Mengenal Pesantren

Mengenal Pesantren

Islam merupakan agama keselamatan, agama petunjuk, dan agama dakwah yang harus disebarkan kepada seluruh manusia dibelahan dunia manapun. Dengan demikian maka ummat islah berkewajiban untuk mengikuti cara-cara yang dianjurkan sesuai dengan ajaran keagamaan sehingga bisa mencapai keselamatan sebagai tujuan akhir dari proses hidup manusia.

Sebagai petunjuk, islam memberikan jalan keluar atas semua masalah-malasah manusia. Maka berdasarkan alasan tersebut untuk mengikuti yang telah disyariatkan, mengingat manusia sebagai mahluk yang dari awal proses kehidupannya selalu diberikan cobaan yang memerlukan solusi untuk keberlangsungn kehidupan mereka. Selain itu bahwa agama islam sebagai agama dakwah yang menyerukan kebaikan kepada setiap manusia. Dengan demikian ummat islam bukan hanya berkewajiban melaksanakan ajaran agama islam tetapi juga menyebarkan dan

MEDIA LOKAL: Kontestasi, Trend, Dinamika, dan Suara Media Arus Bawah Madura

Menyebarkan dan menyampaikan kebenaran berarti ber- bicara metode pendidikan yang harus dikebangkan sebagai proses sosialisasi dakwah tersebut. Metode yang biasa dilakukan dalam proses transformasi melalui sistem pendidikan dalam Islam, yang asumsinya tertuju kepada pesantren. Dalam perkembangannya pesantren dianggap sebagai salah satu pendidikan yang mempunyai kekhasan terutama dalam fungsinya sebagai lembaga pendidikan dalam bidang keislaman, disamping itu, sebagai lembaga dakwah dan pembimbing dalam proses kehidupan manusia.

Dalam sistem pendidikan pesantren, Kyai merupakan elemen yang paling esensial dari proses belajar mengajar. Keberadaan seorang Kyai dalam lingkunngan pesantren diibaratakan sebagai manusia maka seorang Kyai merupakan jantung dari manusia tersebut. Gambaran tentang pentingnya sosok Kyai dalam sebuah pesantren melihat perannya sebagai pengelola, pengasuh, pemimpin dan bahkan menjadi pemilik tunggal sebuah pesantren yang berarti bertanggung atas seluruh kegiatan dan para santrinya.

Begitupun tidak kalah pentingnya seorang Kyai sebagai rule model dalam bertingkahlaku yang dikenal dengan istilah akhlak,

seorang Kyai harus mampu berperan sebagai figur moral dan pemimpin sosial, serta tokoh sentral dalam masyarakatnya, sebab

di bahu merekalah terletak cita-cita dan eksistensi umat. Keadaan ini mengisyaratkan bahwa peran seorang Kyai tidak hanya pada urusan kepesantrenan untuk pengetahuan para santrinya saja tetapi lebih dari itu bahwa bagaimana seorang Kyai bisa menjadi panutan dalam tatanan kehidupan sosial masyarakatnya.

MEDIA LOKAL: Kontestasi, Trend, Dinamika, dan Suara Media Arus Bawah Madura

Merujuk kepada yang disampaikan oleh Dhofir (1994), para Kyai selalu menaruh perhatian dan mengembangkan watak pendidikan individual. Murid dididik sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan dirinya. Anak-anak yang cerdas dan memiliki kelebihan kemampuan daripada yang lain diberi perhati istimewa dan selalu didorong untuk terus mengembangkan diri dan menerima kuliah pribadi sekucupnya.murid-murid juga diperhatikan tingkah laku moralnya secara teliti. Mereka diperlakukan sebagai mahluk yang terhormat, sebagai titipan tuhan yang harus disanjung.

Sementara itu, pesantren merupakan lembaga penting terkait dengan keKyaian seseorang. Melalui lembaga pesantren seorang Kyai membangun pola keteladanan, citra, dan karismatik serta pengaruhnya yang kemudian menghubungkan dengan para santrinya dan juga masyarakat yang berada di daerahnya di sekitarnya. Pola tersebut dapat dengan mudah dibangun karena kebanyakan, pesantren dimiliki oleh seorang Kyai. Keadaan ini kemudian melahirkan hubungan dan ikatan emosinal yang secara psikologis merasa sebagai guru mereka karena anak-anak mereka mendapatkan pendidikan di pesantren. Maka aktualisasi pengabdian tersebut mempunyai nilai dan keyakinan yang dapat menghadirkan “Barakah”dan ilmu yang bermanfaat.

Lembaga pendidikan agama pesantren sangat dekat dengan nilai-nilai Islam sebagai sumber konsepsi dan motivasi perjuangan. Pembangunan dan pengembangan yang mempertimbangkan nilai-nilai keislaman berakar dari masyarakat yang menganut cita-cita keagamaan, menjadikan pesantren sebagai tempat yang baik untuk pengembangan pengetahuan. Sistem dalam pesantren juga memiliki model strategis dalam membina insan yang berahlak mulia, berilmu, dan pengamalan sebagai pembangunan

MEDIA LOKAL: Kontestasi, Trend, Dinamika, dan Suara Media Arus Bawah Madura

Aktivitas pesantren melahirkan harapan baru pembangunan manusia menuju kebaikan yang hakiki sesuai anjuran gama islam. Aktualisasi pengetahuan memiliki nilai kebaikan dan tanggung jawab moral, dimana untuk perubahan suatu masyarakat berdasarkan nilai yang diajarkan. Pengembangan diri melalui sistem belajar pesantren diharapkan dapat melahirkan pemuda dan penerus perjuangan yang tangguh dan bertanggung jawab menyebarkan nilai-nilai keislaman.

Maka harapan berikutnya dapat terlahir para juru dakwah, para ustadz, para kiai pondok pesantren, dan tokoh-tokoh masyarakat yang berkepribadian islamis. Harapan tersebut bukan tanpa alasan, mengingat pesantren sebagai lembaga pendidikan agama yang aktivitas pengajarannya tertumpu kepada dasar pengetahuan islam, begitupun harapan pembentukan sehingga terlahir adanya generasi yang multi fungsi dengan pengetahuan yang memadai untuk kemudian bisa berperan selayaknya sebagai orang yang mempunyai pengetahuan sehingga kehadiranya dalam kehidupan sosial masyarakat dapat menjadi manusia yang visioner dan membangun.