Pelaksanaa Prinsip Keterbukaan Sebelum Pernyataan Pendaftaran

47 harus lebih dahulu disetujui oleh para pemegang saham minoritas independenpublik. Hal ini tentunya akan mengurangi privasi manajemen perusahaan. Dengan demikian, terlihat bahwa sebenarnya setelah perusahaan menjadi perusahaan publik, maka perusahan akan selalu mendapat tekanan untuk meningkatkan performasi dan dividen. Investor sebagai pemegang saham minoritas independenpublik harus disuguhi informasi-informasi khususnya laporan keuangan secara berkala. Hal ini akan menambah besarnya tekanan bagi peningkatan performasi perusahaan, terutama di masa-masa di mana kondisi pasar sedang membaik. 77

C. Pelaksanaa Prinsip Keterbukaan Sebelum Pernyataan Pendaftaran

Menjadi Efektif Pelaksanaan prinsip keterbukaan yang paling awal dalam mekanisme pasar modal sudah dimulai pada saat perusahaan memasuki tahap pra-pencatatan Pernyataan Pendaftaran Registration Statement, yang wajib diserahkan kepada Badan Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan terdiri dari porspektus awal preliminary prospectus dan dokumen-dokumen pendukung. 78 77 Gunawan Widjaja dan Wulandari Risnamanitis, Op.cit., hal. 28-29. 78 Bismar Nasution, Op.cit., hal. 91. Perkembangan yang terjadi sekarang ini, Undang-undang Pasar Modal telah menanggapi keterbukaan dari kegagalan untuk mengungkapkan informasi yang berhubungan dengan perhatian modern, seperti risiko lingkungan environmental risk. Jadi terdapat suatu keharusan bagi perusahaan atau emiten untuk Universitas Sumatera Utara 48 mengungkapkan informasi yang berkaitan dengan masalah-masalah lingkungan hidup demi kepentingan masyarakat luas. 79 Tiga persyaratan berkenaan dengan keterbukaan pertanggungjawaban lingkungan hidup. Pertama, berhubungan dengan penjelasan bisnis perusahaan. Kedua, berhubungan dengan proses hukum keterbukaan. Ketiga, ditujukan kepada Diskusi Manajemen dan Analisis Kondisi Finansial dan Hasil-hasil Operasi Managemenet’s Discussion and Analysis of Financial Condition and Result of Operations. 80 Disamping keterbukaan masalah-masalah lingkungan hidup, perlu pula pelaksanaan prinsip keterbukaan berkenaan dengan perlindungan hak tenaga kerja yang cukup dan harmonis guna meningkatkan efisiensi kerja, sekaligus peningkatan produktivitas usaha emiten. Hal ini perlu karena kondisi kesejahteraan tenaga kerja yang memprihatinkan atau tidak memenuhi standar ketenagakerjaan menimbulkan dampak negatif pada emiten. Keresahan tenaga kerja dapat menurunkan produktivitas usaha emiten, mengingat kalau tenaga kerja resah, mereka cenderung melakukan pemogokan, yang oleh peraturan pemogokan tersebut dibenarkan, sebagaimana diatur dalam Pasal 77 Undang-undang No. 25 Tahun 1997 tentang Ketenagakerjaan UUK. 81 Selanjutnya penyampaian informasi tentang produksi emiten kepada publik yang diutamakan adalah produk tersebut telah memenuhi ketentuan-ketentuan yang ditetapkan peraturan menyangkut perlindungan konsumen, sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan 79 Ibid. 80 Ibid., hal.100-101. 81 Ibid., hal.104. Universitas Sumatera Utara 49 Konsumen UUPK. Karena itu hak-hak konsumen harus menjadi prioritas utama, yaitu hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang atau jasa. 82 Dengan demikian, perusahaan produsen harus memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang atau jasa serta memberi penjelasan penggunaan, perbaikan dan pemeliharaan. 83 Di samping informasi masalah perlindungan lingkungan hidup, perlindungan hak tenaga kerja dan perlindungan konsumen yang disampaikan kepada investor, informasi masalah status hak atas tanah juga harus disampaikan kepada investor, sebab masalah hak atas tanah itu sangat signifikan untuk diketahui investor. Umpamanya, apabila suatu perusahaan akan melakukan right issue. Menurut laporan keuangan telah dikeluarkan dana untuk pembelian taah guna perluasan pabrik dikemudian hari. Namun perusahaan mendapat kesulitan dalam pembuktian hak perusahaan atas tanah tersebut, karena Badan Pertanahan nasional BPN ternyata belum mengeluarkan sertifikat atas nama perusahaan. Hal ini menjadi berlarut-larut karena sebagian dari tanah tersebut masih diduduki masyarakat, sebab ganti rugi tidak sampai kepada yang bersangkutan. Dalam pendapat hukum yang tertera pada prospektus, dikatakan sertifikat masih dalam pengurusan. Keterangan ini bisa menyesatkan. Pada umumnya pemberian informasi mengenai masalah hak atas tanah itu merupakan hal yang spesifik bagi perusahaan yang bergerak dalam perkebunan dan bisnis properti, oleh karena inti bisnisnya selalu berkaitan dengan tanah yang luas. Oleh karena itu maka pendapat 82 Pasal 4 huruf a Undang-undang Perlindungan Konsumen 83 Pasal 7 huruf b Undang-undang Perlindungan Konsumen Universitas Sumatera Utara 50 hukum di dalam prospektus harus menerangkan bila ada sengketa tanah yang timbul dalam perusahaan. Hal ini perlu dilakukan untuk perlindungan investor. 84

D. Pelaksanaan Prinsip Keterbukaan Pada Perdagangan Saham di Pasar