BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu kebutuhan pokok manusia adalah beras. Bagi bangsa Indonesia, beras merupakan pangan pokok yang sangat dominan. Beras memberikan peran hingga
sekitar 45 persen dari total food-intake, atau sekitar 80 persen dari sumber karbohidrat utama dalam pola konsumsi masyarakat Indonesia. Hal tersebut
cenderung merata diseluruh Indonesia, artinya secara nutrisi, ekonomi, sosial, dan budaya, beras tetap menjadi pangan terpenting bagi masyarakat Indonesia.
Beras telah menjadi kebutuhan dasar konsumsi bagi masyarakat Indonesia. Masyrakat
Indonesia mempunyai cara-cara tertentu dalam memenuhi kebutuhannya akan beras. Ada yang dengan cara membeli dan ada yang dengan
menanamnya sendiri. Ketersediaan stok beras bagi setiap orang yang menanam sendiri bukanlah hal yang perlu dipertimbangkan. Namun bagi mereka yang hanya
membelinya, ketersediaan stok beras sangatlah berpengaruh. Ketersediaan beras dalam jumlah yang cukup merupakan salah satu unsur penting dalam
pembangunan ekonomi pada khususnya dan pembangunan negara pada umumnya. Tersedianya stok beras di dalam masyarakat diatur oleh pemerintah.
Dalam memenuhi ketersediaan stok beras, pemerintah melakukan kebijakan untuk mempertahankan ketahanan pangan. Dengan pengertian dari ketahanan pangan
yang dimaksud adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi masyarakat yang
tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau. Penentu untuk mencapai ketahanan yang baik
adalah kemampuan masyarakat dalam mengakses di satu sisi dan ketersediaan bahan pangan yang diperlukan di sisi yang lain. Pada kondisi sekarang ini, ukuran
yang paling mudah untuk menentukan tersedianya pangan secara cukup dapat dilihat dari ketersediaan beras.
Untuk menjaga stabilitas dan meningkatkan ketahananan pangan, Pemerintah memiliki peranan penting untuk melakukan pembentukan badan
urusan logistik yaitu Perum BULOG. Perum BULOG merupakan satu-satunya Badan Usaha Milik Negara BUMN yang mempunyai wewenang dalam
menangani kebutuhan pangan pokok dalam negeri dan berurusan dalam menangani kebijakan ketahanan pangan. Adapun kebijakan yang dilakukan oleh
Pemerintah tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan tetapi yang lebih penting adalah menjaga tersedianya kebutuhan pangan untuk seluruh
lapisan masyarakat. Perum BULOG bertanggung jawab dalam menangani ketahanan pangan
pada komoditas beras. Untuk memenuhi tanggung jawab tersebut bukanlah hal yang mudah, karena komoditas beras memiliki sifat yang mudah rusak dan
musiman, adanya persediaan stok beras yang cukup sangatlah penting untuk memenuhi kebutuhan permintaan pasar masyrakat. Hal tersebut ditujukan agar
tidak terjadi impor beras akibat daripada kekurangan persediaan beras yang terjadi pada Perum BULOG. Jumlah ketersediaan beras di Perum BULOG sangat
mempengaruhi proses kegiatan penyaluran beras kepada masyrakat. Persediaan stok beras yang dikelola oleh Perum BULOG dimaksudkan untuk mengantisipasi
ketidakpastian permintaan beras oleh masyarakat dan juga untuk menjaga kemungkinan terjadinya gagal panen.
Dalam rangka menentukan persediaan stok beras, Perum BULOG menghadapi masalah ketidakpastian penentuan stok beras yang optimal.
Permasalahan ketidakpastian tersebut berhubungan dengan penerimaan beras dan penyaluran beras. Berdasarkan permasalahan tersebut maka perlu dilakukan
penelitian dalam menentukan persediaan stok beras yang optimal pada Perum BULOG Divre Sumut untuk mempermudah dalam penentuan stok beras.
Dari permasalahan penentuan stok beras tersebut, banyak teknik dan metode yang dapat digunakan. Salah satunya dengan menggunakan logika fuzzy.
Logika fuzzy merupakan salah satu metode untuk melakukan analisis sistem yang mengandung ketidakpastian. Dari beberapa metode yang dapat digunakan, logika
fuzzy dianggap mampu untuk memetakan suatu input ke dalam suatu output tanpa mengabaikan faktor – faktor yang ada. Dengan menggunakan logika fuzzy
tersebut, akan dihasilkan suatu model dari suatu sistem yang mampu memperkirakan penetuan stok beras.
Didalam logika fuzzy ada beberapa metode atau teknik yang dapat digunakan dalam penentuan masalah ketidakpastian. Adapun metode yang dapat
digunakan dalam pengaplikasian logika fuzzy pada penentuan stok beras antara lain adalah metode Mamdani, metode Sugeno dan metode Tsukamono. Pada
penelitian ini, penulis menggunakan metode logika Fuzzy-Sugeno dan Fuzzy- Mamdani untuk memperkirakan jumlah stok beras. Kemudian dengan berdasarkan
logika fuzzy tersebut penulis akan membandingkan hasil daripada metode fuzzy yang digunakan.
.
1.2 Perumusan Masalah