PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN, KEBIJAKAN DEVIDEN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015)
PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN, KEBIJAKAN DEVIDEN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP
NILAI PERUSAHAAN
(Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015)
THE INFLUENCE OF INVESTMENT DECISION, DECISION OF THE FUND, DIVIDEND POLICY AND FIRM SIZE ON FIRM VALUE (Study on Manufacturing Companies Listed on the Indonesia Stock
Exchange During 2013-2015 )
Disusun Oleh:
DIAZ APRILA KURNIAWAN 20130420223
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2017
(2)
PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN, KEBIJAKAN DEVIDEN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP
NILAI PERUSAHAAN
(Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015)
THE INFLUENCE OF INVESTMENT DECISION, DECISION OF THE FUND, DIVIDEND POLICY AND FIRM SIZE ON FIRM VALUE (Study on Manufacturing Companies Listed on the Indonesia Stock
Exchange During 2013-2015 )
SKRIPSI
Dianjukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh
Gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Disusun Oleh:
DIAZ APRILA KURNIAWAN 20130420223
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2017
(3)
(4)
MOTTO
Oleh itu, maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan, Bahwa sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.
(QS. AL-INSYIRAH 5-6)
Graduation is not the end, its the beginning of our journey (Unknown)
Don t worry about failures, worry about the chances you miss when you don t even try.
(Jack Canfield)
Don t compare yourself with anyone in this worl.. if you do so, you are insulting yourself.
(Bill Gates)
Your time is limited, so don t waste it to living someone else life (Steve Jobs)
leaders aren t born, they are made. And they are made just like anything else, throught hard work. And that s the price we ll have to
pay to achieve that goal, or any goal . (Vince Lombardi)
(5)
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah.
Dengan penuh rasa syukur dan suka cita, aku persembahakan penulisan sederhana ini untuk orang orang yang tak ada hentinya mendoakanku dan mendukungku dalam penulisan ini.
• Puji syukur kepada ALLAH SWT, Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Taburan cinta dan kasih sayang-Mu telah membekaliku dengan ilmu. Atas karunia serta kemudahan yang Engkau berikan akhirnya skripsi yang ini dapat saya selesaikan. • Shalawat serta salam saya haturkan kepada junjungan nabi
Muhammad SAW yang selalu memberikan suri tauladan yang baik kepada para kaumNya.
• Sebagai tanda bakti, hormat dan rasa terima kasih yang tiada terhingga kupersembahkan karya kecil ini kepada kedua orang tuaku Ibu Nanik Nuryani S.Pd dan Bapak Joko Subiyanto S.Pd yang telah merawat, mendidik, dan memberikan kasih sayang kepadaku dari aku lahir hingga saat ini. Keringat yang bercucuran, tangisan, perjuangan, dan dukungan yang kalian lakukan demi kebahagiaanku, mungkin ku takkan mampu ku membalasnya. Hanya doa yang bisa aku panjatkan, semoga ibu dan bapak selalu diberi kesehatan, umur yang panjang dan dimudahkan dalam mencari rizkiNya serta selalu diberikan keberkahan. Semoga ini menjadi langkah awal untuk membuat ibu bapak bahagia, karena kusadari selama ini aku belum bisa berbuat lebih untuk kalian. Belum bisa menjadi apa yang kalian inginkan. Tapi anakmu ini selalu ingin berusaha menjadi anak yang bisa kalian banggakan. Aku sangat sangat sayang kalian. Terimakasih pak buk terimakasih semuanya .
(6)
dorongan, dan motivasi untukku untuk menyelesaikan skrpsi ku ini.
• Bapak Andan Yunianto, S.E, M.Si., Ak., CA terima kasih atas bimbingan, nasehat, kesabaran, ilmu yang Ibu berikan kepada saya hingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini tanpa ada halangan yang berarti. Terimakasih atas pengetahuan yang telah Bapak berikan yang sangat bermanfaat bagi saya.
• Terimakasih Bapak ibuk dosen prodi akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis UMY atas ilmu yang diberikan kepada saya, semoga ilmu yang saya dapatkan bisa bermanfaat untuk masa depan saya. • Terimakasih untuk sahabat terbaiku Maureen Putri Pratiwi
Amd.Gz untuk dukungan dan semangat yang tiada pernah habis. • Terimakasih juga buat sahabat-sahabatku yang tak pernah
lekang oleh waktu Abdullah Alboneh, Andy Latief, Miftakhul Huda dan Ahmad Fajar Tabroni yang tak henti-hentinya meberikan motivasi, masukan dan hiburan selama pengerjaan skripsi ini.
• Terimakasih untuk teman teman akuntansi E untuk semangat dan motivasi serta dukungan padaku.
• Terimakasih buat teman-teman Akuntansi 2013 FEB UMY dan yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
(7)
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL... i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN... iii
HALAMAN PERNYATAAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ... viii
INTISARI... x
ABSTRAK ... xi
DAFTAR ISI... xii
DAFTAR TABEL... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian...1
B. Rumusan Masalah Penelitian... 5
D. Tujuan Penelitian ... 6
E. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori ... 8
B. Penurunan Hipotesis ... 10
C. Model Penelitian ... 16
BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian ... 17
B. Populasi dan Sampel ... 17
C. Jenis dan Sumber Data... 18
D. Metode Pengumpulan Data... 18
E. Definisi Operasional Variabel Penelitian... 18
(8)
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian... 26
B. Uji Kualitas Data ... 27
C. Hasil Penelitian (Uji Hipotesis)... 34
D. Pembahasan ... 39
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 42
B. Keterbatasan Penelitian... 42
C. Saran ... 43
DAFTAR PUSTAKA ... 45
LAMPIRAN A. Lampiran Sampel Penelitian... 48
B. Lampiran data... 63
C. Lampiran Hasil Uji Kualitas data... 70
(9)
DAFTAR TABEL
4.1 Proporsi Sampel Penelitian ... 26
4.2 Statistik Deskriptif ... 27
4.3 Hasil Uji Normalitas ... 29
4.4 Hasil Uji Multikolinearitas... 31
4.5 Hasil Uji Heterokedastisitas ... 32
4.6 Hasil Uji Autokolerasi... 33
4,7 Koefisien Determinasi ... 34
4,8 Hasil Uji F (Simultan)... 35
4.9 Hasil Output Regresi Berganda ... 36
4.10 Ringkasan Hasil Penelitian ... 39
(10)
(11)
(12)
(13)
INTISARI
Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) keputusan investasi berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan, 2) keputusan pendanaan berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan, 3) kebijakan dividen berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan, 4) ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.
Penelitian ini dilakukan pada laporan keuangan yang diterbitkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menggunakan perusahaan manufaktur sebagai sampel yang digunakan. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Teknik pengumpulan data dari laporan tahunan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan analisis data menggunakan uji statistik deskriptif, uji asumsi klasik terdiri dari uji normalitas, uji autokorelasi, uji multikolinearitas, uji heteroskeidastisitas dan uji hipotesis.
Hasil penelitian: 1) keputusan investasi tidak berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan, 2) keputusan pendanaan berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan, 3) kebijakan dividen berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan, 4) ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.
Kata kunci: Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen, Ukuran Perusahaan dan Nilai Perusahaan.
(14)
ABSTRACT
Abstract: This research is aimed at finding whether: 1) investation decision positive and significantly affects the firm value, 2) funding decision negative and significantly affects the firm value, 3) dividend policy positive and significantly affects the firm value, 4) firm size positive and significantly affects the firm value.
This research has been conducted on financial reports issued by the Indonesian Stock Exchange (IDX) on manufacturing companies as the samples. The sampling method used purposive sampling method. The data was collected from the annual report in Indonesia Stock Exchange. The data was analyzed by using descriptive statistic test, classic assumption test which consist of normality test, autocorrelation test, multicolinearity test, heteroscedasticity test and hyphothesis test.
The results of the reserch show that: 1) investation decision does not positive and significantly affects the firm value, 2) funding decision negative and significantly affects the firm value, 3) dividend policy positive and significantly affects the firm value, 4) firm size positive and significantly affects the firm value.
Keywords: investation decision, fund decision, dividend policy, firm size and firm value.
(15)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk mendapatkan laba atau profit optimal pada setiap periode akuntansinya. Perusahaan tersebut pasti mempunyai tujuan jangka panjang dan jangka pendek. Tujuan perusahaan jangka pendek yaitu mendapat laba maksimal dengan sumber daya yang ada, sementara dalam jangka panjang tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan akan menunjukkan kemakmuran pemegang saham, nilai perusahaan yang tinggi menunjukkan kesejahteraan para pemegang saham juga tinggi.
Perusahaan yang dapat menghasilkan laba yang optimal tentu akan meningkatkan nilai perusahaan itu sendiri serta akan meningkatkan harga saham perusahaan tersebut pada perdagangan di bursa saham. Untuk menghasilkan laba tersebut keakuratan data akuntansi menjadi faktor yang penting dalam pengambilan keputusan manajer keuangan. (Weston dan Copeland, 1995) menyatakan bahwa fungsi manajemen keuangan mencakup tiga keputusan keuangan penting yaitu keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan deviden. Perpaduan yang optimal dari ketiga keputusan tersebut akan meningkatkan nilai perusahaan sehingga meningkatkan kesejahteraan para pemegang sahamnya.
Kepemilikan perusahaan dalam bentuk saham memberikan kesempatan kepada para investor di bursa saham untuk menanamkan modalnya, keputusan
(16)
tersebut disebut dengan keputusan investasi. Keputusan pengalokasian modal ke dalam bentuk investasi saham harus dievaluasi mengenai risiko dan hasil yang diharapkan (Hasnawati, 2005). Pengeluaran investasi memberikan sinyal positif terhadap pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang sehingga dapat meningkatkan harga saham yang digunakan sebagai indikator perusahaan (Wahyudi & Pawestri, 2006). Beberapa penelitan sebelumnya yang membahas terkait keputusan investasi yang dikaitkan dengan nilai perusahaan yaitu Penelitian Wahyuni dkk (2013), Wijaya dan Wibawa (2010) dan Prapaska (2012) menemukan bahwa Variabel keputusan investasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
Keputusan pendanaan adalah keputusan yang dibuat oleh manajer keuangan mengenai berapa besarnya dana yang digunakan dalam operasional perusahaan yang berasal dari sumber internal atau eksternal perusahaan. Tujuan dari keputusan pendanaan adalah bagaimana perusahaan menentukan sumber dana yang optimal untuk mendanai berbagai alternatif investasi, sehingga dapat memaksimalkan nilai perusahaan yang tercermin pada harga sahamnya. Teori pecking order menyatakakan bahwa perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi memiliki tingkat hutangnya rendah, dikarenakan perusahaan yang profitabilitasnya tinggi memiliki sumber dana internal yang berlimpah. perusahaan lebih memilih untuk menggunakan sumber dana dari dalam atau pendanaan internal daripada pendanaan eksternal (Myers, 1984). Sehingga keputusan pendanaan yang berkaitan dengan teori
(17)
pecking order menyatakan semakin kecil kewajiban hutang yang dimiliki maka semakin tinggi nilai perusahaan.
Investor tersebut mempunyai tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dengan mengharapkan return (pengembalian) dalam bentuk deviden maupun capital gain (selisih harga jual dengan harga beli saham). Sedangkan pihak perusahaan mengharapkan perusahaan selalu bertumbuh secara terus-menerus untuk kelangsungan hidupnya sekaligus memberikan kesejahteraan kepada para pemegang saham. Maka dalam hal ini kebijakan deviden menjadi faktor yang penting dalam memenuhi harapan para pemegang saham serta untuk kelangsungan dan pertumbuhan perusahaan. Dividen yang diterima pada saat ini akan mempunyai nilai yang lebih tinggi daripada capital gain yang akan diterima di masa yang akan datang, sehingga investor yang tidak bersedia berspekulasi akan lebih menyukai dividen daripada capital gain (Prihantoro, 2003). Perusahaan harus memutuskan laba yang diperoleh akan dibagikan sebagai dividen atau menahan laba. Manajer keuangan harus memikirkan dengan tepat jika perusahaan membagikan dividen kepada para pemegang saham agar pada tahun berikutnya kegiatan operasional tetap dapat berjalan dengan baik. Sebaliknya jika manajer keuangan memutuskan untuk menahan laba perusahaan, maka laba tersebut dapat digunakan untuk melakukan ekspansi perusahaan. Beberapa penelitian sebelumnya yang membahas terkait kebijakan deviden yang dikaitkan dengan nilai perusahaan yaitu penelitian Wahyuni dkk (2013) dan Wijaya dan Wibawa (2010) menemukan bahwa variabel kebijakan deviden berpengaruh positif terhadap
(18)
nilai perusahaan. Sedangkan penelitian Pamungkas dan Puspaningsih (2013) menemukan bahwa kebijakan deviden tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Disamping faktor keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan deviden dalam penelitian ini peneliti menambahkan salah satu faktor lain yaitu ukuran perusahaan. Menurut (Sujoko, 2007) ukuran perusahaan yang besar menunjukkan perusahaan mengalami perkembangan, sehingga investor akan merespon positif dan nilai perusahaan akan meningkat. Perusahaan besar lebih dapat mengakses pasar modal dalam memperoleh pendanaan. Dengan adanya kemudahan tersebut berarti perusahaan memiliki fleksibilitas dan kemampuan untuk mendapatkan dana (Wahidahwati, 2002). Selain itu, ukuran perusahaan turut menentukan tingkat kepercayaan investor. Semakin besar ukuran perusahaan, maka semakin dikenal oleh masyarakat yang artinya semakin mudah untuk mendapatkan informasi yang akan meningkatkan nilai perusahaan. Bahkan perusahaan besar yang memiliki total aktiva yang cukup besar dapat menarik investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut (Prasetyorini, 2013). Penelitian sebelumnya yang membahas terkait ukuran perusahaan yang dikaitkan dengan nilai perusahaan yaitu penelitian Pamungkas dan Puspaningsih (2013) menemukan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikaji dalam penelitian terdahulu, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
(19)
Deviden dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015)”.
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian (Wijaya dan Wibawa, 2010). Dikarenakan ketidak konsistennya penelitian terdahulu maka penulis memandang perlu untuk melakukan penelitian dan pengujian kembali. Dalam penelitian ini yang akan di uji adalah keputusan investasi, keputusan pendanaan, kebijakan deviden dan ukuran perusahaan. Adapun perbedaan dengan penelitian sebelumnya yaitu :
1. Penelitian sebelumnya menggunakan 3 variabel independen yaitu keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan deviden. Kemudian akan ditambahkan 1 variabel independen yaitu ukuran perusahaan, sehingga menjadi 4 variael independen yang akan diteliti. 2. Penelitian sebelumnya menggunakan data sampel pada tahun 2006-2009,
kemudian penelitian ini akan menggunakan data sampel pada tahun 2013-2015
B. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan uraian yang dijelaskan pada latar belakang diatas, maka dapat ditentukan rumusan masalah penelitian yaitu :
1. Apakah keputusan investasi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan?
(20)
2. Apakah keputusan pendanaan berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan?
3. Apakah kebijakan deviden berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan? 4. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah menguji dan membuktikan secara empiris terkait :
1. Pengaruh positif keputusan investasi terhadap nilai perusahaan. 2. Pengaruh negatif keputusan pendaan terhadap nilai perusahaan. 3. Pengaruh positif kebijakan deviden terhadap nilai perusahaan. 4. Pengaruh positif ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan.
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia (BEI). Pembahasanya khusus terkait pengaruh keputusan investasi, keputusan pendanaan, kebijakan deviden dan ukuran perusahaan. Disamping itu penelitian ini
(21)
diharapkan menjadi rujukan bagi penelitian selanjutnya yang erat kaitanya dengan nilai perusahaan.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat praktis sebagai berikut :
a. Manfaat bagi investor
Memberikan informasi bagi investor mengenai pengaruh keputusan investasi, keputusan pendanaan, kebijakan deviden dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan.
b. Manfaat bagi perusahaan
Melalui hasil penelitian ini dapat menjadi dasar dalam pengambilan keputusan yang akan meningkatkan nilai perusahaan serta meningkatkan kesejahteraan para pemegang saham.
c. Manfaat bagi akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam bidang akuntansi keuangan dan hal lain yang menyangkut tentang nilai perusahaan.
(22)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan teori
1. Teori Keagenan (Agency Theory)
Teori agensi adalah dasar teori yang sering digunakan sebagai dasar dalam praktik bisnis perusahaan. (Jensen dan Meckling, 1976) menjelaskan hubungan kaeganan sebagai kontrak dimana satu orang atau lebih (prinsipal) mengikutsertakan orang lain (agen) untuk melakukan beberapa layanan atas nama mereka yang melibatkan pendelegasian sebaagian wewenang pengambilan keputusan kepada agen.
Dalam teori tersebut pemegang saham diposisikan sebagai prinsipal dan manajemen sebagai agen (Borolla, 2011). Prinsipal adalah pihak yang memberikan perintah kepada agen untuk bertindak atas nama prinsipal, sedangkan agen adalah pihak yang diberi kepercayaan oleh prinsipal untuk menjalankan kegiatan perusahaan. Agen memiliki kewajiban kepada prinsipal untuk mempertanggungjawabkan semua hal yang terkait dengan apa yang telah diamanatkan prinsipal kepada agen tersebut.Pemisahan antara pemegang saham dan manajer seperti ini dapat menimbulkan adanya masalah keagenan. Dan karena kewenangan pengelolaan perusahaan serta pengambilan keputusan diserahkan kepada manajer, maka bisa saja manajer tidak melakukan tindakan yang terbaik untuk pemilik karena adanya perbedaan kepentingan.
(23)
2. Teori Pensinyalan (Signalling Theory)
Teori pensinyalan dikembangkan oleh (Ross, 1977), menyatakan bahwa pihak eksekutif perusahaan memiliki informasi lebih baik mengenai perusahaannya akan terdorong untuk menyampaikan informasi tersebut kepada calon investor agar harga saham perusahaannya meningkat. Teori pensinyalan merupakan cara perusahaan dalam memberikan pertanda kepada para pemangku kepentingan. Teori pensinyalan merupakan teori yang menunjukkan bahwa setiap organisasi akan berusaha untuk menunjukkan sinyal positif berupa informasi kepada para pengguna informasi. Teori pensinyalan ini berlandaskan asimetri informasi dalam pasar, hal tersebut disampaikan oleh (Morris, 1987). Asimetri informasi merupakan kesenjangan informasi yang diperoleh para pemangku kepentingan atas segala informasi keuangan dan non keuangan yang dimiliki perusahaan.
3. Teori Burung Ditangan ( Bird In the Hand theory)
Teori burung ditangan merupakan teori dalam kebijakan deviden, teori ini menyatakan bahwa ada hubungan antara nilai perusahaan dengan kebijakan deviden. Investor lebih suka menerima dividen dibanding capital gain dianggap lebih pasti dan lebih aman. Investor akan bersedia membayar harga yang lebih tinggi untuk perusahaan yang membayar dividen saat ini yang (Myron Gordon, 1956 dan John Lintner, 1961). Pembayaran deviden saat ini terjadi karena
(24)
ada anggapan bahwa mendapat dividen saat ini resikonya lebih kecil daripada mendapat capital gain di masa yang akan datang meskipun capital gaindi masa mendatang dapat memberikan pengembalian yang lebih tinggi daripada dividen saat ini.
4. Teori Pecking Order ( Pecking Order Theory)
Teori pecking order menyatakakan bahwan perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi memiliki tingkat hutangnya rendah, dikarenakan perusahaan yang profitabilitasnya tinggi memiliki sumber dana internal yang berlimpah. perusahaan lebih memilih untuk menggunakan sumber dana dari dalam atau pendanaan internal daripada pendanaan eksternal (Myers, 1984).
B. Penurunan Hipotesis
1. Keputusan investasi dan nilai perusahaan
Keputusan investasi adalah masalah bagaimana manajer keuangan harus mengalokasikan dana ke dalam bentuk investasi yang diaharapkan menghasilkan keuntungan di masa depan. keputusan investasi mempunyai dimensi waktu yang cukup panjang, sehingga keputusan yang akan diambil harus dipertimbangkan dengan baik, karena mempunyai konsekuensi berjangka panjang pula. Keputusan investasi sering disebut sebagaicapital budgetingyakni keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai pengeluaran dana yang jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi satu tahun.
(25)
Teori yang berhubungan dengan keputusan investasi adalah teori pensinyalan (signalling theory). Pengeluaran investasi memberikan sinyal positif terhadap pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang, sehingga meningkatkan harga saham sebagai indikator nilai perusahaan (Modigliani dan Miller, 1958 dalam Wahyudi & Pawestri, 2006). Dengan perusahaan memberikan sinyal perkembangan yang baik maka investor melakukan keputusan investasi dalam bentuk pembelian saham serta dengan mekanisme permintaan dan penawaran pada perdagangan di bursa saham akan meningkatkan harga saham sehingga nilai perusahaan meningkat. Peningkatan harga saham inilah yang dijadikan indikator bahwa nilai perusahaan juga meningkat
Pendapat ini didukung oleh hasil penelitian Prapaska (2012) yang menemukan bahwa keputusan investasi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Teori di atas sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wijaya dan Wibawa (2010) yang menyatakan bahwa keputusan investasi perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan penjelasan di atas dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
(26)
2. Keputusan pendanaan dan nilai perusahaan
Keputusan pendanaan juga sering disebut sebagai kebijakan struktur modal. Pada keputusan ini manajer keuangan dituntut untuk mempertimbangkan dan menganalisis kombinasi dari sumber-sumber dana yang ekonomis bagi perusahaan guna mempelajari kebutuhan-kebutauhan investasi. Manajer keuangan harus memutuskan apakah dana yang akan perusahaan gunakan berasal dari sumber internal perusahaan atau sumber eksternal, besarnya hutang dan modal sendiri, dan bagaimana tipe hutang dan modal yang akan digunakan, mengingat struktur pembiayaan akan menentukan cost of capital yang akan menjadi dasar penentuan return yang diharapkan (Hasnawati, 2005). Keputusan pendanaan yang dikaitkan dengan teori pecking order memandang bahwa investor lebih berminat kepada perusahaan yang mempunyai profitabilitas tinggi dan utang yang sedikit sehingga perusahaan tersebut lebih likuid dan mempunyai kewajiban rendah. Maka Investor akan berminat untuk melakukan keputusan investasi dalam bentuk pembelian saham serta dengan mekanisme permintaan dan penawaran pada perdagangan di bursa saham akan meningkatkan harga saham sehingga nilai perusahaan meningkat.
Berdasarkan teori pecking order yang dikaitkan dengan keputusan pendanaan berarti semakin sedikit hutang atau semakin kecil keputusan pendanaan dari utang yang dilakukan oleh suatu perusahaan
(27)
maka semakin tinggi pula nilai suatu perusahaan. Berdasarkan penjelasan di atas dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H2 : Keputusan pendanaan berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan
3. Kebijakan deviden dan nilai perusahaan
Perusahaan akan tumbuh dan berkembang, kemudian pada waktu tertentu memperoleh keuntungan atau laba. Laba ini nantinya terdiri dari laba ditahan dan laba dibagikan. Pada tahap selanjutnya laba yang ditahan merupakan salah satu sumber dana yang paling penting untuk pembiayaan pertumbuhan perusahaan. Makin besar pembiayaan perusahaan yang berasal dari laba yang ditahan di tambah penyusutan aktiva tetap, maka makin kuat posisi finansial perusahaan tersebut. Dari seluruh laba yang diperoleh perusahaan sebagian dibagikan kepada pemegang saham berupa dividen. Mengenai penentuan besarnya dividen yang akan dibandingkan itulah yang merupakan kebijakan dividen dari pimpinan perusahaan.Menurut Hatta ( 2002) menyatakan bahwa dividen yang tinggi akan meningkatkan nilai perusahaan, yang disebut dengan teori burung di tangan. Dengan perusahaan memberikan deviden secara rutin maka investor akan berminat untuk melakukan keputusan investasi dalam bentuk pembelian saham serta dengan mekanisme permintaan dan penawaran pada perdagangan di bursa saham akan meningkatkan harga saham sehingga nilai perusahaan meningkat.
(28)
Fama dan French (1998) menemukan bahwa investasi yang dihasilkan dari kebijakan dividen memiliki informasi yang positif tentang perusahaan di masa yang akan datang, selanjutnya berdampak positif terhadap nilai perusahaan. Hasnawati (2005) menemukan bahwa kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Wahyudi dan Pawestri ( 2006) menemukan bahwa kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan penjelasan di atas dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H3: Kebijakan Deviden berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan 4. Ukuran perusahaan dan nilai perusahaan
Ukuran perusahaan adalah suatu skala untuk melihat besar kecilnya sebuah perusahaan. Terdapat berbagai aspek untuk melihat ukuran perusahaan diantaranya dengan total aktiva, log size serta nilai pasar saham. Besar kecilnya perusahaan akan mempengaruhi kemampuan dalam menghadapi risiko yang ada pada setiap periode akuntansinya. Ukuran perusahaan mencerminan besar kecilnya perusahaan yang tampak dalam nilai total aset perusahaan pada neraca akhir tahun (Sujoko, 2007). Semakin besar total aset maka semakin besar pula ukuran suatu perusahaan.
Disamping itu ukuran perusahaan turut menentukan tingkat kepercayaan investor. Semakin besar perusahaan, maka semakin dikenal oleh masyarakat yang artinya semakin mudah untuk mendapatkan informasi yang akan meningkatkan nilai perusahaan.
(29)
Bahkan perusahaan besar yang memiliki total aktiva dengan nilai aktiva yang cukup besar dapat menarik investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. Dalam hal ukuran perusahaan dilihat dari total assets yang dimiliki oleh perusahaan, yang dapat dipergunakan untuk kegiatan operasi perusahaan.
Nilai total aset perusahaan merupakan cerminan bagi besar kecilnya ukuran suatu perusahaan. Semakin besar ukuran perusahaan, maka investor cenderung lebih banyak menaruh perhatian pada perusahaan tersebut (Hardiyanti dalam Bernandhi & Muid, 2013). Ukuran perusahaan yang semakin besar, maka banyak investor yang cenderung menaruh perhatian pada perusahaan tersebut maka investor melakukan keputusan investasi dalam bentuk pembelian saham serta dengan mekanisme permintaan dan penawaran pada perdagangan di bursa saham akan meningkatkan harga saham sehingga nilai perusahaan meningkat.Penelitian yang dilakukan oleh Sofyaningsih dan Hardinigsih (2011) menunjukkan bahwa semakin besar ukuran perusahaan maka semakin tinggi tingkat keyakinan investor terhadap kemampuan perusahaan dalam memberikan tingkat pengembalian investasi. Berdasarkan penjelasan di atas dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
(30)
C. Model Penelitian
Bagian mdoel penelitian ini menggambarkan hubungan antara variabel-variabel penelitian dan bentuk hipotesis yang dirumuskan. Model penelitian dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 1 : Model Penelitian Keputusan
Investasi Keputusan Pendanaan Kebijakan Deviden
Ukuran Perusahaan
Nilai Perusahaan
(31)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Objek penelitian
Objek penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2013-2015.
B. Populasi dan Sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang termasuk kelompok industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2013-2015. Sedangkan pemilihan sampel menggunaan metode purposive samplingyang dipilih berdasarkan kriteria sesuai dengann tujuan penelitian yaitu yang membuat laporan keuangan serta membagikan deviden kas kepada pemegang saham.
Sampel penelitian yang dipilah berdasarkan pada kriteria sebagai berikut :
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2013-2015.
2. Perusahaan yang membuat laporan keuangan secara lengkap.
3. Perusahaan yang membagikan deviden kas. Karena terkait variabel independen yang akan diteliti yaitu kebijakan deviden yang mempengaruhi nilai perusahaan.
(32)
C. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung yang di dapat dari media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain atau lewat dokumen). Data sekunder penelitian ini data yang akan digunakan adalah laporan keuangan tahun 2013-2015 pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
D. Metode Pengumpulan Data
Metode yang dilakukan oleh peneliti adalah metode dokumentasi. Metode ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang diperoleh dari laporan keuangan yang sudah diaudit dan dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2015. Sumber data diperoleh dari Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia (GI BEI) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta serta melalui website idx.co.id.
E. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Variabel dependen
Dalam penelitian ini nilai perusahaan didefinisikan sebagai nilai pasar dikarenakan nilai pasar pada perdagangan saham dapat memberikan peningkatkan kesejahteraan para pemegang saham secara maksimum apabila harga saham
(33)
perusahaan meningkat (Hasnawati, 2005). Dalam penelitian ini nilai perusahaan diukur dengan Price Book Value (PBV). PBV mengukur nilai yang diberikan pasar keuangan kepada manajemen dan organisasi perusahaan sebagai sebuah perusahaan yang terus tumbuh ( Brigham dan Houston, 2011)
PBV =
2. Variabel Independen a. Keputusan investasi
Keputusan investasi didefinisikan sebagai kombinasi antara aktiva yang dimiliki dan pilihan investasi di masa yang akan datang dengannet present value positif (Myers, 1977). Keputusan investasi dukur menggunakan Price Earning Ratio (PER). Menurut Brigham dan Houston (2001), PER menunjukkan perbandingan antara harga pentupan dengan laba per lembar saham (earning per share). Price Earnig Ratio dihitung menggunakan rumus :
PER =
b. Keputusan pendanaan
Keputusan pendanaan merupakan keputusan tentang bentuk dan komposisi pendanaan yang akan digunakan oleh perusahaan (Husnan & Pudjiastuti, 2006). Keputusan pendaan diukur menggunakanDebt to Equity Ratio(DER).
(34)
Debt to Equity Ratio (DER) dihitung menggunakan rumus :
DER =
c. Kebijakan deviden
Kebijakan dividen merupakan keputusan apakah laba akan dibayarkan sebagai dividen atau ditahan untuk reinvestasi dalam perusahaan (Brigham dan Houston, 2001). Dalam penelitian ini kebijakan dividen diproksikan dengan Dividend Payout Ratio (DPR). Dividend Payout Ratio dihitung dengan menggunakan rumus :
DPR =
d. Ukuran perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan cerminan besar kecilnya perusahaan yang tampak dalam nilai total aset perusahaan. Penelitian ini menggunakan ukuran perusahaan yang dihitung dengan nilai natural log(ln) dari total asset perusahaan pada akhir tahun.
Ukuran perusahaan=Logaritma Nature(LN) total asset
F. Uji Kualitas Instrumen dan Data 1. Uji Statistik deskriptif
Analisis deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk menggambarkan variabel penelitian. Statistik deskriptif yang
(35)
digunakan yaitu minimum, maksimum, rata-rata dan standard deviation.
2. Uji asumsi klasik
Uji asumsi klasik dilakukan dalam penelitian ini untuk menguji apakah data memenuhi asumsi klasik. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya estimasi yang bias, mengingat tidak pada semua data regresi dapat diterapkan. Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi penggangu atau residual memiliki distribusi normal. Pada proses uji normalitas dengan uji statistik yaitu uji Kolmogorov-Smirnov.
Uji Kolmogorov-Smirnov merupakan pengujian normalitas dengan membandingkan distribusi data dengan distribusi normal baku. Distribusi normal baku adalah data yang telah ditransformasikan ke dalam bentuk Z-score dan diasumsikan normal. Apabila nilai signifikasi lebih dari 0,05 menunjukan bahwa tidak terdapat adanya perbedaan yang signifikan dan jikanilai signfikasi dibawah 0,05 maka terdapat adanya perbedaan yang signifikan atau hasil tidak normal .
(36)
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Untuk menguji adanya multikolinearitas dapat dilakukan dengan menganalisis korelasi antar variabel dan perhitungan nilai tolerance serta variance inflation factor (VIF). Multikolinearitas terjadi apabila nilai tolerance lebih kecil dari 0,1 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih 95%. Dan nilai VIF lebih besar dari 10, jika VIF kurang dari 10 maka dapat dikatakan bahwa variabel independen yang digunakan dalam model adalah objektif dan dapat dipercaya.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui adanya ketidaksamaan varians dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Uji heteroskedastisitas adalah untuk mengetahui adanya penyimpangan dari syarat-syarat asumsi klasik pada model regresi, dimana dalam model regresi harus dipenuhi syarat-syarat tidak adanya heteroskedastisitas.
Untuk menguji ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan metode Glejser Test, yaitu dengan cara meregresikan
(37)
nilai absolute residual terhadap variabel independen, sehingga dapat diketahui ada tidaknya derajat kepercayaan 5%. Jika nilai signifikansi variabel independen >0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Sebaliknya, jika nilai signifikansi variabel independen <0,05 maka terjadi heteroskedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). pada penelitian ini uji autokorelasi dapat diuji menggunakan nilai Durbin-Watson (DW).
G. Uji Hipotesis dan Analisis Data
a. Analisis Regresi Linier Brganda
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda (Multiple Linier Regression) dengan alasan bahwa variabel independenya lebih dari satu. Analisis ini digunakan untuk menentukan hubungan peringkat obligasi dengan variabel-variabel independenya. Penelitian ini menggunakan model regresi linier berganda dengan persamaan sebagai berikut :
Y = α+β1PER+β2DER+β3DPR+β4Ukuran Perusahaan+e Keterangan :
Y : Nilai Perusahaan
α : Konstanta
β : Koefisien Variabel PER : Keputusan Investasi DER : Keputusan Pendanaan
(38)
DPR : Kebijakan Deviden Ukuran Perusahaan : Ukuran Perusahaan
b. Uji Koefisiensi Determinasi (Uji R2) Nilai R2 digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan model dalam menerangkan variabel independen. Model tersebut dalam menjelaskan variabel dependen dan sebaliknya. Nilai koerfisiensi determinasi berada di antara 0 dan 1. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi-variasi dependen.
3. Uji F ( Uji Simultan)
Uji nilai F bertujuan untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan nilai signifikasi. Jika nilai sig < α (alpha), maka terdapat pengaruh secara bersama-sama variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian ini menggunakansignificance level0,05 (α=5%).
4. Uji T ( Uji Signifikan Parsial)
Uji t digunakan untuk mengetahui kemampuan masing-masing variabel independen secara individu (parsial) dalam menjelaskan perilaku variabel dependen. Pengujian ini dilakukan dengan
(39)
menggunakan tingkat signifikasi 0,05 (α=5%). Penolakan dan penerimaan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut: a. Jikai nilai signifikasi kurag dari atau sama dengan 0,05 dan
koefisien beta searah maka hipotesis diterima yang berarti secara parsial variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.
b. Jika nilai signifikasi lebih dari 0,05 dan koefisien beta berlawanan arah maka hipotesis ditolak yang berarti secara parsial variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
(40)
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh keputusan investasi, Keputusan pendanaan, Kebijakan deviden dan Ukuran perusahaan terhadap Nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2013-2015. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2013-2015.
Berdasarkan data yang diperoleh dari BEI melalui website resmi
www.idx.co.id dan Galeri Investasi Bursa Efek indonesia (GI BEI) UMY diketahui populasi dalam penelitian ini yaitu perusahaan manufakur yang membuat laporan keuangan secara rutin sebanyak 330 data perusahaan. Setelah dilakukan seleksi berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, diperoleh sebanyak 96 data perusahaan. Penentuan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria yang telah dijelaskan pada Bab III. Seperti tabel 4.1 dibawah ini :
TABEL 4.1
Keterangan Jumlah
a.Jumlah Data Perusahaan manufaktur yang menjadi sampel penelitian
330 b.Jumlah Sampel Data Perusahaan manufaktur yang tidak
membagikan deviden kas
(173)
c. Jumlah Data Outlier (61)
(41)
Sehingga jumlah data penelitian yang digunakan untuk 3 tahun berturut-turut ( 2013-2015) berjumlah 96 data perusahaan.
B. Uji Kualitas Data
1) Statistik Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan dan menggambarkan variabel-variabel dalam penelitian yang terdiri dari.
TABEL 4.2 Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
PER 96 1,702 139,118 19,24254 20,876266
DER 96 ,016 5,395 1,16936 1,166331
DPR 96 2,381 100,000 32,78223 22,273763
Ukuran_Perush 96 169546066314 176136296407000 14486411689323,84 27746622371271,410
PBV 96 ,120 3,713 1,30755 ,853448
Valid N (listwise) 96
Sumber : Hasil Olah Data Statistik Deskriptif, 2016
Berdasarkan Tabel diatas menunjukan statistik deskriptif dari setiap variabel yang diteliti. Semua data yang disajikan pada tabel diatas menunjukan bahwa variabel berdistribusi normal.
Variabel pertama dalam analisis deskriptif ini adalah keputusan investasi yang dihitung melalui price earning ratio (PER). Tabel diatas menunjukan variabel ini memiliki antara minimum 1,702 hingga maksimum 139,118 dengan skor rata-rata 1,924. Keputusan Investasi terendah dimiliki oleh INKP untuk tahun 2015, sedangkan keputusan investasi tertinggi dimiliki oleh IMAS untuk tahun 2015.
(42)
Variabel kedua dalam analisis deskriptif ini adalah Keputusan Pendanaan yang dihitung melalui debt to equity ratio (DER).Tabel diatas menunjukan variabel ini memiliki antara minimum 0,016 hingga maksimum 5,395 dengan skor rata-rata 1,169. Keputusan Pendanaan terendah dimiliki oleh INTP untuk tahun 2015, sedangkan Keputusan Pendanaan tertinggi dimiliki oleh JECC untuk tahun 2014.
Variabel ketiga dalam analisis deskriptif ini adalah Kebijakan Deviden yang dihitung melalui deviden payout ratio (DPR). Tabel diatas menunjukan variabel ini memiliki antara minimum 2,381 hingga maksimum 100 dengan skor rata-rata 3,278. Keputusan Deviden terendah dimiliki oleh PBRX untuk tahun 2013, sedangkan keputusan deviden tertinggi dimiliki oleh SIDO untuk tahun 2013.
Variabel keempat dalam analisis deskriptif ini adalah Ukuran Perusaahaan yang dihitung melalui total aset . Tabel diatas menunjukan variabel ini memiliki antara minimum Rp 169.546.066.314 hingga maksimum Rp. 176.136.296.407.000 dengan skor rata-rata Rp. 14.486.411.689.323. Ukuran perusahaan terendah dimiliki oleh INCI untuk tahun 2015, sedangkan ukuran perusahaan tertinggi dimiliki oleh INTP untuk tahun 2015.
Variabel kelima dalam analisis deskriptif ini adalah nilai perusahaan yang dihitung denganprice to book value (PBV). Tabel diatas menunjukan variabel ini memiliki antara minimum 0,120 hingga maksimum 3,713 dengan skor rata-rata 1,307. Nilai perusahaan terendah
(43)
dimiliki oleh INDS untuk tahun 2015, sedangkan Ukuran Perusahaan tertinggi dimiliki oleh INTP untuk tahun 2014.
2) Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik yang akan di uji dalam model persamaan ini meliputi uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heterokedastisitas, dan uji autokolerasi.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui tingkat disitribusi normal variabel-variabel yang digunakan dalam model regresi. Jika nilai sig > = 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa residual menyebar normal, dan jika nilai sig < = 0,05 maka dapa disimpulkan residual menyebar tidak normal. Uji normalitas menggunakan uji one sample kolmogorov-smirnov.
TABEL 4.3
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 96
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation .66976148 Most Extreme Differences Absolute .088
Positive .088
Negative -.044
Kolmogorov-Smirnov Z .864
Asymp. Sig. (2-tailed) .444
a. Test distribution is Normal.
(44)
Dari uji tersebut yang terlihat pada Tabel 4.3 diatas diketahui bahwa untuk model penelitian dengan nilai perusahaan sebagai variabel dependen menunjukan nilai asymp sig. (2-tailed) 0,444. Nilai asymp. Sig. (2-tailed) ini lebih tinggi dari pada nilai = 0,05 yang berarti bahwa model penelitian ini berdistribusi normal.
b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya kolerasi diantara variabel independen. Regresi yang sempurna seharusnya tidak terjadi kolerasi diantara variabel independen. Untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinieritas dilakukan dengan menggunakan Variance Inflation Factor (VIF) dengan dasar pengambilan keputusannya yaitu jika nilai VIF < 10 atau nialai tolerance > 0,10 maka tidak terjadi multikolinieritas. Tabel 4.4 menunjukan ringkasan hasil uji multikolinieritas.
(45)
TABEL 4.4
Sumber : Hasil Olah Data Uji Multikolinearitas, 2016
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 (Constant)
PER .917 1.091
DER .980 1.021
DPR .933 1.071
Ukuran_perusahaan .946 1.057 a. Dependent Variable: PBV
Dari uji tersebut yang terlihat pada Tabel 4.4 diketahui bahwa dengan nilai perusahaan sebagai variabel dependen menunjukan semua variabel independen yang terdiri dari Keputusan investasi, keputusan pendanaan, kebijakan deviden dan Ukuran perusahaan memiliki nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10, maka berarti bahwa model penelitian terbebas dari masalah multikolinieritas.
c. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas pada penelitian ini menggunaka ujiGlejser test Jika nilai sig > 0,05 maka model terbebas dari masalah
(46)
heterokedastisitas. Tabel 4.5 menunjukan ringkasan hasil uji heterokedastisitas.
Tabel 4.4 Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -.874 .720 -1.214 .228
PER -.002 .002 -.132 -1.238 .219
DER .012 .034 .036 .354 .724
DPR .002 .002 .088 .835 .406
Ukuran_perusahaan .049 .025 .202 1.931 .057
a. Dependent Variable: RES2
Sumber : Hasil Olah Data Uji Heterokedastisitas, 2016
Terjadinya masalah heterokedastisitas yang dihasilkan dalam hasil uji Glejser test, apabila variabel independen mempengaruhi secara signifikan variabel dependen yang ditunjukan dengan signifikasi kurang dari 0,05. Tabel 4.5 diatas menunjukan model penelitian yang digunakan terbebas dari masalah heterokedastisitas , dimana semua variabel independen (Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Deviden dan Ukuran Perusahaan) yang nilai signifikansinya di atas 0,05.
(47)
d. Uji Autokolerasi
Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Uji autokorelasi dilakukan dengan metode Durbin-Watson. Jika nilai Durbin-Watsonberkisar antara nilai batas atas (du) maka diperkirakan tidak terjadi autokorelasi yaitu du<d<4-du. Tabel 4.6 menunjukan ringkasan hasil uji autokolerasi.
TABEL 4.6
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 .620a .384 .357 .684323 1.702
a. Predictors: (Constant), Ukuran_perusahaan, DER, DPR, PER b. Dependent Variable: PBV
Sumber : Hasil Olah Data Uji Autokolerasi, 2016
Berdasarkan kriteria hasil uji Durbin-Watson diketahui bahwa model terbebas dari autokolerasi. Hasil ini tampak pada tabel 4.6 yang menunjukan bahwa nilai D-W adalah sebesar 1,702 nilai tersebut terletak antara dU dan (4-dU), maka hipotesis nol diterima. Maka dapat dikatakan bahwa model terbebas dari masalah autokolerasi.
(48)
C. Hasil Penelitian
1. Uji Koefisien Determinasi
Pengujian ini untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan model penelitian dalam menerangkan variasi variabel independen. Tingkat ketepatan regresi dinyatakan dalam koefisien determinasi majemuk (Adjusted R2 Square) yang nilainya 0 sampai dengan 1. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel independen mampu memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel independen. Tabel 4.7 menunjukan hasil uji koefisien determinasi (Adjusted R2Square).
TABEL 4.7
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .616a .379 .352 .687194
a. Predictors: (Constant), Ukuran_perusahaan, DER, DPR, PER b. Dependent Variable: PBV
Sumber : Hasil Olah Data Uji Koefisien Determinasi, 2016
Berdasarkan tabel koefisien determinasi diatas besarnya Adjusted R2 Square adalah 0,352. Hasil perhitungan statistik ini berarti bahwa kemampuan variabel independen (Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Deviden dan Ukuran Perusahaan) mampu dalam menerangkan variasi perubahan variabel dependen (nilai perusahaan) sebsar 35% sedangkan sisanya 65% (100% - 35%) dijelaskan oleh variabel lain diluar model regresi yang dianalisis.
(49)
2. Uji F
Pengujian ini untuk hipotesis dengan variabel-variabel independen yang secara simultan atau bersama-sama memengaruhi terhadap variabel dependen dalam model regresi. Tabel 4.8 menunjukan hasil uji F.
TABEL 4.8
ANOVAb
Model
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 26.222 4 6.556 13.882 .000a
Residual 42.973 91 .472
Total 69.196 95
a. Predictors: (Constant), Ukuran_perusahaan, DER, DPR, PER b. Dependent Variable: PBV
Sumber : Hasil Olah Data Uji F, 2016
Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat bahwa nilai uji F adalah 13,882 dengan nilai signifikasi yaitu 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukan bahwa variabel independen (Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Deviden dan Ukuran Perusahaan) secara bersama-sama (simultan) mampu menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel dependen (nilai perusahaan) dan persamaan regresi yang diperoleh dapat diandalkan sehingga dapat dilanjutkan untuk pengujian secara parsial.
(50)
3. Uji t
Uji t di gunakan untuk menguji apakah signifikasi masing-masing variabel independen yaitu Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Deviden dan Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu Nilai Perusahaan. Tabel 4.9 menunjukan hasil uji koefisien determinasi.
TABEL 4.9 Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B
Std.
Error Beta
1 (Constant) -2.332 1.302 -1.791 .077
PER -.003 .004 -.072 -.831 .408
DER -.161 .061 -.219 -2.628 .010
DPR .019 .003 .507 5.926 .000
Ukuran_perusahaan .112 .046 .209 2.463 .016 a. Dependent Variable: PBV
Sumber : Hasil Olah Data Uji t, 2016
Berdasarkan Tabel 4.9 maka dapat diketahui persamaaan regresi nya sebagai berikut ;
Q–2,332–0,003 PER - 1,161 DER + 0,019 DPR + 0,112 UP +ε
Pengujian hipotesis dengan menggunakan regresi berganda dilakukan dengan menguji persamaan regresi secara individual terhadap
(51)
masing-masing variabel independen. Hasil pengujian regresi secara individual diperoleh sebagai berikut :
a.Pengujian Hipotesis 1
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh keputusan investasi terhadap nilai perusahaan. Koefisien regresi keputusan investasi sebesar - 0,003. Hal ini menunjukan arah koefisien dari variabel keputusan investasi memiliki arah yang Negatif. Nilai sig menunjukan > alpha 0,05 yaitu 0,408 artinya bahwa variabel keputusan investasi tidak mempunyai pengaruh terhadap nilai perusahaan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis pertama yang menyatakan keputusan investasi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan dapat ditolak.
b.Pengujian Hipotesis 2
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh keputusan pendanaan terhadap nilai perusahaan. Koefisien regresi keputusan pendanaan sebesar -0,161. Hal ini menunjukan arah koefisien dari variabel keputusan pendanaan memiliki arah yang negatif. Nilai sig menunjukan < alpha 0,05 yaitu 0,010 artinya bahwa variabel keputusan pendanaan mempunyai pengaruh negatif terhadap nilai peusahaan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua yang menyatakan keputusan pendanaan berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan dapat diterima.
(52)
c.Pengujian Hipotesis 3
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kebijakan deviden terhadap nilai perusahaan. Koefisien regresi kebijakan deviden sebesar 0,019. Hal ini menunjukan arah koefisien dari variabel kebijakan deviden memiliki arah yang positif. Nilai sig menunjukan < alpha 0,05 yaitu 0,000 artinya bahwa variabel kebijakan deviden mempunyai pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga yang menyatakan kebijakan deviden berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan dapat diterima.
d.Pengujian Hipotesis 4
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan. Koefisien regresi ukuran perusahaan sebesar 0,112. Hal ini menunjukan arah koefisien dari variabel ukuran perusahaan memiliki arah yang positif. Nilai sig menunjukan < alpha 0,05 yaitu 0,016 artinya bahwa variabel kepemilikan manajerial mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis keempat yang menyatakan ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan dapat diterima.
(53)
Berdasarkan pengujian hipotesis dengan menggunakan regersi berganda maka diperoleh ringkasan hasil hipotesis penelitian pada tabel 4.10 sebagai berikut:
TABEL 4.10
Ringkasan Hasil Penelitian
Hipotesis Hasil
Keputusan Investasi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan
Ditolak Keputusan Pendanaan berpengaruh negatif terhadap nilai
perusahaan
Diterima Kebijakan Deviden berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan
Diterima Ukuran Perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan
Diterima Sumber : Hasil Uji t
D. Pembahasan
1. Pengaruh Keputusan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan
Hipotesis pertama adalah keputusan investasi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hipotesis pertama ditolak, yang mengindikasikan bahwa keputusan investasi tidak dapat meningkatkan nilai suatu perusahaan. Hasil ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh prapaska (2012) yang menyatakan bahwa keputusan investasi berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Hasil ini sesuai dengan penelitian Setiani (2010) yang menyatakan keputusan investasi yang dilakukan oleh perusahaan tidak akan meningkatkan nilai perusahaan. Hal ini disebabkan karena semakin tinggi
(54)
investasi yang dilakukan oleh manajemen membuat dana yang seharusnya dibagikan kepada investor menjadi berkurang sehingga minat investor kepada perusahaan yang membuat keputusan investasi menjadi menurun. Dengan demikian keputusan investasi tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
2. Pengaruh Keputusan Pendanaan Terhadap Nilai Perusahaan
Hipotesis kedua adalah keputusan pendanaan berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Hipotesis kedua diterima yang mengindikasikan bahwa keputusan pendanaan mempunyai pengaruh dalam meningkatkan nilai suatu perusahaan
Dalam hal ini keputusan pendanaan mempunyai pengaruh dalam meingkatkan nilai perusahaan. Semakin sedikit hutang yang dimiliki oleh perusahaan maka semakin sedikit juga kewajiban yang dimiliki sehingga mempunyai risiko gagal bayar lebih kecil. Dengan risiko yang lebih kecil maka dianggap baik oleh investor sehingga nilai perusahaan meningkat. Dengan demikian keputusan pendanaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
3. Pengaruh Kebijakan Deviden Terhadap Nilai Perusahaan
Hipotesis ketiga adalah kebijakan deviden berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hipotesis ketiga diterima yang mengindikasikan bahwa kebijakan deviden dapat meningkatkan nilai suatu perusahaan
Menurut Sugiarto (2011) menyatakan kebijakan deviden dapat meningkatkan nilai perusahaan. Hal ini mendukung dengan teoribird in the
(55)
hand yang pada implikasinya investor akan lebih memilih perusahaan yang rutin membagikan deviden. Selain itu pembagian deviden yang rutin dan meningkat nilainya memberikan informasi kepada invesotr bahwa perusahaan tersebut merupakan perusahaan bonafit yang mempunyai prospek bagus dimasa yang akan datang sehingga nilai perusahaan tersebut dapat meningkat. Dengan demikian kebijakan deviden berpengaruh dalam meningkatkan nilai perusahaan.
4. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan
Hipotesis keempat adalah ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hipotesis keempat diterima yang mengindikasikan bahwa ukuran perusahaan dapat meningkatkan nilai suatu perusahaan
Menurut Wahyuni, dkk (2013) Ukuran Perusahaan dapat meningkatkan nilai perusahaan. Hal ini direspon baik oleh investor apabila perusahaan mempunyai aset yang besar maka investor menggangap bahwa perusahaan tersebut dapat memberikn pengembalian atas investasi sehingga dapat mengurangi ketidak pastian. Selain itu perusahaan yang mempunyai aset besar dianggap dapat lebih fleksibel atau siap dalam menghadapi perekonomian yang tidak menentu. Dengan demikian Ukuran perusahaan dapat meningkatkan Nilai Perusahan.
(56)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh Keputusan Investasi, Kepuusan Pendanaan, Kebijakan Deviden dan Ukuran Perusaahaan terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Keputusan Investasi tidak berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan 2. Keputusan Pendanaan berpengaruh negatif terhadap Nilai
Perusahaan
3. Kebijakan Deviden berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan 4. Ukuran Perusahaan berpengaruh positif terhadap Nilai perusahaan
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini masih mempunyai beberapa keterbatasan diantaranya sebagai berikut :
1. Penelitian ini menggunakan Price Earning Ratio (PER) untuk memproksikan keputusan investasi yang memiliki kelemahan dalam penaksiran masa depan yang tidak pasti.
2. Penelitian ini hanya terbatas pada sektor manufaktur, sehingga kurang mewakili seluruh sektor industri yang terdapat pada Bursa Efek Indonesia.
(57)
3. Penelitian ini hanya mengambil periode penelitian tiga tahun yaitu tahun 2013-2015.
C. Saran
Beberapa saran yang dapat peneliti sampaikan berdasarkan analisis yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Bagi Perusahaan hendaknya terus melakukan upaya dalam meningkatkan nilai perusahaan yang tercermin dalam harga saham perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian ini, faktor yang berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan adalah Kebijakan Deviden dan Ukuran Perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan hendaknya tetap mempertimbangkan kesejahteraan investor dengan dapat menghasilkan laba dan membaginya dalam bentuk deviden Selain itu manajemen diharapkan dapat mengembangkan perusahaanya dengan tetap membagikan deviden tetapi juga tetap terdapat laba ditahan untuk mengembangkan perusahaan agar ukuran perusahaan yang tercermin dari aset dapat meningkat.
2. Bagi Penelitian Selanjutnya
a. penelitian selanjutnya disarankan menggunakan proksi lain seperti Total Assets Growth untuk memproksikan variabel keputusan investasi.
(58)
b. Penggunaan sampel dapat dikembangkan ke beberapa sektor industri lain seperti infrastruktur, pertambangan, properti dan lain-lain.
c. Penelitian selanjutnya agar menambahkan tahun penelitian sehingga menghasilkan informasi yang lebih mendukung penelitian-penelitian sebelumnya.
(59)
DAFTAR PUSTAKA
Bernandhi, R. dan A. Muid. 2014. Pengaruh Kepemilikan manajerial, Kepemilikan. Institusional, Kebijakan Deviden, Leverage, dan Ukuran Perusahaan terhadap nilai perusaahaan. Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Borolla. 2011. “Analisis Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Nilai.
Perusahaan”. Jurnal Prestasi. Vol.7, No.1, Ambon.
Brigham, E. F., dan J. F. Houston. 2001. Manajemen Keuangan. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Fama, E.F., & French, K.R. 1998. Taxes, financing decision and firm value. The Journal of Finance, LIII (3), hal. 819-843.
Hardiyanti, N. (2012). Analisis pengaruh insider ownership, leverage, profita-bilitas, firm size dan dividend payout ratio terhadap nilai perusahaan. Ker- tas Kerja FE Universitas Diponegoro, Semarang.
Hasnawati, S. 2005. Implikasi Keputusan Investasi, Pendanaan, dan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Publik di Bursa Efek Jakarta. Usahawan: No.09/Th XXXIX. September 2005: 33-41.
Hatta, A. J. 2002. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen: Investigasi Pengaruh Teori Stakeholder.JAAI6 (Desember 2): 1-22. Itturiaga & Sanz. 1998. Managerial ownership, accounting choices, and
informativeness of earnings. Journal of Accounting and Economics, 20 (1), hal. 61-69.
Jensen, M., dan W. Meckling. 1976. Theory of The Firm: Managerial Behavior, Agency Cost, and Ownership Structure. Journal of Financial Economics 3: 305-360.
Masulis, R. W. 1980. The Effect of Capital Structure Change on Security Prices: A Study of Exchange Offers. Journal of Financial Economics 8 (June 2): 139-178.
Modigliani, F., dan M. H. Miller. 1958. The Cost of Capital, Corporation Finance, and The Theory of Investment. American Economics Review 13 (3): 261-297.
Morris, R. D .1987. Signaling, Agency Theory and Accounting Policy Choice, Accounting and Business Research, Vol. 18, No. 69, pp 47- 56.
(60)
Myers, S. C., dan N. S. Majluf. 1984. Corporate Financing and Investment Decision When Firm Have Information That Investor Do Not Have. Journal of Financial Economics13: 187-221.
Pamungkas, H.S dan Puspaningsih, A. (2013). Pengaruh keputusan investasi, keputusan pendanaan, kebijakan deviden dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan. Jurnal Ekonomi, Universitas Islam Indonesia.
Prapaska, J.R. 2012. Analisis Pengaruh Tingkat Profitabilitas, Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur Di BEI Tahun 2009-2010. Kertas Kerja, FE Universitas Diponegoro, Semarang.
Prasetyorini, B.F. 2013. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Price Earning Ratio Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ilmu Manajemen, Vol. 1 No. 1.
Prihantoro. 2003. Estimasi Pengaruh Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Publik di Indonesia.Jurnal Ekonomi & Bisnis8 (1): 7-14.
Ross, S.A. (1977). “The Determination of Financial Structure: The Incentive Signaling Approach”. Bell Journal of Economics.
San Martín Reyna, J. M., & Duran-Encalada, J. A. 2012. Ownership structure, firm value and investment opportunities set: Evidence from Mexican firms. Journal of Entrepreneurship, Management and Innovation (JEMI), 8 (3), hal. 2012: 35-57.
Setiani, Rury. 2012. Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan Dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang.
Sugiarto, M. 2011. Pengaruh Struktur Kepemilikan dan kebijakan dividen terhaap nilai perussahaan dengan kebijakan utang sebagai intervening. Jurnal akuntansi kontemporer Vol.3 No.1.
Sujoko. 1999. Analisis Kandungan Informasi Dividen dan Ketepatan Reaksi Pasar: Studi Empiris di Bursa Efek Jakarta.Thesis. Program Pascasarjana Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada. Tidak dipublikasikan. Sujoko. 2007. Pengaruh struktur kepemilikan saham leverage faktor intern dan
faktor ekstern terhadap nilai perusahaan (Studi empirik pada perusahaan manufaktur dan non manufaktur di bursa efek Jakarta). Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 9 (1), hal. 41- 48.
(61)
Wahidahwati. 2002. Pengaruh kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional pada kebijakan hutang perusa- haan: Sebuah perspektif theory agency. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, 8 (2), hal. 19-33. Wahyudi, U., dan H. P. Pawestri. 2006. Implikasi Struktur Kepemilikan
Terhadap Nilai Perusahaan: dengan Keputusan Keuangan sebagai Variabel Intervening.Simposium Nasional Akuntansi9 Padang: 1-25. Wahyuni, T., Ernawati, E dan Murhadi., W.2013. Faktor-faktor yang
mempengaruhi nilai perusahaan di sektor properti, real estate & building construction yang terdaftar di bei periode 2008-2012. Jurnal Ilmiah Mahasiswaa Universitas Surabaya Vol 2.
Weston, J Fred dan Thomas E Copeland, 1992. Manajerial Finance, 9th Ed. The Dyden Press, Orlando Florida
Wijaya, L.R., & Wibawa, B.A. 2010. Pengaruh keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto.
(62)
4 A. LAMPIRAN SAMPEL PENELITIAN
1 Sampel Penelitia
NO KODE NAMA PERUSAHAN TAHUN
1 ADES Akasha Wira International Tbk 2013 2014 2015
2 ADMG Polychem Indonesia Tbk 2013 2014 2015
3 ALKA Alaska Industrindo Tbk 2013 2014 2015
4 ALMI Alumindo Light Metal Industry Tbk 2013 2014 2015
5 AMFG Asahimas Flat Glass Tbk 2013 2014 2015
6 APLI Asiaplast Industries Tbk 2013 2014 2015
7 ARGO Argo Pantes Tbk 2013 2014 2015
8 ARNA Arwana Citramulia Tbk 2013 2014 2015
9 ASII Astra International Tbk 2013 2014 2015
10 AUTO Astra Otoparts Tbk 2013 2014 2015
11 BIMA Primarindo Asia Infrastructure Tbk 2013 2014 2015
12 BRAM Indo Kordsa Tbk 2013 2014 2015
13 BRNA Berlina Tbk 2013 2014 2015
14 BRPT Barito Pasific Tbk 2013 2014 2015
15 BTON Betonjaya Manunggal Tbk 2013 2014 2015
16 BUDI BudiAcid Jaya Tbk 2013 2014 2015
17 CEKA Wilmar Cahaya Indonesia Tbk 2013 2014 2015
18 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk 2013 2014 2015
19 CTBN Citra Tubindo Tbk 2013 2014 2015
20 DLTA Delta Djakarta Tbk 2013 2014 2015
21 DPNS Duta Pertiwi Nusantara Tbk 2013 2014 2015
22 DVLA Darya-Varia Laboratoria Tbk 2013 2014 2015
23 EKAD Ekadharma International Tbk 2013 2014 2015
24 ERTX Eratex Djaya Tbk) 2013 2014 2015
25 ESTI Ever Shine Textile Industry Tbk 2013 2014 2015
(63)
29 GDYR Goodyear Indonesia Tbk 2013 2014 2015
30 GGRM Gudang Garam Tbk 2013 2014 2015
31 GJTL Gajah Tunggal Tbk 2013 2014 2015
32 HDTX Pan Asia Indosyntec Tbk 2013 2014 2015
33 HMSP H.M. Sampoerna Tbk 2013 2014 2015
34 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 2013 2014 2015 35 IGAR Champion Pacific Indonesia Tbk 2013 2014 2015 36 IMAS Indomobil Sukses Internasional Tbk 2013 2014 2015
37 INAF Indofarma Tbk 2013 2014 2015
38 INAI Indal Aluminium Industry Tbk 2013 2014 2015
39 INCI Intanwijaya Internasional Tbk 2013 2014 2015
40 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 2013 2014 2015
41 INDR Indo Rama Synthetic Tbk 2013 2014 2015
42 INDS Indospring Tbk 2013 2014 2015
43 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 2013 2014 2015
44 INRU Toba Pulp Lestari Tbk 2013 2014 2015
45 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk 2013 2014 2015 46 IPOL Indopoly Swakarsa Industry Tbk 2013 2014 2015
47 JECC Jembo Cable Company Tbk 2013 2014 2015
48 JKSW Jakarta KyoeiSteel Work LTD Tbk 2013 2014 2015
49 JPFA Japfa Comfeed Indonesia Tbk 2013 2014 2015
50 JPRS Jaya Pari Steel Tbk 2013 2014 2015
51 KAEF Kimia Farma Tbk 2013 2014 2015
52 KBLI KMI Wire & Cable Tbk 2013 2014 2015
53 KBLM Kabelindo Murni Tbk 2013 2014 2015
54 KBRI Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk 2013 2014 2015 55 KIAS Keramika Indonesia Assosiasi Tbk 2013 2014 2015
56 KICI Kedaung Indag Can Tbk 2013 2014 2015
57 KLBF Kalbe Farma Tbk 2013 2014 2015
58 KRAS Krakatau Steel Tbk 2013 2014 2015
(64)
5
61 LMSH Lionmesh Prima Tbk 2013 2014 2015
62 MAIN Malindo Feedmill Tbk 2013 2014 2015
63 MASA Multistrada Arah Sarana Tbk 2013 2014 2015
64 MERK Merck Tbk 2013 2014 2015
65 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk 2013 2014 2015
66 MLIA Mulia Industrindo Tbk 2013 2014 2015
67 MRAT Mustika Ratu Tbk 2013 2014 2015
68 MYOR Mayora Indah Tbk 2013 2014 2015
69 MYTX Apac Citra Centertex Tbk 2013 2014 2015
70 NIKL Pelat Timah Nusantara Tbk 2013 2014 2015
71 NIPS Nipress Tbk 2013 2014 2015
72 PBRX Pan Brothers Tbk 2013 2014 2015
73 PICO Pelangi Indah Canindo Tbk 2013 2014 2015
74 POLY Indopoly Swakarsa Industry Tbk 2013 2014 2015 75 PRAS Prima alloy steel Universal Tbk 2013 2014 2015
76 PSDN Prashida Aneka Niaga Tbk 2013 2014 2015
77 PTSN Sat Nusa Persada Tbk 2013 2014 2015
78 PYFA Pyridam Farma Tbk 2013 2014 2015
79 RICY Ricky Putra Globalindo Tbk 2013 2014 2015
80 RMBA Bentoel International Investama Tbk 2013 2014 2015
81 ROTI Nippon Indosari Corpindo Tbk 2013 2014 2015
82 SCCO Supreme Cable Manufacturing & Commerce 2013 2014 2015 83 SCPI Schering Plough Indonesia Tbk 2013 2014 2015 84 SIDO Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul 2013 2014 2015
85 SIPD Siearad Produce Tbk 2013 2014 2015
86 SKLT Sekar Laut Tbk 2013 2014 2015
87 SMCB Holcim Indonesia Tbk 2013 2014 2015
88 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk 2013 2014 2015
89 SMSM Selamat Sempurna Tbk 2013 2014 2015
90 SPMA Suparma Tbk 2013 2014 2015
91 SQBB Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk 2013 2014 2015
(65)
93 SRSN Indo Acitama Tbk 2013 2014 2015 94 SSTM Sunson Textile Manufacturer Tbk 2013 2014 2015
95 STTP Siantar Top Tbk 2013 2014 2015
96 SULI Sumalindo Lestari Jaya Tbk 2013 2014 2015
97 TBMS Tembaga Mulia Semanan Tbk 2013 2014 2015
98 TCID Mandom Indonesia Tbk 2013 2014 2015
99 TIRT Tirta Mahakam Resources Tbk 2013 2014 2015
100 TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk 2013 2014 2015
101 TOTO Surya Toto Indonesia Tbk 2013 2014 2015
102 TPIA Chandra Asri Petrochemical Tbk 2013 2014 2015
103 TRST Trias Sentosa Tbk 2013 2014 2015
104 TSPC Tempo Scan Pacific Tbk 2013 2014 2015
105 ULTJ Ultra Jaya Milk Industry & Trading 2013 2014 2015
106 UNIC Unggul Indah Cahaya Tbk 2013 2014 2015
107 UNIT Nusantara Inti Corpora Tbk 2013 2014 2015
108 UNVR Unilever Indonesia Tbk 2013 2014 2015
109 VOKS Voksel Electric Tbk 2013 2014 2015
(66)
5 2. Sampel perusahaan yang tidak mebagikan deviden kas
NO KODE NAMA PERUSAHAN TAHUN
1 ADES Akasha Wira International Tbk 2013 2014 2015
2 ADMG Polychem Indonesia Tbk 2013 2014 2015
3 ALKA Alaska Industrindo Tbk 2013 2014 2015
4 ALMI Alumindo Light Metal Industry Tbk 2014 2015
5 AMFG Asahimas Flat Glass Tbk
6 APLI Asiaplast Industries Tbk 2013 2014 2015
7 ARGO Argo Pantes Tbk 2013 2014 2015
8 ARNA Arwana Citramulia Tbk 9 ASII Astra International Tbk 10 AUTO Astra Otoparts Tbk
11 BIMA Primarindo Asia Infrastructure Tbk 2013 2014 2015
12 BRAM Indo Kordsa Tbk 2013
13 BRNA Berlina Tbk 2013 2015
14 BRPT Barito Pasific Tbk 2013 2014 2015
15 BTON Betonjaya Manunggal Tbk 2014
16 BUDI BudiAcid Jaya Tbk 2013 2014 2015
17 CEKA Wilmar Cahaya Indonesia Tbk 2014 2015
18 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk 19 CTBN Citra Tubindo Tbk
20 DLTA Delta Djakarta Tbk
21 DPNS Duta Pertiwi Nusantara Tbk 22 DVLA Darya-Varia Laboratoria Tbk 23 EKAD Ekadharma International Tbk
24 ERTX Eratex Djaya Tbk) 2013 2014 2015
25 ESTI Ever Shine Textile Industry Tbk 2013 2014 2015
(67)
28 GDST Gunawan Dianjaya Steel Tbk 2013 2014 2015
29 GDYR Goodyear Indonesia Tbk 2015
30 GGRM Gudang Garam Tbk
31 GJTL Gajah Tunggal Tbk 2015
32 HDTX Pan Asia Indosyntec Tbk 2013 2014 2015
33 HMSP H.M. Sampoerna Tbk
34 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 35 IGAR Champion Pacific Indonesia Tbk 36 IMAS Indomobil Sukses Internasional Tbk
37 INAF Indofarma Tbk 2013 2014 2015
38 INAI Indal Aluminium Industry Tbk
39 INCI Intanwijaya Internasional Tbk 2013 2014 40 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk
41 INDR Indo Rama Synthetic Tbk 2013 2014 2015
42 INDS Indospring Tbk 2015
43 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
44 INRU Toba Pulp Lestari Tbk 2013 2014 2015
45 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk
46 IPOL Indopoly Swakarsa Industry Tbk 2014 2015
47 JECC Jembo Cable Company Tbk 2013
48 JKSW Jakarta KyoeiSteel Work LTD Tbk 2013 2014 2015
49 JPFA Japfa Comfeed Indonesia Tbk 2014
50 JPRS Jaya Pari Steel Tbk 2013 2014 2015
51 KAEF Kimia Farma Tbk 52 KBLI KMI Wire & Cable Tbk
53 KBLM Kabelindo Murni Tbk 2013
54 KBRI Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk 2013 2014 2015
55 KIAS Keramika Indonesia Assosiasi Tbk 2015
56 KICI Kedaung Indag Can Tbk 2013 2014 2015
57 KLBF Kalbe Farma Tbk
(68)
5
60 LMPI Langgeng Makmur Industry Tbk 2013 2014 2015
61 LMSH Lionmesh Prima Tbk
62 MAIN Malindo Feedmill Tbk 2013
63 MASA Multistrada Arah Sarana Tbk 2015
64 MERK Merck Tbk
65 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk
66 MLIA Mulia Industrindo Tbk 2013 2014 2015
67 MRAT Mustika Ratu Tbk 2013 2014 2015
68 MYOR Mayora Indah Tbk
69 MYTX Apac Citra Centertex Tbk 2013 2014 2015
70 NIKL Pelat Timah Nusantara Tbk 2014 2015
71 NIPS Nipress Tbk 2013 2014 2015
72 PBRX Pan Brothers Tbk
73 PICO Pelangi Indah Canindo Tbk 2013 2014 2015
74 POLY Indopoly Swakarsa Industry Tbk 2013 2014 2015 75 PRAS Prima alloy steel Universal Tbk 2013 2014 2015
76 PSDN Prashida Aneka Niaga Tbk 2013 2014 2015
77 PTSN Sat Nusa Persada Tbk 2013 2014 2015
78 PYFA Pyridam Farma Tbk 2013 2014 2015
79 RICY Ricky Putra Globalindo Tbk
80 RMBA Bentoel International Investama Tbk 2013 2014 2015 81 ROTI Nippon Indosari Corpindo Tbk
82 SCCO Supreme Cable Manufacturing & Commerce
83 SCPI Schering Plough Indonesia Tbk 2013 2014 2015 84 SIDO Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul
85 SIPD Siearad Produce Tbk 2013 2014 2015
86 SKLT Sekar Laut Tbk 87 SMCB Holcim Indonesia Tbk
88 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk 89 SMSM Selamat Sempurna Tbk
90 SPMA Suparma Tbk 2013 2014 2015
(69)
92 SRIL Sri Rejeki Isman Tbk
93 SRSN Indo Acitama Tbk 2013 2014 2015
94 SSTM Sunson Textile Manufacturer Tbk 2013 2014 2015
95 STTP Siantar Top Tbk 2013 2014 2015
96 SULI Sumalindo Lestari Jaya Tbk 2013 2014 2015
97 TBMS Tembaga Mulia Semanan Tbk 2013 2014 2015
98 TCID Mandom Indonesia Tbk
99 TIRT Tirta Mahakam Resources Tbk 2013 2014 2015
100 TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk 101 TOTO Surya Toto Indonesia Tbk 102 TPIA Chandra Asri Petrochemical Tbk 103 TRST Trias Sentosa Tbk
104 TSPC Tempo Scan Pacific Tbk
105 ULTJ Ultra Jaya Milk Industry & Trading 2014 2015
106 UNIC Unggul Indah Cahaya Tbk 2015
107 UNIT Nusantara Inti Corpora Tbk 2013 2014 2015
108 UNVR Unilever Indonesia Tbk
109 VOKS Voksel Electric Tbk 2013 2014 2015
(70)
5 3. Data outlier
KODE NAMA PERUSAHAN TAHUN
1 ALMI Alumindo Light Metal Industry Tbk 2 AMFG Asahimas Flat Glass Tbk
3 ARNA Arwana Citramulia Tbk 2013 2014 2015
4 ASII Astra International Tbk 2013 2014 2015
5 AUTO Astra Otoparts Tbk
6 BRAM Indo Kordsa Tbk
7 BRNA Berlina Tbk
8 BTON Betonjaya Manunggal Tbk 2014
9 CEKA Wilmar Cahaya Indonesia Tbk
10 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk 2013 2014 2015
11 CTBN Citra Tubindo Tbk
12 DLTA Delta Djakarta Tbk 2014
13 DPNS Duta Pertiwi Nusantara Tbk 2013 2014
14 DVLA Darya-Varia Laboratoria Tbk 2013
15 EKAD Ekadharma International Tbk
16 FASW Fajar Surya Wisesa Tbk
17 GDYR Goodyear Indonesia Tbk
18 GGRM Gudang Garam Tbk 2014
19 GJTL Gajah Tunggal Tbk
20 HMSP H.M. Sampoerna Tbk
21 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
22 IGAR Champion Pacific Indonesia Tbk
23 IMAS Indomobil Sukses Internasional Tbk
24 INAI Indal Aluminium Industry Tbk
(71)
28 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
29 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk 2015
30 IPOL Indopoly Swakarsa Industry Tbk
31 JECC Jembo Cable Company Tbk 2015
32 JPFA Japfa Comfeed Indonesia Tbk 2013
33 KAEF Kimia Farma Tbk 2014 2015
34 KBLI KMI Wire & Cable Tbk
35 KBLM Kabelindo Murni Tbk
36 KIAS Keramika Indonesia Assosiasi Tbk
37 KLBF Kalbe Farma Tbk 2013 2014 2015
38 LION Lion Metal Works Tbk
39 LMSH Lionmesh Prima Tbk 2013 2014 2015
40 MAIN Malindo Feedmill Tbk 2013
41 MASA Multistrada Arah Sarana Tbk 2014
42 MERK Merck Tbk 2013 2014 2015
43 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk 2013 2015
44 MYOR Mayora Indah Tbk 2013 2014 2015
45 NIKL Pelat Timah Nusantara Tbk 2013
46 PBRX Pan Brothers Tbk
47 RICY Ricky Putra Globalindo Tbk
48 ROTI Nippon Indosari Corpindo Tbk 2013 2014 2015
49 SCCO Supreme Cable Manufacturing & Commerce 2013
50 SIDO Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul 2013
51 SKLT Sekar Laut Tbk
52 SMCB Holcim Indonesia Tbk
53 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk 2013 2014
54 SMSM Selamat Sempurna Tbk 2013 2014 2015
55 SQBB Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk 2013 2014 2015
56 SRIL Sri Rejeki Isman Tbk
57 TCID Mandom Indonesia Tbk
(72)
5 60 TPIA Chandra Asri Petrochemical Tbk
61 TRST Trias Sentosa Tbk
62 TSPC Tempo Scan Pacific Tbk 2013 2014
63 ULTJ Ultra Jaya Milk Industry & Trading 2013
64 UNIC Unggul Indah Cahaya Tbk 2014
(73)
4. Sampel penelitian setetlah data outlier
NO KODE NAMA PERUSAHAN TAHUN
1 ALMI Alumindo Light Metal Industry Tbk 2013
2 AMFG Asahimas Flat Glass Tbk 2013 2014 2015
3 ARNA Arwana Citramulia Tbk 4 ASII Astra International Tbk
5 AUTO Astra Otoparts Tbk 2013 2014 2015
6 BRAM Indo Kordsa Tbk 2014 2015
7 BRNA Berlina Tbk 2014
8 BTON Betonjaya Manunggal Tbk
9 CEKA Wilmar Cahaya Indonesia Tbk 2013
10 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk
11 CTBN Citra Tubindo Tbk 2013 2014 2015
12 DLTA Delta Djakarta Tbk 2014
13 DPNS Duta Pertiwi Nusantara Tbk 2015
14 DVLA Darya-Varia Laboratoria Tbk 2014 2015
15 EKAD Ekadharma International Tbk 2013 2014 2015
16 FASW Fajar Surya Wisesa Tbk 2014 2015
17 GDYR Goodyear Indonesia Tbk 2013 2014
18 GGRM Gudang Garam Tbk 2013 2015
19 GJTL Gajah Tunggal Tbk 2013 2014
20 HMSP H.M. Sampoerna Tbk
21 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
22 IGAR Champion Pacific Indonesia Tbk 2013 2015
23 IMAS Indomobil Sukses Internasional Tbk 2013 2014 2015
24 INAI Indal Aluminium Industry Tbk 2013 2014 2015
(74)
6
29 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk 2013 2014 2015
30 IPOL Indopoly Swakarsa Industry Tbk 2013
31 JECC Jembo Cable Company Tbk 2014
32 JPFA Japfa Comfeed Indonesia Tbk 2015
33 KAEF Kimia Farma Tbk 2013
34 KBLI KMI Wire & Cable Tbk 2013 2014 2015
35 KBLM Kabelindo Murni Tbk 2014 2015
36 KIAS Keramika Indonesia Assosiasi Tbk 2013 2014
37 KLBF Kalbe Farma Tbk
38 LION Lion Metal Works Tbk 2013 2014 2015
39 LMSH Lionmesh Prima Tbk
40 MAIN Malindo Feedmill Tbk
41 MASA Multistrada Arah Sarana Tbk 2013
42 MERK Merck Tbk 2013 2014 2015
43 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk
44 MYOR Mayora Indah Tbk
45 NIKL Pelat Timah Nusantara Tbk
46 PBRX Pan Brothers Tbk 2013 2014 2015
47 RICY Ricky Putra Globalindo Tbk 2013 2014 2015
48 ROTI Nippon Indosari Corpindo Tbk
49 SCCO Supreme Cable Manufacturing & Commerce 2014 2015
50 SIDO Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul 2014 2015
51 SKLT Sekar Laut Tbk 2013 2014 2015
52 SMCB Holcim Indonesia Tbk 2013 2014 2015
53 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk 2015
54 SMSM Selamat Sempurna Tbk
55 SQBB Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk
56 SRIL Sri Rejeki Isman Tbk 2013 2014 2015
57 TCID Mandom Indonesia Tbk 2013 2014 2015
58 TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk 2013 2014
59 TOTO Surya Toto Indonesia Tbk
(75)
61 TRST Trias Sentosa Tbk 2013 2014 2015
62 TSPC Tempo Scan Pacific Tbk 2015
63 ULTJ Ultra Jaya Milk Industry & Trading
64 UNIC Unggul Indah Cahaya Tbk 2013
(76)
6 B. LAMPIRAN DATA
1. Data Pengukur Perusahaan 2013
NO NAMA
PROKSI
PER DER DPR UK.
PERUSAHAAN PBV
1 ALMI
7,059 3,187 23,529 28,643 0,281
2 AMFG
8,974 0,282 10,256 28,895 1,100
3 AUTO
16,441 0,320 38,514 30,166 2,041
4 CEKA
5,297 1,025 45,662 27,698 1,045
5 CTBN
7,732 0,817 59,450 28,837 1,959
6 EKAD
6,964 0,445 16,071 26,563 1,242
7 GDYR
13,788 0,975 21,771 27,934 1,137
8 GGRM
18,667 0,726 35,556 31,558 2,762
9 GJTL
48,000 1,682 28,571 30,362 1,023
10 IGAR
14,750 0,394 50,000 26,475 1,993
11 IMAS
25,389 2,351 9,845 30,736 2,315
12 INAI
18,750 5,104 25,000 27,363 0,753
(77)
14 INDS
7,754 0,253 28,986 28,418 0,805
15 INKP
2,840 1,955 5,071 32,045 0,274
16 INTP
14,599 0,158 65,693 30,912 3,208
17 IPOL
6,294 0,863 5,882 28,831 0,386
18 KAEF
15,128 0,522 25,641 28,536 2,034
19 KBLI
7,889 0,508 22,222 27,921 0,643
20 KIAS
31,000 0,109 40,000 28,451 1,174
21 LION
9,639 0,199 32,129 26,935 1,501
22 MASA
78,000 0,679 20,000 29,666 0,786
23 PBRX
10,000 1,361 2,381 28,685 1,066
24 RICY
7,208 1,337 16,667 27,491 0,301
25 SKLT
10,588 1,162 23,529 26,434 0,896
26 SMCB
18,347 0,698 27,419 30,332 1,989
27 SRIL
12,895 1,410 10,526 29,352 1,976
28 TCID
14,950 0,239 46,482 28,014 2,022
29 TKIM
7,317 2,263 4,065 31,089 0,247
30 TPIA
(1)
3. Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -2.507 1.290 -1.944 .055
PER -.003 .004 -.074 -.861 .392 .917 1.091
DER -.160 .061 -.219 -2.633 .010 .980 1.021
DPR .019 .003 .506 5.942 .000 .933 1.071
Ukuran_perusahaan .118 .045 .222 2.624 .010 .946 1.057
(2)
7
2
4. Uji Heterokedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -.874 .720 -1.214 .228
PER -.002 .002 -.132 -1.238 .219
DER .012 .034 .036 .354 .724
DPR .002 .002 .088 .835 .406
Ukuran_perusahaan .049 .025 .202 1.931 .057
(3)
5. Uji Autokolerasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .620a .384 .357 .684323 1.702
a. Predictors: (Constant), Ukuran_perusahaan, DER, DPR, PER b. Dependent Variable: PBV
(4)
7
4
D. LAMPIRAN UJI HIPOTESIS
1. Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .616a
.379 .352 .687194
a. Predictors: (Constant), Ukuran_perusahaan, DER, DPR, PER b. Dependent Variable: PBV
(5)
2. Uji F (Simultan)
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 26.222 4 6.556 13.882 .000a
Residual 42.973 91 .472
Total 69.196 95
a. Predictors: (Constant), Ukuran_perusahaan, DER, DPR, PER b. Dependent Variable: PBV
(6)
7
6
3. UJi t (Parsial)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -2.332 1.302 -1.791 .077
PER -.003 .004 -.072 -.831 .408
DER -.161 .061 -.219 -2.628 .010
DPR .019 .003 .507 5.926 .000
Ukuran_perusahaan .112 .046 .209 2.463 .016