Status Ekonomi Sosial
C. Status Ekonomi Sosial
1. Gaji karyawan
Gaji adalah upah yang diterima oleh karyawan. Sedangkan karyawan adalah orang orang yang bekerja pada suatu lembaga (kantor, perusahaan dan lain-lain) dengan mendapat gaji. Dalam indikator ini diajukan pada pernyataan nomor 1. Selanjutnya untuk mengetahui jawaban responden mengenai pernyataan tentang Gaji karyawan yang Gaji adalah upah yang diterima oleh karyawan. Sedangkan karyawan adalah orang orang yang bekerja pada suatu lembaga (kantor, perusahaan dan lain-lain) dengan mendapat gaji. Dalam indikator ini diajukan pada pernyataan nomor 1. Selanjutnya untuk mengetahui jawaban responden mengenai pernyataan tentang Gaji karyawan yang
a. > Rp 2.000.000,-
b. Rp 1.500.000,- - Rp 2.000.000,-
c. Rp 1.000.000,- Rp 1.500.000,-
d. Rp 500.000,- Rp 1.000.000,-
e. < Rp 500.000,- Untuk mengetahui lebih jelasnya jawaban responden mengenai pernyataan nomor 1 di atas, dapat dilihat pada tabel berikut ini : TABEL XXXIII Gaji karyawan yang diterima
No.
Jawaban Pernyataan
2. Rp 1.500.000,- - Rp 2.000.000,-
3. Rp 1.000.000,- Rp 1.500.000,-
4. Rp 500.000,- Rp 1.000.000,- 2 5,7
35 100,0 Sumber : Jawaban pernyataan nomor 1. Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden yang
menyatakan Rp 1.500.000,- s/d Rp. 2.000.000,- jumlah gaji yang diterimanya sebanyak 12 orang atau 34,3 %. Sedangkan yang menyatakan Rp.1.000.000,- s/d Rp.1.500.000,- sebanyak 19 orang atau 54,3 % dan yang menyatakan Rp.500.000,- s/d Rp.1.000.000,- sebanyak 2 orang atau 5,7 %. Jadi dalam hal ini dapat dikatakan bahwa sebagian besar responden menyatakan mendapatkan gaji yang diterima sebanyak Rp.1.000.000,- s/d Rp.1.500.000,-.
2. Tingkat pendidikan
Tingkat pendidikan harus selalu dikembangkan baik melalui jalur pendidikan formal maupun informal. Dalam indikator ini diajukan pada pernyataan nomor 2. Adapun untuk mengetahui jawaban responden
Tingkat pendidikan
pernyataan nomor 2 dengan alternatif jawaban yang disediakan adalah sebagai berikut :
a. Lulusan perguruan tinggi (tingkat sarjana)
b. Lulusan Diploma 3
c. Lulusan SMA atau sederajat
d. Lulusan SMP atau sederajat
e. Lulusan SD atau sederajat
Untuk mengetahui lebih jelasnya jawaban responden mengenai pernyataan nomor 2 di atas, dapat dilihat pada tabel berikut ini :
TABEL XXXIV
Kategori Tingkat pendidikan Responden
No.
Jawaban Pernyataan
Frekuensi
Prosentase (%)
1. Lulusan perguruan tinggi (tingkat sarjana)
2. Lulusan Diploma 3
19 54,3
3. Lulusan SMA atau sederajat 13 37,1
4. Lulusan SMP atau sederajat
2 5,7
5. Lulusan SD atau sederajat
1 2,9
Jumlah
35 100,0 Sumber : Jawaban pernyataan nomor 2.
menyatakan Lulusan perguruan tinggi (tingkat sarjana) mengenai pernyataan tentang tingkat pendidikannya sebanyak 2 orang atau 5,7 %. Sedangkan yang menyatakan Lulusan Diploma 3 sebanyak 19 orang atau 54,3 % dan yang menyatakan Lulusan SMA atau sederajat sebanyak 13 orang atau 37,1 %. Adapun yang menyatakan Lulusan SMP atau sederajat sebanyak 2 orang atau 5,7 % dan yang menyatakan Lulusan SD atau sederajat hanya 1 orang atau 7,8 % saja. Jadi dalam hal ini dapat dikatakan bahwa sebagian besar responden menyatakan tingkat pendidikannya Diploma 3.
3. Pajak listrik yang dikeluarkan
Pajak listrik merupakan wajib pajak yang harus dikeluarkan oleh setiap warga. Jadi pajak listrik sudah merupakan kewajiban setiap warga negara yang harus dibayarkan sehinga mengurangi pendapatan yang diperolehnya setiap bulannya. Dalam indikator ini, diajukan pada pernyataan nomor 3. Adapun untuk mengenai pernyataan tentang
nomor 3, dengan alternatif jawaban yang disediakan adalah sebagai berikut :
a. > Rp 250.000,-
b. Rp 200.000,- - Rp 250.000,-
c. Rp 150.000,- Rp 200.000,-
d. Rp 100.000,- - Rp 150.000,-
Untuk mengetahui lebih jelasnya jawaban responden mengenai pernyataan nomor 3 di atas, dapat dilihat pada tabel berikut ini : TABEL XXXV Jumlah pajak listrik responden perbulan
No.
Jawaban Pernyataan
2. Rp 200.000,- - Rp 250.000,- 14 40,0
3. Rp 150.000,- Rp 200.000,-
4. Rp 100.000,- - Rp 150.000,- 1 2,9
5. < Rp 100.000,-
Jumlah
35 100,0 Sumber : Jawaban pernyataan nomor 3.
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden yang menyatakan Rp 200.000,- s/d Rp.250.000,- mengenai pernyataan tentang
pajak listrik perbulan Sedangkan yang menyatakan Rp 150.000,- - Rp 200.000,- sebanyak 20 orang atau 57,1 % dan yang menyatakan Rp 100.000,- Rp 150.000,- sebanyak 1 orang atau 2,9 %. Jadi dalam hal ini dapat dikatakan bahwa
sebagian besar responden menyatakan Rp 150.000,- - Rp 200.000,- mengenai pernyataan tentang jumlah pajak listrik yang dikeluarkan.
Selanjutnya untuk mengetahui tinggi rendahnya status ekonomi sosial bagi responden yang ada di Radio PTPN Rasitania Surakarta, maka nilai dari pertanyaan untuk nomor 1 sampai dengan nomor 3 tersebut digabung menjadi satu untuk kemudian dicari interval kelasnya. Adapun untuk mencari interval kelas digunakan rumus sebagai berikut :
Nilai tertinggi nilai terendah Interval kelas = ----------------------------------------- Jumlah kelas
I = --------------
4 = -------------- = 0,8
Kemudian dibuat pengkategorian sebagai berikut :
a. Jumlah nilai antara 11,6 12,4 masuk dalam kategori tinggi sekali
b. Jumlah nilai antara 10,7 11,5 masuk dalam kategori tinggi
c. Jumlah nilai antara 9,8 - 10,6 masuk dalam kategori sedang
d. Jumlah nilai antara 8,9 9,7 masuk dalam kategori rendah
e. Jumlah nilai antara 8 8,8 masuk dalam kategori sangat rendah