: SUMBER DAN M ETODE PENGUMPULAN DATA TOPIK PEMBAHASAN SUMBER DAN

BAB 7 : SUMBER DAN M ETODE PENGUMPULAN DATA TOPIK PEMBAHASAN SUMBER DAN

 PENGERTIAN DATA  JENIS DATA

METODE

 Data subyek  Data fisik

PENGUMPULAN

 Data dokumenter

 SUMBER DATA

DATA

 Data primer  Data sekunder

TUJUAN PEMBAHASAN

 METODE PENGUMPULAN

 Mendefinisikan pengertian data

DATA

 Menjelaskan jenis data dan sumber data, serta kaitannya dengan metode pengumpulan data

PENGERTIAN DATA Data merupakan bentuk jamak dari datum, berasal dari bahasa Latin yang berarti "sesuatu

yang diberikan". Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya. Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau citra (Wikipedia).

Koentjaraningrat mengungkapkan data sebagai catatan-catatan fakta-fakta yang didapatkan dari hasil wawancara, pengamatan, catatan mengenai perhitungan-perhitungan jumlah dan frekuensi kegiatan-kegiatan sosial, catatan mengenai pengukuran-pengukuran bidang, volume dan intensitas benda dan aktivitas kebudayaan, catatan-catatan kutipan dari bahan dokumen, dan surat kabar (Zulganef, 2008:159).

JENIS DATA Sebelum membahas sumber data, kita terlebih dahulu harus mengetahui jenis-jenis data

karena jenis data penelitian berkaitan dengan sumber data dan pemilihan metode yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data penelitian.

Data penelitian dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu :

a. Data subyek, yaitu jenis data penelitian yang berupa opini, sikap, pengalaman atau karakteristik dari seseorang atau sekelompok orang yang menjadi subjek penelitian (responden).

b. Data fisik, yaitu jenis data penelitian yang berupa obyek atau benda-benda fisik yang menjadi bukti keberadaan atau kejadian pada masa lalu.

c. Data dokumenter, yaitu jenis data penelitian yang antara lain berupa faktur, jurnal, surat-surat, notulen hasil rapat, memo, atau dalam bentuk laporan program yang memuat apa dan kapan suatu kejadian atau transaksi, serta siapa yang terlibat dalam suatu kejadian.

SUMBER DATA Sumber data penelitian merupakan faktor penting yang menjadi pertimbangan dalam

penentuan metode pengumpulan data. Sumber data penelitian terdiri dari sumber data primer dan sumber data sekunder.

a. Data primer (primary data), merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli tanpa melalui perantara. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data primer ada dua, yaitu metode survei dan metode observasi.

b. Data sekunder (secondary data), merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Tipe data sekunder yaitu : (a) data internal yang berupa dokumen-dokumen akuntansi dan operasi yang dikumpulkan, dicatat dan disimpan di dalam suatu organisasi; (b) data eksternal yaitu berupa dokumen yang umumnya disusun oleh suatu entitas selain peneliti dari organisasi yang bersangkutan.

METODE PENGUMPULAN DATA PENELITIAN DATA PRIMER

A. Metode Survei (Survey Methods) Metode survei merupakan metode pengumpulan data primer yang menggunakan pertanyaa lisan dan tertulis. Metode ini memerlukan adanya interaksi antara peneliti dengan subyek penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan. Pengumpulan data menggunakan metode survei dibagi kedalam dua kategori, yaitu wawancara dan kuisioner.

1. Wawancara (Interview) Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dalam metode penelitian survey yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subyek penelitian (Indriantoro, 2002:152). Teknik wawancara dapat dilakukan secara langsung dengan bertatap muka antara responden dengan pewawancara. Selain dengan bertatap muka, wawancara dapat juga dilakukan melalui telepon.

a. Wawancara Tatap Muka Wawancara tatap muka dapat dilakukan dengan cara mendatangi tempat tinggal atau

tempat kerja responden atau mengundang responden ke tempat peneliti. Dalam wawancara tatap muka terdapat dua tipe dasar, yaitu : (a) wawancara terstruktur, suatu pertanyaan baku telah disiapkan sebelumnya dan pewawancara tidak memiliki kebebasan dalam bertanya; (b) wawancara tidak terstruktur, pewawancara memiliki kebebasan luas dalam menhajukan pertanyaan untuk memperoleh informasi yang diinginkan (Morissan, 2012:223).

b. Wawancara Telepon Pada wawancara telepon, peneliti dapat mengumpulkan data lebih banyak dan cepat

walaupun letak geografis respondennya jauh karena peneliti tidak perlu mengunjungi walaupun letak geografis respondennya jauh karena peneliti tidak perlu mengunjungi

Ada beberapa faktor yang akan mempengaruhi kelancaran komunikasi dalam wawancara. Faktor-faktor ini akan digambarkan dalam sebuah skema berikut ini (Zilganef, 2013:163).

Situasi wawancara :

- Waktu - Tempat

- Kehadiran orang ketiga - Sikap memasyarakat

Pewawancara : Responden :

- Kaarakteristik sosial

- Karakteristik sosial - Keterampilan - Kemampuan menangkap

mewawancarai

pertanyaan

- Motivasi - Kemampuan menjawab

- Rasa aman

pertanyaan

Isi Kuisioner :

- Peka untuk ditanyakan - Sukar untuk ditanyakan - Tingkat minat - Sumber kekhawatiran

Gambar 7.1

Inti dari wawancara adalah mengajukan pertanyaan untuk memperoleh jawaban yang diinginkan oleh peneliti. Berikut ini adalah tipe-tipe pertanyaan yang diajukan dalam wawancara, yaitu (Irawan, 2009:8.11):

a. Pertanyaan latar belakang atau demografi, merupakan pertanyaan yang menyangkut latar belakang responden, termasuk usia, pendidikan, pekerjaan, dan sebagainya.

b. Pertanyaan pengetahuan (knowledge), merupakan pertanyaan mengenai apa yang diketahui responden tentang informasi nyata bukan menegnai sikap atau opini.

c. Pertanyaan pengalaman atau pertanyaan perilaku, merupakan pertanyaan mengenai pengalaman dan aktivitas responden.

d. Pertanyaan opini atau pendapat, merupakan pertanyaan yang bermaksud untuk mengetahui keyakinan dan sikap responden terhadap fenomena atau masalah yang sedang diteliti.

e. Pertanyaan perasaan, merupakan pertanyaan mengenai kepedulian atau perasaan responden tentang maslah yang diteliti.

f. Pertanyaan indera (sensory), merupakan pertanyaan mengenai apa yang diperoleh responden lewat panca inderanya, yaitu mengenai apa yang dilihat, didengar, dirasa dan disentuh.

2. Kuisioner (Questionnaires) Kuisioner merupakan dokumen yang berisi sejumlah pertanyaan yang dirancang untuk memperoleh informasi yang dapat dianalisis. Jika dalam wawancara pertanyaan yang diajukan peneliti secara lisan, maka dalam kuisioner pertanyaan diajukan dalam bentuk tulisan. Untuk membuat pertanyaan dalam kuisioner diperlukan penduan umum, yaitu : (a) Pertanyaan harus jelas; (b) Hindari pertanyaan ganda; (c) Hindari pertanyaan mengarahkan; (d) Cermat dengan pertanyaan sensitif; (e) Pertanyaan harus realistis; (f) Melindungi kepentingan responden; (g) Pertanyaan harus relevan; (h) Pertanyaan singkat; (i) Pertanyaan mengacu tujuan riset; (j) Hindari kalimat negatif; (k) Hindari kalimat bias.

Kuisioner dapat didistribusikan dengan dua cara, yaitu : (a) secara pribadi, dimana kuisioner diberikan sendiri oleh peneliti dan diisi secara pribadi oleh responden; dan (b) melalui pos, yaitu kuisioner yang diberikan kepada responden melalui pos.

Berikut akan disajikan kelebihan dan kelemahan masing-masing teknik pengumpulan data yang digunakan dalam metode survei (Indriantoro, 2002:156). Teknik

Kelebihan

Kelemahan

Survei Wawancara

terjadinya bias Tatap Muka

 Menghasilkan lebih banyak data.

 Memungkinkan

 Kontak langsung dengan responden

pewawancara.

sehingga peneliti dapat menanyakan  Memerlukan biaya dan waktu yang masalah yang lebih kompleks, sensitif,

relatif banyak jika jumlah responden atau kontroversional.

geografisnya  Tingkat partisipasi responden relatif

besar

dan

letak

terpencar.

tinggi.

Wawancara  Waktu pengumpulan data responden  Pewawancara tidak dapat mengamati Via Telepon

setelah biaya yang lebih sedikit.

relatif lebih cepat dengan tenaga dan

ekspresi

responden

memberikan tanggapan.

 Memperoleh tanggapan segera dari  Responden bisa saja menolak untuk responden setelah pewawancara dapat

menanggapi pertanyaan dengan cara menghubungi lewat telepon.

memutus hubungan telepon.  Durasi wawancara relatif terbatas.

 Responden bukan merupakan sampel yang representatif mewakili semua lapisan masyarakat.

Kuisioner  Peneliti dapat memberi penjelasan  Waktu dan pengumpulan biaya Secara

mengenai tujuan survei dan pertanyaan pengumpulan data relatif banyak jika Personal

yang kurang dipahami responden. letak responden secara geografis  Tanggapan atas kuisioner dapat

terpencar.

langsung dikumpulkan oleh peneliti.  Memungkinkan terjadinya bias oleh

surveyor.

responden Melalui Pos

Kuisioner  Pengumpulan data responden yang  Tingkat

tanggapan

letaknya terpencar secara geografis umumnya lebih rendah dibanding memerlukan waktu dan biaya yang

teknik wawancara dan kuisioner relatif sedikit dibandingkan teknik

secara personal.

wawancara.  Tanggapan responden kemungkinan  Jumlah pertanyaan yang diajukan

konteks relatif banyak.

 Meminimalisasi kemungkinan  Responden kemungkinan mengisi terjadinya bias oleh peneliti.

kuisioner secara tidak lengkap

Tabel 7.1

PENELITIAN DATA SEKUNDER Pada penelitian menggunakan data sekunder peneliti harus melakukan evaluasi apakah

data sekunder yang tersedia dapat memenuhi kebutuhan peneliti. Aspek dari data sekunder yang harus dievaluasi, yaitu :

1. Kemampuan data yang tersedia untuk menjawab masalah atau pertanyaan (kesesuaiannya dengan tujuan penelitian).

2. Kesesuaian antara periode waktu tersedianya data dengan periode waktu yang diinginkan dalam penelitian.

3. Kesesuaian antara populasi data yang ada dengan populasi yang menjadi perhatian peneliti.

4. Relevansi dan konsistensi unit pengukur yang digunakan.

5. Biaya yang diperlukan untuk mengumpulkan data sekunder.

6. Kemungkinan bias yang ditimbulkan oleh data sekunder.

7. Dapat atau tidaknya dilakukan perngujian terhadap akurasi pengumpulan data.

1. Cara Mengumpulkan Data Sekunder Dalam mencari data sekunder kita memerlukan strategi yang sistematis agar data yang

kita peroleh sesuai dengan masalah yang akan diteliti. Beberapa tahapan strategi pencarian data sekunder adalah sebagai berikut: (a) Mengidentifikasi Kebutuhan; (b) Memilih Metode

Pencarian; (c) Menyaring dan Mengumpulkan Data; (d) Evaluasi Data; (e) Menggunakan Data.

2. Memilih Metode Pengambilan Data Pengambilan data sekunder tidak boleh dilakukan secara sembarangan, oleh karena itu

kita memerlukan metode tertentu. Cara-cara pengambilan data dapat dilakukan dengan cara :

a. Pencarian Secara Manual

Cara yang paling efisien ialah dengan melihat buku indeks, daftar pustaka, referensi, dan literature yang sesuai dengan persoalan yang akan diteliti.

b. Pencarian Secara Online Dengan berkembangnya teknologi Internet maka munculah banyak data base yang

menjual berbagai informasi bisnis maupun non-bisnis. Data base ini dikelola oleh sejumlah perusahaan jasa yang menyediakan informasi dan data untuk kepentingan bisinis maupun non-bisnis. Tujuannya ialah untuk memudahkan perusahaan, peneliti dan pengguna lainnya dalam mencari data.

B. Metode Observasi Metode ini merupakan proses pencatatan pola perilaku orang, benda atau kejadian

yang sistematik tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi dengan individu-individu yang yang sistematik tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi dengan individu-individu yang

Karakteristik umum pendekatan observasional kondisi penggunaan :

a. Data harus dapat diakses oleh pengamatan

b. Pengulangan, frekuensi perilaku dapat diperkirakan

c. Peristiwa tersebut harus mampu meliputi rentang waktu yang tidak terlalu lama. Alasan pemilihan data observasional :

a. Observasi merupakan satu-satunya teknik untuk dapat mengumpulkan informasi yang akurat.

b. Hubungan antara keakuratan data dan biaya lebih menguntungkan bagi teknik observasi dibandingkan teknik lainnya.

Berikut ini merupakan jenis-jenis metode observasi, yaitu (Zulganef, 2008: 171) :

1. Model observasi (Mode of Observation) Metode ini memberikan gambaran apakah observai dilakukan oleh manusia (human observation) atau melaui peralatan mekanik (mechanical observation).

2. Observasi lngsung (direct observation) atau observasi tidak langsung Metode observasi langsung adalah ketika peneliti langsung terjun ke lapangan untuk menelaah fenomena dalam kondisi alamiahnya. Sedangkan observasi tidak langsung adalah metode yang mengukur suatu fenomena melalui keberadaaan konsekuensi fenomena tersebut.

3. Observasi tersembunyi (concealment of observation) Merupakan metode yang terkait dengan apakah subyek penelitian menyadari kenyataan bahwa mereka sedang diteliti atau tidak.

4. Observasi non-partisipasi (nonparticipant observer) Merupakan metode yang ketika peneliti dalam mengumpulkan data tidak menjadi bagian yang menyatu dengan kegiatan sumber informasi atau responden.

5. Observasi partisipasi (participant observer) Merupakan teknik observasi yang ketika peneliti mengumpulkan data ikut terlibat dalam kegiatan sumber informasi atau responden.

6. Studi observasional terstruktur (structured observational studies) Metode ini dilakukan ketika peneliti sudah mempersiapkan hal-hal atau variabel-variabel yang hendak diteliti.

7. Studi observasional tidak terstruktur (unstructured observational studies) Metode ini dilakukan ketika peneliti tidak mempersiapkan hal-hal atau variabel-variabel yang hendak diteliti.

8. Kelompok terfokus (focus group) Metode ini banyak dilakukan dalam penelitian bisnis, terutama dibidang pemasaran. Metode ini memberikan gambaran suatu wawancara mendalam terhadap sekelompok orang atau subyek.