c. Secara praktis, kebiasaan-kebiasaan internasional dapat diterima menjadi
hukum kebiasaan. Bagaimana bila suatu negara menolak diberlakukannya hukum kebiasaan tersebut ?
Dalam permasalahan beberapa penulisan sebagaimana yang telah disebutkan di atas, ternyata judul dan permasalahannya tidak ada yang serupa atau
sama dengan yang ditulis saat ini. Oleh karena itu, penulisan ini adalah asli dan secara akademis dapat saya pertanggungjawabkan.
E. Tinjauan Kepustakaan
Dalam tinjauan kepustakaan, dikemukakan beberapa pengertian dan batasan-batasan yang menjadi sorotan dalam membuat studi kepustakaan. Hal ini
tentunya akan sangat berguna untuk membantu melihat ruang lingkup penulisan agar tetap berada di dalam koridor topik yang diangkat dalam permasalahan yang
telah disebutkan di atas dan akan dijelaskan secara bertahap sehingga memudahkan pembaca untuk dapat lebih memahami apa-apa saja yang
dituangkan dalam skripsi di bawah ini. Pada bagian ini, Penulis menggunakan landasan teori yang dapat
mendukung kerangka pemikiran penulis tentang teori dan praktik yang selama ini dilakukan oleh Pemerintah Indonesia dari proses pembuatan hingga pengesahan
sebuah perjanjian internasional, baik yang bersifat bilateral, regional dan multilateral. Pembukaan UUD 1945 amandemen alinea keempat menyatakan
bahwa tujuan pembentukan Negara Kesatuan republik Indonesia NKRI adalah : i melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, ii
Universitas Sumatera Utara
mewujudkan kesejahteraan umum, iii mencerdaskan kehidupan bangsa, dan iv ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
dan keadilan sosial.
12
Pada saat yang sama, dalam pelaksanaan hubungan antar negara yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia haruslah didasarkan pada Pancasila sebagai
dasar dan falsafah negara dan sumber dari segala sumber hukum.
13
Hukum Nasional adalah peraturan hukum yang berlaku di suatu negara yang terdiri atas
prinsip-prinsip serta peraturan yang harus ditaati oleh masyarakat pada suatu negara. Hukum Nasional merupakan sebuah sistem hukum yang dibentuk dari
proses penemuan, pengembangan, penyesuaian dari beberapa sistem hukum yang telah ada.
Hukum Nasional di Indonesia adalah hukum yang terdiri atas campuran dari sistem hukum agama, hukum Eropa, dan hukum adat. Hukum Agama, itu
karena mayoritas masyarakat Indonesia memeluk agama Islam, maka syari’at Islam lebih mendominasi terutama pada bidang kekeluargaan, perkawinan dan
warisan. Sistem Hukum Nasional yang diikuti sebagian besar berbasis pada hukum Eropa kontinental baik itu hukum perdata maupn hukum pidana. Hukum
Eropa yang diikuti khususnya dari Belanda itu karena di masa lampau Indonesia merupakan negara jajahan Belanda. Sistem Hukum Adat juga merupakan bagian
dari hukum nasional, karena di Indonesia masih kental dengan aturan-aturan adat setempat dari masyarakat serta budaya yang ada di wilayah Indonesia.
14
12
Undang-undang Dasar 1945 Amandemen keempat, Bagian Pembukaan.
13
Eddy Pratomo,
Op.Cit.
, hlm. 23.
14
http:temukanpengertian.blogspot.com201308pengertian-hukum-nasional.html diunduh tanggal 19 Februari 2015.
Universitas Sumatera Utara
Romli Atmasasmita menyebutkan bahwa prinsip kedaulatan negara state sovereignity
merupakan prinsip umum hukum internasional yang bersifat internasional.
15
Hubungan internasional sebagaimana tersebut di atas, diatur dalam tatanan yang disebut sebagai hukum internasional. Hukum internasional
yang dimaksud disini adalah hukum internasional publik atau persoalan yang melintasi batas negara hubungan internasional yang bukan bersifat perdata.
Hukum Internasional publik berbeda dengan Hukum Perdata Internasional. Hukum Perdata Internasional ialah keseluruhan kaedah dan asas hukum yang
mengatur hubungan perdata yang melintasi batas negara atau hukum yang mengatur hubungan hukum perdata antara para pelaku hukum yang masing-
masing tunduk pada hukum perdata nasional yang berlainan. Sedangkan Hukum Internasional adalah keseluruhan kaidah dan asas hukum yang mengatur
hubungan atau persoalan yang melintasi batas negara hubungan internasional yang bukan bersifat perdata.
Persamaannya adalah bahwa keduanya mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas negara internasional. Perbedaannya adalah sifat hukum atau
persoalan yang diaturnya obyeknya. Hukum Internasional adalah sekumpulan hukum body of law yang
sebagian besar terdiri dari asas-asas dan karena itu biasanya ditaati dalam hubungan negara-negara satu sama lain sesuai dengan definisi yang diberikan
15
Prinsip
state sovereignity
memiliki 3 tiga pengertian, yaitu :
Equality of States, Territorial Intergrity
dan
Non-intervention
Pasal 4 UN Convention Against Transnational Organized Crime, Pasal 4 UN Convention Against Corruption, Pasal 1 UN Charter, Pasal 2 2
ASEAN Charter.
Universitas Sumatera Utara
Prof. Charles Cheney Hyde dalam bukunya “International Law”.
16
Hukum Internasional terdapat beberapa bentuk perwujudan atau pola perkembangan yang
khusus berlaku di suatu bagian dunia region tertentu : Hukum Internasional Regional
Hukum Internasional yang berlakuterbatas daerah lingkungan berlakunya, seperti Hukum Internasional AmerikaAmerika Latin, seperti konsep landasan
kontinen Continental Shelf dan konsep perlindungan kekayaan hayati laut Conserva tion of The Living Resources of The Sea
yang mula-mula tumbuh di Benua Amerika sehingga menjadi Hukum Internasional Umum.
Hukum Internasional Khusus Hukum Internasional dalam bentuk kaedah yang khusus berlaku bagi negara-
negara tertentu seperti Konvensi Eropa mengenai HAM sebagai cerminan keadaan, kebutuhan, taraf perkembangan dan tingkat integritas yang berbeda-
beda dari bagian masyarakat yang berlainan. Berbeda dengan regional yang tumbuh melalui proses hukum kebiasaan.
Hukum Internasional merupakan keseluruhan kaedah dan asas yang mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas negara antara :
a. Negara dengan negara
b. Negara dengan subyek hukum lain bukan negara atau subyek hukum
bukan negara satu sama lain.
17
16
Drs. C. S. T. Kansil, S.H.,
Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia
, Jakarta: Balai Pustaka, 1989, hlm. 461.
17
http:id.wikipedia.orgwikiHukum_internasional diunduh tanggal 19 Februari 2015.
Universitas Sumatera Utara
Dalam konteks kemampuan melakukan hubungan internasional,
diperlukan kemampuan agent diplomatic Indonesia dakam proses negosiasi suatu draft konvensi. Kemampuan itu sendiri tidak dilahirkan melainkan dipelajari dan
dilaksanakan secara benar. Treaty, adalah perjanjian antara dua negara atau lebih untuk mengikatkan diri ke dalam suatu kepentingan bersama mengenai suatu
objek tertentu. Perjanjian Internasional adalah perjanjian, dalam bentuk dan nama tertentu, yang diatur dalam hukum internasional yang dibuat secara tertulis serta
menimbulkan hak dan kewajiban di bidang hukum publik.
18
Cara mengikatkan diri ke dalam suatu perjanjian internasional di setiap negara berbeda-beda sesuai dengan sistem hukum yang dianut suatu negara baik
itu civil la w system
19
atau common law system
20
. Bagi Indonesia yang menganut sistem hukum civil la w, pemberlakuan perjanjian internasional ke dalam sistem
hukum nasional masih memerlukan proses ratifikasi
21
DPR. Hal ini sesuai dengan ketentuan dalam UUD 1945 tentang sahnya suatu perjanjian internasional dan
merujuk kepada Undang-undang Nomor 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional.
Dalam hal melakukan perjanjian internasional oleh pemerintah daerah suatu negara haruslah pula sesuai dengan hukum nasional dari negara tersebut.
Seperti Indonesia misalnya, hak ini diberikan kepada pemerintah daerahnya
18
Indonesia,
Undang-undang tentang Perjanjian Internasional,
Undang-undang Nomor 24 Tahun 2000, LN No. 185 Tahun 2000, TLN No. 4012., ps. 1 angka 1.
19
Civil Law
diartikan sebagai
the body of law imposed by the state, as opposed to moral law
. Bryan A Garner Editor, Black’s Law Dictionary Second Pocket Edition,
Op. Cit.
, hlm. 101.
20
Common Law
diartikan sebagai
the body of law derived from judicial decisions, rather than from the statutes or constitutions
.
Ibid.
, hlm. 114.
21
Ratifikasi dapat dimaknai sebagai
confirmation and acceptance of a previous act, thereby making the act valid from the moment it was done
.
Ibid.
, hlm. 582.
Universitas Sumatera Utara
sebagai hak otonomi daerah untuk bisa memperluas jaringan serta mengembangkan daerahnya. Pengertian Pemerintahan Daerah disini adalah
penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantun dengan prinsip otonomi seluas-
luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia
tahun 1945.
22
Pemerintah daerah adalah Gubernur, Bupati atau Walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
23
Salah satu contoh yang dari bentuk perjanjian internasional yang dibuat oleh pemerintah daerah yang akan Penulis bahas disini yaitu Sister City Kota
Bersaudara. Pengertian Sister City adalah konsep penggandengan dua kota yang berbeda lokasi dan administrasi politik dengan tujuan menjalin hubungan budaya
dan kontak sosial antar penduduk. Kota bersaudara pada umumnya memiliki persamaan keadaan demografi dan masalah-masalah yang dihadapi. Konsep kota
kembar bisa diumpamakan sebagai sahabat pena antara dua kota. Hubungan kota kembar sangat bermanfaat bagi program pertukaran pelajar dan kerjasama di
bidang budaya dan perdagangan.
24
Dan seperti yang diketahui pula, konsep kerjasama Sister City ini sudah berkembang di Indonesia dan sudah dilakukan oleh banyak daerah, termasuk Kota
Medan sendiri. Dan disini penulis mengambil fokus membahas hubungan kerjasama Sister City antara Kota Medan dan Kota Ichikawa.
22
Indonesia,
Undang-undang tentang Pemerintahan Daerah
, Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004, LN No. 125 Tahun 2004, TLN No. 4437, ps. 1 angka 2.
23
Ibid
., ps. 1 angka 3.
24
Sumber :
“Kota kembar”
sebagaimana yang
dimaksud dalam
http:id.wikipedia.orgwikiKota_kembar diakses pada tanggal 10 Oktober 2014.
Universitas Sumatera Utara
F. Metode Penulisan