BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Luaran Perilaku Berbagi-Pengetahuan pada Insan Intelektual: Studi pada Dosen PTS di Wilayah Kopertis 6
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV merupakan proses empiris dari rancangan metode penelitian yang telah diuraikan pada Bab III. Bab IV menguraikan secara terperinci mengenai tahapan-tahapan yang dilalui untuk mencapai tujuan penelitian melalui proses empiris (pengambilan data di lapangan) dan pengujian hipotesis melalui analisis data hingga kajian hasil temuan empiris yang dikaitkan dengan logika berpikir, hasil penelitian terdahulu dan teori utama yang digunakan sebagai pijakan pembenaran keterpengaruhan antar peubah penelitian.
Merujuk uraian metode penelitian di Bab III, jumlah sampel yang memenuhi kriteria untuk menjadi responden penelitian adalah sebanyak 260 responden. Namun, dalam proses pengumpulan data terdapat sebanyak 163 kuesioner yang kembali. Jumlah sampel 163 ini telah memenuhi kriteria sampel minimal yang telah ditetapkan dalam Bab III, yaitu sebanyak 155. Oleh karena jumlah sampel yang terkumpul adalah 163 maka pendekatan teknik estimasi yang digunakan adalah Maximum Likelihood. Hal ini sesuai dengan pendapat Hair, Tabanick & Fidel (2005) yang menyatakan bahwa ukuran sampel yang sesuai untuk SEM dengan menggunakan teknik estimasi Maximum Likelihood adalah antara 100 – 200 sampel. Dengan demikian, data sejumlah 163 inilah yang nantinya menjadi sumber informasi untuk digunakan dalam pengujian statistik. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam Bab IV ini disajikan dalam Gambar 4.1 berikut ini.
Gambar 4.1 Alur Penjelasan Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
4.2 Uji Non Response Bias
4.3 Uji Kesahihan
4.4 Uji Keandalan
4.5 Analisis Deskriptif Peubah Penelitian
4.5.1 Deskriptif Kuantitatif 4.5.2 Deskriptif Kualitatif
4.6 Pengujian Model Penelitian
4.7 Pembahasan
4.1 Analisis Kancah Penelitian
Penentuan sampel penelitian dilakukan dengan pendekatan judgement sampling sehingga diperoleh responden sejumlah 260 orang. Proses pengumpulan Penentuan sampel penelitian dilakukan dengan pendekatan judgement sampling sehingga diperoleh responden sejumlah 260 orang. Proses pengumpulan
Tabel 4.1 Rincian Sampel Penelitian
Rincian
Jumlah
Jumlah sampel yang memenuhi kriteria 260 Responden tidak berada di tempat saat survai
(31) lapangan Kuesioner tidak kembali
(63) Kuesioner tidak lengkap
(3) Jumlah kuesioner yang dapat diolah
Sumber: Data Primer Diolah, 2017
Merujuk pada tabel 4.1 di atas maka sumber data primer mengenai peubah- peubah yang diteliti dalam studi ini diperoleh dari 163 responden penelitian. Jumlah 163 tersebut sudah layak untuk digunakan sebagai data dasar penelitian mengingat persyaratan jumlah minimal sampel untuk penelitian ini dengan jumlah indikator 31 adalah 155 dan jumlah sampel untuk teknik analisis SEM dengan pendekatan Maximum Likelihood adalah 100-200 sampel.
4.2 Analisis Deskriptif Karakteristik Responden
Analisis pertama yang dilakukan dalam studi ini adalah mengkaji karakteristik responden penelitian yang meliputi gender, umur dan masa kerja.
Tabel 4.2 Deskripsi Karakteristik Responden Penelitian (n=163)
Karakteristik Responden
Jumlah
Persentase
Gender Perempuan
100,00 Masa Kerja (tahun) 10 – 14
100,00 Umur (tahun) 38 – 42
100,00 Jabatan Fungsional Lektor Kepala
Sumber: Data Primer Diolah, 2017
Kupasan yang dilakukan pada karakteristik gender responden penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar insan intelektual yang diamati pada studi ini Kupasan yang dilakukan pada karakteristik gender responden penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar insan intelektual yang diamati pada studi ini
Kupasan pada karakteristik masa kerja insan intelektual menunjukkan bahwa sebagian besar telah menjadi insan intelektual selama 25-29 tahun dengan jumlah 46 orang responden (28,22%) sedangkan insan intelektual dengan masa kerja 45-49 tahun berjumlah 1 orang (0,60%).
Kajian karakteristik umur responden diperoleh informasi bahwa sebagian besar telah memiliki umur 53-57 tahun dengan jumlah 48 orang (29,45%) dan responden insan intelektual dengan umur 68-72 tahun dan 73-77 tahun masing- masing berjumlah 2 orang (1,23%).
Studi ini juga mendapatkan informasi mengenai komposisi dosen berdasarkan Jabatan Fungsional. Hasilnya menunjukkan bahwa 83,44% responden memiliki Jabatan Fungsional Lektor Kepala sedangkan sisanya memiliki Jabatan Fungsional sebagai Profesor.
4.3 Uji Non Response Bias
Kuesioner yang disebarkan kepada responden penelitian tidak dapat kembali dalam waktu yang telah ditetapkan. Kuesioner yang terkumpul selama periode penelitian adalah sebanyak 112 dan kuesioner yang terkumpul di luar periode penelitian sebanyak 51. Perbedaan waktu responden dalam menjawab dan mengumpulkan kuesioner, yaitu pada periode penelitian dan di luar periode penelitian dapat menjadi indikasi adanya perbedaan sikap atau tanggapan responden terhadap studi yang sedang dilakukan. Oleh sebab itu, perlu dikaji Kuesioner yang disebarkan kepada responden penelitian tidak dapat kembali dalam waktu yang telah ditetapkan. Kuesioner yang terkumpul selama periode penelitian adalah sebanyak 112 dan kuesioner yang terkumpul di luar periode penelitian sebanyak 51. Perbedaan waktu responden dalam menjawab dan mengumpulkan kuesioner, yaitu pada periode penelitian dan di luar periode penelitian dapat menjadi indikasi adanya perbedaan sikap atau tanggapan responden terhadap studi yang sedang dilakukan. Oleh sebab itu, perlu dikaji
Uji non response bias dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan jawaban responden yang menjawab/menyerahkan kuesioner selama periode penelitian dengan yang diluar periode penelitian. Analisis non response bias ini dilakukan dengan menggunakan Independent Sample t Test.
Tahapan pertama dalam Independent Sample t Test adalah melakukan test of homogeneity variance untuk mengetahui bahwa setiap grup (kategori) peubah memiliki variance yang sama. Test of homogeneity variance dilakukan dengan menggunakan Levene’s test dengan kriteria sebagai berikut:
a. Jika nilai signifikansi Levene’s test > 0,05 maka variance antar kategori homogen sehingga uji perbedaan dilakukan dengan menggunakan hasil dari equal variance assumed .
b. Jika nilai signifikansi Levene’s test , 0,05 maka variance antar kategori tidak homogen sehingga uji perbedaan dilakukan dengan menggunakan hasil dari equal variance not assumed .
Tabel 4.3 Test of Homogeneity Variance (n=163)
Peubah
F hitung Signifikansi
Keterangan
Pemerekan Diri
Homogenitas variance terpenuhi Pengayaan Kognitif Bersama
Homogenitas variance tidak terpenuhi Organisasi-Cerdas
Homogenitas variance terpenuhi Kebergairahan Pembelajar
Homogenitas variance tidak terpenuhi Kerekatan Sosial-Emosional
Homogenitas variance terpenuhi Iklim Pembelajar
Homogenitas variance terpenuhi Kesediaan Berbagi-Pengetahuan
Homogenitas variance terpenuhi Perilaku Berbagi-Pengetahuan
Homogenitas variance tidak terpenuhi Signifikansi = 5%
Sumber: Data Primer Diolah, 2017
Hasil dari Test of Homogeneity Variance menjadi rujukan dalam menentukan penggunaan nilai signifikansi Independent Sample t test. Adapun kriteria pengujian Independent Sample t test adalah sebagai berikut:
a. Jika nilai signifikansi uji t ≥ 0,05 artinya jawaban responden pada periode penelitian tidak berbeda dengan jawaban responden diluar periode penelitian.
b. Jika nilai signifikansi uji t < 0,05 artinya jawaban responden pada periode penelitian berbeda dengan jawaban responden diluar periode penelitian.
Tabel 4.4 Uji Non Response Bias (n=163)
Peubah
t hitung
Signifikansi
Pemerekan Diri
0,758 Pengayaan Kognitif Bersama
0,209 Kebergairahan Pembelajar
0,194 Kerekatan Sosial-Emosional
0,329 Iklim Pembelajar
0,067 Kesediaan Berbagi-Pengetahuan
0,236 Perilaku Berbagi-Pengetahuan
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2017
Mengacu pada hasil pengujian independent sample t test di atas terlihat bahwa masing-masing peubah penelitian menghasilkan nilai signifikansi independent sample t test > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa jawaban responden pada periode penelitian adalah tidak berbeda dengan jawaban responden di luar periode penelitian.
4.4 Uji Kesahihan
Uji kesahihan dalam teknik analisis SEM dilakukan dengan pendekatan Confirmatory Factor Analysis (CFA). Analisis faktor konfirmatori merupakan tahap pengukuran terhadap indikator-indikator yang membentuk peubah laten dalam model penelitian. Hasil analisis faktor konfirmatori dari masing-masing peubah dilakukan dengan menganalisis nilai standardized regression weight serta nilai variance extracted dan reliability contruct. Berikut ini uraian analisis konfirmatori yang dilakukan dalam penelitian ini.
4.4.1 Analisis Standardized Regression Weight
1. Analisis Faktor Konfirmatori Peubah Bebas
Pengujian kemaknaan dari indikator-indikator yang membentuk peubah bebas yang meliputi peubah kebergairahan pembelajar, kerekatan sosial- emosional, dan iklim pembelajar, dianalisis dari nilai standardized regression weight pada masing-masing indikator. Jika diperoleh adanya nilai pengujian yang sangat signifikan maka hal ini mengindikasikan bahwa indikator tersebut cukup baik untuk membentuk peubah kebergairahan pembelajar, kerekatan sosial- emosional, dan iklim pembelajar. Hasil berikut merupakan pengujian kemaknaan masing-masing indikator dalam membentuk peubah-peubah bebas.
Gambar 4.2 Analisis Konfirmatori Peubah Bebas (Kebergairahan Pembelajar, Kerekatan Sosial-Emosional dan Iklim Pembelajar) (n=163)
Signifikansi = 5%
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2017
Hasil pengujian kesesuaian model pada konfirmatori faktor analisis peubah kebergairahan pembelajar, kerekatan sosial-emosional dan iklim pembelajar disajikan dalam tabel berikut ini.
Tabel 4.5
Pengujian Kelayakan Peubah Bebas (Kebergairahan Pembelajar, Kerekatan Sosial-Emosional, dan Iklim
Pembalajar) (n=163)
Goodness of Fit Index
Cut off Value
Hasil
Evaluasi Model
Chi-Square (df = 51)
Baik Probability
Kecil (< 68,669)
65,189
Baik CMIN/DF
0,05
0,087
Baik GFI
2,00
1,278
Baik AGFI
0,90
0,941
Baik TLI
0,90
0,909
Baik CFI
0,95
0,970
Baik RMSEA
0,95
0,977
Baik Signifikansi = 5%
0,08
0,041
Sumber: Data primer yang diolah, 2017
Hasil pengujian kelayakan model yang disajikan pada Tabel 4.5 menunjukkan bahwa nilai Chi Square = 65,189 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,087 menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara matriks kovarians sampel dengan matriks kovarians populasi yang diestimasi yang berarti model adalah fit.
Tabel 4.6 Nilai Regression Weight pada Analisis Faktor Konfirmatori Peubah Bebas (Kebergairahan Pembelajar, Kerekatan Sosial-Emosional, dan Iklim Pembalajar) (n=163)
Std Estimate Estimate
S.E.
C.R.
P Label
X16 <--- KP
X17 <--- KP
*** par_1 X18 <--- KP
*** par_2 X15 <--- KP
*** par_3 X14 <--- KP
*** par_4 X13 <--- KP
*** par_5 X19 <--- KSE
X20 <--- KSE
*** par_6 X21 <--- KSE
*** par_7 X22 <--- IP
X23 <--- IP
*** par_9 X24 <--- IP
*** par_10 Signifikansi = 5%
Sumber: Data primer yang diolah, 2017 Dari hasil analisis faktor konfirmatori pada peubah bebas yang meliputi peubah kebergairahan pembelajar, kerekatan sosial-emosional, dan iklim
pembelajar diperoleh bahwa nilai pengujian pada masing-masing faktor pembentuk suatu konstruk menunjukkan bahwa seluruh indikator telah memiliki nilai standardized regression weight > 0,5 dan dengan signifikansi < 0,05. Dengan demikian pengukuran pada peubah kebergairahan pembelajar, kerekatan sosial- emosional, dan iklim pembelajar akan dilakukan dengan menggunakan masing- masing indikator yang telah ditetapkan
2. Analisis Faktor Konfirmatori Peubah Pemediasi
Pengujian kemaknaan dari indikator-indikator yang membentuk peubah pemediasi yang meliputi kesediaan berbagi-pengetahuan dan perilaku berbagi- pengetahuan, dianalisis dari nilai standardized regression weight pada masing- masing indikator. Jika diperoleh adanya nilai pengujian yang sangat signifikan maka hal ini mengindikasikan bahwa indikator tersebut cukup baik untuk membentuk membentuk peubah kesediaan berbagi-pengetahuan dan perilaku berbagi-pengetahuan. Hasil berikut merupakan pengujian kemaknaan masing- masing indikator dalam membentuk peubah kesediaan berbagi-pengetahuan dan perilaku berbagi-pengetahuan.
Gambar 4.3 Analisis Konfirmatori Peubah Pemediasi (Kesediaan Berbagi-Pengetahuan dan Perilaku Berbagi-Pengetahuan) (n=163)
Signifikansi = 5%
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2017
Hasil pengujian kesesuaian model pada analisis faktor konfirmatori peubah pemediasi disajikan dalam tabel berikut ini.
Tabel 4.7
Pengujian Kelayakan Peubah Pemediasi (Kesediaan Berbagi-Pengetahuan dan Perilaku Berbagi-Pengetahuan)
(n=163)
Goodness of Fit Index
Cut off Value
Hasil
Evaluasi Model
Chi-Square (df = 13)
Baik Probability
Kecil (< 22,362)
Baik CMIN/DF
Baik GFI
Baik AGFI
Baik TLI
Baik CFI
Baik RMSEA
Baik Signifikansi = 5%
Sumber: Data primer yang diolah, 2017
Hasil pengujian kelayakan model yang disajikan pada Tabel 4.7 menunjukkan bahwa nilai Chi Square = 8,944 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,777 menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara matriks kovarians sampel dengan matriks kovarians populasi yang diestimasi yang berarti model adalah fit.
Tabel 4.8 Nilai Regression Weight pada Analisis Faktor Konfirmatori Peubah Pemediasi (Kesediaan Berbagi-Pengetahuan dan Perilaku Berbagi-Pengetahuan) (n=163)
P Label
Estimate
X25 <--- KBP
*** par_1 X27 <--- KBP
X26 <--- KBP
*** par_2 X28 <--- KBP
*** par_3 X29 <--- PBP
*** par_4 X31 <--- PBP
X30 <--- PBP
*** par_5 Signifikansi = 5%
Sumber: Data primer yang diolah, 2017
Dari hasil analisis faktor konfirmatori pada peubah kesediaan berbagi- pengetahuan dan perilaku berbagi-pengetahuan diperoleh bahwa nilai pengujian pada masing-masing faktor pembentuk suatu konstruk menunjukkan bahwa seluruh indikator telah memiliki nilai standardized regression weight > 0,5 dan dengan signifikansi < 0,05. Dengan demikian pengukuran pada peubah kesediaan berbagi-pengetahuan dan perilaku berbagi-pengetahuan akan dilakukan dengan menggunakan sejumlah indikator yang telah ditetapkan.
3. Analisis Faktor Konfirmatori Peubah Gayut
Pengujian kemaknaan dari indikator-indikator yang membentuk peubah gayut yang meliputi pemerekan diri, pengayaan kognitif bersama dan organisasi- cerdas, dianalisis dari nilai standardized regression weight pada masing-masing indikator. Jika diperoleh adanya nilai pengujian yang sangat signifikan maka hal ini mengindikasikan bahwa indikator tersebut cukup baik untuk membentuk Pengujian kemaknaan dari indikator-indikator yang membentuk peubah gayut yang meliputi pemerekan diri, pengayaan kognitif bersama dan organisasi- cerdas, dianalisis dari nilai standardized regression weight pada masing-masing indikator. Jika diperoleh adanya nilai pengujian yang sangat signifikan maka hal ini mengindikasikan bahwa indikator tersebut cukup baik untuk membentuk
Gambar 4.4 Analisis Konfirmatori Peubah Gayut (Pemerekan Diri, Pengayaan Kognitif Bersama dan Organisasi-Cerdas) (n=163)
Signifikansi = 5%
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2017
Hasil pengujian kesesuaian model pada analisis faktor konfirmatori peubah ekosgen disajikan dalam tabel berikut ini.
Tabel 4.9
Pengujian Kelayakan Peubah Gayut (Pemerekan Diri, Pengayaan Kognitif Bersama dan Organisasi-Cerdas)
(n=163)
Goodness of Fit Index
Cut off Value
Hasil
Evaluasi Model
Chi-Square (df = 51)
Baik Probability
Kecil (< 68,669)
Baik CMIN/DF
Baik GFI
Baik AGFI
Baik TLI
Baik CFI
Baik RMSEA
Baik Signifikansi = 5%
Sumber: Data primer yang diolah, 2017
Hasil pengujian kelayakan model yang disajikan pada Tabel 4.9 menunjukkan bahwa nilai Chi Square = 58,892 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,209 menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara matriks kovarians sampel dengan matriks kovarians populasi yang diestimasi yang berarti model adalah fit.
Tabel 4.10 Nilai Regression Weight pada Analisis Faktor Konfirmatori Peubah Gayut (Pemerekan Diri, Pengayaan Kognitif Bersama dan Organisasi-Cerdas) (n=163)
Std Estimate Estimate
S.E.
C.R.
P Label
X1 <--- PD
*** par_1 X3 <--- PD
X2 <--- PD
*** par_2 X4 <--- PKB
X5 <--- PKB
*** par_3 X6 <--- PKB
*** par_4 X7 <--- PKB
*** par_5 X8 <--- PKB
*** par_6 X9 <--- OC
*** par_7 X11 <--- OC
X10 <--- OC
*** par_8 X12 <--- OC
*** par_9 Signifikansi = 5%
Sumber: Data primer yang diolah, 2017
Dari hasil analisis faktor konfirmatori pada peubah pemerekan diri, pengayaan kognitif bersama, dan organisasi-cerdas diperoleh bahwa nilai pengujian pada masing-masing faktor pembentuk suatu konstruk menunjukkan bahwa seluruh indikator telah memiliki nilai standardized regression weight > 0,5 dan dengan signifikansi < 0,05. Dengan demikian pengukuran pada peubah pemerekan diri, pengayaan kognitif bersama, dan organisasi-cerdas akan dilakukan dengan menggunakan indikator-indikator yang telah ditetapkan.
4.4.2 Uji Kesahihan Diskriminan Peubah Bebas
Pada pengujian model bebas untuk model peubah bebas menghasilkan nilai Chi Square sebesar 65,189 dengan probabilitas sebesar 0,087 dan df sebesar 51.
Pada uji kesahihan diskriminan ini model peubah bebas diuji dengan dibatasi. Hasil analisis pengujian model peubah bebas terbatas menghasilkan nilai Chi Square sebesar 68,239 dengan probabilitas sebesar 0,092 dan df sebesar 54.
Berdasarkan hasil pengujian peubah bebas pada model bebas dan model terbatas diatas maka dapat dilakukan uji beda Chi Square pada kedua model tersebut seperti yang disajikan dalam tabel berikut ini.
Tabel 4.11 Uji Perbedaan Chi Square Untuk Peubah Bebas (n=163)
Beda Chi
Model Bebas
Model Terbatas
Chi
Chi
df Probabilitas Square
df Probabilitas
Sumber : Data primer yang diolah, 2017
Berdasarkan data dalam Tabel 4.11 nilai beda yang dihasilkan antara model bebas dan model terbatas adalah 3,050 yang lebih kecil dari cut off value-nya sebesar 7,8147 pada tingkat kesalahan 5% maka berdasarkan uji beda Chi Square ini model terbatas tidak dapat ditolak. Meskipun demikian, nilai Chi Square yang dihasilkan pada model bebas lebih rendah dari nilai Chi Square pada model terbatas sehingga memungkinkan untuk dapat menyimpulkan bahwa model terbatas ditolak dan bahwa ketiga konstruk tidak berkorelasi secara sempurna karena itu kesahihan diskriminan dapat dicapai antar peubah bebas.
4.4.3 Uji Kesahihan Diskriminan Peubah Pemediasi
Pada pengujian model bebas pada peubah pemediasi menghasilkan nilai Chi Square sebesar 8,944 dengan probabilitas sebesar 0,777 dan df sebesar 13. Pada uji kesahihan diskriminan ini model peubah pemediasi diuji dengan dibatasi. Hasil Pada pengujian model bebas pada peubah pemediasi menghasilkan nilai Chi Square sebesar 8,944 dengan probabilitas sebesar 0,777 dan df sebesar 13. Pada uji kesahihan diskriminan ini model peubah pemediasi diuji dengan dibatasi. Hasil
Berdasarkan hasil pengujian peubah gayut pada model bebas dan model terbatas diatas maka dapat dilakukan uji beda Chi Square pada kedua model tersebut seperti yang disajikan dalam tabel berikut ini.
Tabel 4.12 Uji Perbedaan Chi Square Untuk Peubah Pemediasi (n=163)
Beda Chi
Model Bebas
Model Terbatas
Chi
Chi
df Probabilitas Square
df Probabilitas
Sumber : Data primer yang diolah, 2017
Berdasarkan data dalam Tabel 4.12 nilai beda yang dihasilkan antara model bebas dan model terbatas adalah 0,766 yang lebih kecil dari cut off value-nya sebesar 3,841 pada tingkat kesalahan 5% maka berdasarkan uji beda Chi Square ini model terbatas tidak dapat ditolak. Meskipun demikian, nilai Chi Square yang dihasilkan pada model bebas lebih rendah dari nilai Chi Square pada model terbatas sehingga memungkinkan untuk dapat menyimpulkan bahwa model terbatas ditolak dan bahwa kedua konstruk tidak berkorelasi secara sempurna karena itu validitas diskriminan dapat dicapai antar peubah pemediasi.
4.4.4 Uji Kesahihan Diskriminan Peubah Gayut
Pada pengujian model bebas pada peubah gayut menghasilkan nilai Chi Square sebesar 58,892 dengan probabilitas sebesar 0,209 dan df sebesar 51. Pada uji kesahihan diskriminan ini model peubah gayut diuji dengan dibatasi. Hasil Pada pengujian model bebas pada peubah gayut menghasilkan nilai Chi Square sebesar 58,892 dengan probabilitas sebesar 0,209 dan df sebesar 51. Pada uji kesahihan diskriminan ini model peubah gayut diuji dengan dibatasi. Hasil
Berdasarkan hasil pengujian peubah gayut pada model bebas dan model terbatas diatas maka dapat dilakukan uji beda Chi Square pada kedua model tersebut seperti yang disajikan dalam tabel berikut ini.
Tabel 4.13 Uji Perbedaan Chi Square Untuk Peubah Gayut (n=163)
Beda Chi
Model Bebas
Model Terbatas
Chi
Chi
df Probabilitas Square
df Probabilitas
Sumber : Data primer yang diolah, 2017
Berdasarkan data dalam Tabel 4.13 nilai beda yang dihasilkan antara model bebas dan model terbatas adalah 26,333 yang lebih besar dari cut off value-nya sebesar 7,814 pada tingkat kesalahan 5% maka berdasarkan uji beda Chi Square ini model terbatas dapat ditolak yang artinya bahwa ketiga konstruk tidak berkorelasi secara sempurna karena itu kesahihan diskriminan dapat dicapai antar peubah gayut.
4.5 Uji Keandalan
Uji keandalan menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat memberikan hasil yang relatif sama apabila dilakukan pengukuran kembali pada obyek yang sama. Uji keandalan dalam SEM dilakukan dengan pendekatan construct reliability dan variance extracted. Nilai keandalan minimum indikator pembentuk Uji keandalan menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat memberikan hasil yang relatif sama apabila dilakukan pengukuran kembali pada obyek yang sama. Uji keandalan dalam SEM dilakukan dengan pendekatan construct reliability dan variance extracted. Nilai keandalan minimum indikator pembentuk
Tabel 4.14 Construct Reliability dan Variance Extracted (n=163)
Variance Peubah
Pemerekan diri
0,862 Pengayaan kognitif bersama
0,813 Kebergairahan pembelajar
0,815 Kerekatan sosial-emosional
0,891 Iklim pembelajar
0,786 Kesediaan berbagi-pengetahuan
0,787 Perilaku berbagi-pengetahuan
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2017
Berdasarkan hasil perhitungan yang ditampilkan dalam Tabel 4.14 diketahui bahwa seluruh peubah laten dapat memenuhi kriteria Construct Reliability dan Variance Extracted sehingga dapat disimpulkan bahwa indikator- indikator yang diamati dapat mencerminkan faktor yang dianalisis dan secara bersama-sama mampu mencerminkan adanya sebuah unidimensionalitas.
4.6 Analisis Deskriptif Peubah Penelitian
Analisis deskriptif merupakan analisis yang dilakukan untuk memperoleh kecenderungan jawaban responden atas peubah-peubah yang diteliti dalam penelitian ini.
4.6.1 Peubah Pemerekan Diri
Peubah pemerekan diri diukur dengan menggunakan tiga indikator. Hasil analisis deskriptif untuk peubah pemerekan diri disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.15 Deskripsi Peubah Pemerekan Diri (n=163)
Indikator
Minimum Maksimum
Rerata
Std. Deviation
X1: Kepakaran 1 7 3,91 1,807 X2: Profesionalisme
1 7 3,87 1,705 X3: Pengakuan
1 7 4,06 1,724 Pemerekan Diri
3,95 Signifikansi = 5%
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2017
Skor rerata untuk peubah pemerekan diri adalah sebesar 3,95 yang berada pada rentang > 3,571 – 4,429, yang berarti bahwa responden memberikan respon netral terhadap peubah pemerekan diri. Dari ketiga indikator yang digunakan untuk mengukur peubah pemerekan diri dapat diketahui bahwa indikator X2 dengan rerata sebesar 3,87 tentang profesionalisme merupakan indikator paling rendah dari peubah pemerekan diri.
Tabel 4.16 Temuan pada Peubah Pemerekan Diri
Temuan Pertanyaan Terbuka pada Peubah Pemerekan Diri
1. Fokus kajian yang diteliti berbeda-beda 2. Bidang penelitian tiap semester tidak selalu sama 3. Tema yang diteliti tergantung hasil kolaborasi dengan rekan sejawat 4. Kepakaran dan profesionalisme dirasa sulit dilakukan karena beban mengajar sangat tinggi 5. Diseminasi hasil penelitian, presentasi ilmiah hasil penelitian tidak dilakukan rutin 6. Pendanaan institusi sangat terbatas untuk dapat mencapai profesionalisme di bidang kajian tertentu
Sumber: Data Primer Diolah, 2017
4.6.2 Peubah Pengayaan Kognitif Bersama
Peubah pengayaan kognitif bersama diukur dengan menggunakan lima indikator. Hasil analisis deskriptif untuk peubah pengayaan kognitif bersama disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.17 Deskripsi Peubah Pengayaan Kognitif Bersama (n=163)
Indikator
Minimum Maximum
Rerata Std. Deviation
X4: Peningkatan pengetahuan baru 1 7 2,22 1,445 X5: Kreatifitas baru/inovasi
1 6 2,21 1,241 X6: Ketajaman berpikir
1 5 2,17 1,124 X7: Kebijaksanaan
1 6 2,58 1,185 X8: Kedalaman pemahaman
1 7 2,67 1,490 Pengayaan Kognitif Bersama
2,37 Signifikansi = 5%
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2017
Skor rerata untuk peubah pengayaan kognitif bersama adalah sebesar 2,37 yang berada pada rentang > 1,857 – 2,754, yang berarti bahwa responden memberikan respon tidak setuju terhadap pengayaan kognitif bersama. Dari kelima indikator yang digunakan untuk mengukur peubah pengayaan kognitif Skor rerata untuk peubah pengayaan kognitif bersama adalah sebesar 2,37 yang berada pada rentang > 1,857 – 2,754, yang berarti bahwa responden memberikan respon tidak setuju terhadap pengayaan kognitif bersama. Dari kelima indikator yang digunakan untuk mengukur peubah pengayaan kognitif
Tabel 4.18 Temuan pada Peubah Pengayaan Kognitif Bersama
Temuan Pertanyaan Terbuka Peubah Pengayaan Kognitif Bersama
1. Masing-masing memiliki acuan referensi sendiri 2. Tiap-tiap pengajar dari lulusan institusi yang berbeda memiliki idealisme, gaya meneliti yang berbeda-beda 3. Pengetahuan yang dimiliki sangat sulit berbaur masing-masing merasa yang paling benar 4. Budaya yang dibawa selama masa studi sangat mempengaruhi gaya berpikir, analisis, dll dosen 5. Pengetahuan yang dimiliki menjadi kekayaan intelektual individu 6. Pengetahuan antar masing-masing dosen sulit untuk berbaur
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2017
4.6.3 Peubah Organisasi-Cerdas
Peubah organisasi-cerdas diukur dengan menggunakan empat indikator. Hasil analisis deskriptif untuk peubah organisasi-cerdas disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.19 Deskripsi Peubah Organisasi-Cerdas (n=163)
Indikator Minimum Maximum Rerata Std. Deviation
X9: Produktif 1 6 2,88 1,363 X10: Inovatif
1 7 2,93 1,544 X11: Afektif
1 7 2,64 1,342 X12: Responsif
1 6 2,49 1,288 Organisasi-Cerdas
2,73 Signifikansi = 5%
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2017
Skor rerata untuk peubah organisasi-cerdas adalah sebesar 2,73 yang berada pada rentang > 1,857 – 2,754, yang berarti bahwa responden memberikan respon Skor rerata untuk peubah organisasi-cerdas adalah sebesar 2,73 yang berada pada rentang > 1,857 – 2,754, yang berarti bahwa responden memberikan respon
Tabel 4.20 Temuan pada Peubah Organisasi-Cerdas
Temuan Pertanyaan Terbuka Peubah Organisasi-Cerdas
1. Budaya yang sudah ada sulit berubah 2. Lingkungan belajar yang berkembang cenderung turun temurun 3. Budaya diseminasi hasil penelitian, orasi ilmiah dilakukan sebatas rutinitas 4. Pendanaan yang disediakan institusi untuk pengembangan dan penciptaan pengetahuan terbatas dan hampir tetap tiap tahunnya padahal jumlah dosen mengalami peningkatan 5. Orientasi institusi pada pengembangan dan penciptaan pengetahuan masih rendah 6. Institusi masih berorientasi pada mahasiswa, orientasi pada kualitas dosen dan kualitas instutusi itu sendiri masih kurang dipahami dan dilaksanakan
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2017
4.6.4 Peubah Kebergairahan Pembelajar
Peubah kebergairahan pembelajar diukur dengan menggunakan enam indikator. Hasil analisis deskriptif untuk peubah kebergairahan pembelajar disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.21 Deskripsi Peubah Kebergairahan Pembelajar (n=163)
Indikator Minimum Maximum Rerata Std. Deviation
X13: Komitmen intelektual 1 7 4,06 1,713 X14: Integritas
1 7 4,14 1,594 X15: Keikhlasan
1 7 4,29 1,862 X16: Keberanian
1 7 3,75 1,810 X17: Pencurahan pengetahuan seutuhnya
1 7 3,85 1,841 X18: Pelibatan diri sepenuhnya
1 7 3,99 1,807 Kebergairahan Pembelajar
4,01 Signifikansi = 5%
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2017
Skor rerata untuk peubah kebergairahan pembelajar adalah sebesar 4,01 yang berada pada rentang > 3,571 – 4,429, yang berarti bahwa responden memberikan respon netral terhadap peubah kebergairahan pembelajar. Dari keenam indikator yang digunakan untuk mengukur peubah kebergairahan pembelajar bersama dapat diketahui bahwa indikator X16 dengan rerata sebesar 3,75 tentang keberanian merupakan indikator paling rendah dari peubah kebergairahan pembelajar.
Tabel 4.22 Temuan pada Peubah Kebergairahan Pembelajar
Temuan Pertanyaan Terbuka Peubah Kebergairahan Pembelajar
1. Menjadi dosen lebih karena ketersediaan peluang kerja 2. Moralitas dan totalitas menjadi pendidik masih rendah 3. Kegiatan Tri Dharma masih menjadi rutinitas dan tuntutan profesi belum menjadi kegiatan yang
dilakukan dengan keikhlasan, kesadaran dan tanggung jawab 4. Temuan-temuan hal baru masih terbatas 5. Penelitian yang dilakukan dengan tema-tema yang monoton menunjukkan bahwa penelitian
dilakukan dengan setengah hati hanya sebagai pemenuhan tanggung jawab 6. Dosen masih menggunakan penelitian-penelitian mahasiswa untuk memenuhi kewajiban penelitiannya 7. Dosen lebih suka pada jam mengajar yang tinggi, penciptaan dan pengembangan pengetahuan melalui penelitian belum dilakukan dengan penuh kesadaran
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2017
4.6.5 Peubah Kerekatan Sosial Emosional
Peubah kerekatan sosial emosional diukur dengan menggunakan tiga indikator. Hasil analisis deskriptif untuk peubah kerekatan sosial emosional disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.23 Deskripsi Peubah Kerekatan Sosial-Emosional (n=163)
Indikator
Minimum Maximum
Rerata Std. Deviation
X19: Penyediaan loloh balik positif 1 7 4,25 1,976 X20: Konstruktif
1 7 3,74 1,845 X21: Supportif
1 7 3,71 2,142 Kerekatan Sosial-Emosional
3,90 Signifikansi = 5%
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2017
Skor rerata untuk peubah kerekatan sosial-emosional adalah sebesar 3,90 yang berada pada rentang > 3,571 – 4,429, yang berarti bahwa responden memberikan respon netral terhadap peubah kerekatan sosial-emosional. Dari ketiga indikator yang digunakan untuk mengukur peubah kerekatan sosial- emosional dapat diketahui bahwa indikator X21 dengan rerata sebesar 3,71 tentang supportif merupakan indikator paling rendah dari peubah kerekatan sosial- emosional.
Tabel 4.24 Temuan pada Peubah Kerekatan Sosial-Emosional
Temuan Pertanyaan Terbuka Peubah Kerekatan Sosial-Emosional
1. Masukan atau saran pada kegiatan orasi ilmiah, diseminasi pengetahuan lebih bersifat kritik dan menjatuhkan 2. Masukan yang diberikan pada penelitian lebih bersifat destruktif, hal ini dilihat dari kritik yang dilontarkan dan minim saran 3. Rekan sejawat sulit untuk diajak berdialog atau berdiskusi, rata-rata sibuk dengan urusan masing-masing
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2017
4.6.6 Peubah Iklim Pembelajar
Peubah iklim pembelajar diukur dengan menggunakan tiga indikator. Hasil analisis deskriptif untuk peubah iklim pembelajar disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.25 Deskripsi Peubah Iklim Pembelajar (n=163)
Indikator Minimum Maximum Rerata Std. Deviation
X22: Komitmen pada pengetahuan 1 7 3,66 1,853 X23: Perbaikan berkelanjutan
1 7 3,78 1,956 X24: Keterbukaan pada lingkungan
1 7 3,88 1,952 Iklim Pembelajar
3,77 Signifikansi = 5%
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2017
Skor rerata untuk peubah iklim pembelajar adalah sebesar 3,90 yang berada pada rentang > 3,571 – 4,429, yang berarti bahwa responden memberikan respon netral terhadap peubah iklim pembelajar. Dari ketiga indikator yang digunakan untuk mengukur peubah iklim pembelajar dapat diketahui bahwa indikator X22 dengan rerata sebesar 3,66 tentang komitmen pada pengetahuan merupakan indikator paling rendah dari peubah iklim pembelajar.
Tabel 4.26 Temuan pada Peubah Iklim Pembelajar
Temuan Pertanyaan Terbuka Peubah Iklim Pembelajar
1. Komitmen institusi pada pengembangan pengetahuan masih rendah, ditunjukkan dari minimnya anggaran. Bahkan masih terdapat institusi yang belum memiliki anggaran untuk kegiatan orasi ilmiah dosen 2. Kegiatan diseminasi pengetahuan di dalam institusi tidak dibudayakan 3. Pengembangan kualitas dosen untuk penciptaan pengetahuan baru belum menjadi orientasi kebijakan
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2017
4.6.7 Peubah Kesediaan Berbagi-Pengetahuan
Peubah kesediaan berbagi-pengetahuan diukur dengan menggunakan empat indikator. Hasil analisis deskriptif untuk peubah kesediaan berbagi-pengetahuan disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.27 Deskripsi Peubah Kesediaan Berbagi-Pengetahuan (n=163)
Rerata Std. Deviation
X25: Keterbukaan 1 7 4,02 1,923 X26: Berpikir positif
1 7 3,75 1,874 X27: Peluangan waktu
1 7 3,82 1,746 X28: Pemberian perhatian
1 7 4,33 1,842 Kesediaan Berbagi Pengetahuan
3,98 Signifikansi = 5%
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2017
Skor rerata untuk peubah kesediaan berbagi-pengetahuan adalah sebesar 3,98 yang berada pada rentang > 3,571 – 4,429, yang berarti bahwa responden memberikan respon netral terhadap peubah kesediaan berbagi-pengetahuan. Dari keempat indikator yang digunakan untuk mengukur peubah kesediaan berbagi- pengetahuan dapat diketahui bahwa indikator X26 dengan rerata sebesar 3,75 tentang berpikir positif merupakan indikator paling rendah dari peubah kesediaan berbagi-pengetahuan.
Tabel 4.28 Temuan pada Peubah Kesediaan Berbagi-Pengetahuan
Temuan Pertanyaan Terbuka Peubah Kesediaan Berbagi-Pengetahuan
1. Kolaborasi penelitian masih dilakukan sebatas teman dekat belum berorientasi pada kolaborasi keilmuan 2. Sulitnya meluangkan waktu untuk kegiatan penelitian 3. Antusiasme pada kegiatan orasi ilmiah masih rendah ditunjukkan dari perpanjangan waktu pendaftaran 4. Penelitian dilakukan individu, kolaborasi penelitian sulit dan jarang dilakukan jika dilakukan atas dasar kedekatan dan bukan profesionalisme pengetahuan
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2017
4.6.8 Peubah Perilaku Berbagi-Pengetahuan
Peubah perilaku berbagi-pengetahuan diukur dengan menggunakan tiga
indikator. Hasil analisis deskriptif untuk peubah perilaku berbagi-pengetahuan disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.29 Deskripsi Peubah Perilaku Berbagi-Pengetahuan (n=163)
Indikator
Minimum Maximum
Rerata Std. Deviation
X29: Pendiseminasian hasil penelitian 1 7 4,57 1,764 X30: Penukaran pengetahuan antar
1 7 4,69 2,010 individu X31: Pengomunikasian dalam kelompok
1 7 4,43 1,774 Perilaku Berbagi Pengetahuan
4,56 Signifikansi = 5%
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2017
Skor rerata untuk peubah kesediaan berbagi-pengetahuan adalah sebesar 4,56 yang berada pada rentang > 4,429 – 5,286, yang berarti bahwa responden memberikan tanggapan cukup setuju terhadap peubah perilaku berbagi- pengetahuan. Dari ketiga indikator yang digunakan untuk mengukur peubah perilaku berbagi-pengetahuan dapat diketahui bahwa indikator X31 dengan rerata Skor rerata untuk peubah kesediaan berbagi-pengetahuan adalah sebesar 4,56 yang berada pada rentang > 4,429 – 5,286, yang berarti bahwa responden memberikan tanggapan cukup setuju terhadap peubah perilaku berbagi- pengetahuan. Dari ketiga indikator yang digunakan untuk mengukur peubah perilaku berbagi-pengetahuan dapat diketahui bahwa indikator X31 dengan rerata
Tabel 4.30 Temuan pada Peubah Perilaku Berbagi-Pengetahuan
Temuan Pertanyaan Terbuka Peubah Perilaku Berbagi-Pengetahuan
1. Diseminasi pengetahuan di internal institusi tidak dilakukan secara rutin dan bahkan ada institusi yang tidak memiliki kegiatan diseminasi 2. Orasi-orasi ilmiah di dalam institusi jarang dilakukan (tidak rutin) 3. Masih banyak institusi yang belum melakukan kegiatan diskusi ilmiah di dalam institusi dengan baik
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2017
4.7 Pengujian Model Penelitian Tahap Pertama
Model penelitian yang dikembangkan dan diuji dalam studi ini merupakan model penelitian yang menggunakan peubah pemoderasi. Pada pengujian SEM dengan peubah pemoderasi terdapat dua tahapan yang harus dilakukan, yaitu tahap pertama adalah menguj model dimana peubah pemoderasi digunakan sebagai peubah bebas. Tujuannya adalah untuk mengetahui signifikansi dari pengaruh peubah pemoderasi dalam menjelaskan peubah gayut. Bila pada tahap pertama pengaruh peubah pemoderasi terhadap peubah gayut tidak dapat dibuktikan maka pengujian tidak perlu dilanjutkan pada tahap kedua. Berikut ini adalah pengujian tahap pertama yang dilakukan terhadap model penelitian.
4.7.1 Pengujian Asumsi SEM pada Model Tahap Pertama
1. Evaluasi Normalitas Data Pengujian Model Tahap Pertama
Estimasi dengan Maximum Likelihood menghendaki peubah teramati harus memenuhi asumsi kenormalan multivariat (multivariate normality).
Analisis normalitas dilakukan dengan mengamati nilai CR multivariat dengan rentang 2,58 pada tingkat signifikansi 1% (Ghozali, 2004).
Tabel 4.31
Hasil Pengujian Normalitas Data Model Tahap Pertama (n=163)
Variabel min
kurtosis c.r. X12
-,260 -,679 X11
-,156 -,407 X10
-,305 -,794 X9 1,000
-,885 -2,306 X8 1,000
-,550 -1,433 X6 1,000
-,248 -,646 X5 1,000
-,276 -,718 X4 1,000
-1,028 -2,679 X2 1,000
-,914 -2,381 X1 1,000
-1,124 -2,929 X24
-1,213 -3,162 X23
-1,202 -3,132 X22
-1,198 -3,122 X31
-,990 -2,579 X30
-1,098 -2,862 X29
-,886 -2,308 X21
-1,283 -3,344 X20
-1,030 -2,685 X19
-1,232 -3,212 X28
-1,039 -2,709 X27
-,730 -1,901 X26
-,975 -2,540 X25
-1,190 -3,102 X13
-,948 -2,471 X14
-,654 -1,704
Variabel min
kurtosis c.r. X15
-1,088 -2,836 X18
-,923 -2,406 X17
-1,129 -2,944 X16
-,990 -2,579 Multivariate
Signifikansi = 5% Sumber : Data prime yang diolah, 2017
Hasil pengujian normalitas menunjukkan bahwa nilai CR untuk multivariat adalah 2,576 yang berada di bawah 2,58, sehingga dapat disimpulkan bahwa data pada peubah teramati berdistribusi normal.
2. Evaluasi Outliers Model Tahap Pertama
Outliers adalah observasi atau data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda dengan data lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim, baik untuk peubah tunggal mau pun kombinasi (Hair, et al., 1995). Pengujian multivariate outliers dilakukan dengan membandingkan nilai Jarak Mahalanobis (Mahalanobis Distance) teoritis dan hitung dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
a. Jika nilai Mahalanobis Distance hitung < nilai Mahalanobis Distance teoritis yang dihitung berdasarkan nilai Chi-Square pada derajat bebas
31 (jumlah indikator) pada tingkat p < 0,001 adalah 2 (31 ; 0,001) = 61,098 (berdasarkan tabel distribusi 2 ) maka tidak terjadi masalah
multivariate outliers.
b. Jika nilai Mahalanobis Distance hitung > nilai Mahalanobis Distance teoritis yang dihitung berdasarkan nilai Chi-Square pada derajat bebas
31 (jumlah indikator) pada tingkat p < 0,001 adalah 2 (31 ; 0,001) =
61,098 (berdasarkan tabel distribusi 2 ) maka terjadi masalah multivariate outliers.
Nilai Jarak Mahalanobis (Mahalanobis Distance) hitung untuk penelitian ini diperoleh dari hasil pengolahan data, yaitu nilai observations farthest from the centroid (Mahalanobis Distance) maksimal sebesar 59,734. Nilai Jarak Mahalanobis (Mahalanobis Distance) hitung (59,734) < Nilai Jarak Mahalanobis (Mahalanobis Distance) teoritis (61,098), artinya tidak terjadi masalah multivariate outliers pada studi ini.
3. Evaluasi Multicollinearity dan Singularity
Pengujian data selanjutnya adalah untuk melihat apakah terdapat multicollinearity dan singularity dalam sebuah kombinasi peubah bebas. Indikasi adanya multicollinearity dan singularity dapat diketahui melalui nilai determinant of sample covariance matrix yang benar-benar kecil atau mendekati nol. Dari hasil pengolahan data, nilai determinant of sample covariance matrix adalah 76264521,571.
Nilai determinant of sample covariance matrix yang dihasilkan pada studi ini (76264521,571) berada jauh dari nol sehingga dapat disimpulkan bahwa data penelitian yang digunakan tidak terdapat multicollinearity dan memenuhi asumsi singularity.
4. Evaluasi Nilai Residual
Setelah melakukan estimasi, residual-nya haruslah kecil atau mendekati nol dan distribusi frekuensi dari residual covariances haruslah bersifat simetrik. Jika suatu model memiliki nilai residual covariances yang Setelah melakukan estimasi, residual-nya haruslah kecil atau mendekati nol dan distribusi frekuensi dari residual covariances haruslah bersifat simetrik. Jika suatu model memiliki nilai residual covariances yang
4.7.2 Pengujian Kelayakan Model Penelitian Tahap Pertama
Setelah dilakukan analisis terhadap tingkat unidimensionalitas dari indikator pembentuk peubah laten yang diuji dengan confirmatory factor analysis, tahapan analisis selanjutnya adalah analisis Structural Equal Modeling (SEM) untuk model secara keseluruhan (full model). Adapun hasil pengolahan data untuk analisis model keseluruhan dijelaskan di bawah ini.
Gambar 4.5 Pengujian Model Penelitian Tahap Pertama (n=163)
Signifikansi = 5%
Sumber : Data primer yang diolah, 2017
Pengujian model penelitian dilakukan dengan analisis kelayakan model penelitian. Hasil pengujian kelayakan pada model penelitian yang dikembangkan dalam penelitian ini, disajikan dalam Tabel 4.32 berikut ini.
Tabel 4.32 Hasil Pengujian Kelayakan Model Penelitian Tahap Pertama (n=163)
Goodness of Fit Indeks
Cut off Value
Hasil
Evaluasi Model
Chi-Square (df = 422)
Baik Probability
Baik CMIN/DF
Baik GFI
Marginal AGFI
Marginal TLI
Baik CFI
Baik RMSEA
Baik Signifikansi = 5%
Sumber: Data primer yang diolah, 2017
Berdasarkan hasil pengujian kelayakan model yang disajikan dalam Tabel
4.32 di atas menunjukkan bahwa secara keseluruhan kriteria pengujian dalam kategori baik atau memenuhi kriteria penilaian yang dipersyaratkan. Pada uji Chi- Square , sebuah model akan dianggap baik jika hasilnya menunjukkan nilai Chi- Square hitung yang lebih kecil dari nilai Chi-Square tabel. Semakin Chi-Square hitung yang lebih kecil dari nilai Chi-quare tabel menunjukkan bahwa semakin baik model tersebut berarti tidak ada perbedaan antara estimasi populasi dengan sampel yang diuji. Model penelitian ini menunjukkan bahwa nilai Chi-Square hitung adalah 468,100, sedangkan nilai kritis/tabel Chi-Square dengan df = 422 adalah 470,895. Oleh karena nilai Chi-Square hitung dalam penelitian ini lebih kecil dari nilai kritis/tabelnya ini berarti bahwa model penelitian ini tidak berbeda dengan populasi yang diestimasi/model dianggap baik (diterima).
4.7.3 Pengujian Pengaruh antar Peubah
Setelah melakukan penilaian terhadap asumsi-asumsi yang ada pada SEM, selanjutnya akan dilakukan pengujian hipotesis sebagaimana diajukan pada bab terdahulu. Pengujian model penelitian tahap pertama dilakukan dengan melibatkan peubah iklim pembelajar sebagai peubah bebas. Tahapan ini menjadi penting untuk dilakukan karena bertujuan untuk mengetahui signifikansi pengaruh peubah iklim pembelajar dalam menjelaskan perilaku berbagi-pengetahuan. Apabila pengaruh iklim pembelajar terhadap perilaku berbagi-pengetahuan terbukti tidak nyata maka peubah iklim pembelajar tidak dapat digunakan sebagai peubah pemoderasi. Pengujian keterpengaruhan peubah penelitian dilakukan dengan menganalisis nilai Critical Ratio (CR) dan probabilitas.
Tabel 4.33 Pengujian Hipotesis Model Penelitian Tahap Pertama (n=163)
Std Estimate Estimate
S.E.
C.R.
P Label
KBP <--- KP
2,014 ,044 par_9 KBP <--- KSE
*** par_12 PBP <--- KP
2,061 ,039 par_16 PBP <--- KSE
*** par_17 PBP <--- KBP
2,615 ,009 par_18 PBP <--- IP
2,195 ,028 par_21 PD <--- PBP
*** par_26 PKB <--- PBP
2,980 ,003 par_31 OC <--- PBP
2,506 ,012 par_35 Signifikansi = 5%
*** Signifikan pada α = 1%
Sumber: Data primer yang diolah, 2017
1. Pengujian Pengaruh Kebergairahan Pembelajar terhadap Kesediaan Berbagi-Pengetahuan
Pengujian pengaruh kebergairahan pembelajar terhadap kesediaan berbagi-pengetahuan menghasilkan nilai CR sebesar 2,014 dengan probabilitas sebesar 0,044. Oleh karena nilai probabilitas (0,044) < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa peubah kebergairahan pembelajar terbukti berpengaruh signifikan positif terhadap kesediaan berbagi-pengetahuan.
2. Pengujian Pengaruh Kerekatan Sosial-Emosional terhadap Kesediaan Berbagi-Pengetahuan
Pengujian pengaruh kerekatan sosial-emosional terhadap kesediaan berbagi-pengetahuan menghasilkan nilai CR sebesar 3,764 dengan probabilitas sebesar 0,000. Oleh karena nilai probabilitas (0,000) < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa peubah kerekatan sosial-emosional terbukti berpengaruh signifikan positif terhadap kesediaan berbagi-pengetahuan.
3. Pengujian Pengaruh Kebergairahan Pembelajar terhadap Perilaku Berbagi-Pengetahuan
Pengujian pengaruh kebergairahan pembelajar terhadap perilaku berbagi-pengetahuan menghasilkan nilai CR sebesar 2,061 dengan probabilitas sebesar 0,039. Oleh karena nilai probabilitas (0,039) < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa peubah kebergairahan pembelajar terbukti berpengaruh signifikan positif terhadap perilaku berbagi-pengetahuan.
4. Pengujian Pengaruh Kerekatan Sosial-Emosional terhadap Perilaku Berbagi-Pengetahuan
Pengujian pengaruh kerekatan sosial-emosional terhadap perilaku berbagi-pengetahuan menghasilkan nilai CR sebesar 3,397 dengan probabilitas sebesar 0,000. Oleh karena nilai probabilitas (0,000) < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa peubah kerekatan sosial-emosional terbukti berpengaruh signifikan positif terhadap perilaku berbagi-pengetahuan.
5. Pengujian Pengaruh Iklim Pembelajar terhadap Perilaku Berbagi- Pengetahuan
Pengujian pengaruh iklim pembelajar terhadap perilaku berbagi- pengetahuan menghasilkan nilai CR sebesar 2,195 dengan probabilitas sebesar 0,028. Oleh karena nilai probabilitas (0,028) < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa peubah iklim pembelajar terbukti berpengaruh signifikan positif terhadap perilaku berbagi-pengetahuan.
6. Pengujian Pengaruh Kesediaan Berbagi-Pengetahuan terhadap Perilaku Berbagi-Pengetahuan
Pengujian pengaruh kesediaan berbagi-pengetahuan terhadap perilaku berbagi-pengetahuan menghasilkan nilai CR sebesar 2,615 dengan probabilitas sebesar 0,009. Oleh karena nilai probabilitas (0,009) < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa peubah kesediaan berbagi-pengetahuan terbukti berpengaruh signifikan positif terhadap perilaku berbagi- pengetahuan.
7. Pengujian Pengaruh Perilaku Berbagi-Pengetahuan terhadap Pemerekan Diri
Pengujian pengaruh perilaku berbagi-pengetahuan terhadap pemerekan diri menghasilkan nilai CR sebesar 7,207 dengan probabilitas sebesar 0,000. Oleh karena nilai probabilitas (0,000) < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa peubah perilaku berbagi-pengetahuan terbukti berpengaruh signifikan positif terhadap pemerekan diri.
8. Pengujian Pengaruh Perilaku Berbagi-Pengetahuan terhadap Pengayaan Kognitif Bersama
Pengujian pengaruh perilaku berbagi-pengetahuan terhadap pengayaan kognitif bersama menghasilkan nilai CR sebesar 2,980 dengan probabilitas sebesar 0,003. Oleh karena nilai probabilitas (0,003) < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa peubah perilaku berbagi-pengetahuan terbukti berpengaruh signifikan positif terhadap pengayaan kognitif bersama.
9. Pengujian Pengaruh Perilaku Berbagi-Pengetahuan terhadap Organisasi-Cerdas