TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR GOLFTAINMENT CENTER DENGAN PENDEKATAN GAYA SPORTY MODERN DI BANDUNG

TUGAS AKHIR

DESAIN INTERIOR GOLFTAINMENT CENTER DENGAN PENDEKATAN GAYA SPORTY MODERN

DI BANDUNG

Disusun Untuk Memenuhi Syarat mendapatkan Gelar Sarjana Seni Rupa Jurusan Desain Interior Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta

Disusun oleh

JOKO PURNOMO C0805018 JURUSAN DESAIN INTERIOR FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

HALAMAN PERSETUJUAN DESAIN INTERIOR GOLFTAINMENT CENTER DENGAN PENDEKATAN GAYA SPORTY MODERN DI BANDUNG

Disetujui untuk diajukan, guna melengkapi syarat kelulusan Tugas Akhir

Jurusan Desain Interior Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta 2010

Telah disetujui oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. IF. B Sulistyono, Sk, MT. arch Drs. Supriyatmono, M.Sn NIP. 19621125 199303 1001

NIP. 19560117 198811 1001

Mengetahui

Koordinator Tugas Akhir

Iik Endang S.W, S.Sn, M.Ds NIP. 19771027 200112 2002

HALAMAN PENGESAHAN

Telah disahkan dan dipertanggungjawabkan pada Sidang Tugas Akhir Jurusan Desain Interior Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta 2010

Pada hari Kamis,11 Maret 2010 Penguji :

1. Ketua Sidang Drs. Rahmanu Widayat, M.Sn NIP. 19621221 199201 1001

2. Sekretaris Sidang

Anung B Studyanto, S.Sn, MT

NIP. 19710816 200501 1001 ( ............................... )

3. Pembimbing I Drs. IF B Sulistyono, Sk, MT.arch NIP. 19621125 199303 1001

4. Pembimbing II Drs. Supriyatmono, M.Sn NIP. 19560117 198811 1001

Mengetahui,

Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Ketua Jurusan Desain Interior

Drs. Sudarno, M.A Drs. Rahmanu Widayat, M.Sn NIP. 19530314 198506 1001

NIP. 19621221 199201 1001

PERNYATAAN

Nama : Joko Purnomo NIM

: C 0805018

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir berjudul “ Desain Interior Golftainment Center Dengan Pendekatan Gaya Sporty Modern” adalah betul-betul karya sendiri, bukan plagiat dan dibuatkan orang lain. Hal-hal yang bukan karya saya, dalam Laporan Tugas Akhir ini diberi tanda citasi (kutipan) dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan Tugas Akhir dan gelar yang diperoleh dari Tugas Akhir tersebut.

Surakarta,11 Maret 2010 Yang membuat pernyataan,

Joko Purnomo

MOTTO

“ Hidup adalah pilihan, kalau sudah memilih jangan pernah disesali ” ( Penulis )

“ Cest La Vie ” “ Beginilah hidup ” ( Unknow )

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan kepada :

1. Jesus Christ, Sang Juru Selamatku

2. Ibu dan Bapak tercinta

3. Seluruh keluarga terkasih

4. Seluruh sahabat dan kawan yang telah banyak membantu

5. Civilitas akademika Jurusan Desain Interior Universitas Sebelas Maret

Surakarta

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena kasih karunia dan berkatNya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan karya tugas akhir berjudul “Desain Interior Golftainment Center Dengan Pendekatan Gaya Sporty Modern Di Bandung” sebagai persyaratan menempuh mata kuliah Tugas Akhir.

Dalam menyelesaikan penulisan ini tidak sedikit hambatan yang ditemui penulis, namun berkat bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikannya. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Kedua Orang Tua dan keluarga, yang telah banyak memberikan dukungan baik material maupun spiritual.

2. Drs. Rahmanu Widayat, M.Sn, selaku Ketua Jurusan Desain Interior.

3. Drs. IF B Sulistyono Sk, MT.arch selaku Dosen pembimbing I yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan.

4. Drs. Supriyatmono, M.Sn selaku Dosen pembimbing II yang juga telah memberikan bimbingan dan pengarahan.

5. Iik Endang S.W, S.Sn, M.Ds, selaku Dosen Koordinator Tugas Akhir.

6. Seluruh sahabat dan kawan yang telah banyak memberi dukungan dan bantuan.

7. Civitas akademi Jurusan Desain Interior Universitas Sebelas Maret Surakarta.

8. Seluruh pihak yang telah membantu yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Merupakan kebahagiaan bagi penulis jika sekiranya tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi setiap orang yang membacanya. Penulis menyadari dalam penyusunan dan penulisan karya ini masih jauh dari sempurna sehingga dengan terbuka penulis mengharap masukan dan kritikan demi kesempurnaannya.

Surakarta, ..........

Penulis penul

DESAIN INTERIOR GOLFTAINMENT CENTER DENGAN PENDEKATAN GAYA SPORTY MODERN DI BANDUNG

( Lobby, Simulator Golf, Indoor Practice Green, Bar and Resto)

Joko Purnomo 1 , 2 Drs. IF B Sulistyono, Sk, MT.arch 3 , Drs. Supriyatmono, M.Sn

ABSTRAK

2010. Olahraga golf menjadi salah satu kegemaran para eksekutif untuk mendapatkan hiburan setelah kelelahan dalam bekerja. Namun lokasi fasilitas bermain golf yang kebanyakan jauh dari pusat kota menjadi kendala untuk dapat menikmati olahraga tersebut. Hal tersebut menjadi latarbelakang munculnya perencanaan dan perancangan golftainment center. Permasalahan yang dibahas yaitu: 1) Bagaimana menentukan konsep peruangan dalam perencanaan dan perancangan interior Golftainment Center yang mewadahi kegiatan pengguna dan pengelolanya? 2) Bagaimana memenuhi persyaratan interior yang diwadahi dalam Golftainment Center sebagai tuntutan aspek fungsional dari sebuah bangunan? 3) Bagaimana menentukan perencanaan dan perancangan gaya Sporty Modern ? 4) Bagaimana menentukan penyelesaian interior yang mampu mewujudkan gaya Sporty Modern, gaya desain modern dengan tema sporty? Perencanaan perancangan ini bertujuan untuk : 1) Mewujudkan konsep peruangan dalam perencanaan dan perancangan interior Golftainment Center yang mewadahi kegiatan pengguna dan pengelolanya. 2) Mewujudkan pemenuhan persyaratan interior yang diwadahi dalam Golftainment Center sebagai tuntutan aspek fungsional dari sebuah bangunan. 3) Mewujudkan perencanaan dan perancangan gaya Sporty Modern. 4) Menentukan penyelesaian interior yang mampu mewujudkan gaya Sporty Modern, gaya desain modern dengan tema sporty. Metode pencarian data melalui metode observasi dengan studi literatur serta studi lapangan.

1 Mahasiswa, Jurusan Desain Interior dengan NIM C0805018 2 Dosen Pembimbing 1 3 Dosen Pembimbing 2

INTERIOR DESIGN OF GOLFTAINMENT CENTER USING SPORTY MODERN STYLE APPROACH IN BANDUNG

(Lobby, Golf Simulator, Indoor Practice Green, Bar and Resto)

Joko Purnomo 1 ,

2 Drs. IF B Sulistyono, Sk. MT.arch 3 , Drs. Supriyatmono, M.Sn

ABSTRACT

2010. Golf sport becomes one of executive’s hobbies for getting entertainment after exhaustion at working. However, the golf playing facility location mostly far from the downtown becomes the obstacles for enjoying the sport. It can be the background of golftainment center planning and designing. The problems discussed: 1) How to determine the concept of layout in planning and designing the Golftainment Center interior accommodating the user and management activity? 2) How to fulfill the interior requirement accommodating in Golftainment Center as the functional aspect demand of a building? 3) How to determine the Sporty Modern style planning and design? 4) How to determine the interior finishing that can realize the Sporty Modern style, the modern design style with sporty theme? The design planning aims to: 1) Realize the layout concept in Golftainment Center interior planning and design accommodating the user and management activity, 2) Realize the interior eligibility accommodated in Golftainment Center as the functional aspect demand of a building. 3) Realize the Sporty Modern style planning and design. 4) Determine the interior finishing that can realize the Sporty Modern style, the modern design style with sporty theme. The method of collecting data employed was observation with literature study as well as field study.

1 The students, of Interior Design Department with NIM C0805018 2 First Consultant 3 Second Consultant

Gambar 63 Zoning ……………………………………………………. 147 Gambar 64 Grouping …………………………………………………. 148

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Skor Dalam Golf ………………………………………….. 21 Tabel 2

Bentuk Kegiatan, Kapasitas dan Waktu Pelaksanana ..….. 43 Tabel 3

Spesifikasi Jenis bahan lantai dan penyerapan bunyi……… 49 Tabel 4

Besaran Iluminasi ………………………………….……… 52 Tabel 5

Keuntungan dan Kerugian Dari Ketiga Jenis Lampu …. 56 Tabel 6

Tingkat kebisingan dalam beberapa ruang………………… 65 Tabel 7

Kebutuhan ruang lobby …………………….…………….. 106 Tabel 8

Kebutuhan ruang simulator Golf ………………..……….. 107 Tabel 9

Kebutuhan ruang indoor practice green..………………… 108 Tabel 10

Kebutuhan ruang bar and resto …………………………... 109 Tabel 11

Kebutuhan ruang golf shop ……………………………... 110 Tabel 12

Kebutuhan ruang pertemuan ……………………………... 111 Tabel 13

Kebutuhan ruang office room ….………………………... 112 Tabel 14

Analisa besaran ruang lobby ……………………………… 113 Tabel 15

Analisa besaran ruang simulator golf …………………... 114 Tabel 16

Analisa besaran ruang indoor practice green ……………. 116 Tabel 17

Analisa besaran ruang bar and resto ……………………... 118 Tabel 18

Analisa besaran ruang golf shop ………………………….. 122 Tabel 19

Analisa besaran ruang, ruang pertemuan ..……………….. 124 Tabel 20

Analisa besaran ruang office room ….…………………… 126 Tabel 21

Total kebutuhan ruang ……….…………………………... 127 Tabel 22

Alternatif pengorganisasian ruang ……………………….. 128 Tabel 23

Analisa pemilihan material lantai ……………………….. 137 Tabel 24

Analisa pemilihan material dinding ………………………. 138 Tabel 25

Analisa pemilihan material ceiling ……………………… 139 Tabel 26

Analisa sistem pencahayaan ……………………………… 140 Tabel 27

Analisa sistem penghawaaan …………………………….. 141 Tabel 28

Analisa sistem akustik ……………………………………. 143 Tabel 29

Analisa bentuk dan warna ………………..………………. 144 Tabel 30

Alternatif sistem keamanan kebakaran ………...…………. 144

DAFTAR SKEMA

Skema 1 Model Analisis Data Interaktif …………………………… 10 Skema 2

Skema Pola Pikir ………………………….……………… 12 Skema 3

Alur kegiatan pengunjung ……….………………………. 84 Skema 4

Alur kegiatan pengelola ……………………….…………. 84 Skema 5

Struktur organisasi Merapi Golf …….……………………. 84 Skema 6

Alur kegiatan pengunjung ………………………………... 93 Skema 7

Alur kegiatan pengelola ……………..…………………… 93 Skema 8

Struktur organisasi Moida Driving Range ………….…… 94 Skema 9

Skema Struktur Organisasi…………………….………….. 99 Skema 10

Pola kegiatan penerimaan (pengunjung) …….……………. 101 Skema 11

Pola kegiatan penerimaan (pengelola)…………………….. 102 Skema 12

Pola kegiatan simulator golf (pengunjung) …………….. 102 Skema 13

Pola kegiatan simulator golf (pengelola) …..…………... 102 Skema 14

Pola kegiatan indoor practice green (pengunjung).……… 103 Skema 15

Pola kegiatan indoor practice green (pengelola) .……….. 103 Skema 16

Pola kegiatan bar and resto (pengunjung) …..………….. 103 Skema 17

Pola kegiatan bar and resto (pengelola) ……….………... 104 Skema 18

Pola kegiatan golf shop (pengunjung) ………………….. 104 Skema 19

Pola kegiatan golf shop (pengelola) …………………….. 104 Skema 20

Pola kegiatan pertemuan (pengunjung)………………….. 105 Skema 21

Pola kegiatan pertemuan (pengelola) …………………….. 105 Skema 22

Pola kegiatan office room (pengelola) ……………………… 106 Skema 23

Pola hubungan antar ruang lobby ……………………….. 130 Skema 24

Pola hubungan antar ruang simulator golf ………………. 130 Skema 25

Pola hubungan antar ruang indoor practice green ………. 131 Skema 26

Pola hubungan antar ruang bar and resto ……………….. 131 Skema 27

Pola hubungan antar ruang golf shop ……………………. 132 Skema 28

Pola hubungan antar ruang ruang pertemuan …………….. 132 Skema 29

Pola hubungan antar ruang office room ………………….. 133 Skema 30

Pola hubungan antar ruang makro ……………………….. 133

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Hiburan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang pemenuhannya tidak bersifat wajib. Hiburan lebih dibutuhkan sebagai pemenuhan kebutuhan yang bersifat psikologis, yang dapat memberikan rasa senang, bahagia, serta ketenangan dalam kehidupan manusia. Sehingga tidak seperti kebutuhan pokok manusia yaitu sandang, papan, dan pangan, hiburan bukan menjadi hal yang akan menghambat keberlangsungan kehidupan manusia, namun lebih berpengaruh terhadap kondisi psikologis manusia. Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk mendapatkan hiburan, seperti menonton film / televisi, membaca, menonton pertunjukkan, jalan-jalan, belanja, berolahraga, dan masih banyak hal lainnya. Atau dengan kata lain segala sesuatu yang dapat memberikan rasa senang, dan bahagia kedalam diri manusia bisa dikatakan sebagai bentuk hiburan

Berolahraga merupakan salah satu hal yang dapat dilakukan untuk mendapatkan hiburan. Dikatakan demikian karena selain untuk menjaga kesehatan tubuh ada manfaat lain dari berolahraga, diantaranya yaitu untuk meraih prestasi dan untuk kesenangan / prestise Kesenangan batin didapatkan apabila kita menjadikan olahraga sebagai hobi serta sebagai wadah bermain yang akan menyenangkan batin kita. Dalam hal ini lebih cenderung kepada permainan yang menyegarkan pikiran tapi secara tidak langsung menyehatkan badan. Banyak contoh olahraga yang memberikan manfaat sebagai ajang untuk menyenangkan suasana hati, sebut saja salah satunya yaitu olahraga golf.

Golf merupakan olahraga permainan, di mana pemain secara individual atau tim memukul bola ke dalam sebuah lubang dengan menggunakan beberapa tongkat pemukul khusus (id.wikipedia.org/wiki/Golf ). Olahraga ini merupakan salah satu permainan yang telah ada sejak lama, yang belum jelas siapa penemunya, akan tetapi permainan golf saat ini mengacu pada permainan golf yang ditemukan oleh orang skotlandia, yaitu memukul bola untuk dimasukkan kedalam lubang yang ada ditanah dengan menggunakan sebuah tongkat. Bermain golf bisa dikatakan berolahraga santai dengan mengkoordinasikan tubuh bagian atas dan bawah serta merasakan sejuknya udara padang golf. Di dalam masyarakat Indonesia banyak muncul pendapat bahwa olahraga golf di Indonesia, diposisikan 'jauh' dari masyarakat kebanyakan, hanya akrab dengan kalangan menengah ke atas ( adiwiarta.blogspot.com ). Pendapat ini muncul dikarenakan biaya yang harus dikeluarkan untuk bermain golf, mulai dari peralatan hingga untuk memainkannyapun cukup besar, sehingga hanya kalangan berduit saja atau sering dikenal dengan kaum eksekutif yang mau dan mampu merelakan uangnya untuk bermain golf.

Bagi kaum eksekutif golf merupakan salah satu pilihan hiburan mereka setelah melakukan aktivitas sehari-hari. Kaum eksekutif yang kebanyakan berada dikota-kota besar seperti Jakarta, Bandung dan Surabaya sering memakai olahraga golf sebagai sarana bertukar pikiran dan berrbisnis. Namum hal utama yang mereka cari dari olahraga golf yaitu untuk mendapatkan hiburan atau kesenangan setelah seharian bekerja. Dan bisa dikatakan golf sudah hampir menjadi kebutuhan para eksekutif sehari-hari. ( www.pacificgolf.com ).

Namun sayangnya, kebanyakan lapangan golf, lokasinya jauh dari pusat kota. Dikarenakan untuk membangun lapangan golf dibutuhkan lahan yang cukup luas. Sedangkan di suatu pusat kota keberadaan lahan kosong yang cukup luas sudah menjadi langka. Sehingga jarak yang jauh serta waktu menjadi pertimbangan mereka untuk bermain golf di lapangan golf.

Dengan mengacu pada hal-hal yang telah disebutkan diatas, maka dalam karya tugas akhir yang berjudul ”Desain Interior Golftainment Center Dengan Pendekatan Gaya Sporty Modern Di Bandung” ini dirancang suatu bangunan pusat hiburan yang menyediakan fasilitas-fasilitas yang berhubungan dengan olahraga golf, yang berlokasi di kota Bandung. Fasilitas-fasilitas yang ada dan disediakan di Golftainment Center, ditujukan untuk mewadahi kegiatan-kegiatan yang ada, seperti : entertainment/hiburan, bermain golf, makan dan minum, penjualan peralatan dan perlengkapan golf, informasi, serta pertemuan / komuikasi.

Kota Bandung dipilih sebagai lokasi Golftainment Center, dikarenakan kota Bandung yang merupakan ibu kota Jawa Barat adalah salah satu kota besar yang ada di Indonesia, dimana bidang perekonomian dan perdagangan telah berkembang dengan baik, banyak investor yang menanamkan modalnya di kota ini, sehingga dapat diprediksikan keberadaan kaum eksekutif di kota Bandung berjumlah cukup banyak. Dengan banyaknya kaum eksekutif di Bandung tentu adanya Golftainment Center akan menjadi salah satu pilihan bagi mereka untuk mendapatkan hiburan maupun sebagai tempat rekreasi. Selain itu Bandung merupakan

di Indonesia

(id.wikipedia.org/wiki/bandung). Banyak pendatang yang memanfaatkan Bandung (id.wikipedia.org/wiki/bandung). Banyak pendatang yang memanfaatkan Bandung

Jadi dapat disimpulkan bahwa Golftainment Center adalah pusat hiburan yang mewadahi kegiatan untuk entertainment, bermain golf, makan dan minum, penjualan peralatan dan perlengkapan golf, informasi serta pertemuan / komunikasi, serta kegiatan lainnya yang berhubungan dengan olahraga golf, yang bersifat komersial dan berlokasi di kota Bandung.

Seperti yang telah disebutkan dalam judulnya, Golftainment Center dirancang dengan menerapkan gaya Sporty Modern, yaitu penggunaan gaya modern sebagai gaya desainnya, serta sporty sebagai tema interiornya. Dimana tema Sporty yang diaplikasikan melaui gaya modern diharapkan mampu menghadirkan suasana ruang yang akan memberikan kenyamanan serta membangkitkan semangat bermain golf di dalam pusat hiburan tersebut.

Dan diharapkan nantinya perencanaan dan perancangan interior Golftainment Center ini mampu memberikan kontribusi dalam usaha pengembangan minat masyarakat Bandung terhadap olahraga golf.

B. Ruang Lingkup Permasalahan

1. Pembahasan ditekankan pada aspek perancangan interior yang dapat memenuhi kebutuhan para pengguna sekaligus pengelola Untuk pembahasannya meliputi :

a. Fasilitas Utama

Terdiri dari : Lobby, Simulator Golf , Indoor Practice Green , Bar & Resto.

b. Fasilitas Pendukung Terdiri dari : Golf Shop, Ruang Pertemuan, Office Room, Lavatory, dan Gudang.

Sebagai pembahasan dalam karya tugas akhir dibatasi pada bagian fasilitas utama yaitu : Lobby, Simulator Golf , Indoor Practice Green , Bar & Resto

2. Perancangan ditekankan pada masalah interior dengan pertimbangan tuntutan dan persyaratan aktivitas serta motivasi pengguna baik secara fungsional maupun estetik visual yang sesuai dengan gaya Sporty Modern, gaya desain Modern yang diaplikasikan ke dalam tema Sporty sebagai tema interiornya.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan batasan masalah di atas maka diajukan beberapa rumusan masalah sebagai berikut :

a. Bagaimana menentukan konsep peruangan dalam perencanaan dan perancangan interior Golftainment Center yang mewadahi kegiatan pengguna dan pengelolanya ?

b. Bagaimana memenuhi persyaratan interior yang diwadahi dalam Golftainment Center sebagai tuntutan aspek fungsional dari sebuah bangunan ?

c. Bagaimana menentukan perencanaan dan perancangan gaya Sporty Modern ? c. Bagaimana menentukan perencanaan dan perancangan gaya Sporty Modern ?

diharapkan sesuai dengan hakekat Golftainment Center sebagai tempat hiburan yang mewadahi kegiatan yang berhubungan dengan olahraga golf ?

D. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah yang ada maka tujuannya yaitu :

a. Mewujudkan konsep peruangan dalam perencanaan dan perancangan interior Golftainment Center yang mewadahi kegiatan pengguna dan pengelolanya.

b. Mewujudkan pemenuhan persyaratan interior yang diwadahi dalam Golftainment Center sebagai tuntutan aspek fungsional dari sebuah bangunan.

c. Mewujudkan perencanaan dan perancangan gaya Sporty Modern.

d. Menentukan penyelesaian interior yang mampu mewujudkan gaya Sporty Modern, gaya desain modern dengan tema sporty, yang diharapkan sesuai

dengan hakekat Golftainment Center sebagai tempat hiburan yang mewadahi kegiatan yang berhubungan dengan olahraga golf .

E. Sasaran

Dalam perencanaan dan perancangan interior Golftainment Center ini memuat beberapa sasaran, yaitu ditujukan bagi pengelola dan pengunjung, khususnya yang berkisaran usia 17 tahun- keatas atau disebut dewasa.

F. Manfaat

Manfaat perencanaan dan perancangan interior Golftainment Center yaitu :

a. Bagi Bangunan Golftainment Center Menciptakan suatu tata ruang dalam yang dapat mewadahi seluruh kegiatan

pengelola maupun pengunjung Golftainment Center.

b. Bagi Masyarakat Perencanaan dan perancangan interior Golftainment Center akan

memberikan pengetahuan dan referensi dalam menciptakan suatu desain, khusunya desain interior.

G. Metodologi Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara atau jalan untuk memecahkan suatu masalah yang ada dengan cara mengumpulkan, menyusun, serta mengintrepretasikan data-data guna menemukan, mengembangkan atau menguji kebenaran suatu pengetahuan. Metode penelitian sangat menentukan dalam sebuah penelitian ilmiah karena mutu, validitas dari hasil penelitian ilmiah sangat ditentukan oleh pemilihan metode pemilihannya secara tepat.

1. Lokasi Penelitian

Sebagai lokasi penelitian dipilih suatu bangunan komersial yang menyediakan fasilitas untuk bermain golf, dan juga kegiatan lainnya yang berhubungan dengan olahraga golf . Dalam hal ini sebagai lokasi penelitian dilakukan di :

a. Merapi Golf & Mountain Resort

Merapi Golf & Mountain Resort merupakan tempat yang menyediakan lapangan golf untuk bermain golf, serta fasilitas lainnya yang berhubungan dengan olahraga golf, seperti golf shop, loker room, dan restaurant. Merapi Golf terletak di Jl. Golf No. 1 Kepuharjo- Cangkringan Kab. Sleman, Yogyakarta

b. Moida Driving Range

Moida Driving Range merupakan tempat yang menyediakan fasilitas untuk belajar bermain golf, berupa driving range, practice green, accesories golf, dan juga cafetaria. Moida Driving Range terletak di Jalan Adisucipto, depan hotel Lor In, Solo Barat, Karanganyar.

2. Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif ( uraian yang bersifat informatif dan tidak berbentuk angka ). Penelitian ini akan mampu menangkap berbagai informasi dengan deskriptif yang penuh nuansa.

3. Sumber Data

Data adalah suatu fakta atau keterangan dan obyek yang di teliti. Data yang diperlukan merupakan data yang relevan dan menunjang, adapun jenis data yaitu :

a) Data primer Sejumlah keterangan yang diperoleh secara langsung dari lapangan penelitian, melalui pihak-pihak yang terkait secara langsung

b) Data sekunder

Sejumlah data yang secara tidak langsung diperoleh dari lapangan penelitian, tetapi diperoleh melalui studi pustaka, majalah, koran, internet. Sehingga yang dapat dijadikan sumber data, yaitu :

a. Informan, atau nara sumber di lokasi penelitian

b. Literatur baik berupa buku, catatan, majalah, koran, maupun data dari internet.

c. Tempat dan peristiwa yang ada pada lokasi penelitian tersebut.

4. Tehnik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data, dipakai teknik :

a. Wawancara Wawancara ini dilakukan kepada pihak-pihak yang terkait dalam hal ini, adalah pihak pengelola dari tempat yang diamati.

b. Observasi Yaitu teknik pengumpulan data dengan turun langsung ke

lapangan.

c. Study Literature Mengumpulkan data yang bersumber dari dokumen dan arsip yang terdapat pada lokasi penelitian, media cetak, maupun internet.

5. Tehnik Cuplikan

Pada penelitian ini cuplikan dipilih informan yang dipandang paling tahu, sehingga kemungkinan pilihan informan dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemantapan peneliti dalam memperoleh data

6. Validitas Data

Guna menjamin validitas data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini maka penelitian kualitatif ini menggunakan trianggulasi data dan trianggulasi teori, dimana diharapkan dengan cara ini bisa menguji lebih dalam tentang berbagai sumber data dan perspektif teori yang ada dan diperoleh saat melakukan penelitian ini.

7. Analisa Data

Model analisa data yang digunakan adalah model analisa interaktif , dimana peneliti bergerak diantara tiga komponen analisis yaitu reduksi data, sajian data, penarikan simpulan/verifikasi sesudah pengumpulan data selesai unitnya dengan menggunakan waktu yang tersisa.

PENGUMPULAN

DATA

REDUKSI DATA

SAJIAN DATA

PENARIKAN KESIMPULAN/VERIFIKASI

Skema 1: Model Analisis Data Interaktif

H. Sistematika Penulisan

Secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut : TAHAP I

PENDAHULUAN

Mengemukakan mengenai latar belakang, ruang lingkup permasalahan, rumusan masalah, tujuan, sasaran, metodologi penelitian, sistematika penulisan dan pola pikir.

TAHAP II KAJIAN OBYEK TUGAS AKHIR Merupakan uraian tentang landasan-landasan teori yang akan dijadikan dasar untuk mencapai tujuan perancangan serta hasil dari studi lapangan yang telah dilakukan.

TAHAP III DESAIN INTERIOR GOLFTAINMENT CENTER Berisi tentang analisa existing, programming, serta konsep desain

Golftainment Center kaitannya dengan perencanaan dan perancangan interior. TAHAP IV KEPUTUSAN DESAIN Berisi kesimpulan dari hasil temuan dari analisa data, evaluasi konsep perancangan dan pilihan desain.

I. Skema Pola Pikir

Kerangka berpikir dalam perencanaan dan perancangan interior Golftainment Center ini akan dipaparkan dalam bentuk skema sebagai berikut :

OBJEK PERANCANGAN

Skema. 2 : Skema Pola Pikir

BAB II KAJIAN OBYEK TUGAS AKHIR

A. KAJIAN TEORI

1. Pengertian Judul

Pengertian dari judul “Desain Interior Golftainment Center Dengan Pendekatan Gaya Sporty Modern di Bandung” adalah sebagai berikut : Desain Interior : karya seni yang mengungkapkan dengan jelas dan tepat tata kehidupan manusia dari suatu masa melalui media ruang. (Suptandar J.Pamudji, 1999 ). Golftainment : merupakan gabungan dari dua kata yaitu golf dan entertainment

Golf merupakan olahraga permainan, di mana pemain secara individual atau tim memukul bola ke dalam sebuah lubang dengan menggunakan

beberapa

tongkat

pemukul khusus

(id.wikipedia.org/wiki/Golf ). Sedangkan Entertainment berarti hiburan.

Jadi dapat diartikan Golftainment merupakan bentuk hiburan yang didapatkan melalui olahraga golf.

: bernuansa sport ( olahraga )

Modern

: terbaru;mutakhir

(http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php) Istilah atau kata modern berasal dari kata latin yang berarti “sekarang ini” (http://jalius12.wordpress.com)

Bandung

: ibu kota provinsi Jawa Barat.

Jadi pengertian dari judul “ Desain Interior Golftainment Center Dengan Pendekatan Gaya Sporty Modern Di Bandung “ yaitu karya perancangan pusat hiburan olahraga golf yang diaplikasikan melalui media ruang dengan menerapkan gaya modern / terbaru yang bernuansa olahraga, yang berlokasi di kota Bandung.

2. Tinjauan Olahraga Golf

a. Pengertian Golf

Golf adalah sejenis permainan di mana pemain secara individual atau tim memukul bola ke dalam sebuah lubang dengan menggunakan beberapa tongkat pemukul khusus yang disebut club. ( id.wikipedia.org/wiki/Golf )

Kata golf berasal dari bahasa Belanda yaitu kolf yang mempunyai arti tongkat / stik. Aturan utama dalam golf adalah memainkan sebuah bola dengan sebuah tongkat ke dalam lubang dengan satu pukulan atau beberapa pukulan berikutnya sesuai dengan aturan.

Olahraga golf dimainkan di suatu lahan yang dirancang secara khusus. Lahan ini biasa disebut lapangan golf (golf course).

Gambar.1 Golf Course (Sumber : id.wikipedia.org/wiki/Golf)

Dalam suatu golf course / lapangan golf terdapat beberapa area diantaranya :

1. Teeing Ground : merupakan tempat dimana dilakukan pukulan pertama.

2. Fairway : merupakan salah satu area dari golf course dimana rumput di fairway dipotong pendek sehingga bola mudah untuk dipukul.

3. Rough : merupakan salah satu area dari golf course dimana rumputnya lebih panjang daripada di fairway sehingga bola sulit untuk dipukul.

4. Grass / Green : area pukulan untuk menggulirkan bola ke lubang. Rumput di grass dipotong sangat pendek sehingga bola bisa bergulir dengan mudah. Area ini merupakan letak dari hole.

5. Hole / Cup : lubang tempat memasukkan bola. Biasanya didalam satu lapangan golf terdiri atas 9 sampai 18 hole. Tiap – tiap hole memiliki ukuran yaitu berdiameter 4.25 in (10,79 cm) dan kedalaman sedikitnya

3.94 in (8,86 cm) Letak hole biasanya ditandai dengan sebuah bendera sehingga pemain bisa melihatnya dari kejauhan. Hole diklasifikasikan berdasarkan par nya. Par adalah jumlah pukulan maksimum yang harus dipenuhi para golfer di setiap hole. Pemain golf yang memiliki kemampuan diharapkan untuk mencapai green dalam dua pukulan dan melakukan dua kali putting untuk memasukkan bola ke lubang. Dalam golf biasanya suatu hole memiliki par 3, 4 atau 5. Par suatu hole biasanya ditentukan dari jarak teeing ground ke green. Jarak teeing ground ke green pada suatu hole ber-par 3 adalah antara 100 sampai 250 yard (91-244 meter). Sedangkan pada hole ber-par 4 adalah 251-475 yard (225-434 meter). Dan pada hole ber-par 5 3.94 in (8,86 cm) Letak hole biasanya ditandai dengan sebuah bendera sehingga pemain bisa melihatnya dari kejauhan. Hole diklasifikasikan berdasarkan par nya. Par adalah jumlah pukulan maksimum yang harus dipenuhi para golfer di setiap hole. Pemain golf yang memiliki kemampuan diharapkan untuk mencapai green dalam dua pukulan dan melakukan dua kali putting untuk memasukkan bola ke lubang. Dalam golf biasanya suatu hole memiliki par 3, 4 atau 5. Par suatu hole biasanya ditentukan dari jarak teeing ground ke green. Jarak teeing ground ke green pada suatu hole ber-par 3 adalah antara 100 sampai 250 yard (91-244 meter). Sedangkan pada hole ber-par 4 adalah 251-475 yard (225-434 meter). Dan pada hole ber-par 5

Setiap hole biasanya memiliki rintangan atau hazards. Hazard terdiri atas dua macam yaitu; water hazards seperti sungai, danau dan bunkers yang merupakan suatu cekungan berisi pasir.

6. Zona Out Of Bounds (OB) : suatu course memiliki batas yang ditandai dengan pasak-pasak, di luar tanda itu dinamakan zona out of bounds atau singkatnya OB. Bila bola pemain mendarat di zona OB maka pemain akan menerima pinalti 1 pukulan dan mengulang pukulan dari tempat sebelumnya.

Pada kebanyakan golf course, ada beberapa fasilitas tambahan yang bukan merupakan bagian couse itu sendiri. Seperti practice range yang disertai practice green, bunker, dan driving area di mana pukulan jauh bisa dilatih. Ada juga practice course (biasanya lebih mudah dan lebih pendek daripada golf course lainnya).

b. Sejarah Golf

Golf merupakan salah satu permainan yang telah ada sejak lama, yang belum jelas siapa penemunya. Dimana asal dari permainan ini masih diperdebatkan antara China, Belanda, atau Skotlandia. Akan tetapi kebanyakkan orang menganggap olahraga ini ditemukan pertama kali di Skotlandia pada tahun 1100.

Permainan yang juga bisa dibilang golf, pertama kali ditemui di Dōngxuān Records ( China ) , pada abad ke-11. Permainan itu juga ditemukan

di Belanda di sebuah kota yang bernama Loenen aan de Vecht, pada tahun 1297. Orang Belanda memainkan permainan itu dengan menggunakan tongkat dan juga sebuah bola yang terbuat dari kulit, siapa yang berhasil memukul bola mengenai target yang jaraknya beberapa ribu meter dengan waktu tercepat adalah pemenangnya. Akan tetapi permainan golf saat ini mengacu pada permainan golf yang ditemukan oleh orang skotlandia, yaitu memukul bola untuk dimasukkan kedalam lubang yang ada ditanah dengan menggunakan sebuah tongkat.

Perkembangan golf dari tahun ke tahun semakin membaik. Pada tahun 1900-an, terjadi banyak peningkatan pada peralatan yang dipakai, salah satunya yaitu penemuan desain bola golf menggunakan material kain dan juga material dari kerajinan tangan manusia. Pada tahun 1930-an, adanya pengenalan bahan besi sebagai bahan untuk shaft ( badan tongkat golf ) dan juga adanya penemuan tee yang terbuat dari kayu. Selanjutnya pada tahun 1970-an, terjadi penggantian bahan kayu pada bagian kepala tongkat ( heads ) menjadi bahan baja dan titanium. Penggunaan bahan graphite ( carbon fiber ) untuk pembuatan shaft terjadi pada tahun 1980-an. Disamping tee dari kayu masih populer, pada beberapa tahun belakangan dikembangkan tee yang didesain dengan menggunakan bahan plastik, serta juga terjadi pengembangan penggunaan material sintetik untuk material pembuatan bola golf.

c. Peralatan Golf

Peralatan-peralatan yang dibutuhkan dalam bermain golf antaralain :

1. Club

Club / tongkat merupakan peralatan utama dalam bermain golf.

Gambar.2 Golf Club (Sumber : www.abc-of-golf.com)

Ada tiga tipe club dalam golf yaitu:

1) Woods

Gambar.3 Woods (Sumber : id.wikipedia.org/wiki/Golf)

Salah satu tipe golf club yang berfungsi atau biasa digunakan untuk melakukan pukulan dengan jarak yang sangat jauh.

2) Iron

Gambar.4 Iron (Sumber : id.wikipedia.org/wiki/Golf)

Salah satu tipe golf club yang digunakan untuk melakukan pukulan yang memiliki jarak yang lebih pendek dari hasil pukulan menggunakan tipe woods. Iron yang digunakan untuk memukul pada jarak yang pendek disebut Wedge

3) Putter

Gambar.5 Putter (Sumber : id.wikipedia.org/wiki/Golf)

Salah satu tipe golf club yang hampir selalu digunakan untuk melakukan pukulan di atas green.

2. Bola Golf

Gambar.6 Bola Golf (Sumber : id.wikipedia.org/wiki/Golf)

Diameter bola golf minimum adalah 42,67 mm dan harus bermassa lebih dari 45,93 gram. Pertama kali pemakaiannya bola golf dibuat dari bulu angsa yang direbus lalu didinginkan dan kemudian dipadatkan menjadi bentuk bola, dan setelah itu di cat untuk pelapisnya. Lalu terjadi Diameter bola golf minimum adalah 42,67 mm dan harus bermassa lebih dari 45,93 gram. Pertama kali pemakaiannya bola golf dibuat dari bulu angsa yang direbus lalu didinginkan dan kemudian dipadatkan menjadi bentuk bola, dan setelah itu di cat untuk pelapisnya. Lalu terjadi

3. Tee

Gambar.7 Tee (Sumber : id.wikipedia.org/wiki/Golf)

Tee adalah dudukan untuk meletakkan bola golf, sehingga pemain dapat memukul bola itu dengan baik. Tee digunakan untuk melakukan tee shot di atas teeing ground.

4. Sarung Tangan

Gambar.8 Sarung Tangan (Sumber : www.abc-of-golf.com)

Sarung tangan merupakan peralatan tambahan dalam bermain golf. Fungsinya untuk memberikan kenyamanan dalam memegang club, sehing akan dapat melakukan pukulan dengan lebih baik.

5. Topi

Gambar.9 Topi (Sumber : www.abc-of-golf.com)

Topi juga merupakan peralatan tambahan dalam bermain golf. Karena golf dimainkan di alam terbuka, sehingga topi berfungsi untuk melindungi kepala dari sengatan sinar matahari.

d. Aturan Permainan Golf

Aturan utama dalam golf adalah memainkan sebuah bola dengan sebuah club dari teeing ground ke dalam lubang dengan satu pukulan atau beberapa pukulan berikutnya sesuai dengan aturan. Pukulan pertama dipukul dari teeing ground kecuali pada permainan yang disebut foursomes yaitu dua tim yang terdiri dari dua orang berkompetisi. Anggota dari setiap tim memukul bergantian dengan menggunakan satu bola. Satu round biasanya terdiri atas 18 hole.

Dalam golf ada dua jenis permainan yaitu : stroke play dan match play. Yang diincar adalah jumlah pukulan sesedikit mungkin, karena skor dalam golf berbeda dengan skor dalam kebanyakan permainan lainnya. Pemain akan menang bila mendapat skor yang sedikit (bahkan hingga minus). Berbeda dalam sepak bola atau bola basket di mana grup yang mendapatkan skor terbanyak yang akan menang. Berikut adalah skor dalam golf :

Tabel.1 Skor Dalam Golf Sumber : id.wikipedia.org/wiki/Golf

Istilah pada Spesifikasi istilah Definisi scoreboard

-3 double-eagle (albatross) tiga pukulan di bawah par -2

dua pukulan di bawah par -1

eagle

birdie

satu pukulan di bawah par

jumlah pukulan sama dengan par +1

0 par

satu pukulan di atas par +2

bogey

Double bogey

dua pukulan di atas par

triple bogey

tiga pukulan di atas par

Selain di atas, ada juga yang dinamakan hole in one yaitu memasukkan bola dari teeing ground ke lubang dalam satu kali pukulan. Biasanya hole in one hanya terjadi pada hole ber-par 3.

Pemain biasanya berjalan di course untuk memukul bola selanjutnya, baik sendiri ataupun dalam suatu grup yang berisikan dua, tiga atau empat orang. Pemain juga biasanya didampingi seorang caddie. Caddie bertugas untuk membawa peralatan pemain dan membantu pemain menyelesaikan suatu hole dengan memberi saran.

e. Tipe Pukulan ( Shot ) Dalam Golf

Dalam golf terdapat beberapa macam jenis shot / pukulan diantaranya :

1) Tee shot : pukulan pertama dari teeing ground. Tee shot biasanya

dilakukan dengan menggunakan driver pada hole yang panjang atau iron pada hole yang lebih pendek.

2) Fairway shot : iron atau wedge adalah jenis club / tongkat yang biasa

digunakan untuk melakukan pukulan ini.

3) Bunker shot : pukulan ini dilakukan jika bola mendarat di atas bunker.

Pukulan ini biasanya menggunakan sand wedge.

4) Punch atau knockdown : pukulan rendah yang dilakukan untuk menghindari cabang pohon atau angin yang kuat di atas.

5) Putting : pukulan yang dilakukan di atas green dan menggunakan putter

dan bagi kebanyakan golfer merupakan pukulan tersulit.

6) Approach shot : pukulan yang dilakukan untuk mendekatkan bola ke

green. Pukulan ini biasanya dilakukan pada jarak yang sedang atau dekat. Tipe approach shot ada tiga yaitu antara lain:

· Pitch : approach shot yang menerbangkan bola ke atas green atau dekat green. Pitch shot biasa dilakukan dengan menggunakan iron

6 hingga lob wedge. · Flop : approach shot yang lebih tinggi lagi dan langsung berhenti

sesaat setelah menghantam tanah. Ini dilakukan ketika pemain harus menghadapi rintangan untuk mencapai green. Flop biasa dilakukan dengan menggunakan club sand wedge atau lob wedge.

· Chip : approaach shot yang rendah di mana bola terbang rendah dan kemudian bergulir mengarah ke green.

3. Tinjauan Tentang Simulator Golf

Gambar.10 Simulator Golf (Sumber : www.highdefinitiongolf.com )

1) Pengertian

Sebelum menjelaskan tentang pengertian simulator golf, harus diketahui terlebih dahulu tentang pengertian simulasi. Simulasi adalah penggambaran Sebelum menjelaskan tentang pengertian simulator golf, harus diketahui terlebih dahulu tentang pengertian simulasi. Simulasi adalah penggambaran

2) Peralatan Simulator Golf

Peralatan peralatan yang dibutuhkan untuk merancang simulator golf adalah seperangkat alat simulator, yang terdiri dari :

1. Seperangkat komputer minimal Pentium 4, yang berisi sofware permainan golf virtual

2. LCD touch screen display 15”, yang berfungsi sebagai visual pengoperasian permainan secara manual

3. Digital LCD projector ( high definition television compatible )

Gambar.11 Projector (Sumber : www.highdefinitiongolf.com )

4. Projection Screen, dengan material yang dapat memantulkan bola, serta low noise. Projection screen berfungsi untuk menangkap gambar dari projector.

5. Infrared tracking system, yang berfungsi untuk menangkap rangsangan yang berasal dari bola yang dipukul, untuk kemudian

diteruskan dalam posisi permainan di layar. Ada 2 jenis yaitu : putting sensor dan ball track sensor.

Gambar.12 Infrared Tracking System

(Sumber : www.GGSsystems.com )

6. Putting Mat, merupakan alas pijakan bagi pemain. Selain itu putting mat berfungsi sebagai tempat pemasangan panel sensor.

Menurut fungsinyanya, terdapat 2 jenis : · Turf Artificial : berfungsi untuk melakukan pukulan awalan.

Didesain dengan runput buatan yang rapi dan pendek, sehingga memudahkan untuk melakukan pukulan.

Gambar.13 Turf Artificial (Sumber : www.highdefinitiongolf.com )

· Rough & Sand Golf Mat Panels : didesain dengan rumput buatan yang panjang, sehingga akan memberikan tantangan

bagi pemain untuk melakukan pukulan.

Gambar.14 Rough & Sand Golf Mat Panels (Sumber : www.highdefinitiongolf.com )

7. Surround Sound System

3) Besaran Ruang

Standart besaran ruang simulator golf yaitu : Panjang

( www.fullswinggolf.com )

4) Cara Kerja Simulator Golf

Cara kerja dari simulator golf yaitu :

1) Pertama-tama pemain memilih permainan yang diingingkan melalui layar touch screen yang telah terhubung dengan komputer yang

menyediakan beberapa software permainan golf yang bisa dimainkan.

Gambar.15 Memilih Permainan melalui Touch Screen (Sumber : youtube.com)

2) Kemudian dengan menggunakan tongkat pemukul dan bola golf yang biasa digunakan di lapangan golf sesungguhnya, pemain memukul

bola diatas area memukul ke arah screen, yang telah menampilkan visual graphic dari permainan / golf course yang telah dipilih sebelumnya, yang ditampilkan melalui projector.

Gambar.16 Memukul Bola Ke Arah Screen (Sumber : youtube.com)

3) Bola yang dipukulkan ke arah screen akan melewati sensor Infrared Tracking System, yang kemudian melacak posisi, kecepatan, dan arah bola yang dipukulkan. Simulator akan menghitung dimana bola akan mendarat, dan layar akan menunjukkan posisi bolanya.

Gambar.17 Sensor Infrared (Sumber : www.fullswinggolf.com )

4) Pemain dapat mengatur kondisi cuaca dan kecepatan angin sesuai dengan keinginannya. Serta juga tersedia beberapa golf course yang dapat dicoba. Sehingga bermain golf dengan simulator golf akan lebih realistik dan menyenangkan.

4. Tinjauan Tentang Indoor Practice Green

1) Pengertian

merupakan area pukulan untuk menggulirkan bola ke lubang didalam suatu golf course / lapangan golf,. Green sering juga disebut dengan putting area / putting greens.

Practice Green adalah kegiatan melakukan latihan / Green dalam olahraga golf praktek memukul bola untuk menggulirkannya kedalam lubang diatas area green / putting area.

Indoor Practice Green adalah practice green yang dilakukan didalam ruangan atau kegiatan melakukan latihan / praktek memukul bola untuk menggulirkannya kedalam lubang diatas area green / putting area yang dilakukan didalam ruangan.

2) Indoor Putting Green

Tidak seperti lapangan golf yang telah memiliki putting green, untuk melakukan practice green didalam ruangan tentunya dibutuhkan putting area buatan didalam ruang tersebut. Beberapa perusahaan telah memproduksi putting green buatan / indoor putting green tersebut.

Ada 3 macam indoor putting green yang telah diproduksi dan telah dipasarkan, diantaranya :

1) Standart Indoor Putting Green Yaitu indoor puttting green yang telah didesain dengan

ukuran-ukuran tertentu.

Gambar.18 Standart Indoor Putting Green

(Sumber : www.dreamgreens.com )

2) Rool Out Indoor Putting Green Yaitu indoor putting green yang dapat dilipat dan mudah dalam penyimpanan, dan pemasangannya.

Gambar.19 Rool Out Indoor Putting Green

(Sumber : www.dreamgreens.com )

3) Costum-built Putting Green Yaitu indoor puttting green, dimana desain dan ukurannya

dapat dipesan / dipilih sesuai keinginan pemesan.

3) Komponen Indoor Putting Green

Komponen-komponen pemasangan indoor putting green :

1) Panel Center, Panel Center with Cup dan Cut Panel

Gambar. 20 Panel Center, Panel Center with Cup dan Cut Panel

(Sumber : Tour Links, Designer Links Collectons)

Panel berfungsi sebagai dudukan pemasangan rumput buatan. Ada 3 jenis, yaitu :

c.1.1) Panel Center : panel bagian tengah

c.1.2) Panel Center with Cup : panel dengan lubang

c.1.3) Cut panel : panel bagian pinggir, yang telah dipotong sesuai dengan desain.

2) Rumput buatan bagian tengah

Fungsinya sebagai alas bergulirnya bola.

Gambar. 21 Rumput Buatan Bagian Tengah (Sumber : Tour Links, Designer Links Collectons)

3) Rumput buatan bagian samping / pinggir Dipasang pada bagian samping. Berupa potong-potongan rumput buatan sesuai dengan bentuk desainnya.

Gambar. 22 Rumput Buatan Bagian Samping / Pinggir (Sumber : Tour Links, Designer Links Collectons)

4) Cup Sebagai penutup lubang masuknya bola yang terdapat pada panel..

Gambar.23 Cup

(Sumber : Tour Links, Designer Links Collectons)

5) Tiang, dudukan, dan bendera Dipasang pada bagian lubang masuknya bola.

Gambar.24 Tiang, Dudukan, dan Bendera (Sumber : Tour Links, Designer Links Collectons)

4) Pemasangan Putting Green

Berikut adalah cara pemasangan putting green :

1) Pasang masing-masing panel sesuai dengan bentuk desainnya.

2) Pasang cup pada bagian panel berlubang

3) Pasang rumput buatan bagian tengah diatas panel

4) Pasang rumput bagian samping dengan melekatkannya dengan panel

5) Potong bagian rumput buatan yang menutupi lubang pada cup

6) Pasang tiang, dudukan, dan bendera

Gambar.25 Pemasangan Putting Green ( kiri ke kanan ) (Sumber : Tour Links, Designer Links Collectons)

5. Tinjauan Tentang Lobby

Lobby merupakan sebuah hall, foyer, maupun ruang tunggu dalam sebuah hotel, apartemen, rumah, teater, dan lain-lain. Fungsi lobby berada di bagian depan bangunan dimaksudkan untuk mempermudah pengunjung dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan. Lobby sendiri memberi image bagi pengunjung bagi keseluruhan interior, karena lobby merupakan area yang dilihat pertama kali oleh pengunjung. Selain berfungsi sebagai tempat penerimaan tamu dan ruang transit, lobby juga berfungsi sebagai tempat berbincang-bincang atau melakukan lobbying.

Syarat mutlak yang harus dimiliki sebuah lobby antara lain suhu ruangan, sirkulasi udara yang baik, penerangan cukup, penampilan, kursi sofa dengan mejanya, komunikasi hubungan di dalam (house phone) / intercom, komunikasi hubungan luar

Besaran dan jarak ergonomic meja lobby adalah sebagai berikut :

Gambar. 26 Besaran Dan Jarak Ergonomik Meja Lobby (Sumber : Human Dimantion, 2003)

6. Tinjauan Tentang Ruang Penjualan

a. Pengertian Ruang Penjualan

Ruang penjualan merupakan ruang yang fungsi utamanya adalah memamerkan dan menjual barang. Desain dari ruang ini meliputi koordinasi dari arsitektural, desain interior, dan elemen penjualan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan klien /konsumen. (Joseph De Chiara, Julius Panero, Martin Zelnik, 1991 : 252, dalam Lastriyono, Putut. 2006 ).

b. Tipe-tipe Ruang Penjualan

Ada beberapa tipe ruang penjualan, yaitu :

1) Berdasarkan jenis barang yang dijual (merchandise) terbagi menjadi :

a) Convienience store : toko yang menjual barang kebutuhan sehari-hari seperti beras, gula, susu, bumbu dapur dan sebagainya.

b) Demand store : menjual kebutuhan sehari-hari dimana frekuensinya tidak sesering convience store seperti toko pakaian, sepatu, tas, dan sebagainya.

c) Impuls store : toko yang menjual barang-barang mewah seperti toko perhiasan, elektronik dan sebagainya

(William P, Spence, 1979 : 409, dalam Lastriyono, Putut. 2006 ).

2) Berdasarkan kuantitas barang yang dijual 2) Berdasarkan kuantitas barang yang dijual

tersebut disimpan di tempat lain, yang terdapat di toko tersebut merupakan contohnya saja.

b) Toko eceran (retail) : yaitu toko yang menjual barang dalam jumlah sedikit (eceran)

3) Berdasarkan variasi barang yang dijual

a) Speciality shop : yaitu toko yang menjual barang dagangan sejenis, seperti toko pakaian, toko sepatu,

toko buku dan lain-lain.

b) Variety shop : yaitu toko yang menjual bermacam- macam barang

c. Sistem Pelayanan

Ada beberapa jenis sistem pelayanan pada ruang penjualan, yaitu :

1) Self service : pembeli dengan keranjang atau kereta dorong mengambil sendiri barang-barang yang dibutuhkan kemudian membayar ke kasir

dan dibungkus.

2) Self Selection : pembeli memilih dan mengambil barang yang dibutuhkan sendiri dan membayarnya di kasir, pramuniaga yang akan membawa barang tersebut ke kasir dan kemudian membungkusnya.

3) Personal Service : untuk memperoleh kebutuhannya pembeli dilayani oleh pramuniaga, kemudian pramuniaga membungkus barang tersebut setelah pembeli melakukan pembayaran.

d. Tata Ruang Penjualan (Interior Display)

Tujuan penciptaan tata ruang penjualan adalah menyediakan fasilitas yang memudahkan barang-barang perniagaan atau pajangan pada ruang toko tersebut, yang berlandaskan pada prinsip teater yaitu membiarkan konsumen melihat sendiri barang-barang, memilih dan akhirnya membeli.