusda); (iv) Investor Relation

digital saat ini. Dalam kaitan ini, Bank Indonesia Unit (IRU) baik di tingkat pusat maupun daerah; (v)

akan memastikan kelancaran proses pendaftaran Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK); (vi) Komite

penyelenggara teknologi finansial (tekfin), termasuk Nasional Keuangan Syariah (KNKS); (vii) Forum Sistem

e-Commerce, sebagaimana digariskan oleh Peraturan Pembayaran Indonesia (FSPI); dan (viii) Forum Koordinasi

Bank Indonesia Tekfin. Bank Indonesia berupaya untuk Pembiayaan Pembangunan melalui Pasar Keuangan (FK-

menginisiasi regulatory sandbox. Terkait hal tersebut, PPPK). Sementara itu, dalam rangka mendorong reformasi

Bank Indonesia berkolaborasi dengan OJK, Kementerian struktural, Bank Indonesia dan Pemerintah melakukan

Perdagangan, Kementerian Ketenagakerjaan, dan koordinasi melalui kelompok kerja (POKJA) untuk

Kementerian Komunikasi dan Informatika. mengevaluasi dan menganalisis dampak pelaksanaan paket kebijakan ekonomi.

Dari sisi pengelolaan uang rupiah, upaya dalam meningkatkan kualitas uang rupiah dan memitigasi

Dalam rangka memperdalam pasar keuangan melalui risiko beredarnya uang palsu terus diperkuat. Hal ini FK-PPPK, Bank Indonesia, Kementerian Keuangan, dan

dilakukan melalui koordinasi antara Bank Indonesia OJK akan menyusun Strategi Nasional Pengembangan

dengan seluruh unsur Badan Koordinasi Pemberantasan dan Pendalaman Pasar Keuangan (SN-PPPK). SN-PPPK

Rupiah Palsu (Botasupal) yang terdiri dari: (i) Badan akan memuat elaborasi rencana kerja yang dibangun dari

Intelijen Negara; (ii) Kepolisian; (iii) Kejaksaaan Agung; tiga pilar pengembangan, meliputi (i) sumber pembiayaan

dan (iv) Kementerian Keuangan. Koordinasi yang ekonomi dan pengelolaan risiko; (ii) pengembangan

dilakukan meliputi upaya mencegah, mengungkap dan infrastruktur pasar keuangan; dan (iii) koordinasi

menindak tindak pidana pemalsuan uang rupiah. Upaya kebijakan, harmonisasi ketentuan, dan edukasi. Melalui

ini dipadukan dengan meningkatkan kualitas edukasi SN-PPPK ini, untuk pertama kalinya Indonesia akan

dan koordinasi dengan aparat dan instansi terkait, memiliki visi bersama dan program kerja yang terukur

mengintegrasikan sistem informasi BI-Counterfeit Analysis menuju terbentuknya pasar keuangan Indonesia yang

Center dengan perbankan dan aparat kepolisian, serta lebih kuat.

mendirikan laboratorium analisis uang palsu di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Guna memperkuat stabilitas pasar uang, Bank Indonesia akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah untuk

Dalam tatanan internasional, Bank Indonesia melakukan mengelola likuiditas secara optimal. Komunikasi bersama

penguatan koordinasi untuk mengantisipasi meningkatnya kedua lembaga kepada pelaku pasar mengenai komitmen

intensitas kerja sama perjanjian perdagangan menjaga likuiditas akan terus diperkuat. Hal tersebut

internasional di masa depan dan kecenderungan negara berfungsi sebagai langkah antisipatif, terutama saat

peers dalam menjalin kerja sama serupa. Untuk itu, terjadi lonjakan permintaan likuiditas pada waktu-waktu

perlu desain suatu strategi dan mekanisme kerja yang tertentu.

komprehensif agar Indonesia dapat memetik manfaat yang sebesar-besarnya dari keterbukaan tersebut.

Terkait stabilitas sistem keuangan, Bank Indonesia akan Dalam konteks kerja sama internasional yang lebih luas, terus memperkuat koordinasi dengan OJK dan Lembaga

keterlibatan Bank Indonesia dalam Free Trade Agreement Penjamin Simpanan (LPS). Koordinasi informasi hasil

(FTA)/Comprehensive Economic Partnership Agreement pengawasan bank yang ditetapkan sebagai bank sistemik

(CEPA) yang dijalin Pemerintah dilakukan untuk

210 | BAB 10 • LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2017 210 | BAB 10 • LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2017

mencegah praktik penghindaran pajak; (ii) pemanfaatan komitmen liberalisasi dengan arah pengembangan

data dan implementasi sistem informasi perpajakan sektor jasa sistem pembayaran/tekfin yang menjadi

yang up to date dan terintegrasi; dan (iii) pemberian kewenangan Bank Indonesia. Dalam kaitan ini, Bank

insentif perpajakan untuk meningkatkan gairah investasi Indonesia secara aktif mendukung Pemerintah dalam

dan usaha. Sementara itu, optimalisasi penerimaan proses integrasi sektor jasa keuangan. Lebih lanjut, untuk

negara bukan pajak (PNBP) ditempuh dengan tetap memperkuat proses perumusan posisi Indonesia dan

memerhatikan kualitas pelayanan kepada masyarakat koordinasi di level nasional, Bank Indonesia akan terus

dan menjaga kelestarian sumber daya alam. Kebijakan mendukung dan memfasilitasi pelaksanaan dedicated

PNBP antara lain ditempuh melalui penyempurnaan team meeting sektor keuangan untuk dijadikan sarana

peraturan (Revisi UU PNBP dan PP tentang jenis dan tarif koordinasi dan kalibrasi posisi masing-masing instansi

PNBP) dan penerapan production sharing contract/PSC terkait pada kerja sama FTA/CEPA.

gross split.

Koordinasi juga dilakukan secara konsisten oleh Bank Terkait upaya efisiensi belanja negara, Pemerintah akan Indonesia untuk mendorong peningkatan sovereign

memperkuat kualitas belanja negara melalui peningkatan credit rating Indonesia, termasuk memastikan terciptanya

kualitas belanja modal. Salah satu cara yang ditempuh persepsi positif terhadap perekonomian Indonesia. Sejalan

adalah dengan meningkatkan belanja produktif, seperti dengan itu, Bank Indonesia akan terus memperkuat

pembangunan infrastruktur dan konektivitas antarwilayah, Regional Investor Relation Unit (RIRU) dan Global IRU

pembangunan sarana dan prasarana ketenagalistrikan, (GIRU) melalui penajaman fungsi hubungan investor

perumahan, serta sanitasi dan air bersih. Selain itu, di kantor perwakilan Bank Indonesia di dalam negeri

efisiensi belanja nonprioritas terus dilakukan antara dan luar negeri. Penguatan fungsi RIRU dan GIRU ini

lain melalui: (i) belanja barang dan subsidi yang tepat diharapkan dapat membantu memfasilitasi aliran modal

sasaran; (ii) sinergi program perlindungan sosial; (iii) asing ke Indonesia guna mendukung pengembangan

refocusing anggaran prioritas seperti infrastruktur, ekonomi daerah. Hal ini dilakukan melalui linkage di

pendidikan, dan kesehatan; serta (iv) penguatan kualitas antara ketiga unit hubungan investor, yakni IRU di Kantor

desentralisasi fiskal untuk mengurangi tingkat kesenjangan Pusat, RIRU di kantor perwakilan Bank Indonesia di dalam

dan memperbaiki pelayanan publik.

negeri, dan GIRU di kantor perwakilan Bank Indonesia di luar negeri. Penguatan dilakukan pada tiga elemen utama

Dalam hal pembiayaan, Pemerintah akan berfokus unit hubungan investor, yakni kelembagaan, strategi

kepada keberlanjutan dan efisiensi pembiayaan. Hal hubungan investor, serta diseminasi data dan informasi.

ini ditempuh melalui pengendalian defisit dan rasio utang, penurunan defisit keseimbangan primer, dan pengembangan creative financing. Pengembangan

Kebijakan Fiskal

creative financing dilakukan melalui skema KPBU. Pemerintah menetapkan tiga strategi kebijakan fiskal untuk

mengakselerasi pertumbuhan perekonomian Indonesia.

Kebijakan Struktural

Strategi pertama ialah optimalisasi pendapatan negara dengan tetap menjaga iklim investasi. Strategi kedua

Kebijakan reformasi struktural diarahkan pada tiga ruang yakni efisiensi belanja dan peningkatan belanja produktif

lingkup utama guna mendukung pencapaian pertumbuhan untuk mendukung program prioritas. Strategi ketiga

ekonomi yang tinggi, inklusif, dan berkesinambungan. berfokus pada upaya mendorong pembiayaan yang

Ruang lingkup pertama terkait dengan penyediaan efisien, inovatif, dan berkelanjutan.

infrastruktur yang cukup dan berkualitas, peningkatan kapasitas inovasi dan kualitas modal manusia, serta

Pada strategi pertama, Pemerintah akan terus melakukan perbaikan sisi kelembagaan yang meliputi iklim usaha, perbaikan penerimaan pajak untuk mengoptimalkan

tata kelola, dan layanan birokrasi. Ruang lingkup pendapatan negara melalui reformasi perpajakan. Hal ini

kedua terkait dengan upaya untuk memperbaiki daya dilakukan antara lain melalui (i) pelaksanaan pertukaran

saing industri dan jasa, serta upaya untuk memastikan data informasi perpajakan/automatic exchange of

perekonomian domestik dapat tumbuh secara inklusif,

LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2017 • BAB 10 | 211 LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2017 • BAB 10 | 211

mengantisipasi dampak perkembangan teknologi digital

No

Sasaran Pokok

Sasaran

yang sangat pesat sehingga dapat memberikan manfaat

sebesar-besarnya bagi perekonomian disertai upaya

1 Rata-rata lama sekolah penduduk usia di atas 15 tahun 8,8 tahun

meminimalkan potensi risiko yang mengemuka.

2 Rata-rata angka melek aksara penduduk usia di atas 15 tahun 96,1%

Terkait penyediaan infrastruktur, Pemerintah tetap

3 Persentase SD/MI berakreditasi minimal B 84,2%

berfokus pada pembangunan infrastruktur, yang

4 Persentase SMP/MTs berakreditasi minimal B 81,0%

meliputi peningkatan kapasitas energi, penguatan

5 Persentase SMA/MA berakreditasi minimal B 84,6%

konektivitas nasional dan penguatan konektivitas digital.

Persentase kompetensi keahlian SMK berakreditasi

Untuk memelihara momentum reformasi struktural,

6 minimal B

tercapainya target pembangunan infrastruktur tersebut

7 Rasio APK SMP/MTs antara 20% penduduk 0,90

diharapkan mampu memberikan dampak positif

termiskin dan 20% penduduk terkaya

terhadap perekonomian. Hingga saat ini, kemajuan

8 Rasio APK SMA/MA antara 20% penduduk termiskin dan 20% penduduk terkaya 0,60

pembangunan infrastruktur memberikan optimisme bagi

Sumber: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

prospek perekonomian ke depan. Hal ini dilatarbelakangi oleh perkembangan proyek infrastruktur yang sudah

komprehensif, serta sinkronisasi kebijakan pusat dan lebih dari separuhnya dalam tahap konstruksi. Dengan

daerah. Dari sisi anggaran, komitmen nyata Pemerintah perkembangan tersebut, pencapaian target penyelesaian

dalam mendukung peningkatan sektor pendidikan juga seluruh proyek PSN pada tahun 2019 diharapkan dapat

tercermin pada anggaran untuk sektor pendidikan yang terealisasi. Konektivitas nasional yang semakin kuat

terus meningkat (Grafik 10.35).

diharapkan dapat mendukung penurunan waktu tempuh dan biaya logistik di dalam dan dari/ke Indonesia.

Terkait kelembagaan, Pemerintah akan terus memperkuat aspek kelembagaan yang mendukung efisiensi dunia

Guna meningkatkan kualitas modal manusia, Pemerintah usaha, terutama melalui perbaikan iklim usaha dan akan terus meningkatkan pembangunan sektor

reformasi birokrasi. Untuk memperbaiki iklim usaha, pendidikan. Secara umum, pembangunan di sektor

Pemerintah akan menempuh sejumlah kebijakan. pendidikan antara lain mencakup peningkatan rata-rata

Kebijakan tersebut meliputi peningkatan kepastian masa sekolah dan kualitas lulusan sekolah menengah dan

hukum terkait investasi dan usaha serta penyederhanaan tinggi (Tabel 10.5). Untuk meningkatkan peran swasta,

prosedur perizinan investasi dan usaha di pusat dan perusahaan perlu didorong untuk menyediakan pelatihan

daerah, terutama sektor pengolahan dan jasa. Sejumlah formal sehingga kemampuan dan produktivitas pekerja

paket kebijakan untuk mengatasi berbagai permasalahan meningkat. Sementara itu, sebagai salah satu prioritas

pembangunan nasional, komitmen pengembangan modal manusia pada sektor pendidikan perlu tetap

Grafik 10.35. Anggaran Pendidikan dilakukan oleh Pemerintah melalui pendidikan vokasi dan

peningkatan kualitas guru. Melalui pendidikan vokasi,

Triliun rupiah

diharapkan terjadi percepatan dalam menghasilkan

lulusan yang memiliki kompetensi dan keahlian yang lebih siap masuk pasar kerja, termasuk melakukan

rintisan usaha secara mandiri/wirausaha. Pendidikan

dan pelatihan vokasi berkualitas juga diharapkan akan menghasilkan lulusan dengan kemampuan adaptasi cepat

terhadap perubahan kebutuhan pasar kerja. Sementara itu, peningkatan kualitas guru akan terus dilanjutkan 100

untuk mendorong perbaikan kualitas pembelajaran. Terkait hal tersebut, langkah-langkah yang akan dilakukan

2016 APBNP 2017 APBN 2018

mencakup pengelolaan, penempatan, distribusi, dan

Sumber: Kementerian Keuangan

redistribusi yang didasarkan pada pemetaan kebutuhan

212 | BAB 10 • LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2017 212 | BAB 10 • LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2017

dapat dinikmati oleh 40% penduduk berpendapatan perkembangan dunia usaha telah berhasil dideregulasi.

terendah. Sejumlah langkah yang akan ditempuh antara Bahkan, sebanyak 130 proyek telah difasilitasi melalui

lain melalui pelaksanaan program jaminan dan bantuan layanan izin investasi 3 jam sebagai bagian dari

sosial tepat sasaran, pemenuhan kebutuhan dasar, pelayanan terpadu satu pintu (PTSP). Berbagai komitmen

dan perluasan akses usaha mikro, kecil, dan koperasi. dan upaya kuat Pemerintah dalam menciptakan iklim

Terkait jaminan dan bantuan sosial, Pemerintah akan usaha yang semakin kondusif menjadikan peringkat

menyalurkan bantuan sosial dan subsidi energi melalui Indonesia dalam kemudahan berusaha meningkat 19

satu kartu untuk mendukung inklusi keuangan, serta peringkat. Ke depan, upaya reformasi kelembagaan

meningkatkan cakupan kepesertaan jaminan sosial. tersebut tetap dilanjutkan sehingga sepenuhnya

Dalam hal pemenuhan kebutuhan dasar, Pemerintah akan mendukung penciptaan iklim usaha yang kondusif.

terus berupaya untuk memperluas penyediaan sarana dan infrastruktur dasar. Sementara itu, kebijakan terkait

Upaya penciptaan iklim usaha yang kondusif juga perluasan akses usaha mikro, kecil, dan koperasi akan didukung oleh penyempurnaan kelembagaan melalui

diarahkan antara lain: (i) untuk meningkatkan kualitas reformasi birokrasi. Dalam kaitan tersebut, Pemerintah

produk dan akses jangkauan pemasaran bagi usaha akan tetap menempuh sejumlah langkah percepatan

mikro dan kecil; (ii) meningkatkan layanan kredit bagi penyempurnaan birokrasi mencakup: (i) penguatan

usaha mikro dan akses permodalan usaha; serta (iii) reformasi birokrasi; (ii) penguatan akuntabilitas kinerja

memperkuat kelembagaan koperasi, kemitraan, dan instansi pemerintah; (iii) penguatan integritas aparatur;

perlindungan usaha.

(iv) penguatan organisasi kementerian/lembaga; (v) penguatan tata laksana; dan (vi) penguatan sumber

Terakhir, berbagai kebijakan struktural tersebut akan daya manusia (SDM) aparatur; serta (vii) peningkatan

ditopang oleh kebijakan untuk mendorong pendalaman kualitas pelayanan publik. Berbagai upaya reformasi

pasar keuangan sebagai basis dalam memperkuat kelembagaan yang dijalankan paralel dengan penguatan

kesinambungan sumber pembiayaan pembangunan. daya saing perekonomian diharapkan dapat membawa

Untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan infrastruktur, Indonesia keluar dari middle income trap dan menjadi

sumber-sumber pendanaan proyek yang baru perlu negara dengan pendapatan perkapita yang tinggi.

terus diciptakan mengingat keterbatasan pembiayaan pemerintah melalui APBN. Terkait dengan hal ini,

Sejalan dengan upaya penguatan kapasitas dan Pemerintah tetap berkomitmen untuk meningkatkan kapabilitas industri, Pemerintah berupaya untuk

partisipasi swasta dalam mendukung pembiayaan meningkatkan daya saing produk ekspor nonmigas

pembangunan. Skema KPBU pada 2018 ditargetkan melalui peningkatan fasilitasi ekspor serta peningkatan

akan mencakup: (i) 13 proyek senilai 3,7 miliar dolar kualitas dan standar produk ekspor Indonesia. Pemerintah

AS dengan status financial close; (ii) 10 proyek senilai juga memprioritaskan upaya untuk mempercepat

1,1 miliar dolar AS dengan status transaksi sampai pembangunan pusat-pusat pertumbuhan di luar pulau

dengan penandatanganan kontrak; serta (iii) 29 proyek Jawa. Hal ini dilakukan melalui percepatan hilirisasi

senilai 12,1 miliar dolar AS termasuk 12 proyek under pengolahan sumber daya alam di lima kawasan ekonomi

calculation dengan status persiapan (Gambar 10.3). khusus (KEK) berbasiskan potensi ekonomi. Upaya tersebut juga dilengkapi dengan percepatan pembangunan

Sumber pembiayaan lain yang perlu terus dikembangkan tiga kawasan industri (KI) dan peningkatan kesiapan KI

ialah pasar keuangan. Dalam kaitan ini, Bank Indonesia lainnya, terutama di luar Jawa berdasarkan keunggulan

terus berupaya mendorong peran pasar keuangan wilayah, didukung dengan percepatan pembangunan

dengan menitikberatkan pada pengayaan instrumen dan infrastruktur, dan energi, serta pengembangan SDM.

perluasan basis investor. Berbagi upaya tersebut ditempuh dengan dukungan koordinasi bersama Pemerintah dan

Guna mendorong perekonomian yang semakin inklusif OJK dalam FK-PPPK. Pengayaan instrumen diwujudkan dan semakin sejahtera, Pemerintah menetapkan

dengan mengembangkan instrumen keuangan yang penanggulangan kemiskinan sebagai salah satu prioritas

inovatif untuk mendukung pembiayan infrastruktur, antara nasional. Program prioritas terkait hal tersebut ditujukan

lain obligasi infrastruktur, reksa dana infrastruktur, dan untuk mempercepat penurunan tingkat kemiskinan dan

dana investasi infrastruktur. Pada saat bersamaan, upaya

LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2017 • BAB 10 | 213

Gambar 10.3. Target Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dan Pembiayaan Investasi Non- Gambar 10.3. PINA Anggaran Pemerintah (PINA)

A. Nilai Proyek

Financial Close

3,7 Miliar dolar AS

TARGET ARGET T KPBU

Transaksi sampai dengan Penandatanganan Kontrak

1,1 Miliar dolar AS

Persiapan

12,1 Miliar dolar AS

PINA

+ 12 Proyek Under

B. Jumlah Proyek

Calculation

Financial Close

Transaksi sampai dengan Penandatanganan Kontrak

Persiapan

Proyek 2016-2017 hasil dari proses di masa lalu

Perlu build up proyek pipeline (1-3 tahun)

3,0 Miliar dolar AS

10 Proyek Quick Win 2018

Proyek Pipeline

20 Transaksi

1. Jalan Tol Serang Panimbang

6. RSPTN Sam Ratulangi

13 Proyek Konektivitas

2. Jalan Tol Jembatan Suramadu

7. SPAM Bandar Lampung

2 Proyek Fasilitas Perkotaan

KPBU

3. Transportasi Kota Medan

8. SPAM Semarang Barat

14 Proyek Fasilitas Sosial

PIPELINE

4. RSUD Krian Sidoarjo

9. SPAM Pekanbaru

5. RSUD Pirngadi Medan

10. SPAM Jatiluhur

Sumber: Bappenas

juga ditempuh untuk memperluas basis investor, khususnya sektor-sektor prioritas. Secara lebih spesifik, strategi investor institusi. Di pasar saham dan obligasi, upaya

untuk meningkatkan kerja sama dan sinergi antara OJK perluasan basis investor juga difokuskan pada investor

dengan instansi/lembaga lain dalam rangka mewujudkan domestik agar kerentanan terhadap gejolak eksternal

peran perbankan tersebut antara lain: (i) mendukung dapat diminimalkan.

pendanaan di sektor energi dan penyediaan infrastruktur; (ii) menyempurnakan regulasi prudensial yang dapat

Dari sisi perbankan, salah satu kebijakan OJK dalam mendorong lembaga jasa keuangan meningkatkan pengembangan industri perbankan hingga lima tahun

penyediaan pendanaan sektor ekonomi prioritas; serta ke depan adalah untuk mewujudkan perbankan

(iii) meningkatkan struktur permodalan dan kelembagaan yang kontributif terhadap pemerataan ekonomi dan

lembaga jasa keuangan untuk meningkatkan perannya pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Terkait hal ini,

dalam mendukung kegiatan ekonomi. OJK turut mendorong peningkatan pembiayaan terhadap

214 | BAB 10 • LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2017

Boks 10.1.

pertumbuhan investasi dan penyerapan tenaga kerja,

Dampak Paket serta mendorong industri untuk lebih inovatif dan efisien

sehingga memperbaiki produktivitas. 4

Kebijakan Ekonomi terhadap Indikator PMR memungkinkan negara-negara untuk

memilih kebijakan perbaikan kualitas institusi yang

Perekonomian sesuai prioritas. Indikator PMR mencakup tiga bagian

utama (high level indicator) yakni: (i) state control atau keterlibatan pemerintah dalam dunia usaha; (ii) barriers to entrepreneurship atau hambatan kewirausahaan; dan (iii)

P terakhir Pemerintah telah mengeluarkan berbagai paket

erbaikan kualitas institusi merupakan salah satu barriers to trade and investment atau hambatan investasi

prioritas kebijakan reformasi struktural Pemerintah. dan perdagangan. Ketiga bagian tersebut merupakan

Untuk mengatasi hal ini, dalam beberapa tahun indeks komposit dari 7 middle level indicator dan 18 low

level indicator.

kebijakan ekonomi (PKE) yang salah satu fokusnya adalah pada peningkatan kualitas institusi guna mendukung

Setiap indikator memiliki skor yang berkisar antara 0 penciptaan iklim investasi yang kondusif. Hal tersebut

(regulasi tidak menghambat kompetisi) sampai dengan dicapai antara lain dengan cara menghilangkan duplikasi

6 (regulasi sangat menghambat kompetisi). Selanjutnya, dan menciptakan konsistensi peraturan (deregulasi),

skor tersebut akan dijumlahkan dengan bobot tertentu menyederhanakan dan memudahkan perizinan

sehingga membentuk indeks PMR. Setiap negara (debirokratisasi), serta menurunkan atau menghilangkan

kemudian dapat menyesuaikan pilihan kebijakannya tarif pajak (insentif fiskal).

masing-masing untuk memperkecil selisih indeks PMR dengan negara frontier. Dengan kata lain, perbaikan

Berdasarkan perhitungan distance to frontier oleh OECD,

1 kualitas institusi di Indonesia masih tergolong rendah. kualitas institusi dapat dicapai melalui kebijakan yang berbeda-beda sesuai karakteristik ekonomi negara yang

Oleh karena itu, pilihan prioritas pada perbaikan

bersangkutan.

kualitas institusi berpotensi memberi dampak positif yang

signifikan terhadap perekonomian secara keseluruhan. 2

Untuk mengukur dampak pelaksanaan PKE, Rakhman et. Selain itu, perbaikan institusi merupakan pilihan kebijakan

al. (2018) melakukan simulasi self assessment dengan yang dapat dilakukan dalam jangka pendek, berbiaya

memanfaatkan instrumen indikator PMR. 5 Hasil simulasi rendah, dan memberi hasil yang relatif cepat bila

menunjukkan bahwa PKE dapat memperbaiki indeks PMR dibandingkan kebijakan reformasi struktural lain.

Indonesia dari 2.85 (hasil perhitungan PMR tahun 2013) menjadi 2.47 (simulasi untuk PMR tahun 2017). Perbaikan

Kualitas institusi dapat diukur dengan indikator product terutama pada indikator barrier to trade and investment

market regulation (PMR) yang dikembangkan oleh OECD. yang menurun hingga 25% (Grafik 1). Secara lebih rinci,

Indikator PMR tersebut dikembangkan untuk negara perbaikan signifikan yang disumbangkan oleh PKE terjadi

anggota OECD maupun untuk beberapa negara lain yang bukan merupakan anggota OECD, termasuk Indonesia. 3

pada komponen other barriers to trade and investment,

involvement in business operation, dan administrative Pengembangan indikator PMR dilatarbelakangi

burdens on startups (Grafik 2).

studi empiris yang menunjukkan bahwa kompetisi dapat meningkatkan pendapatan per kapita melalui

Implementasi PKE berpotensi dapat mendorong peningkatan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi.

1 Distance to frontier didefinisikan sebagai pengukuran jarak indeks dengan negara yang

Hasil simulasi lebih lanjut menunjukkan dampak perbaikan

dianggap memiliki performance terbaik. Frontier untuk aspek institusi adalah Hungaria. Distance to frontier Indonesia pada aspek institusi adalah 47% berdasarkan data OECD (2013).

4 Bourlès, R. et al. (2010). Do Product Market Regulations in Upstream Sectors Curb 2 Hausmann, R. et al. (2008). Doing Growth Diagnostics in Practice: A ‘Mindbook’. CID

Productivity Growth: Panel Data Evidence for OECD Countries. OECD Economics Working Papers 177, Center for International Development at Harvard University.

Department Working Papers, No. 791.

3 Pengukuran indikator PMR dilakukan setiap 5 tahun sekali sejak tahun 1998. Indikator 5 Rakhman, R. et al. (2017). Kajian Dampak Reformasi Struktural. Laporan Hasil PMR untuk Indonesia tersedia sejak tahun 2008.

Penelitian Bank Indonesia.

LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2017 • BAB 10 | 215

Grafik 1. Grafik 1 Boks 10.1. Simulasi PMR Indonesia – High Level Perkembangan PMR Indonesia – Grafik 2 Boks 10.1. Grafik 2. Simulasi PMR Indonesia – Middle Level Perkembangan PMR Indonesia –

Skor PMR

Skor PMR

3,0 Other barriers to trade

and investment 2,5

and investment 2,0

Explicit barriers to trade

Regulatory protection 0,91

0,25 of incumbents 1,5

burdens on 1,0

Complexity of regulatory procedures

Involvement in business operation

0,92 0,88 Public ownership PMR 2013

Skenario 2017

Barriers to trade and investment

Barriers to entrepreneurship

Skenario 2017 Sumber: Bank Indonesia

State control

PMR 2013

Sumber: Bank Indonesia

indikator PMR terhadap kondisi perekonomian dengan Implementasi PKE dikawal dengan pembentukan menghitung manfaatnya terhadap kenaikan total factor

Satuan Tugas Pelaksanaan PKE. 8 Dalam satuan tugas productivity (TFP). 6 Secara umum, perubahan TFP suatu

ini, Bank Indonesia turut berperan aktif khususnya di negara dimodelkan sebagai dampak dari perubahan TFP

kelompok kerja (Pokja) III yang membidangi evaluasi dunia (spillover effect), selisih TFP dengan negara frontier

dan analisis dampak kebijakan ekonomi. Secara umum, (technology catch up effect), dan hambatan regulasi

tugas Pokja III meliputi (i) melakukan pemantauan dan (indeks PMR). Berdasarkan estimasi yang dilakukan,

inventarisasi permasalahan dan hambatan dalam sumbangan kenaikan TFP akibat paket kebijakan ekonomi

pelaksanaan kebijakan ekonomi; (ii) melakukan evaluasi pemerintah akan terus meningkat hingga beberapa

dan menganalisis efektivitas dan dampak pelaksanaan tahun ke depan (Tabel 1). Sumbangan kenaikan TFP

kebijakan ekonomi; (iii) melakukan kajian atas usul diprakirakan sebesar 0,03% pada 2017 dan akan terus

deregulasi baru; dan (iv) menyusun dan menyampaikan meningkat hingga mencapai 0,62% pada 2022. Dampak

rekomendasi kebijakan terkait evaluasi dan analisis kenaikan TFP tersebut juga dapat diterjemahkan sebagai

dampak kebijakan ekonomi kepada satuan tugas. kenaikan pertumbuhan ekonomi. 7

Tabel 1. Sumbangan Kenaikan TFP dari Perbaikan PMR di Indonesia

Tahun

Sumbangan Kenaikan TFP

Sumber: Bank Indonesia

6 Metode yang digunakan adalah panel data merujuk pada Bourlès, R. et al. (2010). 8 Satgas dibentuk sebagai pelaksanaan instruksi presiden (Impres) No. 12 Tahun 2015 tentang Peningkatan Daya Saing Industri, Kemandirian Industri, dan Kepastian Usaha. 7 Elastisitas TFP terhadap pertumbuhan ekonomi diasumsikan sama dengan satu.

Satgas pelaksanaan PKE terdiri dari unsur pimpinan, unit pendukung, dan Pokja I-IV.

216 | BAB 10 • LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2017

Boks 10.2. Boks 10.2.

mesin pertumbuhan ekspor. Dengan sifat industri tekstil

Strategi yang padat karya dan memiliki nilai tambah kecil, sektor

industri Indonesia akan sulit mendukung cita-cita untuk

Pertumbuhan mendapatkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Ekonomi

Reformasi struktural adalah suatu keniscayaan

Daerah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tinggi dan

berkesinambungan. Sebagai bagian dari reformasi tersebut, Indonesia perlu merumuskan kembali model dan strategi pertumbuhan ekonominya. Model pertumbuhan