Pengujian Model Tahap Kedua
4.8 Pengujian Model Tahap Kedua
Hasil pengujian model tahap pertama yang telah dilakukan pada peubah iklim pembelajar sebagai peubah bebas terbukti berpengaruh nyata terhadap perilaku berbagi-pengetahuan. Pengujian tahap kedua, menguji pengaruh pemoderasi yang dilakukan dengan menambahkan satu peubah dalam model penelitian, yaitu peubah interaksi dimana peubah tersebut merupakan hasil perhitungan interaksi dari peubah iklim pembelajar dan peubah kesediaan berbagi- pengetahuan.
4.8.1 Pengujian Asumsi SEM pada Model Tahap Kedua
1. Evaluasi Normalitas Data Pengujian Model Tahap kedua
Estimasi dengan Maximum Likelihood menghendaki indikator harus memenuhi asumsi normalitas multivariat (multivariate normality). Analisis normalitas dilakukan dengan mengamati nilai CR multivariat dengan rentang 2,58 pada tingkat signifikansi 1% (Ghozali, 2004).
Tabel 4.34
Hasil Pengujian Normalitas Data Model Tahap Kedua (n=163)
Variable
c.r. kurtosis c.r. Int
-1,213 -3,162 X23
-1,202 -3,132 X22
-1,198 -3,122 X12
-,260 -,679 X11
-,156 -,407 X10
-,305 -,794
X9 1,000
-,885 -2,306
X8 1,000
X7 1,000
-,550 -1,433 -,550 -1,433
-1,124 -2,929 X31
-,990 -2,579 X30
-1,098 -2,862 X29
-,886 -2,308 X21
-1,283 -3,344 X20
-1,030 -2,685 X19
-1,232 -3,212 X28
-1,039 -2,709 X27
-,730 -1,901 X26
-,975 -2,540 X25
-1,190 -3,102 X13
-,948 -2,471 X14
-,654 -1,704 X15
-1,088 -2,836 X18
-,923 -2,406 X17
-1,129 -2,944 X16
-,990 -2,579 Multivariate
Signifikansi = 5% Sumber : Data prime yang diolah, 2017
Hasil pengujian normalitas menunjukkan bahwa nilai CR multivariat adalah 2,566 yang berada di bawah 2,58, sehingga dapat disimpulkan bahwa distribusi data penelitian memenuhi asumsi normalitas multivariat.
2. Evaluasi Outliers Model Tahap Kedua
Pengujian multivariate outliers dilakukan dengan membandingkan nilai Jarak Mahalanobis (Mahalanobis Distance) teoritis dan hitung dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
a. Jika nilai Mahalanobis Distance hitung < nilai Mahalanobis Distance teoritis yang dihitung berdasarkan nilai Chi-Square pada derajat bebas
33 (jumlah indikator) pada tingkat p < 0,001 adalah (33 ; 0,001) = 63,870 (berdasarkan tabel distribusi 2 ) maka tidak terjadi masalah
multivariate outliers.
b. Jika nilai Mahalanobis Distance hitung > nilai Mahalanobis Distance teoritis yang dihitung berdasarkan nilai Chi-Square pada derajat bebas
33 (jumlah indikator) pada tingkat p < 0,001 adalah 2 (33 ; 0,001) = 63,870 (berdasarkan tabel distribusi 2 ) maka terjadi masalah
multivariate outliers. Nilai Jarak Mahalanobis (Mahalanobis Distance) hitung untuk penelitian ini diperoleh dari hasil pengolahan data, yaitu nilai observations farthest from the centroid (Mahalanobis Distance) maksimal sebesar 62,895. Nilai Jarak Mahalanobis (Mahalanobis Distance) hitung (62,895) < Nilai Jarak Mahalanobis (Mahalanobis Distance) teoritis (63,870), artinya tidak terjadi masalah multivariate outliers pada studi ini.
3. Evaluasi Multicollinearity dan Singularity
Pengujian data selanjutnya adalah untuk melihat apakah terdapat multicollinearity dan singularity dalam sebuah kombinasi peubah bebas.
Indikasi adanya multicollinearity dianalisis melalui nilai determinant of sample covariance matrix yang benar-benar kecil atau mendekati nol. Hasil pengolahan data diperoleh nilai determinant of sample covariance matrix sebesar 38124020460,352.
Nilai determinant of sample covariance matrix yang diperoleh dari hasil pengolahan data (38124020460,352) berada jauh dari nol sehingga dapat disimpulkan bahwa data penelitian yang digunakan tidak terdapat multicollinearity dan memenuhi asumsi singularity.
4. Evaluasi Nilai Residual
Setelah melakukan estimasi, residualnya haruslah kecil atau mendekati nol dan frekuensi distribusi dari residual haruslah bersifat simetrik. Jika suatu model memiliki nilai residual covariances yang tinggi (> 2,58) maka sebuah modifikasi perlu dipertimbangkan dengan catatan ada landasan teoritisnya. Dari hasil analisis statistik yang dilakukan dalam penelitian ini, ditemukan 17 nilai standardized residual covariances yang lebih dari 2.58. Meskipun demikian nilai standardized residual covariances yang melebihi 2,58 jumlahnya tidak melebihi 5% dari jumlah seluruh nilai standardized residual covariances yang dihasilkan dari pengujian model (512) yaitu sebanyak 26 pengataman sehingga dapat disimpulkan bahwa syarat residual terpenuhi.
4.8.2 Pengujian Kelayakan Model Penelitian Tahap Kedua
Setelah dilakukan analisis terhadap tingkat unidimensionalitas indikator- indikator pembentuk peubah laten yang diuji dengan confirmatory factor Setelah dilakukan analisis terhadap tingkat unidimensionalitas indikator- indikator pembentuk peubah laten yang diuji dengan confirmatory factor
peubah interaksi yang merupakan hasil perhitungan interaksi antara peubah iklim pembelajar dengan peubah kesediaan berbagi-pengetahuan. Peubah interaksi tersebut yang nantinya akan diuji signifikansinya untuk mengetahui pengaruh moderasi dari peubah iklim pembelajar. Ada pun hasil pengolahan data pada model keseluruhan dijelaskan di bawah ini.
Gambar 4.6 Pengujian Model Penelitian Tahap Kedua (n=163)
Signifikansi = 5%
Sumber : Data primer yang diolah, 2017
Pengujian model penelitian dilakukan dengan analisis kelayakan model penelitian. Ada pun hasil pengujian kelayakan pada model penelitian yang dikembangkan dalam penelitian ini, disajikan dalam Tabel 4.35 berikut ini.
Tabel 4.35 Hasil Pengujian Kelayakan Model Penelitian Tahap Kedua (n=163)
Goodness of Fit Indeks
Cut off Value
Hasil
Evaluasi Model
Chi-Square (df = 449)
Baik Probability
Baik CMIN/DF
Baik GFI
Marginal AGFI
Marginal TLI
Baik CFI
Baik RMSEA
Baik Signifikansi = 5%
Sumber: Data primer yang diolah, 2017
Berdasarkan hasil pengujian kelayakan model yang disajikan dalam Tabel
4.35 di atas menunjukkan bahwa secara keseluruhan kriteria pengujian dalam kategori baik atau memenuhi kriteria penilaian yang dipersyaratkan. Pada uji Chi- Square , sebuah model akan dianggap baik jika hasilnya menunjukkan nilai Chi- Square hitung yang lebih kecil dari nilai Chi-Square tabel. Semakin Chi-Square hitung yang lebih kecil dari nilai Chi-quare tabel menunjukkan bahwa semakin baik model tersebut berarti tidak ada perbedaan antara estimasi populasi dengan sampel yang diuji. Model penelitian ini menunjukkan bahwa nilai Chi-Square hitung adalah 487,775, sedangkan nilai kritis/tabel Chi-Square dengan df = 449 adalah 499,401. Oleh karena nilai Chi-Square hitung dalam penelitian ini lebih kecil dari nilai kritis/tabelnya ini berarti bahwa model penelitian ini tidak berbeda dengan populasi yang diestimasi/model dianggap baik (diterima).
4.8.3 Pengujian Keterpengaruhan antar Peubah
Pengujian model tahap pertama, peubah iklim pembelajar diasumsikan sebagai peubah bebas untuk diuji pengaruhnya terhadap perilaku berbagi- pengetahuan dimana hasilnya menunjukkan pengaruh nyata. Oleh karena pengaruh kedua peubah tersebut adalah nyata maka dapat dilakukan pengujian tahap selanjutnya dengan menghitung nilai interaksi antara peubah iklim pembelajar dengan peubah kesediaan berbagi-pengetahuan yang selanjutnya disebut sebagai peubah interaksi. Peubah interaksi ini dimasukkan dalam model penelitian dan diuji pada pengujian model tahap kedua sebagai nilai pemoderasi dari peubah iklim pembelajar. Pengujian keterpengaruhan antar peubah yang diteliti dalam penelitian ini dilakukan dengan menganalisis nilai Critical Ratio (CR) dan probabilitas dari suatu hubungan kausalitas.
Tabel 4.36 Pengujian Hipotesis Model Penelitian Tahap Kedua (n=163)
Std Estimate Estimate
S.E.
C.R.
P Label
kesediaan <--- KSE
*** par_11 kesediaan <--- KP
,043 par_38 PBP
,006 par_15 PBP
<--- Kesediaan
,037 par_28 PBP
<--- KP
,035 par_29 PBP
<--- KSE
,038 par_34 PBP
<--- Interaksi
,025 par_39 PD
<--- Iklim
*** par_18 PKB
<--- PBP
,003 par_23 OC
<--- PBP
,013 par_27 Signifikansi = 5%
<--- PBP
*** Signifikan pada α = 1%
Sumber: Data primer yang diolah, 2017
1. Pengujian Pengaruh Kebergairahan Pembelajar terhadap Kesediaan Berbagi-Pengetahuan
Pengujian pengaruh kebergairahan pembelajar terhadap kesediaan berbagi-pengetahuan menghasilkan nilai CR sebesar 2,021 dengan probabilitas sebesar 0,043. Oleh karena nilai probabilitas (0,043) < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa peubah kebergairahan pembelajar terbukti berpengaruh signifikan positif terhadap kesediaan berbagi-pengetahuan.
2. Pengujian Pengaruh Kerekatan Sosial-Emosional terhadap Kesediaan Berbagi-Pengetahuan
Pengujian pengaruh kerekatan sosial-emosional terhadap kesediaan berbagi-pengetahuan menghasilkan nilai CR sebesar 3,766 dengan probabilitas sebesar 0,000. Oleh karena nilai probabilitas (0,000) < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa peubah kerekatan sosial-emosional terbukti berpengaruh signifikan positif terhadap kesediaan berbagi-pengetahuan.
3. Pengujian Pengaruh Kebergairahan Pembelajar terhadap Perilaku Berbagi-Pengetahuan
Pengujian pengaruh kebergairahan pembelajar terhadap perilaku berbagi-pengetahuan menghasilkan nilai CR sebesar 2,617 dengan probabilitas sebesar 0,037. Oleh karena nilai probabilitas (0,037) < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa peubah kebergairahan pembelajar terbukti berpengaruh signifikan positif terhadap perilaku berbagi-pengetahuan.
4. Pengujian Pengaruh Kerekatan Sosial-Emosional terhadap Perilaku Berbagi-Pengetahuan
Pengujian pengaruh kerekatan sosial-emosional terhadap perilaku berbagi-pengetahuan menghasilkan nilai CR sebesar 2,298 dengan probabilitas sebesar 0,035. Oleh karena nilai probabilitas (0,035) < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa peubah kerekatan sosial-emosional terbukti berpengaruh signifikan positif terhadap perilaku berbagi-pengetahuan.
5. Pengujian Pengaruh Kesediaan Berbagi-Pengetahuan terhadap Perilaku Berbagi-Pengetahuan
Pengujian pengaruh kesediaan berbagi-pengetahuan terhadap perilaku berbagi-pengetahuan menghasilkan nilai CR sebesar 2,738 dengan probabilitas sebesar 0,006. Oleh karena nilai probabilitas (0,006) < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa peubah kesediaan berbagi-pengetahuan terbukti berpengaruh signifikan positif terhadap perilaku berbagi- pengetahuan.
6. Pengujian Iklim Pembelajar dalam Memoderasi Pengaruh Kesediaan Berbagi-Pengetahuan terhadap Perilaku Berbagi-Pengetahuan
Pengujian iklim pembelajar dalam memoderasi pengaruh kesediaan berbagi-pengetahuan terhadap perilaku berbagi-pengetahuan menghasilkan nilai CR sebesar 2,701 dengan probabilitas sebesar 0,038. Oleh karena nilai probabilitas (0,038) < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa iklim pembelajar terbukti memoderasi pengaruh peubah kesediaan berbagi-pengetahuan terhadap perilaku berbagi-pengetahuan.
7. Pengujian Pengaruh Perilaku Berbagi-Pengetahuan terhadap Pemerekan Diri
Pengujian pengaruh perilaku berbagi-pengetahuan terhadap pemerekan diri menghasilkan nilai CR sebesar 7,160 dengan probabilitas sebesar 0,000. Oleh karena nilai probabilitas (0,000) < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa peubah perilaku berbagi-pengetahuan terbukti berpengaruh signifikan positif terhadap pemerekan diri.
8. Pengujian Pengaruh Perilaku Berbagi-Pengetahuan terhadap Pengayaan Kognitif Bersama
Pengujian pengaruh perilaku berbagi-pengetahuan terhadap pengayaan kognitif bersama menghasilkan nilai CR sebesar 2,940 dengan probabilitas sebesar 0,003. Oleh karena nilai probabilitas (0,003) < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa peubah perilaku berbagi-pengetahuan terbukti berpengaruh signifikan positif terhadap pengayaan kognitif bersama.
9. Pengujian Pengaruh Perilaku Berbagi-Pengetahuan terhadap Organisasi-Cerdas
Pengujian pengaruh perilaku berbagi-pengetahuan terhadap organisasi-cerdas bersama menghasilkan nilai CR sebesar 2,488 dengan probabilitas sebesar 0,013. Oleh karena nilai probabilitas (0,013) < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa peubah perilaku berbagi-pengetahuan terbukti berpengaruh signifikan positif terhadap organisasi-cerdas.
Tabel 4.37
Rangkuman Pengujian Hipotesis Penelitian (n=163)
Hipotesis Penelitian
C.R. P Keterangan
2,021 ,043 Diterima Kerekatan Sosial-Emosional
Kebergairahan Pembelajar
Kesediaan Berbagi-Pengetahuan
3,766 *** Diterima Kebergairahan Pembelajar
Kesediaan Berbagi-Pengetahuan
2,617 ,037 Diterima Kerekatan Sosial-Emosional
Perilaku Berbagi-Pengetahuan
2,298 ,035 Diterima Kesediaan Berbagi-Pengetahuan
Perilaku Berbagi-Pengetahuan
2,738 ,006 Diterima Interaksi
Perilaku Berbagi-Pengetahuan
2,701 ,038 Diterima Perilaku Berbagi-Pengetahuan
Perilaku Berbagi-Pengetahuan
7,160 *** Diterima Perilaku Berbagi-Pengetahuan
Pemerekan Diri
2,940 ,003 Diterima Perilaku Berbagi-Pengetahuan
Pengayaan Kognitif Bersama
2,488 ,013 Diterima Signifikansi = 5%
Organisasi-Cerdas
*** Signifikan pada α = 1%
Sumber: Data Primer Diolah, 2017
4.8.4 Analisis Squared Multiple Correlation
Nilai squared multiple correlations dikaji untuk mengetahui keterubahan peubah gayut yang dapat dijelaskan oleh peubah bebas. Nilai squared multiple correlations berada pada rentang 0 – 1 dengan kriteria sebagai berikut:
c. Jika nilai squared multiple correlations semakin mendekati nol berarti keterubahan peubah gayut yang dapat dijelaskan oleh peubah bebas semakin kecil.
d. Jika nilai squared multiple correlations semakin mendekati satu berarti keterubahan peubah gayut yang dapat dijelaskan oleh peubah bebas semakin besar.
Tabel 4.38
Nilai Squared Multiple Correlation pada Persamaan Struktural (n=163)
Squared Multiple Persamaan Matematis
Persamaan Empiris
Correlation
η1 = λ1.1 ξ1 + λ1.2 ξ2 + ζ1 Kesediaan Berbagi-Pengetahuan = 0,231 Kebergairahan Pembelajar + 0,483
Kerekatan Sosial-Emosional + ζ1
η2 = λ2.1 ξ1 + λ2.2 ξ2 + Perilaku Berbagi-Pengetahuan β2.1 η1 + γ2.1 ξ3 * = 0,568 Kebergairahan Pembelajar + 0,608
Kerekatan Sosial-Emosional + 0,284 Kesediaan Berbagi-Pengetahuan + 0,140 Interaksi + ζ2
Pemerekan Diri
= 0,836 Perilaku Berbagi-Pengetahuan + ζ3
Pengayaan Kognitif Bersama
= 0,279 Perilaku Berbagi-Pengetahuan + ζ4
= 0,250 Perilaku Berbagi-Pengetahuan + ζ5
Signifikansi = 5%
Sumber: Data Primer Diolah, 2017