Krisis Energi, Geopolitik, dan Geoinformasi

Lintasan Geologi

Kehadiran perusahaan pertambangan timah di Pulau Singkep selama hampir 180 tahun (1812- 1992) telah meninggalkan infrastruktur cukup memadai. Infrastruktur yang telah menjadi aset Pemda setempat dan departemen teknis yaitu seperti bandara, pelabuhan laut, jalan raya, prasarana listrik, air minum, telekomunikasi, rumah sakit, bangunan bank, perkantoran perusahaan timah, dan bangunan perumahan karyawan.

Bandara Dabo dapat didarati pesawat jenis Fokker-

27, sedangkan dermaga laut telah mengalami renovasi, dapat disinggahi kapal-kapal ukuran menengah dari Jakarta dan Bangka menuju Batam atau Tanjung Pinang. Sedang fasilitas komunikasi

Cebakan timah primer berupa urat kuarsa-kasiterit di Bukit Hitam dengan kode area 0776 sudah menyediakan kontak Saluran Langsung Jarak Jauh (SLJJ).

mencari pekerjaan ke Batam, Tanjung Pinang, Akibat dari restrukturisasi PT Timah pada awal

Karimun, Jambi, dan sebagainya. Meskipun tahun

pernah mengalami penurunan jumlah penduduk pengangguran. Kondisi ini telah menyebabkan

akibat putus hubungan kerja dengan PT Timah para penganggur yang telah berpengalaman itu

sejak pertengahan 1992, namun sejak tahun 1996 jumlah penduduk Pulau Singkep terus bertambah. Hal ini mendukung aktivitas perekonomian Kecamatan Singkep secara keseluruhan.

Kedalaman

Kadar

Sumber daya

Lokasi (m)

(kwt/1000 m³)

(kwt)

Sumber Daya Timah Putih Kisah tentang kejayaan Pulau Singkep sebagai penghasil timah putih, nampaknya akan

kembali terulang. PT Timah pada masa lalu Pengambil 1

Todak

ketika mengakhiri kegiatan pertambangannya Kando

tidak dilatarbelakangi oleh habisnya sumber daya timah. Sumber daya timah yang tersisa

Dabo

diperkirakan masih sangat besar. Sehingga Todak

dengan peningkatan konsumsi timah dunia yang S. Kecil

besar, disertai peningkatan harga timah sangat tajam, mendorong pelaku usaha

pertambangan setempat serta masyarakat Sumber daya timah lepas pantai tersisa di beberapa daerah prospek

Pengambil 2

kembali mengusahakan sumber daya timah yang margaritifera

masih tersisa. Timah putih (Sn) adalah logam berwarna putih

keperakan, dengan kekerasan yang rendah, berat jenis 7,3, serta mempunyai sifat konduktivitas panas dan listrik yang tinggi. Logam timah putih bersifat mengkilap dan mudah dibentuk. Timah diperoleh terutama dari mineral kasiterit yang terbentuk sebagai oksida, tidak mudah teroksidasi, sehingga tahan karat

Potensi timah putih di Indonesia tersebar sepanjang kepulauan Riau termasuk Singkep sampai Bangka Belitung, serta terdapat di daratan Riau, yaitu di Kabupaten Kampar dan Rokan Ulu. Sumber daya timah putih yang telah diusahakan merupakan endapan sekunder, baik terdapat

Grafik perkembangan harga timah putih di bursa London (London Metal sebagai tanah residu dari cebakan primer, aluvial Exchange, 2008)margaritifera

darat, maupun sebagai endapan lepas pantai.

Kapal eksplorasi timah di lepas pantai timur Pulau Singkep Kapal eksplorasi timah di lepas pantai timur Pulau Singkep

Penambangan timah oleh masyarakat di lepas pantai timur Pulau Singkep

Penambangan timah putih lepas pantai pada Penambangan timah oleh masyarakat di lepas pantai timur Pulau Singkep masa lalu di Singkep menggunakan kapal keruk

yang mempunyai kapasitas dapat menjangkau kedalaman 15-50 meter. Sumber daya timah putih dengan sebaran berada pada kedalaman dari permukaan air lebih dari 50 meter atau kurang dari 15 meter tidak tertambang dan sebagian besar masih tersisa. Penggunaan kapal hisap yang mempunyai kapasitas dapat menjangkau kedalaman lebih dari 50 meter memberikan peluang untuk mengusahakan endapan timah putih lepas pantai tersebut. Selain itu endapan pada lepas pantai yang dangkal kurang dari 15 meter dapat diusahakan oleh masyarakat atau untuk pertambangan skala kecil.

Kegiatan eksplorasi untuk menemukan cadangan timah lepas pantai, kembali dilakukan di sekitar Pulau Singkep. Beberapa perusahaan telah mendapatkan izin untuk kembali mengusahakan

timah putih di darat dan terutama pada daerah lepas pantai. Salah satunya yaitu PT Singkep

Kapal keruk timah

Timah Utama (STU) yang berdiri sejak tahun 2000 mencoba memanfaatkan sumber daya yang

Geologi Populer

Kapal eksplorasi timah di lepas pantai timur Pulau Singkep

Penambangan timah oleh masyarakat di lepas pantai timur Pulau Singkep

tersisa. Perusahaan swasta milik putra daerah itu mencoba juga menampung konsentrat timah dari penduduk di sekitarnya. Konsentrat timah per kilogramnya di Singkep dapat dijual dengan harga Rp 70.000. Seluas 1.200 hektar lahan tengah dieksploitasi, dan dalam sebulan rata-rata PT STU mengirim 10 ton konsentrat timah ke PT Timah Tbk di Pulau Bangka.

Penambangan dan pengolahan Penambangan timah putih di Pulau Singkep saat ini umumnya dalam sekala kecil. Penambangan di darat dilakukan menggunakan cara semprot. Sedangkan penambangan di lepas pantai masih sebatas menambang endapan timah pada daerah dangkal, oleh masyarakat dengan peralatan sederhana berupa sekop, saringan dan dulang. Penambangan lepas pantai oleh

masyarakat dilakukan saat laut surut. Penggalian menggunakan sekop dengan tangkai sepanjang 2,5 meter.

Endapan pasir timah lepas pantai disaring dipisahkan dari kerikil dan kerakalnya. Selanjutnya

pasir yang mengandung kasiterit (SnO 2 ) didulang. Kerikil dan kerakal yang terpisahkan, ditampung dan dimasukkan ke dalam karung ukuran 25kg, dijual sebagai bahan bangunan dengan harga Rp2.000 per karung.

Pengolahan pasir timah darat hasil penambangan oleh masyarakat dengan cara semprot umumnya menggunakan sluice box/palong dan dulang. Penambangan umumnya dilakukan pada sekitar wilayah bekas tambang PT Timah, yaitu pada endapan aluvial alur sungai dengan sebaran relatif kecil, yang oleh PT Timah belum dimanfaatkan.

Peleburan Pasir timah dengan kadar Sn 72% siap dilebur untuk menghasilkan logam timah putih. Peleburan timah tidak dilalukan di Pulau Singkep. Di Pulau ini tidak ada pabrik peleburan timah, demikian juga ketika PT Timah melakukan aktivitas pertambangan timah pada masa lalu. Konsentrat atau pasir timah diangkut ke Pulau Bangka, dan dilebur di sana.

Produk yang dihasilkan dari peleburan timah di Bangka berupa:

wBanka Tin (kadar Sn 99.9%) wMentok Tin (kadar Sn 99,85%) wBanka Low Lead (Banka LL) terdiri atas:

sBanka LL100ppm, sBanka LL50ppm, sBanka LL40ppm, sBanka LL80ppm, sBanka LL200ppm

wBanka Four Nine (kadar Sn 99,99%) Bentuk produk peleburan logam timah terdiri dari small ingot, tin shot, pyramid, anoda, pelet, dan ball.

Kegunaan Dalam sejarah peradaban manusia, penggunaan timah untuk paduan telah berlangsung sejak 3.500 tahun sebelum masehi, sebagai logam murni digunakan sejak 600 tahun sebelum masehi. Kebutuhan timah putih dunia setiap tahun sekitar 360.000 ton. Logam timah putih bersifat mengkilap, mudah dibentuk dan dapat ditempa (malleable), tidak mudah teroksidasi dalam udara sehingga tahan karat. Kegunaan timah putih di antaranya untuk melapisi logam lainnya yang berfungsi mencegah karat, bahan solder, bahan kerajinan untuk cendera mata, bahan paduan logam, casing

Lintasan Geologi

telepon genggam. Selain itu timah digunakan juga pada insdutri farmasi, gelas, agrokimia, pelindung kayu, dan penahan kebakaran.

Sejumlah pabrik minuman di negara barat menggunaan kaleng pelat timah tipis, serta mengganti tembaga dengan timah untuk tutup botol agar lebih aman. Pembuatan kaleng timah sangat hemat energi apabila dibandingkan energi untuk pembuatan kaleng aluminium. Logam timah dikembangkan untuk pengganti merkuri sebagai campuran bahan penambal gigi. Produsen stik golf beralih menggunakan lapisan timah pada stik golf. Demikian juga penyedia amunisi senjata api untuk olah raga mengganti bahan tembaga dengan timah.

Industri kimia adalah konsumen timah yang paling cepat berkembang. Permintaan besar untuk peralatan rumah tangga seperti cat dan plastik. Timah efektif sebagai penahan api pada polimer bungkus kabel PVC, plastik dan kain poliester. Penggunaan timah meningkat pesat untuk peralatan elektronik, seperti kamera, telepon genggam, komputer, TV dan radio, yang papan sirkuitnya menggunakan patri timah. Kesadaran akan kesehatan lingkungan telah membuat banyak produsen mengganti bahan patri dari timah hitam menjadi 90% timah putih.

Timah digunakan sebagai bagian dasar dari bola lampu pijar dan neon.

Penutup Pulau Singkep dengan lebar sekitar 40 kilometer masih menyimpan sumber daya timah putih yang tersebar di daratan dan lepas pantai. Sumber daya timah putih yang tersisa ketika dilakukan pengakhiran kegiatan pertambangan oleh PT Timah pada tahun 1992, saat ini prospektif untuk kembali diusahakan. Peningkatan harga timah yang sangat tajam meningkatkan jumlah cadangan ekonomis. Sumber daya kadar rendah yang dulunya tidak layak ditambang menjadi ekonomis untuk diusahakan. Selain itu perkembangan teknologi eksplorasi dan penambangan lepas pantai yang mempunyai kapasitas dapat menjangkau laut dalam akan membuka peluang kepada Pulau Singkep untuk kembali menjadi produsen timah putih dalam jumlah besar.n

Penulis adalah Penyelidik Bumi pada Pusat Sumber Daya Geologi-Badan Geologi

Kegunaan Timah putih

Geologi Populer

Lintasan Geologi

SEMERU,

Gunung Api yang Tidak Pernah Tidur

Oleh: Kristianto dan SR. Wittiri

erilaku yang sangat menonjol dari kegiatan vulkanik Gunung Semeru adalah letusan abu yang terjadi secara

periodik setiap 15-30 menit. Karena aktivitasnya yang tidak pernah berhenti, gunung yang masuk kedalam wilayah Kabupaten Lumajang, Malang, dan Kabupaten Probolinggo di Provinsi Jawa Timur tersebut dikenal dengan gunung api yang tidak pernah tidur. Aktivitas Gunung Semeru berpusat di Kawah Jonggring Seloko yang mengambil tempat di sebelah tenggara Puncak Mahameru. Sejak 1946 hingga saat ini, letusan terjadi setiap interval antara 15 menit hingga 30 menit dan

berlangsiung setiap hari.

Aktivitasnya berupa letusan abu dengan tinggi asap berkisar antara 400 – 800 m di atas puncak. Dalam kondisi fluida mencapai puncak tekanan, kegiatan letusan abu terkadang berubah menjadi letusan freato magmatik dan cenderung bersifat strombolian yang berakhir dengan munculnya lidah lava atau sumbat lava. Pada kegiatan letusan selanjutnya akan menghasilkan awan panas (guguran) akibat penghancuran lidah atau sumbat lava.

Dapat dikatakan, bahwa letusan yang disertai dengan aliran awan panas adalah puncak kegiatan Semeru dalam suatu kurun waktu tertentu. Antara tahun 2003 hingga 2007 kegiatan letusan yang disertai awan panas terjadi pada 29 Desember 2003, 20 Januari 2004, 29 Desember 2005. Sepanjang tahun 2006 tidak ada awan panas. Tahun 2007 awan panas terjadi pada 15

November dan dalam tahun 2008 (hingga Juni) awan panas terjadi pada 15, 17, dan 19-23 Mei.

Dalam kurun waktu tersebut kejadian awan panas yang terbesar berlangsung pada 29 Desember 2003. Saat itu aliran awan panas mencapai jarak 11.000 m dari puncak. Sedangkan kejadian yang lainnya jaraknya antara 1000 hingga 3000 m.

Saat ini pemantauan kegiatan Gunung Semeru dilakukan dari 2 (dua) Pos Pengamatan, masing-masing Pos Pengamatan Sawur dan Pos Pengamatan Argosuko. Sistem pengamatan yang dilakukan dengan visual dan kegempaan (seismik) Ada 5 (lima) lokasi seismometer seismik masing- masing, stasiun Leker (LEK), Tretes (TRS), Puncak (PCK), Kepolo (KPL), dan stasiun Besuk Bang (BAN).

Aktivitas Letusan 2008 Perilaku keseharian kegiatan vulkanik Gunung Semeru adalah letusan abu/gas dengan jumlah rata-rata 95 kejadian perhari. Pada masa tertentu apabila terjadi migrasi fluida magma secara mendadak atau terjadi penurunan interval letusan gas, akan terjadi penumpukan lava di mulut kawah dan akan terdobrak bersama letusan berikutnya. Dalam kondisi tersebut biasanya letusan disertai dengan awan panas.

Kejadian awan panas tersebut menjadi perhatian lebih dibanding dengan hujan abu karena dampaknya sangat serius, terutama bagi penduduk yang berada di lereng karena dapat mematikan.

Rangkaian awanpanas sejak mulai sampai dengan akhir kegiatan yang terjadi pada

21 Mei 2008, pukul 06.26 wib (Foto: Liswanto, 2008)

Alur awanpanas yang mengarah ke Besuk Kobokan Foto Kristianto, 2008

Lintasan Geologi

Awan panas mulai terjadi pada tanggal 15 Mei 2008, pukul

06.30 WIB dan menerjang ke dalam Besuk (Sungai/Lembah) Bang sepanjang 2500 m. Keesokan harinya, pada 17 Mei 2008, pukul 08.53.17 wib terjadi awan panas kedua dengan jarak luncur sejauh 2000 m ke arah Besuk Bang.

Pada malam harinya teramati lava pijar di Kawah Jongring Seloko.

Secara berturut-turut terjadi

letusan yang disertai dengan awan panas, masing-masing pada 18 Mei 2008, 21 Mei

Grafik jumlah gempabumi yang terekam di Pos Pengamatan Gunung Semeru, Sawur sejak Januari 2008 2008, 29 Mei 2008 mengalir

sampai dengan Juni 2008

ke dalam Besuk Bang dan Besuk Kembar sejauh antara

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh 1000 – 3000 m dari puncak.

Iguchi dkk. di Semeru ditemukan bahwa lava pijar adakalanya muncul beberapa saat menjelang

Secara visual asap awan panas berwarna kelabu, letusan berlangsung. Hal tersebut dimungkinkan pada seismograf terekam mempunyai amplituda

karena kantong fluida sangat dangkal dan kawah (pp) antara 2 – 4 mm.

dalam keadaan terbuka. Letusan yang disertai dengan awan panas

Kondisi tersebut dapat terjadi apabila memenuhi di Gunung Semeru pada bulan Mei 2008 ini

beberapa syarat, antara lain interval letusan merupakan fenomena yang tidak lazim. Hasil

memanjang, artinya kejadian letusan berkurang pengamatan visual tidak menunjukkan adanya

yang berakibat pada terbentuknya akumilasi lava pijar yang mendahului letusan yang

fluida, kawah dalam keadaan terbuka, terjadi menghasilkan awan panas. Meskipun tidak lazim,

suplai magma secara mendadak dalam waktu tetapi secara ilmiah kemungkinan tersebut sangat

singkat yang ditandai dengan terekamnya mungkin terjadi.

gempabumi vulkanik. Ternyata kegiatan awan

Lembah sungai di lereng Semeru yang berpotensi dilalui awan panas

Grafik Seismogram gempa letusan (dalam lingkaran kuning) dan gempa awanpanas (dalam kotak merah), 21 Mei 2008, stasiun LKR

panas yang terjadi dalam Mei 2008 memenuhi Apabila akumulasi fluida magma di dalam mulut persyaratan tersebut.

kawah mengkiristal dalam volume yang besar sehingga membentuk lidah/sumbat lava, maka

Dalam grafik jumlah gempa terlihat penurunan letusan yang terjadi akan menghasilkan awan jumlah gempa letusan pada akhir April hingga

panas dengan viskositas yang besar. awal Juni 2008 disusul munculnya gempa vulkanik-dalam pada 7 Mei yang menandakan

Model yang dikemukakan oleh Tagemuri et.al., terjadinya perekahan akibat migrasi fluida.

2002 di Gunung Sakurajima, Jepang yang Keesokan harinya migrasi tersebut berlanjut ke

diterapkan di Gunung Semeru yang mempunyai permukaan ditandai dengan terekamnya gempa

kemiripan. Antara kantong m a g m a , dengan vulkanik-dangkal pada 7 dan 8 Mei 2008. Dua

sumbat lava terdapat kantong gas. Ketika gas minggu kemudian tekanan tersebut menghasilkan

terpanaskan akan menekan dinding kawah, pada letusan yang disertai dengan awan panas.

saat yang sama aliran magma terus menekan dan menimbulkan letusan sekaligus mendobrak

Hanya saja para penikmat gunung api yang sumbat lava yang sudah terbentuk sebelumnya. sering menyaksikan awan panas di Merapi tidak

Ketika itulah lava pijar ikut terdorong dan menemukan hal serupa di Semeru. Dari rekaman

menghasilkan awan panas. Apabila mulut kawah seismograf, amplituda awan panas hanya

dalam keadaan terbuka dan kantong fluida mencapai 4 mm, sangat jauh dibanding dengan

dangkal, maka letusan gas, terkadang disertai awan panas Merapi yang amplitudanya mencapai

lontaran lava pijar, akan selalu terjadi karena

34 mm. Hal tersebut terjadi karena kandungan tekanan gas tidak pernah berhenti. Mungkin itu material padat di dalam aliran awan panas lebih

salah satu alasan Gunung Semeru tidak pernah sedikit dibanding dengan material gas. Faktor

tidur.n

itu terjadi karena volume magma yang terbatas jumlahnya karena muncul secara mendadak.

Hasil foto sekuen dengan kamera infra merah memperlihatkan Lidah Lava 1994 kondisi kawah menjelang letusan berlangsung. Tampak lava mun-

Foto: SR. Wittiri cul di mulut kawah (detik 34.1s dan detik 34.1s)

Lintasan Geologi

Fosil Kayu,

Indikasi Kehidupan Pra-sejarah di Kubah Bayah

Oleh: HZ. Abidin

eberadaan fosil kayu mencerminkan bahwa suatu daerah pada masa lalu kaya akan tumbuh-tumbuhan purba. Purba

(ancient) disini artinya berumur mencapai jutaan tahun yang lalu. Di Indonesia, di beberapa daerah, banyak dijumpai peninggalan kehidupan di masa lalu berupa fosil kayu. Fosil-fosil kayu ini tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Irian dan pulau lainnya. Walaupun begitu, terdapat beberapa daerah yang sangat berlimpah kandungan fosil kayunya, ada pula daerah-daerah yang keberadaan fosil kayunya hanya berupa jejak. Muncul satu pertanyaan: “Mengapa di sebagian tempat fosil kayu ini berlimpah dan di tempat

lainnya hanya sedikit?”.

pembentukan fosil lainnya, adalah proses geologi yang dikenal dengan istilah-istilah: pemfosilan, pemineralan, pembatuan dan pengarangan. Tulisan ringkas ini akan membicarakan tentang keterdapatan fosil kayu di Kubah Bayah, Jawa Barat tersebut, meliputi proses pembentukannya, manfaat bagi ilmu pengetahuan, dan nilai ekonomisnya.

Istilah fosil Dalam kamus geologi, fosil (fossil) diartikan sebagai bukti kehidupan kuno (ancient) atau sebagai sisa

Lokasi Kubah Bayah, Jawa Barat. kehidupan pra-sejarah yang terkubur akibat proses alam (geologi) dan kemudian terawetkan. Proses

terbentuknya peninggalan sisa-sisa pra-sejarah ini disebut pemfosilan. Pemfosilan ini bisa terjadi pada bagian yang lunak maupun yang keras dari suatu kehidupan. Namun, untuk pemfosilan bagian yang lunak, agar dapat terawetkan, memerlukan kondisi yang khusus. Sebaliknya, untuk pemfosilan bagian yang keras tidak memerlukan kondisi yang khusus karena bagian yang keras tersebut mudah terawetkan (cangkang kerang dll). Proses pemfosilan tergantung dari material asal dari suatu kehidupan dan lingkungan kehidupannya. Ada tiga kategori proses pemfosilan, yaitu: karbonisasi, permineralisasi dan petrifikasi.

Suatu benda yang telah membatu namun masih memperlihatkan bentuk aslinya di sebut juga fosil. Dalam istilah umum, fosil hanya berkonotasi dengan sisa bekas kehidupan binatang atau hewan atau organisme masa Batangan sebuah fosil kayu (32 potong, 33 m, berat 32 ton). lalu. Namun, dalam arti yang luas, fosil bisa berarti lain seperti fosil kayu, fosil geotermal, fosil minyak, dll.

Geologi umum Kubah Bayah Kubah Bayah terdiri atas batuan gunung api dan sedimen berumur Tersier dan secara keseluruhannya daerah tersebut ditutupi oleh batuan gunung api Kuarter. Batuan gunung api Tersier terdiri atas basalt, andesit, dasit dan piroklastik. Secara umum, batuan ini telah mengalami ubahan hidrotermal dari lemah sampai sangat kuat dan disebut sebagai Formasi Andesit Tua (FAT). Batuan sedimen yang terdiri dari batu lempung, batu gamping, batu pasir dan konglomerat dengan sisipan tuf berhubungan menjari dengan batuan gunung api FAT. Retas andesit dan granodiorit menerobos satuan yang lebih tua dan diduga bahwa hasil terobosan inilah yang mengakibatkan terubahnya Formasi Andesit Tua dan sedimen Tersier, serta terbentuknya pemfosilan pohon kayu

Beberapa batangan fosil kayu (silisifikasi) dan karbonisasi (tengah). Jalur Tektonik di Indonesia

Indonesia terletak di daerah segi tiga pertemuan 3 Di daerah Jawa Barat khususnya di wilayah Kubah

lempeng besar, yaitu Indo-Australia (selatan), Pasifik Bayah yang terletak di Kabupaten Bogor, Jawa Barat;

(timur) dan Eurasia (utara). Lempeng Indo-Australia dan Pandeglang, Banten; dijumpai banyak peninggalan

bergerak ke arah utara, Pasifik ke arah barat dan fosil-fosil kayu bahkan sangat berlimpah, terdapat di

Eurasi ke arah selatan di mana daerah pertemuan permukaan maupun tertimbun di bawah permukaan.

terjadi di wilayah Indonesia. Hasil tumbukan tersebut Sebegitu jauh, belum dilakukan penelitian apakah

membentuk suatu jalur magmatisme atau vulkanisme fosil-fosil kayu tersebut sama dengan kayu-kayu yang

- dikenal secara populer sebagai ring of fire - dari timur dijumpai sekarang ini. Namun, menurut salah seorang

hingga ujung barat Kepulauan Indonesia. Jalur-jalur pengumpul, fosil-fosil kayu itu berasal dari kayu-kayu

magmatisme ini dikenal dengan jalur Sunda (Sumatera- yang sama dengan kayu-kayu yang tumbuh sekarang

Jawa), Jalur “Volcanic Corridor” Kalimantan Timur, Jalur seperti Meranti, Ketapang, dsb.

Banda. Jalur Sunda (Sumatera dan Jawa) memanjang dari ujung barat laut Pulau Sumatera hingga Jawa

Pembentukan fosil kayu tentu melalui proses (Sunda Arc). Jalur berikutnya yang menerus ke Pulau waktu yang relatif cukup lama yaitu ratusan tahun

Nusa Tenggara yang dikenal dengan jalur Banda (Banda hingga jutaan tahun. Proses pembentukannya juga

Arc ). Jalur ”Volcanic Corridor” yang juga disebut sebagai orogen Dayak, terdapat di Kalimantan Timur.

Geologi Populer Geologi Populer

Tekstur garis dari fosil kayu. Tekstur sirkular yang diisi oleh tekstur bintang.

Indikasi kehidupan pra-sejarah Keberadaan fosil-fosil, baik kayu, binatang maupun organisme lain, menandakan bahwa pada saat itu (jaman atau masa asal dari fosil-fosil tersebut) ada suatu kehidupan. Di daerah Jawa Barat, khususnya kawasan Kubah Bayah, ditemukan fosil kayu yamg berlimpah, menunjukkan bahwa pada masa sumber fosil itu ada suatu hutan lebat yang tumbuh dengan suburnya di kawasan tersebut. Hal ini dapat kita lihat diameter sisa pohon yang mencapai 3 meteran dengan panjang mencapai 30 meteran. Fakta ini menguatkan kembali temuan-temuan bahwa kehidupan di masa lalu lebih subur dibanding saat ini: yaitu adanya bukti-bukti fosil kayu raksasa dan binatang raksasa (dinosaurus).

Seperti telah diuraikan sebelumnya, bahwa peninggalan sisa-sisa kehidupan masa lalu dalam bentuk fosil kayu berbeda-beda jumlahnya atau kelimpahannya untuk setiap daerah. Sisa kehidupan kayu purba bisa berbentuk batubara atau fosil kayu. Batu bara merupakan proses pengarangan sisa-sisa kayu (purba) yang telah mati baik akibat ketuaan maupun akibat suatu peristiwa geologi/ katastropi. Untuk menjadi suatu endapan batu bara diperlukan waktu jutaan tahun (Pra-Kambrium sampai Tersier).

Daratan Sumatera-Jawa termasuk busur gunung api (Sunda) baik yang sudah padam maupun yang masih aktif. Sehingga, wilayah ini didominasi oleh batuan gunung api dan sedikit batuan sedimen. Dalam pembentukan kedua jenis batuan ini, dua proses geologi berbeda yaitu proses gunung api dan sedimentasi.

Proses gunung api, muncul dari bawah permukaan yang berupa bahan panas (magma) dan membentuk batuan melalui proses pendinginan (lava). Oleh karena itu, di daerah yang kaya akan gunung api, kehidupan (pepohonan) akan sulit untuk hidup. Kalaupun ada kehidupan (pepohonan) tidak akan tumbuh besar (kerdil).

Sebaliknya, proses sedimentasi yang membentuk batuan sedimen, tidak akan membutuhkan panas baik dari awal sedimentasi sampai menjadi batuan sedimen (pasir menjadi batu pasir). Pengerasan batuan sedimen diakibatkan oleh proses diagenenesa yang diartikan sebagai perubahan yang terjadi dengan kondisi temperatur dan tekanan yang rendah setelah sedimentasi. Di daerah sedimentasi ini, umumnya kehidupan (tumbuhan) bisa berkembang dengan baik. Begitu pula, proses pembatu baraan/karbonisasi sangat efektif bersamaan dengan proses sedimentasi.

Dalam sejarah

geologi,

kehidupan terutama (pepohonan) tumbuh dengan subur di daerah rawa. Dengan demikian, tanpa adanya daerah rawa, kemungkinan kecil bahkan tidak ada kehidupan flora yang merupakan asal muasal batu bara dan fosil kayu. Di daerah yang kaya akan fosil kayu, yang sekarang dikenal sebagai Kubah Bayah, sebelumnya diduga merupakan (Cekungan) Bayah). Dalam cekungan inilah pepohonan tumbuh dengan suburnya bahkan menjadi pohon-pohon raksasa.

pulau dari fosil kayu (silisifikasi dan karbonaisasi). melingkar fosil kayu. Tekstur koloform dari fosil kayu. Tekstur berlapis dengan perbedaan warna yang mencolok.

sirkular yang diisi oleh tekstur bintang. Tekstur berlobang dari fosil kayu. Tekstur atol dari fosil kayu.

Tidak diketahui berapa umur kehidupan pohon-pohon purba ini secara pasti (mungkin seratus tahun atau lebih). Namun, dengan kondisi diameter serta tingginya kayu tersebut, dapat dipastikan mencapai ratusan tahun bahkan lebih. Dari data geologi, kehidupan flora di daerah cekungan Bayah ini diduga sebelum terjadinya aktifitas gunung api dan magmatisme. Atau sebelum terjadi pembentukan Kubah Bayah. Karena, kehidupan sekarang diduga terjadi setelah padamnya kegiatan volknisme atau setelah pembentukan Kubah Bayah. Namun, untuk memastikan umur pohon fosil ini diperlukan penelitian rinci di bidang biologi.

Proses pemfosilan di daerah Kubah Bayah Pada kala Oligo-Miosen (20 juta tahun yang lalu), terjadi proses tektonik (endogen) yang mengangkat cekungan Bayah secara berlawanan yang sebelumnya berbentuk convex (cekung) berubah menjadi concave (cembung). Hasil dari aktivitas ini dikenal dengan Kubah Bayah. Bersamaan dengan itu terjadi kegiatan vulkanisme dan diikuti pula oleh terobosan. Kegiatan volkanisme diduga menghasilkan batuan gunung api Formasi Andesit Tua (FAT) (Oligosen sampai Miosen Awal) sedangkan kegiatan terobosan menghasilkan retas andesit dan granodiorit (Miosen Tengah). Kegiatan terobosan berumur Miosen Tengah inilah sebagai pemicu terjadinya mineralisasi di Kubah Bayah. Muncul suatu pertanyaan ”Kenapa banyak terjadi mineralisasi”. Pada kondisi proses akhir kegiatan terobosan, terbentuk larutan hidrotermal yang merupakan cikal bakal proses mineralisasi. Di kala itulah proses meneralisasi (emas dan logam dasar) terbentuk dan diendapkan dalam FAT

sehingga ditemukan cebakan emas Cikotok (Tersier) dan Pongkor (Tersier dan Kuarter).

Sebaliknya, bersamaan dengan proses ”pen-kubah-an”, kehidupan flora (pepohonan) mati (binasa) dan terkubur di bawah permukaan. Kegiatan terobosan dan gunung api menghasilkan larutan hidrotermal (bersifat asam) yang kaya silika. Larutan ini yang melalui celah atau rongga menerobos permukaan yang kaya akan sisa-sisa kayu purba serta mengganti komponen kayu yang mati tersebut secara kimiawi menjadi silika/karbon. Proses demikian disebut silisifikasi (pengsilikaan/pengersikan suatu material) tanpa mengubah struktur asli material tersebut.

Sebetulnya, larutan hidrotermal ini sama dengan cikal bakal pemineralan namun karena temperatur semakin rendah/makin dekat dengan permukaan, sehingga mineral (emas dan logam dasar) tidak terbentuk. Sedangkan silika (kuarsa) bisa terbentuk pada temperatur rendah sampai tinggi. Halusnya mineral silika (mendekati bentuk opal/ silika opalan atau amorfus silika) menandakan bahwa proses silisifikasi sangat dekat permukaan. Inilah yang kita lihat sekarang ini berupa peninggalan kayu fosil/ fosil kayu yang bertekstur sangat halus yang berlimpah. Sehingga di daerah ini, kayu yang tertimbun di bawah permukaan tidak berkembang menjadi batu bara akan tetapi menjadi kayu fosil/ fosil kayu.

Nilai geologi fosil kayu Dari uraian tersebut di atas, adanya fosil kayu

Geologi Populer

Tekstur dendritik dari fosil kayu.

Cendra mata dari fosil kayu berupa asbak.

Fosil kayu untuk tempat air.

memberikan ”clue” kepada kita bahwa sekitar 36-40 juta tahun lalu (Eosen Akhir (?) ada suatu kehidupan (flora) di Cekungan Bayah. Artinya, cekungan Bayah merupakan rawa yang ditutupi oleh hutan yang purba yang lebat. Selanjutnya, kenapa kayu tersebut tidak menjadi batu bara (proses karbonisasi) karena daerah ini intense terjadi kegiatan gunung api baik yang telah mati (selama Oligosen) maupun yang masih aktif (Kuarter). Juga diikuti oleh kegiatan intrusi (Miosen Tengah) yang menerobos batuan yang lebih tua. Proses akhir kegiatan intrusi ataupun volkanisme ini menghasilkan larutan hidrotermal yang bersifat asam (kaya silika). Suatu studi menunjukkan bahwa sumber silika yang kaya dihasilkan oleh proses gunung api (berkomposisi menengah).

Jadi, jelaslah bahwa sumber silika yang termasuk kedalam larutan hidrotermal di daerah Kubah Bayah ini berasal dari gunung api dan intrusi. Larutan tersebut di samping sebagai cikal bakal mineralisasi logam, juga sebagai cikal bakal pemfosilan kayu. (silisifikasi). Dengan demikian, walaupun tidak ada munculnya sebuah intrusi dan gunung api di permukaan, apabila ditemukan adanya kayu tersilisifikasikan berarti di daerah tersebut ada kegiatan gunung api/ intrusi di bawah permukaan. Sehingga, fosil kayu/ kayu fosil bisa dijadikan salah satu petunjuk kemungkinan adanya mineralisasi. Sama halnya di bekas Tambang Emas Kelian (Kalimantan Timur), juga ditemukan sisa-sisa fosil kayu/ kayu fosil.

Di Kubah Bayah, yang banyak ditemukan cebakan logam (Cikotok, Cirotan, Pongkor, Pangraden, Cireret, Kopo dll.) juga diikuti oleh penemuan banyak fosil kayu. Dengan demikian, daerah yang kaya adanya fosil kayu, perlu dikaji kemungkinannya ada cebakan mineral logam yang berharga. Sebelumnya, indikasi fosil kayu tidak pernah diindikasikan sebagai suatu petunjuk adanya mineralisasi. Untuk membuktikan ini, tentunya perlu dilakukan penelitian lebih lanjut (termasuk melakukan studi inklusi fluida dalam fosil kayu) dan dibandingkan dengan fluida dalam urat kuarsa yang berasosiasi dengan cebakan logam (emas). Apakah komposisi fluida ini berasal dari fluida yang sama.

Di samping itu melakukan pentarikhan geologi terhadap fosil kayu yang terdapat di daerah ini. Dari keberadaan fosil yang dijumpai di Kubah Bayah, fosil kayu dijumpai dalam Formasi Formasi Genteng, Cipacar, Batuan gunung api Endut dan Tuf Malimping. sedangkan cebakan logam terdapat dalam Formasi Cimapag (Pongkor) dan Formasi Cikotok (Tambang Cikotok).

Nilai ekonomi fosil kayu Adanya fosil kayu/ kayu fosil di samping menandakan kehidupan di masa lalu, juga memberikan kehidupan kepada umat manusia di masa kini. Bagaimana tidak, sisa-sisa kayu yang telah membatu (fosil kayu) bisa memberikan nilai ekonomis karena bisa dijual baik masih berupa asal aslinya ataupun yang sudah diolah. Di daerah Kecamatan Leuwiliang (Bogor), terdapat beberapa pengumpul/industri fosil kayu sudah memulai kegiatan usaha untuk menjualnya.

Salah satu dari industri fosil kayu adalah PT. Petrified Wood, Desa Cibeber, Kecamatan Leuwiliang, Bogor. Perusahaan ini dimilik oleh Bapak Wardiyaka. Usahanya ini dimulai sejak tahun 1997 yang lalu, karena ”hobi”. Sejak itu Pak Wardiyaka ini memburu fosil kayu di beberapa tempat di sekitar Kubah Bayah dan tidak sia-

sia sehingga beliau bisa mengumpulkan banyak jenis fosil kayu. Fosil kayu itu termasuk akar, batang, dan dahan dari sebuah kayu purba.

Bobot fosil kayu dari beberapa kg sampai ribuan kilogram. Untuk menopang pekerjaan tersebut Pak Handiyaka di bantu oleh 20 orang pekerja. Untuk memburu fosil kayu tersebut, Pak Handoyo menjelajahi hutan di Kubah Bayah ini sampai sejauh 15 km. Menurut pak Wardiyaka, untuk memperoleh fosil kayu tersebut dia mempergunakan ”orang pintar” karena ada fosil kayu sulit diambil seolah-olah ada pemiliknya. Bagian-bagian yang telah berbentuk artistik, dibiarkan begitu saja dan hanya dilakukan pemolesan. Salah satu koleksi Pak Hardiyaka, berukuran sekitar 2 meteran dengan berat sekitar 1 ton pernah ditawar seharga Rp 500.000.000,-. Nilai yang cukup tinggi untuk sebuah fosil kayu. Di tempat industri fosil kayu Pak Wardoyo ini, merupakan industri terlengkap koleksinya dibandingkan dengan yang lain dengan koleksi mulai dari potongan kecil fosil kayu sampai kepada ukuran besar. Selain itu, kita bisa memilih cendra mata berupa fosil kayu saja, asbak, tempat cuci tangan, hiasan dinding serta pernik-

Lintasan Geologi

Sebaran fosil kayu di Indonesia Seperti yang telah diuraikan di atas, bahwa fosil kayu terdapat di daerah yang kaya akan kegiatan gunung api atau intrusi magma. Karena, sumber silika berasal dari kegiatan ini. Namun demikian, beberapa parameter lainnya untuk menunjang pembentukan fosil kayu masih diperlukan (adanya kehidupan (flora) di masa lalu serta proses geologi yang berkaitan dengan munculnya kegiatan volkanisme). Di daerah yang miskin kegiatan gunung api, fosil kayu/ kayu fosil tidaklah berkembang

dendritik dari fosil kayu. Pernik-pernik fosil kayu. akan tetapi berkembang fosil fuel (batu bara). Oleh karena itu, untuk mencari kayu fosil, sebaiknya di daerah yang intens terjadinya kegiatan gunung api.

Di Indonesia, sama halnya seperti mencari cebakan mineral logam, daerah yang diduga prospek untuk berburu fosil kayu adalah di jalur Sunda (Busur Sunda). Busur Sunda ini memanjang dari ujung barat daya Sumatera hingga Pulau Jawa bahkan sampai ke Kalimantan (walaupun sedikit berbeda dengan Sumatera dan Jawa karena kegiatan gunung api tidak se intense di Sumatera dan Jawa). Ternyata, di Pulau Jawa, khususnya Jawa bagian barat, dijumpai banyak fosil kayu yang telah dibicarakan di atas.

Kesimpulan Ternyata, apapun yang ada di muka bumi ini akan

mata dari fosil kayu berupa asbak. Potongan fosil kayu siap untuk digosok. memberikan manfaat ganda bagi umat manusia (dari segi ilmiah ataupun nilai ekonomi). Keberadaan fosil kayu yang berlimpah di Kecamatan Leuwiliang (Bogor, Jawa Barat) memberikan kesan kepada umat manusia bahwa di waktu tertentu di masa lalu, ada kehidupan yang tidak kalah dengan saat kini. Artinya, proses siklusisasi kehidupan terjadi sejak bumi ini diciptakan oleh Alloh SWT.

Kehidupan masa lalu di daerah Jawa Barat, terjadi sekitar ± 30 juta tahun yang lalu di kala terbentuknya cekungan Bayah yang merupakan rawa di mana flora bisa hidup dengan suburnya (ratusan tahun lamanya bahkan lebih). Pada kala (Oligosen sampai Miosen Awal), terjadi kegiatan endogen yang mengangkat cekungan Bayah menjadi cembung yang dikenal

. Bentuk-bentuk fosil berukuran mini siap dipasarkan. dengan Kubah Bayah. Gaya endogen inilah yang diduga merupakan hasil kegiatan subduksi Lempeng

pernik lainnya sesuai dengan warna yang menarik (abu-

Samudera Hindia dengan Busur Banda. Bersamaan

abu, kecoklatan, kekuningan, kemerahan, kehitaman),

dengan kegiatan endogen tersebut, diikuti pula oleh

serta dengan tekstur yang memukau berupa garis-garis

kegiatan gunung api dan terobosan. Proses akhir

hitam-putih, bergelombang, berlapis, melingkar, pulau,

kegiatan volkanisme dan magmatisme menghasilkan

atol, dendritik, berlobang, koloform dll. Mengenai

larutan hidrotermal yang kaya silika (acid condition).

harga, tentunya bervariasi sesuai dengan keindahannya;

Larutan tersebut menggantikan sel-sel kayu yang telah

sedangkan yang besar akan dihitung nilai jualnya per-

ada sebelumnya dengan istilah silisifikasi. Hasil akhir

kilogram.

silisifikasi ini menghasilkan kayu terkersikan (silicified wood).

Selain di tempat Pak Wardoyo, juga ditemukan pengumpul fosil kayu. Di tempat ini banyak ditemukan

Pembentukan fosil kayu telah memberi kehidupan

batangan fosil kayu dibandingkan dengan di tempat

selanjutnya di mana masyarakat memanfaatkan kayu

Pak Wardiyoko. Batang fosil kayu mencapai panjang 30

tersebut baik yang masih asli atau yang sudah diolah

meter dengan bobot seberat 30 ton. Sama seperti di

untuk dijual sehingga memperoleh nilai ekonomis.

tempat Pak Wardiyoko, fosil kayu dihargai sebesar Rp 7.000/kg. Kalau satu fosil kayu dengan bobot sebesar

Pemburuan fosil kayu dapat dilakukan di sepanjang

30 ton, maka satu potong fosil kayu akan menghasilkan

busur Gunung Api Sunda. Di jalur ini, mengingat

rupiah : 30.000 x Rp 7.000,- = Rp 210.000.000. (baca

sumber silika berasal dari gunung api, maka tentunya

dua ratus sepuluh juta rupiah) perbatang. Belum lagi

diharapkan akan banyak dijumpai fosil kayu berupa

fosil kayu yang diolah sebagai cendra mata (kursi, asbak

kayu terkersikan. n

dan lain-lain) mempunyai nilai ekonomi yang memberi peluang untuk diolah lebih lanjut.

Penulis adalah salah satu Peneliti Utama Pusat Survei Geologi

Geologi Populer

Geo Fakta

Mengenal Medan Magnet di Alam

Oleh: Joko Parwata

agnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai medan magnet. Kata magnet

(magnit) berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti batu Magnesian. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu, yang kini bernama Manisa (sekarang berada di wilayah Turki). Sejak zaman dulu di wilayah tersebut ditemukan kandungan batu magnet.

Pada saat ini, istilah magnet diperuntukkan bagi suatu materi yang mempunyai medan magnet. Materi tersebut bisa berwujud magnet tetap atau magnet tidak tetap. Magnet yang sekarang ini ada hampir semuanya adalah magnet buatan.

Magnet selalu memiliki dua kutub, yaitu: kutub utara (north/N) dan kutub selatan (south/ S). Walaupun magnet itu dipotong-potong, potongan magnet kecil tersebut akan tetap memiliki dua kutub.

Magnet dapat menarik benda lain. Beberapa benda bahkan tertarik lebih kuat dari yang lain, yaitu bahan logam. Namun tidak semua logam mempunyai daya tarik yang sama terhadap magnet. Besi dan baja adalah dua contoh materi yang mempunyai daya tarik yang tinggi oleh magnet. Sedangkan oksigen cair adalah contoh materi yang mempunyai daya tarik yang rendah oleh magnet.

Medan Magnet, dalam ilmu Fisika, adalah suatu medan yang dibentuk dengan menggerakkan muatan listrik (arus listrik) yang menyebabkan munculnya gaya di muatan listrik yang bergerak lainnya. Putaran mekanika kuantum dari satu partikel membentuk medan magnet dan putaran itu dipengaruhi oleh dirinya sendiri seperti arus listrik, inilah yang menyebabkan medan magnet dari ferromagnet “permanen”. Sebuah medan magnet adalah medan vektor: yaitu berhubungan

dengan setiap titik dalam ruang vektor yang dapat berubah menurut waktu. Arah dari medan ini adalah seimbang dengan arah jarum kompas yang diletakkan di dalam medan tersebut.

Medan Magnet Bumi Situs elektroindonesia.com menyebutkan, bumi secara alamiah juga mengandung medan listrik antara 100-500 V/m dan medan magnet antara 0,004-0,007 mT. Medan listrik dan medan magnet termasuk kelompok radiasi non-pengion. Radiasi ini relatif tidak berbahaya, berbeda sama sekali dengan radiasi jenis pengion seperti radiasi nuklir atau radiasi sinar rontgen.

Melemahnya medan magnet Bumi dipercaya sebagai awal dari pembalikan arah medan magnet bumi. Pada masa lalu kejadian ini telah dikonfirmasikan pada catatan geologi. Yang belum jelas adalah bagaimana kejadiannya dan apa yang terjadi pada kehidupan di permukaan Bumi saat itu.

Pembalikan Medan Magnet Bumi Menyaksikan kedahsyatan bencana alam tanggal

26 Desember 2004, banyak orang mencari sebab terjadinya ketidakstabilan lempengan bumi. Peringatan tentang kiamatnya dunia dan ilmuwan amatir percaya bahwa pembalikan medan magnet bumi ada kaitannya dengan bencana ini.

Para ilmuwan telah mengamati perubahan arah magnet bumi yang sekarang sedang terjadi sebagaimana telah terjadi di masa silam. Situs web NASA memuat peta tentang perubahan arah Utara dari masa 150 tahun yang lalu hingga kini. Karena telah begitu lama waktu sejak terakhir kalinya terjadi, banyak yang percaya kita berada di awal masa perubahannya. Bagaimanapun Bumi membutuhkan waktu paling sedikit 5000 tahun hingga 50 juta tahun. Sepertinya tidak tepat untuk berasumsi bahwa bencana ini disebabkan oleh perubahan arah medan magnet Bumi.

Tidak hanya arah, tetapi kekuatan medan magnet juga menjadi perhatian. Pada masa dinosaurus menguasai Bumi, kekuatannya 2,5 Gauss sekitar 80% lebih kuat daripada sekarang. Mungkin itulah kenapa ada kehidupan yang berukuran raksasa seperti dahulu. Teori tentang punahnya seluruh binatang raksasa oleh satu bencana besar telah banyak diterima tetapi ada yang aneh seperti punahnya mamalia berukuran besar seperti mammoth yang masih menjadi misteri.

Ukuran bintang yang lebih kecil sekarang ‘mungkin’ sebagai akibat dari melemahnya medan magnet Bumi. Ribuan tahun yang lalu saat bangsa Cina dengan pengetahuannya tentang energi bio-elektrik dikenal sebagai “meridian”, menyebutkan medan magnet mempengaruhi

Pola medan magnet pada pasir besi yang ditaburkan diatas kertas.

Arus mengalir melalui sepotong kawat membentuk suatu medan magnet (M) disekeliling kawat. Medan tersebut terorientasi menurut kaidah tangan kanan (Hans Christian Oersted, 1777-1851).

Geofakta Geofakta

Teori bahwa aktivitas dari inti luar Bumi yang terbuat dari logam yang meleleh menyebabkan terjadinya medan magnet sedang hangat dibicarakan oleh ilmuwan. Aktivitas jauh di bawah inti Bumi dipercaya dapat menyebabkan pergerakan lempengan Bumi dan menyebabkan gempa.

Ada teori alternatif tentang terjadinya medan magnet Bumi. Ernest McFarlane dalam artikelnya “Asal muasal medan magnet Bumi” menyebutkan

bentuk kehidupan. Bangsa ini menggunakan sebuah sistem yang terbuat dari sel-sel elektronik batu-batu bermagnet untuk pengobatan. Dalam

di dalam inti logam yang mengkristal dengan titik- abad terakhir ada lebih banyak pengurangan

titik panas dari logam berat yang memancarkan kekuatan medan magnet Bumi hingga 5%

partikel Alpha dan Beta. Karena suhu yang tinggi sehingga sekarang cuma tinggal 0,5 Gauss. Hal

partikel Alpha tidak dapat menyatu dengan ini telah membuat Dr. Dean Bonlie menyebutkan

elektron bebas. “Akibatnya terjadi putaran dari “sindrom kekurangan magnet” untuk kasus stress

dalam dan luar inti... medan magnet tercipta biologis.

sebagai akibatnya”.

Apakah medan magnet bumi dapat melemah Teori mana yang benar? Mungkin kita sendiri hingga 0 Gauss? Prediksi paling pesimis

yang akan mengalaminya. menyebutkan peralatan elektronik akan terkena risikonya: antara rusak atau tidak dapat digunakan

Matahari mengubah medan magnetnya seperti sama sekali, seluruh satelit akan hilang termasuk

putaran jam setiap 11 tahun di puncak siklus stasiun angkasa. Efek bagi kehidupan biologis

sunspot. Siklus terdekat diperkirakan terjadi tahun meliputi dari burung yang kehilangan arah

2012. Sunspot (bintik Matahari) adalah magnet migrasinya hingga penurunan sistim kekebalan

yang lebih kuat bahkan dari intinya yang secara tubuh dan tingginya kasus kanker.

terus menerus bergerak. Walaupun kejadian seperti ini tidak banyak dipahami, peneliti angkasa

Lebih parah lagi, atmosfer akan menipis dan turun Ulyssess telah mengirimkan sejumlah data yang sehingga membuat sindrom ketinggian di dekat

dapat menjawab banyak pertanyaan. permukaan laut bahkan pancaran sinar kosmis yang mematikan akan membunuh sebagian

PES Network berusaha untuk menarik orang- besar mahkluk hidup di permukaan Bumi. Hanya

orang di seluruh dunia untuk berpartisipasi yang tinggal di gua-gua di dalam Bumi akan

dalam pengumpulan data medan magnet. bertahan. Skenario ini telah membuat sejumlah

Sebuah situs web di PESWiki.com telah dibuat orang membangun bunker bawah tanah dengan

untuk kepentingan ini. Anda disarankan untuk harapan untuk bertahan.

membuat “garis dasar” dengan menentukan arah Utara akurat untuk lokasi Anda dan melaporkan

Melawan pandangan mengerikan ini, NASA derivasi dari arah dan derajat dari arah dasar meramalkan bahwa tidak menjadi 0 Gauss,

tadi.

tetapi medan magnet Bumi akan kacau. Saat itu kita akan memiliki lebih dari satu Kutub Utara

Seorang sukarelawan dari Kanada bagian Barat dan satu Kutub Selatan. Laporan ilmiah resmi

yang menggunakan kompas besar buatan sendiri menyebutkan atmosfer tidak akan menghilang

menemukan variasi sebesar 10 derajat dalam dan komunikasi hanya akan terganggu dan

beberapa hari. Karena heran sukarelawan ini menjelang saat itu manusia akan menemukan

meminjam kompas sensitif dan menemukan cara untuk bertahan. Tetapi ada yang menentang,

anomali ini memang terjadi. mengingat anomali magnet di Atlantik Selatan dan kerusakan akibat radiasi pada satelit yang

Perpindahan Kutub Magnetik Bumi beredar di daerah itu dikatakan sebagai akibat

Tidak ada seorangpun yang merasakan, melihat dari hilangnya atmosfer.

atau menyadari bahwa kutub magnetik Bumi terus berpindah dengan cepat. Tidak juga jarum

Teori ini didukung oleh bukti geologi bahwa saat kompas, yang tetap menunjuk ke arah utara. pembalikan terakhir, atmosfer tidak hilang. Aliran

Namun penelitian para ahli geofisika menunjukkan, Namun penelitian para ahli geofisika menunjukkan,

Volker Haak, peneliti dari pusat penelitian kebumian di Potsdam Jerman-GFZ, melaporkan, kutub magnetik Bumi bergerak dari Kanada ke arah Rusia. Kecepatan pergerakannya dalam beberapa tahun terakhir ini terus meningkat, dari rata-rata 10 kilometer per tahun, menjadi

50 kilometer per tahun. Jika kecepatan itu tetap konstan, dalam waktu 50 tahun, kutub magnetik Bumi akan pindah sampai ke Siberia. Pengamatan menunjukkan sejak tahun 1.600 kutub magnetik Bumi telah berpindah beberapa kali.

Perpindahan kutub magnetik Bumi, bukanlah fenomena luar biasa. Penelitian para ahli geofisika terhadap arah megnetisme pada batuan menunjukkan, rata-rata setiap 500.000 tahun sekali medan magnet Bumi berubah arah. Perubahan kutub magnetik terakhir, terjadi sekitar 750.000 tahun lalu. Perubahan kutub magnetik Bumi, tidak berdampak apapun bagi Bumi itu sendiri. Akan tetapi di zaman teknik canggih seperti saat ini, dampaknya amat besar pada umat manusia. Jika dalam pergerakannya, medan magnet yang melindungi Bumi menghilang, walaupun dalam waktu singkat, dampaknya akan sangat terasa.

Ketika medan magnet menghilang, Bumi kehilangan pelindung dari serangan angin matahari. Pancaran partikel ter-ionisasi akan menembus jauh ke bawah atmosfer Bumi. Saklar- saklar berukuran mikro atau nano dalam chips komputer akan terpengaruh. Instrumen pada pesawat terbang atau satelit menjadi kacau. Juga jaringan pemasok enegi dan informasi akan terganggu berat. Kedengarannya seperti cerita fiksi ilmiah, akan tetapi semuanya nyata. Manusia sudah memasuki zaman teknologi, dimana gangguan dari luar angkasa akan sangat berpengaruh.

Walaupun demikian, di beberapa kawasan di Bumi, perubahan kutub magnetik Bumi sudah terasa dampaknya. Misalnya pada ketinggian di atas 10.000 meter di atas kawasan Atlantik selatan, dosis pancaran sinar kosmisnya ribuan kali lebih tinggi dibanding kawasan udara di Asia. Penghuni stasiun ruang angkasa internasional ISS, terpapar pancaran partikel terionisasi sekitar

90 persen dari dosis aman, pada saat satelitnya melewati kawasan Atlantik selatan. Padahal dalam satu hari, ISS hanya melintasi kawasan tersebut hanya selama 10 menit.

Dengan bantuan satelit Jerman, “Champ” sejak bulan Juli tahun 2000, para peneliti di GFZ mendapatkan data akurat mengenai perkembangan

global

medan magnet. Berdasarkan data terakhir, terbukti intensitas medan magnet Bumi sejak tahun 1979 sudah berkurang 1,7 persen. Bahkan di kawasan Atlantik selatan, pengurangan intensitasnya sudah mencapai 10 persen. Perubahan medan magnetik di permukaan Bumi tersebut, adalah akibat perubahan dinamika fluida pada inti Bumi. Bahkan diamati, gerakan dinamika inti Bumi tidak hanya berhenti sejenak, bahkan mulai bergerak ke arah berlawanan. Para ahli menduga, akan terjadi pertukaran kutub magnetik Bumi dari Utara ke Selatan.

Para ahli kebumian bahkan sudah melaporkan adanya kawasan anomali. Di kawasan tersebut, jarum kompas tidak lagi menunjuk arah utara, akan tetapi sebaliknya. Pengamatan selama

20 tahun dari tahun 1980 sampai tahun 2000 menunjukkan, semakin meluasnya kawasan yang jarum kompasnya menunjukkan arah terbalik tersebut. Menurut para peneliti, di kawasan inti Bumi kemungkinan terjadi gerakan yang berlawanan dengan dinamika unsur besi cair. Apa yang disebut antisiklus inilah yang menjadi penyebab jarum kompas menunjuk arah selatan, bukan lagi utara seperti lazimnya.

Lembaga antariksa AS-NASA dan lembaga luar angkasa Eropa-ESA, dewasa ini bekerjasama lebih erat, untuk meneliti perubahan medan magnetik Bumi tersebut. Kedua lembaga antariksa terkemuka di dunia itu, meluncurkan berbagai program penelitian cuaca di luar angkasa. Sasarannya untuk dapat meramalkan, kapan terjadinya badai matahari. Ramalan diharapkan dapat ditarik tiga hari sebelum terjadinya bagai. Sebab badai kosmis dari matahari, memerlukan waktu tiga hari untuk mencapai Bumi. Dengan begitu, dapat diambil langkah yang diperlukan, untuk mencegah dampak dari badai kosmis tersebut.

Energy Vibration- Medan Magnet Pada Diri Anda Suka atau tidak suka, memang pada sekeliling diri manusia terdapat getaran energi atau satu gelombang yang dihasilkan dari tubuh badan manusia itu sendiri berdasarkan sistem energi manusia. Mungkin bahasa yang saya sebut ini yaitu Vibrasi Energi nampak agak pelik. Tetapi jika saya sebut aura mungkin ramai yang baru boleh faham apakah yang saya maksudkannya.

Realitasnya, baik manusia maupun hewan dan tumbuhan memang menghasilkan suatu medan elektromagnet yang dihasilkan sendiri dari tubuh badan atau empunya diri. Cuma kemampuan penglihatan manusia membataskan tahap mampu

Geofakta Geofakta

Apa Itu Terapi Magnetik Bumi adalah medan magnet alam. Tubuh manusia juga merupakan suatu medan magnet sebagai akibat dari proses bioelektrik dalam tubuh. Dalam kondisi normal, elektron dan ion bekerja seimbang. Bila keseimbangan terganggu, maka arus dan distribusi dalam sel akan terpengaruh dan hal ini biasanya menjadi akar dari banyak penyakit yang disebabkan oleh gangguan fungsi organ tubuh.

Kesehatan dapat dijaga dengan menyeimbangkan Bio Magnetik dalam tubuh. Orang yang sehat memiliki ion positif dan negatif yang seimbang. Dewasa ini, orang melakukan sebagian ak- tifitasnya didalam kendaraan dan gedung tinggi. Banyak penggunaan barang elektrik, kabel tegangan tinggi dan komputer, telpon gengam (HP) yang membuat kita selalu berhubungan dengan medan magnet positif, yang kurang baik bagi kesehatan kita.

Selain itu, mengkonsumsi terlalu banyak daging dan makanan yang bersifat asam, akan mempengaruhi keseimbangan ion positif dan negatif, membuat kita berhubungan dengan medan magnet positif (positif dan keasaman). Hal ini mempengaruhi metabolisme kita sehingga berbagai gejala penyakit akan muncul, dan terjadilah asam urat, asam lambung dll. Sebaliknya, medan magnet negatif (negatif, alkalin lemah) akan menormalkan metabolisme dan menyeimbangkan Asam Basa dalam tubuh serta mengatur fungsi-fungsi organ tubuh dengan baik.

Oleh karena itu, dewasa ini banyak dikenal terapi pengobatan biomagnetik untuk menyeimbangkan bio magnetik dalam tubuh.

Tubuh-tubuh Ajaib Bila medan magnet bumi membuat tubuh kita menyala atau semua benda tiba-tiba menempel di tubuh mirip pintu kulkas yang penuh dengan hiasan bermagnet, tentunya kita jadi ngeri. Ternyata magnet masih menyimpan segudang misteri.

Menyala tiba-tiba Beberapa kasus misterius yang mengerikan masih menjadi tanda tanya sampai saat ini, yakni tentang

kasus terbakarnya seseorang akibat tubuhnya tiba-tiba mengeluarkan api seperti yang menimpa Phyllis Newcombe dan Madge Knight.

Tengah malam pada 27 Agustus 1938, Phyllis dan pria tunangannya baru saja meninggalkan lantai dansa Chelmsford, ketika ia tiba-tiba berteriak. Gaun crinoline-nya penuh nyala api. Dengan susah payah gaun dansa itu dicoba ditanggalkan. Sayang terlambat. Phyllis pun meninggal di rumah sakit beberapa jam kemudian.

Kesimpulan yang diambil kemudian, gaun itu terbakar gara-gara puntung rokok. Tapi dalam pengujian, gaun dari bahan sama ternyata tidak terbakar saat dilempari puntung rokok yang menyala. Yang lebih membingungkan ahli forensik, seharusnya nyala api tidak akan sebesar itu kecuali ada sejumlah besar bensin dan oksigen disiramkan dalam waktu lama. Tubuh Phyllis seharusnya juga tidak terbakar sampai dalam. Namun, kenyataannya daging wanita itu gosong sampai ke dalam-dalam.

Kasus lain terjadi pada Madge Knight. Pada tanggal 19 November 1943, pukul 03.30, wanita ini pergi tidur sendiri di kamar tamu di rumahnya di Aldingbourne, Sussex. Ia terbangun tiba-tiba karena merasa terbakar. Teriakannya membangunkan seluruh penghuni rumah.

Madge akhirnya meninggal pada 6 Desember 1943 di rumah sakit. Para penyelidik masih bertanya-tanya soal bahan yang mengakibatkan wanita malang itu terbakar. Dalam kasusnya tak ditemukan sisa-sisa bahan yang terbakar. Bahkan bau pun tidak. Sehingga, luka bakar hebat di punggungnya itu malah diduga akibat cairan kimia yang keras.

Mungkin kunci dari semua itu tercantum pada artikel yang ditulis Livingstone Gearhart di Majalah Pursuit pada tahun 1975. Pria ini menemukan kesamaan dari serangkaian kematian akibat kebakaran spontan yang menimpa beberapa orang tanpa sebab yang jelas. Katanya, kebanyakan kebakaran tersebut terjadi menjelang atau pada titik puncak kekuatan magnetik.

Gaya medan magnet bumi memang selalu naik turun secara dramatis akibat pengaruh aktivitas matahari. Angka rata-rata kekuatan medan magnet di seluruh dunia tiap hari dicatat untuk kepentingan para astronom dan ahli geofisika. Nah, dari catatan ini terlihat hubungan yang jelas antara peristiwa kebakaran dan kekuatan geomagnetik

yang

tinggi.

Hal tersebut merupakan indikasi bahwa kebakaran mendadak itu merupakan akibat rentetan peristiwa rumit, yakni adanya interaksi antara kondisi astronomi tertentu dengan keadaan tubuh seseorang.

Geo Fakta

Intensitas

Intensitas

Medan Magnet

Medan Magnet

1.5 moment of

hari 1 2 3 4 5 6 7 8 9 15 16 17 18 19 20 21 22 23

Elizabeth Clark ditemukan mati terbakar di- Madge Knight terbakar hebat diranjangnya. kamar yang tak terjamah api.

Alas ranjang sama sekali tidak terbakar.

10 11 12 13 14 15 16 17 18 hari 20 21 22 23 24 25 26 27 28

Billy Peterson menderita luka bakar stadium Olga Worth terbakar sampai meninggal dimo- tiga dan luka dalam.

bil yang sama sekali tak terbakar.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 hari 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Dr. john Irving Bentley terbakar hangus dika- Grace Walker masih tertolong biarpun den- mar mandi. Hanya kakinya yang tersisa.

gan 90% luka bakar.

Bagan yang menunjukkan hubungan erat antara intensitas medan magnet dengan kebakaran spontan.

“Wanita magnet”, Erika Zur Stirnberg, mendemonstrasikan kekuatannya.

Terbakar tiba-tiba.

ini harus terus mondar-mandir ke sana-sini pada pagi hari. Ia tak boleh berhenti bergerak, biarpun

Seterika menempel di badan hanya sedetik karena ia bisa “terpaku” di tempat. Rupanya, misteri magnet tidak hanya menyelimuti

Untuk bisa melepaskan kakinya yang lengket, peristiwa kebakaran tanpa sebab itu. Beberapa

ia harus dibantu orang untuk merenggutkan orang juga dibuat repot dengan daya tarik-menarik

kakinya dari lantai!

magnet yang “salah tempat”. Salah seorang yang terkenal dan paling ekstrem tercatat adalah Frank

“Rekannya” yang lain, meskipun kadarnya McKinstry dari Joplin, Missouri, AS. Pria ini paling

lebih ringan karena tidak rutin terjadi, tercatat repot di pagi hari, karena “serangan” selalu

bernama Erika Zur Stirnberg, ibu rumah tangga datang di waktu-waktu seperti itu. Pria malang

asal Bochum, Jerman. Pada tahun 1994, begitu Geofakta

Kelelawar coklat besar (Eptesicus fuscus).

selesai menyaksikan acara TV yang menyajikan film dokumenter tentang wanita magnet dari Rusia, sambil main-main ia menempelkan sendok di dadanya. Ternyata sendok melekat di situ. Ia pun menempelkan barang-barang lain sampai seluruh isi laci dapurnya pindah ke tubuhnya.

“Manusia magnet”, begitu mereka diistilahkan, rupanya bukan barang aneh. Pada tahun 1991 Sofia Press Agency dari Bulgaria mencatat ada lebih dari 300 orang yang ikut dalam kontes adu lama barang logam menempel di tubuh.

Namun, hal yang masih menjadi tanda tanya besar, ada manusia magnet yang tidak hanya bisa menarik barang logam saja. Majalah Science melaporkan serangkaian eksperimen yang diadakan Dr. W. Simon pada tahun 1889 terhadap seorang pemuda asal Baltimore, Louis Hamburger.

Ternyata ujung jari Hamburger - asal sudah dibersihkan dan dikeringkan - tetap menarik logam, batu, karet, kayu, gelas, dan bahan-bahan lainnya. Ia dapat mengangkat barang yang dia inginkan hanya dengan menyentuhnya. Ia juga dapat mengangkat muk besi seberat 2,5 kg seolah-olah seperti mengangkat batang bambu. Liew Thow Lim dari Perak juga tidak mengerti bagaimana ia bisa “menarik” piring, garpu, sendok, seterika, sampai batu bata pun menempel di tubuhnya. Pria berusia 68 tahun ini tak pelak jadi tontonan orang.

“Manusia magnet” macam itu merupakan bagian dari manusia yang memiliki kemampuan elektrik. Dalam buku Phenomena yang ditulis oleh Joni Michell dan Robert J.M. Rickard tercatat nama lain: Jennie Morgan dari Sedalia, Missouri. Percikan bunga api memancar dari tubuhnya ke barang-barang di sekitarnya. Jabatan tangan dengan remaja di akhir abad XIX ini dilaporkan bisa membuat seseorang jatuh pingsan.

Sang penulis juga mencatat gadis lain, Caroline Clare asal Kanada, yang dilaporkan oleh Ontario Medical Association. Pisau dan garpu melesat ke tubuh gadis ini!

Barangkali repot juga mempunyai kemampuan ajaib seperti itu. Tapi, siapa yang bisa tahu kalau seseorang memang diberi kelebihan demikian. Semua itu toh datang tanpa rekayasa!

Magnetisme pada hewan Matahari sendiri mengalami siklus dengan jangka waktu rata-rata 11 tahun, walau panjang siklus individual bervariasi antara delapan hingga 17 tahun. Beberapa bukti yang ada menunjukkan bahwa siklus yang lebih pendek akan menciptakan lonjakan radiasi yang lebih tinggi.

Dr. Klaus Vanselow dan rekan-rekannya dari Universitas Kiel telah menganalisa panjang siklus Matahari dan menemukan 87 dari 97 laporan pendamparan paus sperma selama 300 tahun terakhir di Laut Utara terjadi saat panjang siklus aktivitas Matahari di bawah rata-rata.

Mereka yakin pendamparan ini disebabkan karena gangguan pada medan magnet Bumi. Paus, seperti halnya merpati dan lumba-lumba, memiliki sensor magnet dalam selnya.

Merpati menggunakan sel-sel ini untuk mendeteksi medan magnet Bumi guna membantu mereka menentukan arah. Burung-burung ini kadang tersesat pada saat aktivitas Matahari sedang tinggi dan medan magnet terganggu.

“Ini juga yang mungkin terjadi pada paus,” kata Dr Vanselow. “Paus sperma bermigrasi menempuh jarak yang panjang dengan sedikit petunjuk visual ke mana mereka akan pergi. Maka tidak heran bila mereka juga memiliki magnetic sense.”

“Riset kami yang menunjukkan lebih banyak paus mendamparkan diri pada waktu Matahari mengganggu medan magnet Bumi menunjukkan bahwa mereka menggunakan medan magnet sebagai penentu arah.”

Jumlah cetacean -- paus dan lumba-lumba -- yang mendamparkan diri di sekitar perairian Inggris telah berlipat dua sejak sepuluh tahun terakhir.

Liew Thow Lim jadi tontonan gara-gara benda yang menempel di tubuhnya. (Foto: The Sun)

Sejauh ini para peneliti

mamalia

laut

mengatakan peningkatan aktivitas perikanan yang menyebabkan mereka sering tertangkap, merupakan penyebab utama masalah itu.

Sedangkan para aktivis lingkungan menuduh suara bising dalam laut, berasal dari mesin dan sonar kapal, merupakan faktor signifikan yang menyebabkan paus kehilangan arah.

Burung Bisa Melihat Medan Magnet Bumi Perdebatan panjang selama empat dekade mengenai kemampuan burung mendeteksi medan magnet Bumi mulai terkuak sedikit demi sedikit. Para ilmuwan telah membuktikan rahasianya pada kedua mata burung yang selama ini dicari-cari. Penjelasan tentang kemampuan burung mendeteksi medan magnet memicu perdebatan saat Klaus Schulten dari Universitas Illinois, AS mengungkapkan pendapatnya bahwa burung-burung migran pasti memiliki molekul- molekul di mata atau otak yang peka terhadap medan magnetik Bumi. Teori ini sudah dipelajari sekitar empat puluh tahunan, namun tak satu pun ilmuwan yang berhasil membuktikan adanya molekul tersebut. Seperti dilansir jurnal ilmiah Nature, baru-baru ini para peneliti berhasil menemukan bahwa molekul tersebut mungkin cryptochrome.

Henrik Mouritsen dari Universitas Oldenburg, Jerman menemukan bahwa protein tersebut terkandung dalam retina burung migran. Sel- sel protein juga diketahui aktif setiap petang menjelang saat burung tersebut tidak dapat mengandalkan cahaya untuk melihat benda- benda di sekitarnya. Selama ini, cryptochrome banyak diketahui sebagai jenis protein yang sensitif terhadap cahaya. Protein ini diketahui berperan dalam mengatur jam biologi, seperti pengaturan tahap pertumbuhan pada tanaman dan waktu kawin. Membuat tiruan bahkan menemukan protein cryptochrome tergolong sulit. Jadi, untuk mempelajarinya, digunakan senyawa yang memiliki sifat mirip yakni CPF (carrotenoid-porphyrin-fullerene) .

Jika

diberi

medan magnet, meskipun sangat kecil, senyawa ini bereaksi dengan melepaskan dua jenis radikal bebas.

Kolega Mouritsen, Peter Hore dari Universitas Oxford dapat mengatur konsentrasi radikal bebas sesuai medan magnet yang dipaparkan. Ia berpendapat, cryptochrome pada burung mungkin diaktifkan cahaya biru yang muncul saat senja dan mulai bekerja dengan mekanisme pelepasan radikal bebas tersebut untuk melihat medan magnet Bumi. Namun, bagaimana burung mendeteksi medan magnet Bumi masih menjadi bahan perdebatan baru. Mouritsen

yakin mata burung memiliki lapisan penglihatan ganda. Saat protein diaktifkan, layar visual akan berubah menjadi semacam panel radar yang akan melihat garis-garis medan magnet Bumi seperti pada pesawat.

Kelelewar Ikuti Medan Magnet Bumi Kelelawar tidak hanya bisa menghindari rintangan di kegelapan, tapi juga dapat menjelajah ke tempat yang jauh dan kembali ke sarangnya tanpa kehilangan arah. Bagaimana mereka bisa melakukannya, mungkin berkaitan dengan kompas magnetik Bumi.

Kelelawar diperkirakan memiliki sistem internal yang dapat mendeteksi arah berkas medan magnet Bumi. Sebagaimana dilaporkan dalam jurnal Nature, para ilmuwan menyatakan kemampuan tersebut melengkapi sistem sensor suara yang digunakan hewan malam tersebut untuk menghindari rintangan.

Pada jarak dekat, kelelawar memantulkan gelombang suara berfrekuensi tinggi untuk mengatur arah terbangnya di kegelapan. Proses yang disebut echolocation ini digunakan untuk menentukan lokasi mangsa dan menghindari rintangan. Namun, sistem ini tidak begitu berguna untuk menentukan letak suatu benda pada jarak jauh. Para ilmuwan tidak yakin cara inilah yang juga dipakai kelelawar untuk menentukan arah jalan pulangnya setelah semalaman berburu.

Hewan-hewan lain seperti merpati, burung- burung migran, kadal air, dan kura-kura, misalnya memanfaatkan medan magnet Bumi untuk menentukan arah. Apakah cara seperti ini juga dipakai kelelawar?

Untuk mempelajarinya, Richard Holland dari Universitas Princeton, AS mengamati perilaku

15 ekor kelelawar coklat besar (Eptesicus fuscus) yang umumnya hidup di Kanada dan Amerika Utara. Kelelawar jenis ini secara rutin melakukan perjalanan hingga 100 kilometer untuk mencari tempat hibernasi selama musim dingin.

Pada pengujian yang dilakukan, setiap kelelawar diberi pemancar radio dan dilepas 20 kilometer dari sarangnya dan diamati dari pesawat kecil. Sebagian diberi sejenis helm yang menghasilkan medan magnet yang tidak searah dengan medan magnet Bumi, sedangkan sebagian lainnya tidak.

Satu persatu kelelawar yang tidak diberi gangguan kedan magnet terbang ke arah sarangnya dengan tepat. Namun, kelelawar yang diberi gangguan medan magnet kebanyakan membelok ke tempat lain, hanya sebagian yang sampai ke sarang dengan tepat.

Geofakta

Hal ini menunjukkan kelelawar memanfaatkan medan magnet Bumi sebagai navigasi. Mereka kemungkinan juga bisa mengetahui bahwa ’kompas’ internalnya melakukan kesalahan dan melakukan reorientasi dengan mengubah ke mekanisme lain.

Paus Terdampar karena Gangguan Medan Magnet? Penyelidikan terhadap peristiwa pendamparan diri paus antara tahun 1712 dan 2003 menunjukkan bahwa kebanyakan peristiwa tersebut terjadi ketika aktivitas Matahari sedang tinggi. Dalam tulisan di Journal of Sea Research, para

ilmuwan menyampaikan dugaan bahwa paus memanfaatkan medan magnet Bumi untuk menentukan arah, seperti burung merpati juga melakukan hal yang sama. Nah, bila aktivitas Matahari mengganggu medan magnet ini, maka paus akan menjadi bingung.

Medan Magnet Penyebab Kecelakaan di Perlintasan KA Mitos lama ini kembali terngiang di kepala. Motor/mobil dapat mogok pada saat melewati perlintasan KA, dan mengalami kesulitan menghidupkan dan menggerakkan kembali. Jadi apakah benar teori yang mengatakan bahwa mesin motor/mobil rawan mogok ketika melewati perlintasan KA yang akan segera dilewati KA? Ada yang tegas-tegas membantah, ada pula yang menyangsikan.

Mencari referensi tentang teori ini susah juga, kebanyakan artikel yang membahas ini berasal dari blog atau situs dalam negeri. Itupun masih banyak yang mempertanyakan keabsahannya.

Prof. Yohanes Surya misalnya, menyatakan ketika kereta api lewat, udara di dekat kereta bergerak cepat sekali. Udara cepat ini menyebabkan tekanan udara dekat kereta berkurang. Akibatnya, ada perbedaan tekanan udara antara daerah yang

dekat kereta dengan daerah yang agak jauh dari kereta. Perbedaan tekanan ini akan mendorong benda-benda mendekati kereta. Itu sebabnya mobil yang terlalu dekat dengan kereta akan merasakan dorongan untuk lebih dekat lagi ke kereta. Ada juga peneliti lain yang menyatakan; Roda KA dari baja berjenis ferritic, mempunyai medan magnet yang sangat kuat. Baja ferritic itu yang terbaik magnetnya dibanding jenis baja yang lainnya. Karena perputaran roda yang sangat cepat dan tinggi itu, maka medan magnet akan maju lebih dahulu. Bisa mencapai 600 meter ke depan. Namun kata dia, tidak semua roda KA

menggunakan baja jenis ferritic ini. Prof. Wiranto Arismunandar, pakar Mesin Bakar

dari Institut Teknologi Bandung, mengatakan, mesin mobil bisa mati atau tak berfungsi di mana dan kapan saja, tak hanya saat melintasi rel kereta. Sebaliknya, kalau kondisi mesin mobil prima, terutama pada sistem kelistrikannya, mobil akan mudah dihidupkan meski di atas rel kereta sekalipun.

Menurut Wiranto, kondisi lintasan kereta di Indonesia umumnya tak terawat baik. Kondisi ini membuat mesin mobil sering mati karena pengemudi kurang sigap mempermainkan kopling dan gas. Keadaan bisa makin runyam kalau sistem kelistrikan kendaraan itu pun bermasalah.

Sepertinya dibutuhkan penelitian lebih lanjut tentang hal ini karena mungkin saja teori itu benar secara kasuistik. Teori ini bisa jadi berlaku untuk daerah perlintasan KA tertentu atau untuk jenis Kereta Api tertentu. Entahlah.

Keajaiban Medan Magnet di Madinah Ada sebuah wilayah di utara Madinah yang merupakan tempat wisata warga sekitar, letaknya di balik Gunung Uhud, sekitar 25 kilometer utara pusat kota Madinah. Jalan raya di sana menuju

Seekor paus sperma yang terdampar di pantai utara

Geo Fakta

kuldesak, jalan buntu. Banyak warga camping di sini. Jangan dibayangkan sama seperti di Indonesia, di mana tempat perkemahan biasanya merupakan lahan hijau nan penuh rumput dan pepohonan. Di utara Madinah ini, lahan tempat campingnya adalah sebuah tanah lapang tandus, padang pasir, dengan pohon dan semak sesekali dikelilingi oleh bukit batu. Daerah ini berada di luar batas tanah haram. Warga Madinah

perkemahan atau sekadar jalan-jalan biasanya membawa tenda sendiri dan berkendaraan pribadi. Mereka juga membawa makanan sendiri. Persis tradisi rakyat Indonesia di era tahun 1970-

an yang sering melakukan piknik di pinggir jalan dengan beralaskan tikar dan makan-makan seadanya, duduk bersama di bawah pohon.

Wilayah ini termasuk wilayah tersubur di Madinah, selain di Quba. Jalannya berkelak-kelok, berbeda dengan jalan-jalan raya kebanyakan di sini yang lurus-lurus. Yang tumbuh ditanahnya juga kurma terbaik di Jazirah Arab, kurma Nabi atau Kurma Ajwa. Dinamakan demikian karena diyakini pohon kurma tersebut dahulu langsung ditanam Rasulullah SAW. Di masa dahulu, wilayah ini merupakan tempat uzlah atau menyepi bagi mereka yang tengah berselisih pendapat agar bisa mendapat ketenangan.

Namun, yang membuat wilayah ini terkenal ke seantero jagad bukanlah karena wilayah yang disebut sebagai perkampungan putih (Mantheqa Baidha) ini dijadikan tempat wisata, melainkan keajaiban alamnya yang hanya ada di segelintir tempat di dunia. Banyak orang percaya bahwa di daerah ini terdapat sebuah medan magnetik yang sangat kuat dan besar.

Fenomena alam yang luar biasa ini bisa dirasakan sepanjang lima kilometer ruas jalan dari ujung aspal sampai pintu masuk ke daerah ini. Jalan ini sendiri berakhir di lima deret bukit yang

mengelilingi wilayah tersebut. Jalannya turun naik. Namun kendaraan yang menuju perbukitan jalannya hanya bisa pelan, seolah ada yang menahan. Sebaliknya, dari arah perbukitan, walau jalannya tidak menurun tetapi turun naik, semua kendaraan akan berjalan dengan cepat bahkan bisa sampai 120km/jam walau persneling dibebaskan. Bahkan kendaraan dimatikan pun akan tetap melaju sekencang itu.

Ini tentu bukan isapan jempol. Beberapa jamaah haji/umrah asal Indonesia sempat membuktikan cerita itu. Salah seorang wartawan Eramuslim, mencoba untuk mengetes apakah memang ada medan magnet atau sekadar tipuan mata. Dengan sebuah bus besar, rombongan melalui daerah ini. Sesaat menjelang masuk ke wilayah yang dikatakan ada medan magnetiknya, guide menyerukan agar handphone yang ada segera dimatikan untuk menghindari hilangnya data. Semua penumpang mengeluarkan ponselnya dan mematikan. Kecuali ponsel milik Eramuslim. ”Kami ingin mengecek benar tidaknya himbauan guide kami tersebut”.

Sesaat kemudian, guide berseru, “Inilah saatnya…” Tiba-tiba bus besar yang ditumpangi memposisikan free pada roda gigi busnya dan bus pun berhenti. Tak sampai beberapa detik, bus yang tadinya berhenti dan masih di free roda giginya tiba-tiba bergerak perlahan. Kian lama kian kencang. Hingga ajaib, kendaraan melaju dengan kecepatan 90 kilometer per jam sejauh tiga kilometer! Sang pemandu perjalanan mencoba menerangkan fenomena unik. Dia mengatakan bahwa kemungkinan besar bukit- bukit yang ada di sekitar mengandung magnet yang kuat, sehingga bisa menarik tiap logam ke arahnya.

Wartawan Eramuslim pun mengecek ponsel yang tidak matikan. Ternyata benar. Ponsel tidak bekerja dan bahkan banyak data hilang di dalamnya. Subhanallah… Allahu Akbar! Dia telah membuktikannya. Dan bagi siapa saja yang pergi haji atau umroh dan melalui wilayah ini, bersiap menikmati pengalaman yang tidak terlupakan. Jangan lupa, matikan ponsel Anda, atau data-data di dalam ponsel akan banyak yang hilang….

Kian Besar Kian Cepat Menurut warga sekitar, kecepatan kendaraan yang bisa ditarik oleh medan magnet di wilayah ini bisa berbeda-beda. Semakin besar dan berat kendaraan yang melintas, maka akan semakin cepat magnet menariknya hingga bisa sampai 120 kilometer perjam sejauh lima kilometer! Sudah banyak yang membuktikan hal tersebut. Ada sejumlah orang yang datang dengan kendaraan berbeda dan membuktikannya.

Geofakta

Bukit Gravitasi Tidak banyak tempat di seluruh dunia yang memiliki medan magnetic seperti di Madinah ini. Tempat serupa ada di Korea Selatan, Yunani, Australia, timur Amerika, dan juga di sekitar Gunung Kelud, Jawa Timur. Hanya saja, kekuatan magnet di daerah-daerah tersebut tidaklah sekuat yang ada di Madinah.

Siapa pun bisa mengalami hal ini dengan mengunjungi langsung wilayah tersebut. Namun bagi yang belum bisa merasakan sendiri, silakan menonton fenomena unik ini dengan mengklik situs youtube dengan menulis ‘Gravity Hills’ atau ‘Magnetic Hills’ di kolom pencariannya. Yang jelas, keajaiban ini seharusnya mampu menambah kecintaan kita kepada Allah SWT, yang telah menciptakan alam semesta seisinya dengan kesempurnaan yang tiada cela sedikit pun.

Perisai Antariksa Peneliti matahari di Watukosek, Jawa Timur, menemukan bahwa medan magnet statis Bumi mampu bereaksi secara dinamis melawan bahaya aktivitas Matahari. Hasilnya adalah perisai ganda magnetis yang menakjubkan, yang menarik untuk diketahui masyarakat.

Magnetosfer, sebagai lapisan medan magnet statis Bumi, mampu bereaksi secara dinamis, tak terduga, dan eksotis. Terutama saat terjadi badai antariksa akibat aktivitas Matahari. Medan magnet statis Bumi dapat berperan sebagai perisai antariksa untuk melindungi kehidupan di bawahnya. Dari penelitian itu diketahui pula bahwa tanpa lapisan magnet, aktivitas Matahari akan berdaya bunuh yang amat besar bagi kehidupan di Bumi.

Sejak 1957 hingga sekarang, aktivitas Matahari memang bahkan sudah membunuh ratusan hingga ribuan satelit di orbit Bumi dan menjadikan satelit sebagai “sampah antariksa”. Bahaya serupa dapat terjadi pada astronot yang bekerja di stasiun ruang angkasa.

Dari statis ke dinamis Medan magnet Bumi merupakan medan gaya. Karena itu, kehadirannya tidak bisa dirasakan secara langsung. Kehadirannya baru dapat “dilihat” bila menggunakan logam yang bersifat sama dengan medan magnet Bumi. Contohnya adalah logam yang dipakai sebagai jarum kompas, yang selalu mengarah ke utara-selatan kutub magnet Bumi.

Dengan mempelajari sifat medan jarum kompas, dapat diketahui bahwa medan magnet Bumi mempunyai bentuk dasar medan gaya dipole.

Pengukuran menggunakan satelit menunjukkan bahwa medan magnet Bumi bersama dengan plasma atmosfer Bumi membentuk suatu sistem fisis yang disebut sebagai magnetosphere yang berada dalam kondisi statis. Akan tetapi, jika terjadi badai Matahari informasi dari satelit menunjukkan karakter statis magnetosphere dalam waktu beberapa menit berubah menjadi dinamis.

Peristiwa alam itu sungguh mengagumkan, karena secara teoretis hal ini sukar dicapai dalam laboratorium di Bumi. Medan magnet Bumi bereaksi secara “proporsional” sesuai dengan sifat dan tingkat bahaya yang datang menerpanya.

Jarum kompas yang bergerak-gerak saat datangnya badai Matahari cukup menjadi bukti berubahnya sifat statis (diam) medan magnet Bumi menjadi dinamis.

Pada sisi yang berhadapan dengan badai Matahari, dari waktu ke waktu secara eksotis

Geo Fakta

medan magnet dipole Bumi berubah membentuk perisai ganda magnetis yang bergetar dengan sangat dinamis dan mempesona. Semakin deras badai menimpa, maka perisai antariksa semakin tajam dan intensif.

Di sisi yang berlawanan, medan magnet Bumi membentuk struktur magnetotail yang membuka hingga jauh ke ruang angkasa. Bentuk perisai yang melengkung ternyata berfungsi membelokkan arus plasma elektron yang berbahaya sehingga Bumi terhindar dari kerusakan yang akan ditimbulkan oleh badai. Sementara medan magnet yang diterbangkan dari Matahari berdifusi dan sebagian bersatu dengan medan magnet Bumi menjadi lapisan luar dari perisai antariksa.

Ketinggian perisai secara ajaib melindungi tempat kedudukan satelit komunikasi geostasioner. Tetapi pada peristiwa badai Matahari yang cukup besar, ketinggian perisai menjadi lebih dekat ke Bumi. Akibatnya satelit geostasioner dapat langsung terkena dampaknya.

Perisai magnetis akan menipis dan menjadi statis kembali bila badai mulai berlalu. Walaupun demikian, kesiagaan tetap perlu dipelihara karena badai antariksa yang baru akan datang secara tak terduga.

“Salju” Besi dan Medan Magnet Merkurius Bukti ilmiah terbaru menunjukkan bahwa jauh di bawah permukaan planet Merkurius, “salju” besi membentuk dan kemudian jatuh ke pusat planet tersebut, mirip seperti hujan salju yang terbentuk di atmosfer Bumi dan jatuh ke tanah.

Pergerakan salju besi ini bertanggung jawab terhadap medan magnet misterius di Merkurius, demikian seperti dijelaskan para peneliti dari University of Illinoiss dan Case Western Reserve University. Dalam paper yang diterbitkan April lalu di jurnal Geophysical Research Letters, para ilmuwan menjelaskan hasil pengukuran laboratorium dan permodelan yang meniru kondisi yang diyakini berlangsung pada inti Merkurius.

“Inti Merkurius yang bersalju membuka skenario baru dimana peristiwa konveksi dapat memicu dan menghasilkan medan magnet global,” demikian dijelaskan geolog dari University of Illinoiss, Prof. Jie (jackie) Li. “Penemuan kami memiliki implikasi langsung pada pemahaman terhadap sifat dan evolusi inti Merkurius dan hal serupa pada planet dan bulan lainnya.”

Merkurius, planet terdalam di tata surya, adalah satu-satunya planet terestrial selain Bumi yang memiliki medan magnet global. Ditemukan pada

1970 oleh wahana NASA, Mariner 10, medan magnet global Merkurius 100 kali lebih lemah daripada Bumi. Sebagian besar permodelan yang ada masih belum dapat menjelaskan medan magnet selemah itu.

Tersusun sebagian besarnya oleh besi, inti Merkurius juga diduga mengandung sulfur (belerang), yang memiliki titik leleh lebih rendah dari besi dan memiliki peranan penting dalam membentuk medan magnet planet tersebut.

“Pengukuran terakhir oleh radar di Bumi terhadap gerak rotasi Merkurius mengungkap adanya sedikit goncangan pada gerak planet tersebut yang menunjukkan bahwa sebagian inti planet berada dalam bentuk cair,” jelas Bin Chen, mahasiswa pascasarjana University of Illinoiss, penulis utama paper tersebut. “Namun karena ketiadaan data seismologis dari planet tersebut, kami hanya mengetahui sedikit mengenai permukaannya.”

Untuk lebih memahami sifat-sifat fisik inti Merkurius, para peneliti memanfaatkan perangkat multi-landasan untuk mempelajari perilaku lelehan dari campuran besi-sulfur pada tekanan dan suhu tinggi.

Pada setiap eksperimen, sampel besi-sulfur dipadatkan pada tekanan tertentu dan dipanaskan pada suhu tertentu pula. Sampel tersebut kemudian didinginkan, dibagi menjadi dua, dan dianalisis masing-masing dengan pindaian (scanning) mikroskop elektron dan perangkat electron probe microanalyzer.

“Pendinginan yang sangat cepat mengawetkan tekstur sampel, yang mengungkap pemisahan antara fase padat dan cair serta kandungan sulfur pada tiap fase,” jelas Chen. “Berdasarkan hasil eksperimen ini, kita dapat menyimpulkan apa yang terjadi di inti Merkurius.”

Inti Merkurius nampaknya mencurahkan hujan salju besi pada dua zona yang terpisah, demikian dilaporkan para peneliti. Ini adalah kondisi yang unik diantara planet maupun bulan terestrial di tata surya. Penemuan tersebut menyediakan konteks baru terhadap bagaimana mengaitkan kondisi fisik planet terdalam (tata surya) kita dengan formasi dan evolusi planet-planet terestrial pada umumnya. n

Disadur dari berbagai sumber Geofakta

PROFIL

Rudy Dalimin Hadisantono

AHLI PEMETAAN GuNuNG API

arta Geologi kali ini akan me- Tak banyak pegawai yang mau menekuni peker- nampilkan seorang yang telah

jaan pemetaan gunung api, mengingat pekerjaan menekuni bidangnya berpuluh

ini tergolong pekerjaan berat bagi sorang ahli

tahun dan demi kecintaan serta kompetensinya geologi dan vulkanologi. Untuk menghasilkan se- terhadap bidang yang dipilihnya Rudy Dalimin

buah peta diperlukan survei lapangan yang cukup Hadisantono digelari sebagai ahli pemetaan gu-

lama dengan jumlah tim yang cukup banyak. nung api.

Tahun 1970 Rudy kuliah di Akademi Geologi dan Pertambangan dan lulus tahun 1974 akhir. Pada tahun 1975 ia masuk Direktorat Geologi. “Pak Kama Kusumadinata yang menerima saya masuk Seksi Petapi Direktorat Geologi. Saya bahkan ikut terlibat dalam penyusunan buku Data Dasar Gunung Api yang ditulisnya”, akunya. Ia ditempatkan di Seksi Pemetaan Gunung api dan tugasnya yang pertama adalah membuat Peta Geologi Regional skala 1:250.000 Daerah Flores, NTT.

Rudy dikenal sebagai ahli pemetaan gunung api yang terdiri atas khususnya Pemetaan kawasan rawan bencana gunung api, Pemetaan geologi gunung api, Pemetaan Risiko Bahaya Gunung api, Pemetaan laharan, pemetaan sebaran abu letusan, pemetaan sebaran endapan awan panas.

Bagaimana sih cara membuat peta geologi gunung api itu? Rudy menjelaskan, pertama harus menyiapkan peta dasar berupa peta topografi (keluaran AMS) sekarang peta rupa bumi (Bako

Rudy Dalimin menamatkan pendidikan dasarnya di Gombong, Kebumen, Jawa Tengah. Setelah itu ia pindah ke Bandung bersama kakak dan ibunya. Sang ayah menyusul pindah kemudian. Di Bandung Rudy melanjutkan pendidikan di SMP

7. Namun pada kelas 2 pindah ke SMP Persit Kartika Chandra Kirana karena teman-teman bermainnya banyak yang bersekolah di sana. Usai menamatkan SMP dengan peringkat 2 ia melanjutkan sekolah di SMAN 4 Jalan Gardujati Bandung.

Sosok pegawai Badan Geologi yang bekerja di unit kerja Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ini mengaku masa mudanya ia lalui dengan biasa saja. Tetapi ia ingat, bersama teman-teman SMAnya ia memiliki kebiasaan unik. “Kalau pas pulang sekolah turun hujan, kami naik motor hujan-hujanan keliling Bandung”, katanya. Kadang-kadang pula ia menonton tukang obat yang menggelar jualannya di Taman Cibeunying sekedar untuk melihat atraksi sulapnya dan sesekali nonton film di Liga Film Mahasiswa ITB.

PROFIL

Surtanal) dengan memiliki skala 1:50.000. Untuk good (Ref. The British Council). Saking banyak peta regional skalanya 1:250.000. Selanjutnya

kosa kata bahasa asing yang dikuasainya beberapa yang kedua, menentukan batas-batas koordinat.

rekannya sering mencari Rudy ketimbang kamus. Yang ketiga, melakukan penyelidikan ke lapangan

“Beliau itu kamus berjalan,“ seloroh Syamsul dengan membawa peralatan-peralatan GPS, Palu

Rizal Wittiri dalam salah satu kesempatan. Rudy Geologi, Kompas geologi, alat pembesar (lup),

mengakui ia memang menyukai bahasa Inggris teropong, kamera untuk dokumentasi, foto udara

sejak SMA. Tidak jarang ia diminta tolong untuk (dari Bakosurtanal), dan kantong sampel. Proses

membantu pembuatan proposal ajuan beasiswa pembuatan peta ini berlangsung relatif lama. Saat

ke luar negeri. Selain senam dan bahasa Inggris, pembuatan Peta geologi Gunung Ijen, misalnya,

Rudy juga menyenangi dunia menulis. Hanya Rudy harus bekerja di lapangan selama 3 bulan,

untuk yang satu ini ia mengaku sekarang kurang begitu pula saat pemetaan geologi Lembar Turen.

produktif. “Ya, karena kesibukan pekerjaan yang Sampai saat ini kurang lebih sudah 60 gunung

menghambat hobi ini”, ujarnya. api memiliki Peta Kawasan Rawan Bencana. Rudy mengakui bahwa dengan kemajuan teknologi

Lulusan S2 Victoria University of Wellington, saat ini proses pembuatan peta bisa lebih cepat.

Selandia Baru ini memiliki pengalaman menarik “Dengan teknik digitasi, proses pembuatan peta

saat kuliah disana. Dalam acara tahunan Festival KRB bisa lebih cepat”, tambahnya.

Meskipun peta-peta tiap negara berbeda satu dengan lainnya, peta yang dibuat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi seperti juga peta-peta lainnya masih mengacu peta geologi di negara lain. Misalnya untuk batuan beku diberi simbol sama dan biasanya dengan warna merah, untuk sedimen warna kuning, biru/ hijau. Rudy menjelaskan bahwa jenis peta yang dibuatnya ada tiga, yaitu Peta Geologi Gunung Api, Peta Kawasan Rawan Bencana Gunung Api (KRB), dan Peta Zona Risiko Bahaya Gunung Api. Peta Geologi Gunung Api dibuat untuk mengetahui proses evolusi suatu gunung api, Peta KRB dibuat untuk mengetahui tingkat kerawanan bencana di suatu daerah jika terjadi letusan gunung api, sedangkan Peta Zona Risiko Bahaya Gunung Api adalah peta yang menggambarkan risiko yang mungkin terjadi bila timbul letusan gunung api. Peta kegunung apian lain seperti Peta Sebaran Abu Letusan, Peta Sebaran Awan Panas, Peta Laharan dibuat bila terjadi erupsi (letusan) gunung api.

Staf subdit pemetaan yang memilih senam dan karate dengan tingkat Kyu III (sewaktu mahasiswa) sebagai olahraga untuk menjaga kebugarannya ini memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang

Profil

PROFIL

Makanan Internasional (International Food Fair) Peristiwanya terjadi karena Rudy dan kawan- bersama teman-teman kuliahnya dari Indonesia,

kawan waktu itu memutuskan potong kompas salah satunya adalah Igan S. Sutawidjaja, menjual

dalam perjalanan menuju base camp. Alih-alih sate kambing hasil masakan mereka. Kambingnya

sampai dalam empat jam, mereka malah tersesat mereka beli sendiri. Sementara bumbu-bumbu

jauh, sehingga mereka harus menginap di sebuah masaknya mereka peroleh dari kedubes RI di

hutan pada ketinggian 2.000 m tanpa bahan sana. Sate buatan mereka ternyata laku keras.

makanan dan perlengkapan yang memadai. Salah seorang pengunjung stand yang vegetarian

Namun beruntung mereka akhirnya selamat di rupanya tidak tahan dengan aroma daging sate

base camp sore harinya. domba yang enak sehingga memutuskan untuk makan sate.

Geologi sekarang? Rudy menjelaskan bahwa bersama disiplin ilmu lainnya Sebagaimana kemampuan umum geologis lain

Melihat

Badan

seperti geologi teknik, geofisika, dan geokimia, pekerjaan pemetaan KRB memerlukan fisik kuat karena harus mendaki gunung-gunung. Hingga saat ini telah 41 gunung api yang didaki. Untuk itu Rudy menganjurkan agar para pemeta harus menjaga fisik mereka. Selain itu juga Rudy mengakui bahwa pekerjaan ini harus dilandasi dengan kecintaan. Dengan rasa cinta itu akan tumbuh rasa dedikasi, jadi tidak bosan.

Medan yang paling berat yang pernah dialami Rudy adalah di Gunung Semeru tahun 1981.

...bersama teman-teman SMA-nya ia memiliki kebiasaan unik. “Ka-

lau pas pulang sekolah turun hujan, kami naik motor hujan-hujanan keliling Bandung”...

aspek geologi makin terasa diperlukan dalam Rudy kini tinggal di Gede Bage, Bandung proses pembangunan. Mengenai Badan Geologi

bersama Istri serta dua orang anaknya, yang satu sendiri, Rudy mengakui bahwa lembaga ini

lulusan Universitas Widyatama saat ini bekerja kurang dikenal oleh masyarakat karena mungkin

di perusahaan batubara di Lahat, Sumatera masih baru. ”Oleh karena itu bila datang ke

dan satunya lagi lulus UNPAR Sospol Hubungan daerah masyarakat mengira kita datang dari

Internasional saat ini telah bekerja di The Jakarta BMG,” ungkapnya. Sehingga untuk ke depan

Post, Jakarta. n

Rudy mengharapkan agar peran Badan Geologi bisa lebih mengemuka, selain sosialisasi dalam bentuk penanganan bencana geologi yang cepat sebelum didahului instansi lain, juga memberikan pelayanan yang sebaik mungkin. Selain itu juga dapat dilakukan sosialisasi tentang peranan

: Priatna, Bunyamin Badan Geologi.

Pewawancara

Juru Foto

: Gatot Sugiharta

Salah satu program penyebarluasan informasi geologi tahun 2008 yang dilaksanakan oleh Badan Geologi adalah melaksanakan Sosialisasi Bidang Geologi di 2 Provinsi yakni Provinsi Gorontalo dan Provinsi Bengkulu. Acara sosialisasi bidang geologi tersebut terselenggara atas kerjasama Badan Geologi dengan Pemerintah Provinsi, melalui Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral. Sosialisasi Bidang Geologi di Provinsi Gorontalo diselenggarakan pada tanggal 8 April 2008 sementara di Provinsi Bengkulu dilaksanakan tanggal 17 Juni 2008.

Acara sosialisasi ini diawali dengan presentasi oleh sekretaris Badan Geologi, kemudian berturut- turut penyajian dari Pusat Survei Geologi, Pusat Sumber Daya Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, dan diakhiri oleh Pusat Lingkungan Geologi.

Beberapa pokok-pokok penting yang dipresenta- sikan adalah sebagai berikut:

Pada acara sambutan Sekretaris Badan Geologi menyampaikan tugas pokok dan fungsi, serta organisasi Badan Geologi sebagai salah satu unit eselon I yang baru dibentuk pada tahun 2006 di lingkungan Departemen Energi dan Sumber daya Mineral.

Selain itu juga disampaikan Peran geologi dalam manajemen sumber daya alam untuk pembangunan berkelanjutan melalui visi Geologi untuk Perlindungan dan Kesejahteraan Masyarakat serta Misi Badan Geologi melalui: Pengungkapan potensi sunber daya geologi untuk peningkatan ekonomi nasional dan daerah; Mempromosikan potensi lingkungan geologi untuk kepentingan penataan ruang, perencanaan dan wilayah; Memasyarakatkan potensi gunung api dan mitigasi bencana geologi bagi kepentingan perlindungan manusia dan ekonomi; serta Mendorong penerapan sains geologi bagi kepentingan pengelolaan sumber daya alam, konservasi dan perlindungan lingkungan.

Dalam kesempatan tersebut disampaikan pula bahwa Badan Geologi adalah institusi yang mempunyai kewenangan dalam mengidentifikasi, mengumpulkan, mengungkap, menganalisis, memberikan rekomendasi serta penyebarluasan informasi kegeologian. Informasi kegeologian mencakup empat kelompok besar, yaitu informasi dasar geologi (sains geologi), sumber daya geologi, lingkungan geologi, dan bahaya atau kebencanaan geologi.

Diakhir presentasi dijelaskan tentang sarana Laboratorium dan Peralatan yang dimiliki oleh

Penyebarluasan Informasi Geologi

Seputar Geologi

Badan Geologi serta fasilitas penunjang lain yang tugas dan tanggung jawab dalam menyediakan ada seperti Museum Geologi, Balai Penyelidikan

data kegeologian dan mensosialisasikannya dan Pengembangan Teknologi Kegunung apian

kepada masyarakat dan para pemangku serta Perpustakaan dan Sistim Informasi Geologi.

kepentingan.n (A. Gurning) Pihak Pemeritah Daerah merasa berterimakasih

dengan adanya acara sosialisasi tersebut, selain acara presentasi dan diskusi penyerahan dokumen geologi sangatlah bermanfaat dalam rangka memahami potensi geologi di daerah.

Dalam diskusi beberapa hal yang berkembang diantaranya adalah kurangnya informasi dan pengetahun dalam mengakses data dan informasi kegeologian. Mengingat data-data tersebut sangat dibutuhkan dalam perencanaan dan penyusunan tata ruang. Badan Geologi sebagai institusi yang mempunyai kewenangan dalam mengidentifikasi, mengumpulkan, mengungkap, dan menganalisis informasi geologi mempunyai