HASIL DAN ANALISA

4.3 Pengaruh Waktu Pemaparan Cuaca Terhadap Kekuatan Bending

Pengujian bending dilakukan dengan menggunakan alat Universal Testing Machine dengan metode three point bending. Hasil pengujian bending komposit HDPE-sampah organik ditunjukkan pada gambar 4.3.

Gambar 4.3 Pengaruh waktu pemaparan cuaca terhadap kekuatan bending komposit HDPE-sampah organik.

Waktu (bulan)

(a)

(b)

(c)

(d)

Gambar 4.3 menunjukan selama proses pemaparan nilai kekuatan bending cenderung sama. Efek dari pemaparan cuaca selama 3 bulan belum berdampak secara signifikan pada kekuatan bending. Hal ini dikarenakan selama 3 bulan pemaparan cuaca ikatan antarfase HDPE terhadap sampah organik masih kuat. Hal ini sesuai dengan penelitian komposit HDPE/WF yang dilakukan oleh Taib (2010), selama 2000 jam dipaparkan penurunan nilai kekuatan bending terjadi tidak begitu signifikan,

yaitu dibawah 6 %. Hal ini dikarenakan selama pemaparan cuaca, kekakuan dan ikatan dari HDPE masih kuat.

Gambar 4.4 Pengamatan SEM (a) 0 bulan (tanpa perlakuan); (b) 1 bulan pemaparan cuaca; (c) 2 bulan pemaparan cuaca; (d) 3 bulan pemaparan cuaca.

Ikatan antarmuka HDPE-sampah organik

Ranting

HDPE

Daun

Ranting

HDPE

Daun

Ranting

Ranting

Gambar 4.4 menunjukkan perbedaan patahan bending antara masing- masing variasi waktu pemaparan cuaca. Gambar 4.4 (a) menunjukkan bentuk dari

HDPE ranting dan daun masih utuh. Ikatan antarmuka HDPE-sampah organik masih utuh. Gambar 4.4 (b) terlihat struktur HDPE tetap utuh sedangkan pada

sampah organik sudah mulai terjadi pelapukan. Walaupun sudah terjadi pelapukan pada sampah organik, namun ikatan antar muka HDPE-sampah organik masih cukup kuat. Gambar 4.4 (c) menunjukkan struktur HDPE tetap utuh, sedangkan pada sampah organik terlihat daun semakin habis dan ranting juga terjadi pelapukan. Namun pelapukan yang terjadi tidak merusak ikatan antar muka, karena distribusi HDPE yang mengikat daerah tersebut masih kuat. Pada gambar

4.4 (d) menunjukkan struktur HDPE yang utuh, sedangkan pada sampah organik daun dan ranting semakin lapuk. Pada sampah organik daun terlihat sudah hancur dan hanya menyisakan tulang daunnya. Nilai kekuatan bending cenderung sama selama pemaparan karena distribusi HDPE sebagai matrik cukup kuat dalam mengikat fillernya (daun dan ranting).

4.4 Pengaruh Waktu Pemaparan Terhadap Kekuatan Geser Tekan

Kekuatan geser tekan pada komposit dapat diketahui dengan pengujian geser tekan. Pengujian geser tekan dilakukan dengan menggunakan alat Universal Testing Machine . Grafik hasil pengujian geser tekan komposit HDPE-sampah organik ditampilkan pada gambar 4.5.

Gambar 4.5 Pengaruh waktu pemaparan cuaca terhadap kekuatan geser tekan komposit HDPE-sampah organik.

Waktu (bulan)

Gambar 4.5 menunjukkan bahwa selama proses pemaparan belum terjadi penurunan kekuatan geser tekan secara signifikan. Hal ini disebabkan selama rentan waktu 3 bulan pemaparan cuaca, efek dari pemaparan cuaca belum sampai pada bagian tengah spesimen atau dengan kata lain efeknya hanya pada permukaan spesimen yaitu terjadi perubahan warna. Pada pengujian geser tekan bagian spesimen yang menahan beban adalah pada bagian tengah, dimana ikatan antarfase HDPE dan sampah organik masih kuat. Seperti pada penelitian komposit serbuk kayu-polipropilena yang dilakukan oleh Sulaeman (2003), selama 3 bulan dipaparkan komposit mengalami perubahan warna pada permukaan, setelah pemaparan selama 6 bulan sifat-sifat mekanis menurun.

4.5 Pengaruh Waktu Pemaparan Terhadap Kekuatan Impak

Kekuatan impak komposit HDPE-sampah organik dapat diukur dengan dilakukan pengujian kekuatan impak dengan alat impact izod. Hasil dari pengujian kekuatan impak komposit HDPE-sampah organik dapat dilihat pada gambar 4.6.

Gambar 4.6 Pengaruh waktu pemaparan cuaca terhadap kekuatan impak komposit HDPE-sampah organik.

Hasil dari pengujian kekuatan impak berbeda dengan tren yang terjadi pada pengujian geser tekan dan pengujian bending, dimana didapatkan penurunan yang signifikan selama pemaparan cuaca, yaitu sebesar 67,93%. Penurunan kekuatan impak terjadi karena pembebanan merupakan beban dinamik, sehingga komposit menerima pembebanan yang cepat atau beban kejut (rapid loading). Pada pembebanan cepat atau beban kejut, energi yang diserap oleh spesimen

Waktu (bulan) Waktu (bulan)

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia (Chrism.) Swingle) TERHADAP BAKTERI Aggregatibacter actinomycetemcomitans SECARA IN VITRO

0 0 14

KARAKTERISTIK SARANG DAN KEBERHASILAN BERBIAK KUNTUL BESAR (Egretta alba) DAN CANGAK ABU (Ardea cinerea) DI AREAL BREEDING SITE DESA TANJUNG REJO

0 0 13

ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA), EARNING PER SHARE (EPS), RETURN ON EQUITY (ROE) DAN CURRENT RATIO (CR) TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009-2011

0 1 13

PENGARUH PENGALAMAN, KEAHLIAN, SITUASI AUDIT, ETIKA, GENDER DAN INDEPENDENSI TERHADAP KETEPATAN PEMBERIAN OPINI AUDITOR MELALUI SKEPTISISME PROFESIONAL AUDITOR

1 1 16

PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, NILAI INTRINSIK, PENGHASILAN, KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PROFESI AKUNTAN PAJAK SERTA PERTIMBANGAN PASAR KERJA TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK BERKARIER DI BIDANG PERPAJAKAN

0 0 15

ANALISIS PENGARUH KEPUASAN GAJI, KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP TURNOVER INTENTION DENGAN MEDIASI KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN RUMAH SAKIT ‘AISYIYAH KUDUS

0 1 16

PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK, DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA ECO ROSO RESTO DI KUDUS

0 0 14

PENGARUH PERSEPSI KEBERMANFAATAN, PERSEPSI KEMUDAHAN,PERSEPSI KERUMITAN, DAN PERSEPSI KEPUASAN WAJIB PAJAKTERHADAP PENGGUNAAN E-FILLING BAGI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DI KOTA KUDUS

0 0 16

PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN PATI

0 0 14

PENGARUH BUDAYA ORGANISASIONAL, KOMITMEN KERJA, DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA RSUD KELET JEPARA

0 3 13