GAYA DAN PEGAS

2.3 GAYA DAN PEGAS

Eksperimen pada tangan prosthetic memerlukan konsep dasar mengenai gaya dan pegas. Selain itu, perlu diketahui mengenai konsep dasar pegas yang digunakan sebagai alat bantu dalam penelitian ini. Berikut ini dijelaskan lebih jauh mengenai pengertian gaya dan pegas.

2.3.3 Gaya Gaya (force) dinyatakan dalam percepatan yang dialami oleh suatu

benda standar bila diletakkan dalam lingkungan tertentu yang sesuai (Physics, 1999). Gaya dapat menyebabkan suatu benda bergerak dengan arah dan percepatan tertentu. Hukum Newton berhubungan erat dengan adanya gaya pada suatu benda.

a. Hukum Newton pertama, Hukum Newton pertama muncul sebagai hasil jawaban pemikiran Galileo mengenai masalah gerak dan penyebabnya. Bunyi dari pernyataan hukum Newton pertama adalah “setiap benda akan tetap berada dalam keadaan diam atau bergerak lurus beraturan kecuali jika ia dipaksa untuk mengubah keadaan itu oleh gaya-gaya yang berpengaruh padanya ”. Pada dasarnya hukum Newton pertama ini memberikan pernyataan tentang kerangka acuan pada suatu benda.

b. Hukum Newton kedua,

Hukum Newton kedua berhubungan dengan gaya dan percepatan suatu benda. Suatu gaya total yang bekerja pada sebuah benda dapat membuat kelajuan benda tersebut bertambah, atau jika gaya total berlawanan arah dengan gerak, maka gaya itu akan mengurangi kelajuan. Bunyi dari pernyataan hukum Newton yang kedua adalah “percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan gaya total yang bekerja padanya dan berbanding terbalik dengan massanya. Arah percepatan searah dengan gaya total yang diberikan ”. Pernyataan tersebut dapat disimbolkan sebagai:

å a F µ ………………………………persamaan

dimana a menyatakan percepatan, m un tuk massa dan ΣF untuk gaya total. F menyatakan gaya, sehingga ΣF bermakna jumlah vektor dari semua gaya yang bekerja pada benda.

c. Hukum Newton ketiga, Pernyataan hukum Newton ketiga dikembangkan dari hukum Newton kedua, yaitu berdasarkan pengamatan bahwa suatu gaya yang diterapkan pada setiap benda adalah gaya yang diberikan oleh benda lain. Bunyi dari pernyataan hukum Newton yang ketiga adalah “kapanpun sebuah benda melakukan gaya pada benda kedua, benda yang kedua melakukan sebuah gaya yang sama dan berlawanan pada yang pertama ”. Hukum ini kadang-kadang berbunyi sebagai “terhadap setiap aksi ada suatu reaksi yang sama dan berlawanan ”. Hal tersebut berlaku secara sempurna, tapi untuk menghindari kesalahan akan sangat penting untuk mengingat bahwa gaya aksi dan gaya reaksi bekerja pada benda yang berbeda.

2.3.4 Pegas Pegas adalah sebuah elemen fleksibel yang digunakan untuk

menghasilkan gaya atau torsi dan pada saat yang sama menyimpan energy (Mott, 2004). Gaya itu dapat lurus tarik atau tekan, atau radial yang beraksi serupa dengan gelang karet di sekeliling gulungan gambar. Pegas dapat menghasilkan gaya atau torsi dan pada saat yang sama menyimpan energy (Mott, 2004). Gaya itu dapat lurus tarik atau tekan, atau radial yang beraksi serupa dengan gelang karet di sekeliling gulungan gambar. Pegas dapat

Tabel 2.1 Jenis-jenis pegas

Sumber : L.Mott, 2004

Pegas yang digunakan sebagai alat bantu dalam penelitian ini adalah pegas jenis ulir tekan. Pegas ulir tekan umumnya terbuat dari kawat bundar, dililitkan lurus, berbentuk silindris dengan jarak bagi konstan antara lilitan satu dengan lilitan berikutnya.

Gambar 2.21 Pegas ulir tekan

Sumber: L. Mott, 2004

Hubungan antara gaya yang dihasilkan pegas dan defleksinya disebut konstanta pegas, k. konstanta pegas dapat dihitung dengan membagi perubahan gaya dengan perubahan defleksi.

k = ΔF/ ΔL ………………………………………...………….persamaan

ΔL = perubahan defleksi (m)