PENGARUH HARGA SAHAM, VOLUME PERDAGANGAN, MARKET VALUE DAN VARIAN RETURN TERHADAP BID ASK SPREAD (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI DAFTAR EFEK SYARIAH)
VALUEDAN VARIANRETURNTERHADAP BID ASK SPREAD (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di
Daftar Efek Syariah)
THE EFFECT OF STOCK PRICE, TRADING VOLUME, MARKET VALUE, AND VARIANCE RETURN TO THE BID ASK SPREAD
(Empirical Study In Companies Listed Of Islamic Securities) SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Oleh
KUNTARA SURYA 20120420279
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016
(2)
THE EFFECT OF STOCK PRICE, TRADING VOLUME, MARKET VALUE, AND VARIANCE RETURN TO THE BID ASK SPREAD
(Empirical Study In Companies Listed Of Islamic Securities) SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Oleh
KUNTARA SURYA 20120420279
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016
(3)
Dengan ini saya,
Nama : Kuntara Surya
Nomor Mahasiswa : 20120420279
Menyatakan bahwa skripsi ini dengan judul: “PENGARUH HARGA SAHAM, VOLUME PERDAGANGAN, MARKET VALUE DAN VARIAN RETURN TERHADAP BID ASK SPREAD (Studi Empiris Perusahaan yang Terdaftar di Daftar Efek Syariah Tahun 2015)” tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam Daftar Pustaka. Apabila ternyata dalam skripsi ini diketahui terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain maka saya bersedia karya tersebut dibatalkan.
Yogyakarta, 21 Juli 2016
(4)
udelmu.
Angka SIJI bisa tetap membuatmu tetap
tenang di segala suasana.
Jangan lupa bahagia.
Ngabekti marang Allah SWT, Nabi
Muhammad, Tiyang sepuh, Sedulur Muslim,
NKRI.
(5)
Berpijak di Tanah Yogyakarta 4 Tahun Lalu
Selasa 16 Agustus 2016
Mencoba menuliskan sebuah tugas untuk menyelesaikan
amanah yang telah ditujukan untuk-ku. Skripsi saya
dedikasikan untuk:
@ Allah SWT yang dengan Ridlo-Nya saya sudah
menyelesaikan skripsi ini
@ Ibu dan Bapak yang telah mendukung dengan
jutaan kalimat doa.
@ Mbah Kung dan Mbah Uti yang menyisikan dana
pensiunan harituanya untukmemberikannya kepada
cucunya ini.
@ Putri Lestari yang senantiasa menyemangati
ketika lagi hilang suasana hati untuk mengerjakan
skripsi.
(6)
xi
ABSTRACT ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
BAB 1 PENDAHULUAN ...1
A. Latar Belakang ...1
B. Batasan Masalah ...6
C. Rumusan Masalah ...6
1. Manfaat Teoritis ...7
2. Manfaat Praktis ...7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...9
A. Landasan Teori ...9
1. Teori Spread ...9
2. Teori Sinyal ... 10
3. Daftar Efek Syariah (DES) ... 11
7. Market Value ... 16
8. Varian Return ... 17
B. Penelitian Terdahulu dan Penurunan Hipotesis ... 18
1. Harga Saham dan Bid Ask Spread ... 18
2. Volume Perdagangan dan Bid Ask Spread ... 19
3. Market Value dan Bid Ask Spread ... 20
4. Varian Return dan Bid Ask Spread ... 21
C. Model Penelitian... 22
BAB III METODE PENELITIAN ... 23
A. Objek Penelitian ... 23
B. Jenis Data ... 23
C. Teknik Pengambilan Sampel ... 23
D. Teknik Pengumpulan Data ... 24
E. Definisi Operasional dan Pengukurannya ... 24
1. Variabel dependen ... 25
2. Variabel Independen ... 25
F. Uji Kualitas Data ... 27
1. Uji Statsitik Deskriptif ... 27
2. Pengujian Asumsi Klasik ... 28
G. Uji Hipotesis dan Analisis Data ... 31
1. Analisis Regresi Linier Berganda ... 31
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 34
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 34
(7)
xii
C. Uji Kualitas Instrumen dan Data ... 37
1. Uji Normalitas ... 37
2. Uji Multikolinearitas ... 38
3. Uji Heteroskedastisitas ... 39
4. Uji Autokorelasi ... 39
D. Hasil Penelitian (Uji Hipotesis) ... 41
1. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R Square) ... 41
2. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ... 42
3. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t) ... 43
E. Pembahasan ... 45
1. Pengaruh Harga Saham terhadap Bid Ask Spread ... 45
2. Pengaruh Volume Perdagangan terhadap Bid Ask Spread ... 46
3. Pengaruh Market Value terhadap Bid Ask Spread ... 47
4. Pengaruh Varian Return terhadap Bid Ask Spread ... 49
BAB V SIMPULAN,SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN ... 50
A. Simpulan ... 50
B. Saran ... 51
(8)
xiii
4.4. Hasil Uji Multikolinearitas ... 38
4.5. Hasil Uji Heteroskedastisitas (Uji Gletzer) ... 39
4.6. Hasil Uji Autokorelasi ... 40
4.7. Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 41
4.8. Hasil Uji Signifikansi Simultan ... 42
4.9. Hasil Pengujian Regresi Berganda ... 43
(9)
xiv
DAFTAR GAMBAR
(10)
(11)
(12)
sample in this study using purpossive sampling method in order to obtain the total sample of 169 companies with a total 169 association reports daily stock trading companies listed of islamic securities. Data analysis method used multiple linear regression. The results of this study indicate that stock price and variance return negative and significant impact to the bid ask spread, market value positive significant impact to the bid ask spread. While other variables trading volume does not affect the bid ask spread.
Key words : bid ask spread, stock price, trading volume, market value,and variance return.
(13)
1
PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Pasar modal merupakan wadah bagi pemilik modal (investor) untuk
melakukan investasi dan salah satu alternatif untuk melakukan pembiayaan.
Dalam pasar modal salah satu cara yang dapat ditempuh perusahaan dalam
memenuhi kebutuhan dana perusahaan untuk pembangunan dan
pengembangannya dengan jumlah yang tidak sedikit adalah dengan cara
mengeluarkan saham. Dengan semakin berkembangnya pasar modal,
kesempatan perusahaan untuk mendapatkan sebagian atau seluruh dana dari
masyarakat akan semakin potensial (Ismail, 2004).
Ketertarikan suatu negara memiliki pasar modal adalah karena pasar
modal dapat digunakan oleh perusahaan sebagai alternatif penghimpun dana
selain dari sistem perbankan. Selain itu pasar modal juga memungkinkan para
pemodal untuk memilih berbagai investasi yang sesuai dengan tingkat
keuntungan dan tingkat risiko yang diharapkan sehingga memungkinkan
terjadinya alokasi dana yang efisien (Ismail, 2004).
Salah satu jenis pasar modal di Indonesia adalah pasar modal berbasis
syariah. Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia merupakan pasar
yang sangat besar untuk pengembangan industri keuangan syariah. Investasi
syariah di pasar modal yang merupakan bagian dari industri keuangan
(14)
pangsa pasar industri keuangan syariah di Indonesia (Perdana dan Kristanti,
2014).
Dengan adanya pasar modal syariah umat Islam dapat ikut serta dalam
investasi di pasar modal dengan prinsip-prinsip dasar syariah. Umam (2013)
menyatakan bahwa kegiatan pasar modal syariah di Indonesia secara umum
tidak berbeda dengan kegiatan pasar modal yang telah kita kenal selama ini.
Pasar modal syariah di Indonesia dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip
syariah di pasar modal. Instrumen yang boleh diperjualbelikan dalam pasar
modal syariah hanya apabila memenuhi kriteria syariah, misalnya saham,
obligasi dan reksadana syariah. Pada mekanisme pasar modal syariah yaitu
tidak mengandung transaksi ribawi, transaksi yang meragukan (ghahar) dan tidak bergerak pada bidang yang diharamkan. Pasar modal syariah harus
bebas dari transaksi yang tidak beretika dan amoral seperti manipulasi pasar,
transaksi yang memanfaatkan orang dalam (insider trading), menjual saham yang belum dimiliki dan membelinya belakangan (Umam, 2013)
Dalam melakukan investasi dengan tepat maka seorang investor saham
perlu memiliki sejumlah informasi yang berkaitan dengan pergerakan harga
saham agar bisa mengambil keputusan tentang saham perusahaan yang layak
untuk dipilih. Penilaian saham yang menyeluruh, bisa meminimalkan risiko
sekaligus membantu investor mendapatkan keuntungan yang wajar. Pada
umumnya investasi yang menghasilkan return yang tinggi berbanding lurus dengan risiko, artinya peluang risiko yang terjadi juga semakin besar
(15)
Pengetahuan tentang bid ask spread sangat perlu diketahui bagi investor terutama yang mengharapkan memperoleh capital gain, karena hal tersebut dipandang sebagai salah satu komponen biaya dalam perdagangan saham. Bid-ask spread merupakan selisih antara beli (bid) dengan jual (ask). Bid price
adalah harga tertinggi yang ditawarkan oleh dealer atau harga dimana
spesialis atau dealer menawar untuk membeli saham, sedangakn ask price
adalah harga terendah dimanadealerbersedia untuk menjual saham (Paramita dan Yulianto, 2014).
Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap bid-ask spread seperti harga saham (Paramita dan Yulianto, 2014; Perdana dan Kristanti, 2014; Anggraini,
dkk, 2013; Shobriati, dkk, 2013; Wahyuliantini dan Suarjaya, 2015; Istanti,
2009, Purwanto, 2004), volume perdagangan (Paramita dan Yulianto, 2014;
Wahyuliantini dan Suarjaya, 2015; Napitulu, 2013; Gunawan, 2005;
Nurmayanti, 2009; Shobriati, dkk, 2013; Anggraini dkk, 2013; Ambarwati,
2008; Perdana dan Kristanti,2014, Purwanto, 2004), Market Value (Fitriyah, 2012; Widhyawati dan Damayanthi, 2015), varian return (Perdana dan Kristanti, 2014; Ambarwati, 2008; Shobriati, dkk, 2013; Fitriyah, 2012;
Widhyawati dan Damayanti, 2015)
Menurut Paramita dan Yulianto (2014) harga saham yang senantiasa
memberikan return yang tinggi mengidentifikasikan bahwa saham tersebut disukai oleh investor, sehingga broker atau dealer(perantara pedagang efek) tidak perlu memegang saham tersebut terlalu lama sehingga menurunkan
(16)
penelitian Perdana dan Kristanti (2014), Shobriati, dkk (2013) dan Paramita
dan Yulianto (2014) menemukan bahwa harga saham berpengaruh negatif
terhadapbid-ask spread.
Menurut Paramita dan Yulianto (2014) menyatakan bahwa volume
perdagangan saham yang besar menandakan bahwa saham tersebut aktif
ditransaksikan, sehingga broker atau dealer tidak perlu menyimpan saham terlalu lama sehingga menurunkan biaya pemilikan saham tersebut yang
berdampak pada bid-ask spread yang lebih sempit. Hasil penelitian dari Puwanto (2004) dan Shobriati, dkk (2013) menemukan bahwa volume
perdagangan berpengaruh negatif terhadapbid-ask spread.
Market Valueadalah harga saham yang terjadi di pasar pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar, dimana variabel harga saham dan volume
perdagangan di dalam penelitian ini dproksikan denga Market Value
(Fitriyah, 2012). Menurut Jogiyanto (2002) investor menganggap perusahaan
besar memiliki risiko yang lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan kecil,
karena perusahaan besar dianggap lebih mempunyai akses kepasar modal.
Hal ini menyebabkan broker atau dealer (perantara pedagang efek) tidak perlu memegang saham tersebut terlalu lama sehingga menurunkan biaya
kepemilikan saham yang berarti mempersempit bid-askspread. Hasil penelitian Fitriyah (2012) dan Kurniawati (2003) menemukan hasil bahwa
Market Valueberpengaruh negatif terhadapbid ask spread.
Varian return saham adalah varian dari return harian dari perubahan harga saham. Varian return merupakan risiko yang dihadapi oleh dealer.
(17)
Semakin tinggi risiko akibat dari pergerakan harga saham, akan menyebabkan
dealer menutupinya dengan spread yang tinggi. Tingginya spread sebagai akibat dari peningkatan biaya kepemilikan karena dealer akan menyimpan sahamnya hingga waktu tertentu. Hasil penelitian yang dilakukan Ambarwati
(2008) dan Perdana dan Kristanti (2014) menemukan hasil bahwa varian
returnberpengaruh positif dan signifikan terhadapbid ask spread.
Atas dasar tidak konsistennya hasil peneliti sebelumnya, maka peneliti
tertarik untuk melakukan peneltian mengenai “PENGARUH HARGA
SAHAM, VOLUME PERDAGANGAN, MARKET VALUE, VARIAN RETURN TERHADAP BID ASK SPREAD SAHAM SYARIAH”. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Paramita (2014). Pada
penelitian ini mengganti objek penelitian di perusahaan-perusahaan yang
terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) tahun 2015 dan menambah dua
variabel independen yaitu Market Value dan varian return. Tambahan variabel ini berdasarkan penelitian dari Fitriyah (2012) yang menemukan
(18)
B. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas penelitian ini memiliki batasan
masalah yang diharapkan peneliti agar bisa terfokus. Adapun batasan masalah
dalam penelitian ini adalah:
1. Menggunakan variabel independen yang meliputi harga saham, volume perdagangan,market value, dan varianreturn.
2. Sampel penelitian yang digunakan adalah perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) pada tahun 2015.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah harga saham berpengaruh negatif signifikan terhadap bid-ask spreadsaham syariah ?
2. Apakah volume perdagangan berpengaruh negatif signifikan terhadap
bid-ask spread saham syariah ?
3. Apakah market value berpengaruh negatif signifikan terhadap bid-ask spreadsaham syariah ?
4. Apakah varian return berpengaruh positif signifikan terhadap bid-ask spreadsaham syariah ?
(19)
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini
adalah:
1. Untuk menguji apakah harga saham berpengaruh negatif signifikan
terhadapbid-ask spreadsaham syariah.
2. Untuk menguji apakah volume perdagangan berpengaruh negatif
signifikan terhadapbid-ask spreadsaham syariah.
3. Untuk menguji apakah market value berpengaruh negatif signifikan terhadapbid-ask spreadsaham syariah.
4. Untuk menguji apakah varain return berpengaruh positif signifikan terhadapbid-ask spreadsaham syariah.
E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis
Bagi pengembangan teori dan pengetahuan di bidang akuntansi dan
pasar modal, terutama berkaitan denganbid-ask spreaddan hubungannya dengan harga saham, volume perdagangan, market value, dan varian
return.
2. Manfaat Praktis a. Bagi Investor
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
pertimbangan dalam mengambil keputusan investasi dengan melihat
(20)
varianreturn terhadap bid-ask spread pada perusahaan– perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES).
b. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah
penelitian mengenai bid-ask spread dan mampu memberikan bukti mengenai pengaruh harga saham, volume perdagangan,market value
dan varian return terhadap bid-ask spread pada perusahaan– perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES).
c. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
pertimbangan untuk memperhatikan harga saham, volume
perdagangan, market value dan varian return, bid-ask spread, agar mampu menarik investor untuk berinvestasi di perusahaan yang
(21)
9
TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori
1. TeoriSpread
Teori mengenai spread tidak terlepas oleh adanya aktivitas yang dilakukan oleh anggota bursa yang dapat mempengaruhi besarnya
transaksi sekuritas di pasar modal.Spreadadalah perbedaan kurs jual dan kurs beli. Berdasarkan Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995
dan Peraturan Pemerintah RI No. 45 tahun 1995, perusahaan efek adalah
pihak yang melaksanakan kegiatan adalah Penjamin Emisi Efek (PPE),
Perantara Pedagang Efek (PPE) dan Manajer Investasi (MI).
Dengan demikian maka penelitian tentang spread lebih dihubungkan secara erat dengan PPE (dealer) daripada dengan perantara investasi (broker).Dealeradalah pihak yang dalam pelaksanaan transaksi jual beli sekuritas atau saham, mempunyai andil yang besar dalam pasar
modal. Banyak hal yang telahdealer lakukan agar proses transaksi dapat berjalan dengan baik dan lancar yaitu pada saat investor yang
berkeinginan untuk membeli atau menjual saham sesuai dengan harga
dan jumlah yang diinginkan namun keinginan tersebut terealisir dalam
waktu yang cukup lama, maka dealer akan berusaha mengatasi ketidaksamaan waktu tersebut terhadap order yang dihadapi investor
sebagai perantara perdagangan sekuritas yang dilakukan individu secara
(22)
Teori spread menyatakan bahwa nilai bid ask spread ditentukan oleh dealer atau broker yang secara bersama-sama melakukan transaksi atas suatu saham. Di Bursa Efek Indonesia (BEI) menggunakan
pendekatan market spread karena dealer berperan ganda yaitu sebagai
dealer dan sebagai broker. Hal ini disebabkan karena Bursa Efek Indonesia bersifat competitive order matching market atau order drive market system. Dengan sistem ini investor hanya diperbolehkan untuk menyerahkan order transaksi melalui broker atau dengan kata lain seorang investor tidak dapat melakukan transaksi sendiri di lantai bursa
(Paramita dan Yulianto, 2014).
2. Teori Sinyal
Asumsi dari teori sinyal, bahwa manajemen mempunyai informasi
yang akurat tentang nilai perusahaan yang tidak diketahui oleh investor
luar mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan dan
manajemen selalu berusaha meningkatkan keuntungan. Hal ini berkaitan
denganbid-ask spread saham pada pelepasan sejumlah saham dan harga saham, yaitu manajemen dapat mengetahui permintaan dan penawaran
sahamnya yang dilakukan investor luar dengan volume dan harganya.
Manajemen juga merupakan orang yang selalu berusaha memaksimalkan
insentif yang diharapkan, artinya manajemen umumnya mempunyai
informasi yang lebih lengkap dan akurat dibandingkan pihak luar
perusahaan (investor) mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi nilai
(23)
adalah aksi atau tindakan yang diambil oleh manajer tingkat tinggi, tidak
akan rasional jika diambil oleh manajer tingkat rendah.
Pihak manajemen yang menyampaikan informasi ke pasar maka
pasar akan merespon informasi tersebut sebagai suatu sinyal bahwa
adanya peristiwa tertentu yang mempengaruhi nilai perusahaan, sehingga
adanya pengumumanright issueatau penambahan saham baru juga akan direspon oleh pasar sebagai suatu sinyal yang akan berpengaruh terhadap
nilai saham perusahaan dan aktivitas perdagangan saham (Purwanto,
2004).
3. Daftar Efek Syariah (DES)
Daftar Efek Syariah (DES) adalah kumpulan Efek yang tidak
bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal, yang
ditetapkan oleh Bapepam-LK atau Pihak yang disetujui Bapepam-LK.
DES tersebut meerupakan panduan investasi bagi Reksa Dana Syariah
dalam menempatkan dana kelolanya serta juga dapat dipergunakan oleh
investor yang mempunyai keinginan untuk berinvestasi pada portofolio
Efek Syariah (Bapepam-LK 2013).
DES yang diterbitkan Bapepam-LK dapat dikategorikan menjadi
dua yaitu:
a. DES Periodik
DES Periodik merupakan DES yang diterbitkan secara berkala
yaitu pada akhir Mei dan November setiap tahunnya. DES Periodik
(24)
b. DES Insidentil
DES Insidentil merupakan DES yang diterbitkan tidak secara
berkala. DES Insidentil diterbitkan antara lain yaitu:
1) Penetapan saham yang memenuhi kriteria efek syariah
bersamaan dengan efektifnya pernyataan pendaftaran
Emiten yang melakukan penawaran umum perdana atau
pernyataan pendaftaran Perusahaan Publik.
2) Penetapan saham Emiten dan atau Perusahaan Publik yang
memenuhi kriteria efek syariah berdasarkan laporan
keuangan berkala yang disampaikan kepada Bapepam-LK
setelah Surat Keputusan DES secara periodik ditetapkan.
Jenis Efek Efek yang dimuat dalam Daftar Efek Syariah yang
ditetapkan oleh Bapepam-LK meliputi:
1) Surat berharga syariah yang diterbitkan oleh Negara
Republik Indonesia.
2) Efek yang diterbitkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik
yang menyatakan bahwa kegiatan usaha serta cara
pengelolaan usahanya dilakukan berdasarkan prinsip
syariah.
3) Sukuk yang diterbitkan oleh Emiten termasuk Obligasi
Syariah yang telah diterbitkan oleh Emiten sebelum
ditetapkannya peraturan ini.
(25)
5) Unit Penyertaan Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana
Syariah
6) Efek Beragun Aset Syariah
7) Efek berupa saham, termasuk Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu (HMETD) syariah dan Waran syariah, yang
diterbitkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik yang tidak
menyatakan bahwa kegiatan usaha serta cara pengelolaan
usahanya dilakukan berdasarkan prinsip syariah, sepanjang
Emiten atau Perusahaan Publik tersebut:
a. Tidak melakukan kegiatan usaha yang bertentangan
dengan syariat dan prinsip dalam Islam
b. Memenuhi rasio-rasio keuangan sebagai berikut:
Total utang yang berbasis bunga dibandingkan dengan
total asset tidak lebih dari 45%, Total pendapatan
bunga dan pendapatan tidak halal lainnya
dibandingkan dengan total pendapatan usaha
(revenue) dan pendapatan lain-lain tidak lebih dari
10%.
8) Efek syariah yang memenuhi Prinsip-prinsip Syariah di
Pasar Modal yang diterbitkan oleh lembaga internasional
dimana Pemerintah Indonesia menjadi salah satu
anggotanya, dan
(26)
4. Bid Ask Spread
Bid-ask spread adalah persentase selisih antara bid-price dengan
ask-price. Bid price (harga beli) adalah harga yang akan dibayar oleh pembeli dari seorang investor atau harga tertinggi yang diinginkan
dealer. Pembelian tersebut dilakukan oleh broker. Broker melakukan pembelian sekuritas dari seorang investor dengan menggunakan harga
beli. Harga beli tersebut mempunyai arti yaitu hanya jika para broker
bersedia membeli dengan yang telah ditentukan oleh broker. Sedangkan
ask-price (harga jual) adalah harga terendah yang ditawarkan oleh penjual kepada pembeli (Anggraini dkk, 2013).
Pada umumnya para investor dalam menanamkan dana atau
investasi terlihat kurang memperhatikan bid-ask spread, padahal perubahan bid-ask spread saham memberikan banyak informasi bagi investor tentang volume perdagangan, risiko saham, dan lain lain
(Hartono dalam Rahardjo, 2004).
Perubahan di bid ask spread dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu salah satunya adalah pertimbangan keputusan investasi yang
dilakukan oleh para investor. Investor menginginkangainataunet return
yang optimal dan mengurangi tingkat resiko serendah-rendahnya. Bagi
broker besarnya spread atau selisih antara bid price dan ask price akan sangat mempengaruhi lamanya seorang investor dalam menahan atau
(27)
5. Harga Saham
Harga saham adalah harga suatu saham yang terjadi di pasar bursa
pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan ditentukan oleh
permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar modal
(Jogiyanto, 2008).
Harga saham menjadi salah satu indikator pengelolaan perusahaan.
Keberhasilan dalam menghasilkan keuntungan akan memberikan
kepuasan bagi investor yang rasional. Harga saham yang cukup tinggi
akan memberikan keuntungan, yaitu berupa capital gain dan citra yang lebih baik bagi perusahaan sehingga memudahkan bagi manajemen untuk
mendapatkan dana dari luar perusahaan (Perdana dan Kristanti, 2014).
Namun sebaliknya, ketika harga saham tinggi, berarti saham aktif
diperdagangkan, sehingga dealer tidak akan menyimpan saham tersebut dalam jangka waktu terlalu lama. Hal ini akan berdampak pada tingkat
bid-ask spread dan menurunnya biaya kepemilikan yang pada akhirnya menyebabkan semakin tingginya harga saham dan semakin kecilnya bid-ask spread(Wahyuliantini dan Suarjaya, 2015).
6. Volume Perdagangan
Menurut Napitupulu (2013), volume perdagangan merupakan
bagian dari analisis teknikan. Volume perdagangan yang tinggi dianggap
sejalan dengan kenaikan harga saham. Volume perdagangan saham
merupakan rasio antara jumlah lembar saham yang diperdagangkan pada
(28)
Untuk membuat keputusan investasinya, seorang investor yang rasional
akan mempertimbangkan risiko dan tingkat keuntungan yang diharapkan.
Untuk itu investor seharusnya melakukan analisis sebelum menentukan
saham yang akan mereka beli. Untuk melakukan analisis investor
memerlukan informasi. Adanya informasi yang dipublikasikan akan
mengubah keyakinan para investor yang dapat dilihat dari reaksi pasar.
Salah satu reaksi pasar tersebut adalah reaksi volume perdagangan.
Menurut Ambarwati (2008), volume perdagangan diartikan sebagai
jumlah lembar saham yang di perdagangkan pada hari tertentu.
Perdagangan suatu saham yang aktif, yaitu dengan volume perdagangan
yang besar, menunjukan bahwa saham tersebut digemari oleh para
investor yang berarti saham tersebut cepat diperdagangkan. Ada
kemungkinan para pelaku pasar akan mengubah posisi kepemilikan
sahamnya pada saat perdagangan saham semakin tinggi atau para pelaku
pasar tidak perlu memegang saham dalam jumlah terlalu lama. Dengan
demikian semakin aktif perdagangan suatu saham atau semakin besar
volume perdagangan suatu saham, maka semakin rendah biaya pemilikan
saham tersebut yang berarti akan mempersempit bid-ask spread saham tersebut.
7. Market Value
Market Valueadalah nilai pasar saham yang mencerminkan ukuran perusahaan yang dihitung dengan mengalikan jumlah saham beredar
(29)
hubungan negatif dengan beta saham (risiko pasar saham), yaitu tingkat
risiko portofolio relatif terhadap risiko pasar. Investor menganggap
perusahaan besar memiliki risiko lebih kecil dibandingkan dengan
perusahaan kecil, karena perusahaan besar dianggap lebih mempunyai
akses ke pasar modal (Jogiyanto, 2002).
Menurut Maulina, dkk (2009) Market Value yang menunjukkan ukuran perusahaan adalah merupakan faktor yang paling dominan dalam
menentukan lamanya kepemilikan saham biasa,makin besarnya Market Valuemengakibatkan dealermenyimpan saham dalam waktu yang tidak lama sebelum diperdagangkan. Hal ini berarti akan menurunkan bid ask spreadsaham tersebut.
8. VarianReturn
Varian return menunjukkan variabilitas return di seputar return
normal yang diakibatkan adanya volatilitas (fluktuasi harga) saham.
Semakin tinggi varian returnmenunjukkan semakin bervariasinyareturn
harian yang diperoleh investor. Hal ini mencerminkan ketidakpastian
(resiko) pasar yang tinggi. Risiko saham yang semakin tinggi
menyebabkan dealer berusaha menutupinya dengan spread yang lebih besar (Fitriyah, 2012).
Hal ini akan menyebabkan para pelaku pasar akan memperbesar
keuntungan sebagai kompensasi atas risiko kerugian dengan
(30)
dilakukan oleh Ambarwati (2008) dan Fitriyah (2012) yang menyatakan
bahwavarian returnmemiliki pengaruh terhadapbid ask spread.
B. Penelitian Terdahulu dan Penurunan Hipotesis 1. Harga Saham danBid Ask Spread
Menurut Ahmad dalam Shobriati, dkk (2013) harga saham adalah
harga yang dibentuk dari interaksi para penjual dan pembeli saham yang
dilatarbelakangi oleh harapan mereka terhadapprofitperusahaan.
Harga saham yang tinggi memberikan return yang tinggi mengindikasikan bahwa saham tersebut disukai oleh investor. Ketika
harga saham tinggi, berarti saham aktif diperdagangkan, sehinggadealer
tidak akan menyimpan saham tersebut dalam jangka waktu yang terlalu
lama. Hal ini akan berdampak pada tingkat bid ask spread dan menurunnya biaya kepemilikan yang pada akhirnya menyebabkan
semakin tinggi harga saham maka semakin kecil bid ask spread
(Paramita dan Yulianto, 2014).
Penelitian yang dilakukan oleh Rahardjo (2004) dan Anggraini dkk
(2013) menyimpulkan bahwa harga saham berpengaruh positif signifikan
terhadapbid-ask spreadsedangkan Penelitian Mubarak (2002), Shobriati, dkk (2013), Nany (2003), Paramita dan Yulianto (2014), menemukan
bahwa harga saham berpengaruh negatif signifikan terhadap bid-ask spread. Berdasarkan penjelasan di atas, maka hipotesis dirumuskan sebagai berikut:
(31)
H1: Harga saham berpengaruh negatif signifikan terhadap bid-ask
spreadsaham syariah.
2. Volume Perdagangan danBid Ask Spread
Volume perdagangan diartikan sebagai jumlah lembar saham yang
diperdagangkan pada hari tertentu (Abdul dan Nasuhi, 2000).
Volume perdagangan yang besar menunjukkan bahwa saham
tersebut digemari oleh para investor yang berarti saham tersebut cepat
diperdagangkan. Ada kemungkinkan dealer akan mengubah posisi kepemilikan sahamnya pada saat perdagangan saham semakin tinggi atau
dealertidak perlu memegang saham dalam jumlah terlalu lama. Volume perdagangan akan menurunkan kos pemilikan saham sehingga
menurunkan spread.Dengan demikian semakin aktif perdagangan suatu saham atau semakin besar volume perdagangan suatu saham, maka
semakin rendah biaya pemilikan saham tersebut yang berarti akan
mempersempit bid-ask spread saham tersebut (Paramita dan Yulianto, 2014).
Hasil penelitian milik Istanti (2009) dan Anggraini dkk (2013)
yang menemukan bahwa volume perdagangann berpengaruh positif
signifikan terhadap bid ask spread, sedangkan penelitian Purwanto (2004), Mubarak (2002), Rahardjo (2004), Shobriati, dkk (2013), Nany
(2003) dan Paramita dan Yulianto (2014) yang menemukan bahwa
(32)
spread. Berdasarkan penjelasan diatas, maka hipotesis dirumuskan sebagai berikut:
H2: volume perdagangan berpengaruh negatif signifikan terhadap
bid-ask spreadsaham syariah. 3. Market ValuedanBid Ask Spread
Market Value menunjukkan besarnya ukuran perusahaan. Investor menganggap perusahaan besar memiliki risiko lebih kecil dibandingkan
dengan perusahaan kecil, karena perusahaan besar dianggap lebih
mempunyai akses ke pasar modal (Jogiyanto, 2002).
Market Value ditentukan dengan cara menghitung rata–rata harga saham selama satu tahun dikalikan dengan jumlah saham beredar per
akhir tahun. Semakin tinggi harga saham yang disertai dengan volume
perdagangan saham yang besar menandakan bahwa dealer tidak akan menyimpan saham tersebut dalam jangka waktu lama. Hal ini akan
berdampak pada tingkat bid ask spread dan menurunnya biaya kepemilikan yang pada akhirnya menyebabkan semakin tinggi harga
saham dan volume perdagangan yang besar maka semakin kecil bid ask spread(Fitriyah, 2012).
Hasil penelitian tersebuti sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Fitriyah (2012) dan Shobrianti, dkk (2013). Hasil ini berbeda
dengan penelitian yang dilakukan oleh Maulina, dkk (2009) yang
menemukan bahwa Market Value berpengaruh positif terhadap bid-ask spread. Berdasarkan penjelasan diatas maka dihipotesiskan:
(33)
H3:Market Valueberpengaruh negatif signifikan terhadapbid-ask
spreadsaham syariah.
4. VarianReturndanBid Ask Spread
Menurut Fitriyah (2012) varian return menunjukkan variabilitas
return di seputar return normal yang diakibatkan adanya volatilitas (fluktuasi harga) saham.
Semakin bervariasinya return yang dihasilkan saham maka menunjukan risiko dari ketidakpastian return atas investasi tersebut. Risiko saham yang semakin tinggi menyebabkan para pelaku pasar
berusaha menanggulanginya dengan menentukan spread yang lebih besar, sehingga risiko saham yang tinggi tersebut dapat tertutupi oleh
spread harga yang besar sebagai kompensasi dari ketidakpastian dari
returndari saham tersebut (Perdana dan Kristanti, 2014).
Hasil penelitian Ambarwati (2008) menyatakan bahwa varian
return saham memiliki pengaruh bid ask spread, sedangkan hasil penelitian Artafani (2009) dan Fitriyah (2012) menyatakan bahwa varian
return berpengaruh negatif terhadap bid ask spread. Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat diturunkan hipotesis sebagai berikut:
H4: varian return berpengaruh positif signifikan terhadap bid-ask
(34)
C. Model Penelitian
Variabel independen penelitian mengenai Bid-Ask Spread adalah Harga Saham, Volume Perdagangan, Market Value dan Varian Return. Variabel dependen penelitian ini adalahBid-Ask Spread.
Skema model penelitian ini digambarkan dalam gambar H.1 sebagai
berikut :
Gambar 2.1 Skema Model Penelitian
GAMBAR 1
A.
H1
-H2
-H3
-H4+ Harga Saham
Volume Perdagangan
Market Value
VarianReturn
Bid-Ask Spread
(35)
✁
METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar
di Daftar Efek Syariah (DES) pada tahun 2015.
B. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder,
yaitu data yang diperoleh sudah dalam bentuk jadi atau data yang sudah
diolah.
Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
perkumpulan perdagangan saham harian perusahaan yang terdaftar di
Daftar Efek Syariah (DES) tahun 2015.
C. Teknik Pengambilan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang
terdaftar di DES periode tahun 2015. Sampel yang digunakan adalah
perusahaan yang terdaftar di DES periode 1 Januari 2015 sampai dengan
31 Desember 2015.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dengan
menggunakan metode purposive sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan kriteria tertentu berdasarkan yang dikehendaki oleh peneliti.
(36)
Kriteria yang dipilih dalam penentuan sampel adalah :
1. Perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah tahun 2015.
2. Perusahaan tersebut membukukan laporan keuangan dan
tersedia harga saham, volume perdagangan, market value dan varianreturnpada tahun 2015.
D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data untuk penelitian ini dilakukan dengan dua
metode yaitu studi dokumentasi dan studi pustaka.Data dari studi
dokumentasi diperoleh dari mengunduh dari Yahoo!Finance dan
Indonesian Stocks Exchange(IDX).
Data studi pustaka diperoleh dari penelitian-penelitian dan
jurnal-jurnal yang ada serta buku-buku yang berkaitan dengan penelitian yang
penulis lakukan.
E. Definisi Operasional dan Pengukurannya
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat nilai dari orang,
obyek, atau kegiatan yang memiliki variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
1999).Variabel yang diteliti dalam penelitian ini dibedakan menjadi
variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen adalah
variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen.
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah bid-ask spread, sedangkan variabel independen adalah variabel yang menjelaskan atau
(37)
independen dalam penelitian ini adalah harga saham, volume perdagangan,
Market Valuedan varianreturn.
1. Variabel dependen Bid-Ask Spread
Bid-ask spread adalah selisih antara harga permintaan beli tertinggi (highest bid) dengan harga penawaran jual terendah (lowest ask) untuk saham (Mubarak, 2002). Bid-ask spreaddalam penelitian ini mengacu pada penelitian Mubarak (2002). Sehingga pengukuran
persentasebid-ask spreadditentukan sebagai berikut:
Spread
i,tKeterangan :
Spreadit :Bid ask spread spreadsaham i pada hari ke-t
Askt :Harga beli saham pada hari ke-t
Bidt : Harga jual saham pada hari ke-t 2. Variabel Independen
Harga Saham
Harga Saham yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga
penutupan per lembar saham sehari sebelumnya (t-1). Rumus harga
saham yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :
HSit
Keterangan :
HSit : Rata-rata harga saham perusahan i pada hari t Harga sahamit:Harga penutupan saham perusahaan i pada hari t
(38)
Volume Perdagangan
Volume perdagangan adalah jumlah saham atau surat berharga
yang diperdagangkan di pasar modal selama periode yang telah
ditentukan. Rumus yang digunakan untuk menghitung volume
perdagangan dalam penelitian ini adalah :
VPit=
Keterangan :
VPit :Rata-rata volume perdagangan
perusahaan i pada hari t
Volume perdaganganit :Volume perdagangan saham perusahaan i pada hari t
n : Jumlah hari transaksi saham
Market Value
Market Value adalah harga saham yang terjadi di pasar pada saat tertentu yang di tentukan oleh pelaku pasar. Market Valuedalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
Mrk Valit= HSitX VPit
Keterangan :
Mrk Valit : Rata-rata market value saham perusahaan i pada hari t
HSit : Rata-rata harga saham perusahaan i pada hari t VPit : Rata-rata volume perdagangan perusahaan i pada
hari t
VarianReturn
Varian Return adalah tingkat risiko yang terjadi dari suatu kegiatan investasi, terutama akibat transaksi saham di pasar bursa
(39)
yang disebabkan adanya volatilitas harga saham. Varian returndalam penelitian ini dihitung dengan mencari varians dari return saham selama periode observasi. Formula perhitungan return ditunjukkan sebagai berikut:
RS =
VR =
Keterangan :
RS : Returnsaham
Pt :Harga saham pada hari ke t Pt-1 :Harga saham pada hari ke t-1 VR : Varianreturn
Xi :Returnsaham i
: Rata-ratareturnsaham
n : Jumlah datareturnsaham
F. Uji Kualitas Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode analisis data kuantitatif yang dinyatakan dengan angka-angka dan
perhitungannya menggunakan metode statistik yang dibantu dengan
program SPSS 20.
1. Uji Statsitik Deskriptif
Statistik deskriptif berfungsi untuk memberikan gambaran atau
deskripsi dari suatu data (Ghozali, 2011). Analisis statistik deskriptif
digunakan untuk mengetahui karakteristik sampel yang digunakan dan
(40)
saham, volume perdagangan, Market Value dan varian return pada perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) pada tahun
2015. Statistik deskriptif akan dilihat dari nilai rata-rata (mean), nilai tengah (median), standar deviasi, nilai maksimum dan nilai minimum untuk data dengan skala rasio. Sementara itu untuk data dengan skala
nominal uji statistik deskriptif akan dilihat dari distribusi frekuensi.
2. Pengujian Asumsi Klasik
Untuk memperoleh hasil analisis data yang memenuhi syarat
pengujian, maka pengujian ini menggunakan pengujian asumsi klasik.
Pengujian asumsi klasik bertujuan untuk memperoleh hasil regresi
yang bisa dipertanggungjawabkan dan mempunyai hasil yang tidak
bias atau Best Linier Unbiased Estimator (BLUE). Uji asumsi klasik tersebut terdiri dari :
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
sebuah model regresi, variabel dependen, variabel independen
atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak (Ghozali,
2009). Model regresi yang baik adalah mempunyai distribusi data
normal atau mendekati normal. Pengujian normalitas dalam
penelitiian ini dilakukan dengan menggunakan analisis uji
Statistic Non-Parametrik One-Sample Kolmogorov-Smirnov (K-S). Jika hasil uji K-S menunjukkan nilai signifikan diatas 0,05
(41)
2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah
model regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel
independen. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi korelasi
antar variabel independen. Multikolinearitas dapat dilihat dari
nilai tolerance dan lawannya variance inflation factor (VIF). Nilai cut-off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF≥ 10 (Ghozali, 2009).
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah
nilai dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari
residualsatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terdapat heteroskedastisitas. Pengujian
heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan uji
Gletjser. Jika probabilitas lebih dari α (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak menunjukkan adanya
heteroskedastisitas (Ghozali, 2009).
4. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya
korelasi antara kesalahan pengganggu pada satu perioda (t)
dengan kesalahan pada perioda sebelumnya (Ghozali, 2009).
(42)
waktu berkaitan satu sama lainnya. Pengujian ini menggunakan
model DurbinWatson (DW-Test) dengan ketentuan sebagai
berikut (Nazaruddin dan Basuki, 2015):
• Jika d lebih kecil dari dL atau lebih besar dari (4-dL) maka
hipotesis nol ditolak, yang berarti terdapat autokorelasi.
• Jika d terletak antara dU dan (4-dU), maka hipotesis nol
diterima, yang berarti tidak ada autokorelasi.
• Jika d terletak diantara dL dan dU atau diantara (4-dU) dan
(43)
G. Uji Hipotesis dan Analisis Data 1. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen yang jumlahnya lebih dari satu terhadap variabel dependen (Sugiyono, 2012). Dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda dengan persamaan:
Spread = β0 + β1HS+ β2VP+ β3MV+ β4VR+ ε...
Keterangan:
spread :Bid-Ask Spread
β0 : Konstanta
β1 – β5 : Koefisien Regresi
HS : Harga Saham
VP : Volume Perdagangan
MV : Market Value
VR : VarianReturn
(44)
a) Koefisien Determinasi
Uji koefisien determinasi digunakan untuk menunjukkan presentase tingkat kebenaran prediksi dari pengujian regresi yang
dilakukan. Nilai Adjusted R Square menunjukkan sberapa besar
model regresi mampu menjelaskan variabilitas variabel terikat (dependen). Koefisien regresi berkisar antara 0 sampai 1. Jika semakin mendekati 0 maka semakin kecil menjelaskan. Sebaliknya, jika semakin mendekati 1 maka semakin besar menjelaskan variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011).
b) Uji Signifikasi Simultan (Uji Statistik F)
Untuk menguji hipotesis mengenai pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dapat digunakan alat analisa statistik dengan melakukan Uji Nilai F. Uji hipotesis menggunakan Uji Nilai F digunakan untuk mengetahui pengaruh
variabel bebas (Harga Saham, Volume Perdagangan, Market
Value, dan Varian Return) secara bersama-sama (simultan)
terhadap variabel terikat (Bid Ask Spread).
Bila nilai probabilitasnya < 0,05, variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen,
maka Ha ditolak dan H0 diterima. Sebaliknya, nilai
probabilitasnya > 0,05 variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
(45)
c) Uji Signifikasi Parameter Individual (Uji Statistikt)
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel
independen yaitu harga saham, Volume Perdagangan, Market
Value dan Varian Return secara sendiri atau masing-masing
terhadap variabel dependen yaitu Bid Ask Spread (Ghozali, 2011).
Pengujian terhadap hipotesis menggunakan α (0,05), dengan
kriteria sebagai berikut: Jika nilai probabilitas Sig. < 0,05 makaH1
diterima. Jika nilai probabilitas Sig. > 0,05 maka H1 ditolak.
Dilihat dari arah koefisien regresi apabila arah koefisien regresi sesuai dengan hipotesis penelitian, maka hipotesis diterima. Namun apabila arah koefisien regresi tidak sesuai dengan hipotesis penelitian, maka hipotesis ditolak. Jadi kriteria hipotesis diterima jika nilai Sig. < 0,05 dan memiliki koefisien regresi searah dengan hipotesis.
(46)
✓ ✔
Objek dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) pada tahun 2015. Pengambilan sampel dalam
penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, maka diperoleh
jumlah sampel sebanyak 169 yang memenuhi kriteria. Hasil sampel yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1
Proses Pemilihan Sampel Tabel 1
NO Keterangan Tahun 2015
1 Perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek syariah
(DES) pada tahun 2015
315
2 Perusahaan yang tidak melakukan perdagangan di
lantai Bursa Efek Indonesia (BEI)
(32)
3 Perusahaan yang tidak memiliki data yang lengkap
mengenai variabel harga saham, volume perdagangan,
market valuedan varianreturn
(114)
Total Observasi Tahun 2015 169
(47)
B. Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk mengambarkan atau
mendeskripsikan kondisi data yang digunakan dala penelitian. Analisis ini menggunakan Tabel statistik deskriptif yang memaparkan nilai minimum,
nilai maksimum, nilai rata-rata (mean), dan standar deviasi (standar
deviation). Adapun nilai statistik deskriptif variabel penelitian ini disajikan dalam Tabel 4.2. berikut :
Tabel 4.2.
Hasil Uji Analisis Deskriptif Tabel 2
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
HS 169 53 8654551 56725,28 666197,805
VP 169 1400 104249442 9180874,69 19088464,974
MV 169 368550 116828718150581 716808459322,40 8986475922894,691
VR 169 ,001 ,114 ,01594 ,016890
Price 169 ,083 ,508 ,19099 ,057909
Valid N
(listwise) 169
Sumber : Data Sekunder diolah tahun 2015
Dari hasil analisa statistik deskriptif diatas, Harga Saham (HS) diukur dengan menggunakan rata-rata harga saham perusahaan selama satu periode, diperoleh hasil nilai minimum sebesar 53, nilai maksimum sebesar
8.654.551, nilai mean (rata-rata) sebesar 56.725,28, dengan standar deviasi
666.197,805 dari total sampel 169 perusahaan.
Variabel volume perdagangan (VP) diukur dengan menggunakan rata-rata volume perdagangan perusahaan selama satu periode, diperoleh hasil
(48)
nilai minimum sebesar 1.400, nilai maksimum sebesar 104.249.442, nilai
mean(rata-rata) sebesar 9.180.874,69, dengan standar deviasi sebesar
19.088.464,974 dari total sampel 169 perusahaan.
Variabel market value (MV) diukur dengan menggunakan rata-rata
market valueperusahaan selama satu periode, diperoleh hasil nilai minimum
sebesar 368.550, nilai maksimum 116.828.718.150.581, nilai mean(rata-rata)
sebesar 716.808.459.322,40 dengan standar deviasi sebesar
8.986.475.922.894,691 dari total sampel 169 perusahaan.
Variabel varianreturn(VR) diukur dengan menggunakan rata-rata varian
returnperusahaan selama satu periode, diperoleh hasil nilai minimum sebesar
0,001, nilai maksimum 0,508, nilai mean (rata-rata) sebesar 0,19099 dengan
standar deviasi sebesar 0,016890 dari total sampel 169 perusahaan.
Variabel bid ask spread hasil perolehan nilai mean (ratarata) sebesar
0,083, dengan nilai maksimum sebesar 97,06 dan nilai minimum 52,94 serta nilai standar deviasi sebesar 0,057909 dari total sampel 169 perusahaan.
(49)
C. Uji Kualitas Instrumen dan Data
Pengujian kualitas instrumen dan data dalam penelitian ini menggunakan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik dalam penelitian ini meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas residual bertujuan untuk melihat apakah model regresi dan variabel yang diuji memiliki distribusi normal atau diambil dari populasi normal. Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan
One-SampleKolmogorov-Smirnov (KS) yang disajikan dalam Tabel 4.3 berikut ini:
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas
Tabel 3
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 169
Normal Parametersa,b Mean 0E-7
Std. Deviation ,03091390
Most Extreme Differences
Absolute ,048
Positive ,048
Negative -,034
Kolmogorov-Smirnov Z ,623
Asymp. Sig. (2-tailed) ,832
Sumber : Data Sekunder diolah Tahun 2015
.
Pada Tabel 4.3 dapat dilihat besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov
adalah 0,623 dengan signifikansi 0,832 yang lebih besar dari alpha
(50)
2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah terdapat korelasi antar variabel independen dengan model regresi. Pengujian ini
dilakukan dengan menganalisa nilai Variance Inflation Factors (VIF).
Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan VIF
pada Tabel 4.4. model regresi akan bebas dari multikolinearitas jika nilaitolerance> 0,10 atau VIF < 10.
Tabel 4.4
Hasil Uji Multikolinearitas Tabel 4
Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1
HS ,860 1,422
VP ,983 1,017
MV ,875 1,442
VR ,580 1,724
Sumber : Data Sekunder diolah tahun 2015
Dari hasil perhitungan melalui pengujian regresi berganda,
diperoleh nilai tolerance untuk semua variabel bebas (HS, VP, MV
dan VR) yang memiliki nilai tolerance lebih besar dari 0,10 dan nilai
VIF masing-masing variabel juga lebih kecil dari 10, maka model regresi tersebut tidak mengalami multikolinearitas.
(51)
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian. Adapun hasil uji statistik Heteroskedastisitas yang diperoleh dalam penelitian. Berdasarkan uji
Gletzer menunjukkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada
model regresi. Hasil regresi menggunakan model uji Gletzer disajikan
dalam Tabel 4.5 berikut ini:
Tabel 4.5
Hasil Uji Heteroskedastisitas (UjiGletzer) Tabel 5
Coefficientsa
Model T Sig.
1
(Constant) 13,215 ,000
HS -,213 ,832
VP ,123 ,902
MV ,167 ,868
VR ,148 ,883
Sumber : Data Sekunder diolah tahun 2015
Dari hasil uji Heteroskedastisitas, diperoleh nilai signifikansi untuk
semua variabel lebih dari nilai alpha (0,05), maka model regresi
tersebut tidak terjadi heteroskedastisitas.
4. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi berganda. Penelitian ini
menggunakan alat uji autokorelasi yaitu uji Durbin-Watson (Uji DW).
(52)
dt-nya lebih besar dari dU dan nilai dt-nya lebih kecil dari 4-dU dengan kata lain dU<4-dU. Nilai dU diperoleh dari tabelpembanding. Hasil uji autokorelasi dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut ini:
Tabel 4.6
Hasil Uji Autokorelasi Tabel 6
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 ,874a ,764 ,758 ,028285 1,878
Sumber : Data Sekunder diolah tahun 2015
Dari Tabel 4.6 pengujian autokorelasi menunjukkan bahwa nilai
Durbin Watson (DW) sebesar 1,878 nilai tersebut terletak diantara dU dan (4-dU) (1,797< 1,878 <2,203). Maka dapat dikatakan bahwa data memenuhi asumsi bahwa tidak memiliki autokorelasi.
(53)
D. Hasil Penelitian (Uji Hipotesis)
1. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R Square)
Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan antara satu. Hasil pengujian determinasi dapat dilihat pada Tabel 4.7 sebagai berikut :
Tabel 4.7
Hasil Uji Koefisien Determinasi Tabel 7
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 ,874a ,764 ,758 ,028285 1,878
Sumber : Data Sekunder diolah tahun 2015
Dari hasil pengujian pada Tabel 4.7, nilai adjusted R Square
sebesar 0,758 atau 75,8% menunjukkan bahwa kemampuan variabel independen dalam hal ini adalah harga saham, volume perdagangan,
market value dan varian return secara simultan memiliki pengaruh
sebesar 75,8% terhadap Bid Ask Spread, sedangkan sisanya sebesar
24,2% dijelaskkan oleh variabel bebas lainnya yang tidak diamati dalam penelitian ini.
(54)
2. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Uji nilai F pada Tabel 4.8, menunjukkan apakah semua variabel independen dalam model mempunyai pengaruh secara bersama terhadap variabel dependen.
Tabel 4.8
Hasil Uji Signifikansi Simultan Tabel 8
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression ,403 4 ,101 102,870 ,000b
Residual ,161 164 ,001
Total ,563 168
Sumber : Data Sekunder Diolah tahun 2015
Berdasarkan pengujian statistik F dapat diketahui bahwa nilai Fhitung adalah 102,870 dengan nilai signifikansi 0,000 yang lebih kecil
dari alpha 0,05. Dari hasil pengujian tersebut, dapat disimpulkan bahwa variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen, yang artinya variabel harga saham, voume
perdagangan, market value dan varian return berpengaruh terhadap bid
(55)
3. Uji Signifikansi Parameter Individual (Ujit)
Uji signifikansi parameter individual atau uji t digunakan untuk
mengetahui bagaimana pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, dapat dilihat dari nilai koefisien regresi yang ditunjukkan pada Tabel 4.9 berikut ini:
Tabel 4.9
Hasil Pengujian Regresi BergandaTabel 9
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) ,143 ,004 38,346 ,000
HS -5,638E-007 ,000 -6,486 -4,562 ,000
VP -3,557E-011 ,000 -,012 -,279 ,781
MV 4,182E-014 ,000 6,490 4,606 ,000
VR 3,156 ,188 ,920 16,813 ,000
Sumber : Data Sekunder diolah tahun 2015
Berdasarkan hasil output pada Tabel 4.9, diperoleh persamaan
linier regresi berganda sebagai berikut:
Price= -5,638HSit–3,557VPit+ 4,182MVit+ 3,156VRit a. Uji Hipotesis Pertama
Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai sig = 0,000 < level of
significant = 0,05 dan menunjukkan arah beta negatif, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh negatif dan signifikan antara harga
saham terhadap bid ask spread saham syariah sehingga hipotesis
(56)
b. Uji Hipotesis Dua
Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai sig = 0,781 > level of
significant = 0,05 dan menunjukkan arah beta negatif, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh antara volume perdagangan
terhadap bid ask spread saham syariah sehingga hipotesis kedua
ditolak.
c. Uji Hipotesis Tiga
Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai sig = 0,00 < level of significant = 0,05 dan menunjukkan arah beta positif, maka dapat
disimpulkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara market
valueterhadapbid ask spreadsaham syariah sehingga hipotesis ketiga
ditolak.
d. Uji Hipotesis Empat
Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai sig = 0,000 < level of
significant = 0,05 dan menunjukkan arah beta positif, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara varian
return terhadap bid ask spread saham syariah sehingga hipotesis
(57)
Tabel 4.10
Ringkasan Hasil Hipotesis Penelitian DAFTAR T
Hipotesis Hasil
H1
Harga sahamberpengaruh negatif signifikan
terhadapbid ask spreadsaham syariah
Diterima
H2
Volume perdagangan berpengaruh negatif
signifikan terhadapbid ask spreadsaham
syariah
Ditolak
H3
Market value berpengaruh negatif signifikan
terhadapbid ask spreadsaham syariah
Ditolak
H4
Varianreturnberpengaruh positif signifikan
terhadapbid ask spreadsaham syariah
Diterima
E. Pembahasan
1. Pengaruh Harga Saham terhadapBid Ask Spread
Harga saham merupakan harga yang terbentuk dari interaksi antara penjual dan pembeli saham yang dilatarbelakangi oleh harapan
diantara mereka untuk memperoleh profityang tinggi dari perusahaan
(Shobriati dkk, 2013).
Hasil pengujian hipotesis untuk variabel harga saham menunjukkan bahwa variabel harga saham berpengaruh negatif
(58)
signifikan terhadap bid ask spread saham syariah. Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Penelitian Mubarak (2002), Shobriati, dkk (2013), Nany (2013), Paramita dan Yulianto (2014) yang menunjukkan bahwa harga saham berpengaruh
negatif signifikan terhadapbid ask spreadsaham syariah.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa harga saham
berhubungan negatif dengan spread karena harga saham yang tinggi
senantiasa memberikanreturnyang tinggi dan mengindikasikan bahwa
saham tersebut disukai oleh para investor sehingga dealer tidak perlu
memegang saham tersebut terlalu lama sehingga akan berakibat menurunkan biaya pemilikan saham. Selain itu, harga saham yang tinggi mencerminkan bahwa perusahaan yang di terdaftar di Daftar Efek Syariah tersebut dalam kondisi yang baik sehingga dapat
menurunkanbid-ask spread.
2. Pengaruh Volume Perdagangan terhadapBid Ask Spread
Volume perdagangan merupakan jumlah lembar saham yang di perdagangkan pada hari tertentu (Ambarwati, 2008). Volume perdagangan merupakan salah satu pertimbangan bagi para investor untuk berinvestasi pada perusahaan karena dengan melihat volume perdagangan maka para investor mampu melihat reaksi pasar terhadap saham tersebut.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Napitulu (2013), Paramita dan Yulianto (2014) yang menyatakan
(59)
bahwa volume perdagangan tidak berpengaruh terhadapbid ask spread
saham syariah. Adanya kemungkinan variabel volume perdagangan
tidak berpengaruh terhadap bid ask spread karena ketika dealer
mengetahui bahwa suatu saham aktif diperdagangkan, dealer
cenderung ingin menaikkan keuntungan yang didapatnya dengan cara
menaikkan harga bid dan harga asknya. Dealer berasumsi bahwa
ketika volume perdagangan tinggi berarti saham tersebut aktif diperdagangkan dilantai bursa sehingga para investor mau membeli saham tersebut dengan harga yang lebih tinggi juga. Ketika volume perdagangan tinggi, investor berasumsi bahwa perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah tersebut sedang dalam kondisi yang
baik. Maka dari itu, semakin tinggi pula dealer berkesempatan untuk
mengambil keuntungan dari harga bid dan harga ask. Hal ini akan
membuat biaya kepemilikan menjadi meningkat sehingga bid-ask
spreadsaham syariah meningkat.
3. PengaruhMarket ValueterhadapBid Ask Spread
Market Value adalah nilai pasar saham yang mencerminkan ukuran perusahaan yang dihitung dengan cara mengalikan jumlah saham beredar dengan harga pasar saham. Investor beranggapan bahwa perusahaan yang besar memiliki risiko lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan kecil, karena perusahaan besar dianggap lebih mempunyai akses ke pasar modal (Jogiyanto, 2002).
(60)
Hasil regresi berganda menunjukkan bahwa market value
berpengaruh positif dengan hasil beta sebesar 4,182 dengan signifikansi 0,000. Pengujian ini memberikan hasil yang signifikan tetapi koefisien
regresi positif. Dapat disimpulkan bahwa market value mempunyai
pengaruh positif signifikan terhadap bid ask spread saham syariah,
sehingga hipotesis ini ditolak.
Adanya pengaruh positif signifikan dalam penelitian ini diduga karena harga saham yang tinggi dan disertai dengan volume perdagangan
yang besar maka membuatmarket valuemenjadi besar. Perusahaan yang
terdaftar di Daftar Efek Syariah memilikimarket valueyang besar berarti
perusahaan tersebut memiliki resiko lebih kecil dan mampu menghasilkan laporan dan informasi keuangan dengan baik, namun tidak
membuat dealer untuk menjual saham tersebut dengan cepat. Hal ini
disebabkan karena dealer ingin menahan saham tersebut lebih lama
karena dealer beranggapan bahwa saham yang aktif diperdagangkan
berarti saham tersebut digemari oleh para investor sehingga dealer akan
mencoba untuk menahan saham tersebut lebih lama karena dealer
berharap saham tersebut akan terus digemari investor dan bisa memperoleh keuntungan yang lebih besar. Hal ini menyebabkan
meningkatnya biaya kepemilikan saham dan memperbesar bid ask
(61)
4. Pengaruh Varian ReturnterhadapBid Ask Spread
Varian return merupakan gambaran yang menunjukkan
variabilitas return di seputar return normal yang diakibatkan karena
adanya volatilitas (fluktuasi harga) saham. Semakin tinggi varian
return menunjukkan semakin bervariasinya return harian yang diperoleh investor (Fitriyah, 2012).
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
oleh Ambarwati (2008) yang menunjukkan bahwa varian return
berpengaruh positif signifikan terhadapbid ask spreadsaham syariah.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa semakin bervariasinya
return yang dihasilkan oleh suatu saham maka menunjukan risiko dari
ketidakpastian return atas investasi yang dilakukan oleh para investor
tersebut. Oleh karena itu, broker atau dealer akan berusaha
menutupinya dengan spread yang lebih besar sebagai kompensasi dari
(62)
✪0
BAB V
SIMPULAN,SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN A. Simpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bid ask spreadyang meliputi
harga saham, volume perdagangan, market value dan varian return dengan
bahan observasi laporan perdagangan saham harian perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) tahun 2015.
Berdasarkan analisis dan pengujian data dalam penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Harga saham berpengaruh negatif signifikan terhadap bid ask spread
saham syariah.
2. Volume perdagangan tidak berpengaruh terhadap bid ask spread saham
syariah.
3. Market value berpengaruh positif signifikan terhadap bid ask spread
saham syariah.
4. Varian return berpengaruh negatif signifikan terhadap bid ask spread
(63)
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini terdapat beberapa saran untuk perbaikan penelitian kedepannya sebagai berikut :
1. Peneliti selanjutnya diharapkan menambah jumlah sampel penelitian dengan memanjangkan peridoe waktu penelitian.
2. Untuk penelitian selanjutnya yang ingin melakukan kajian ulang terhadap penelitian ini disarankan untuk menambah atau mengganti variabel lain
yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini seperti earning per share
(EPS), risiko saham, dan lain sebagainya.
C. Keterbatasan Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terdapat beberapa keterbatasan dalam penelitian ini,yaitu :
1. Penelitian ini menggunakan variabel-variabel yaitu harga saham, volume
perdagangan, market value dan varian return yang dari hasil pengujian
tersebut kurang memengaruhibid ask spreadsaham syariah.
2. Penelitian ini hanya menggunakan satu periode pengamatan yaitu tahun 2015.
3. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES).
(64)
Daftar Pustaka
Artafani, Ima, 2009,”Analisis Pengaruh Volume Perdagangan dan Return
Terhadap Bid Ask Spread Pada Perusahaan Go Public”, Thesis,
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Anggraini, Viri, Titin Hartini dan Trisnadi Wijaya, 2013. “Pengaruh Harga
Saham, Volume Perdagangan dan Ukuran Perusahaan Terhadap
Bid-Ask Spread Pada Perusahaan Food and Beverage yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia.Jurnal. STIE MDP, Palembang.
Ambarwati, Sri Dwi Ari, 2008, “Pengaruh Return Saham, Volume Perdagangan
Saham, dan Varian Return Saham Terhadap Bid-Ask Spread Saham
Pada Perusahaan Manufaktur yang Tergabung Dalam Indeks LQ45
Periode Tahun 2003– 2005”,Jurnal Siasat Bisnis. Volume 12 Nomor 1
hal 27-38.
Fitriyah, 2012, “Implikasi Market Value, Varian Return, Laba Per Saham dan
Dividen terhadap Bid-Ask Spread Saham Syariah”, Jurnal Istishoduna,
Volume 8, No 1.
Gunawan, Barbara, 2005,” Pengaruh Volume Perdagangan dan Return Terhadap
Bid Ask Spread Dengan Model Koreksi Kesalahan”, Jurnal Akuntansi
Dan InvestasiVol 6,No. 1, Hal 147-167.
Ghozali,I, 2011, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM Spss 19,
Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, Imam. 2009.Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi
Kedua. Badan Penerbit Universitas Diponegoro : Semarang.
Harahap,Sofyan, 2002, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, PT. Raja
Grafindo Persada Jakarta.
Ismail, 2004, “Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Kemampuannya Menanggung Resiko Operasi”, skripsi, Fakultas Ekonomi Univesritas Brawijaya, Malang.
(65)
Istanti, Lulu Nurul, 2009, ”Pengaruh Harga Saham, Trading Volume Activity dan
Risiko Saham Terhadap Bid-Ask Spread”, Jurnal Moderenisasi,
Volume 5, No 3.
Internet:Yahoo! Financepada alamathttp://finance.yahoo.com. yang diakses hari
kamis, 28 April 2016, Pukul. 20.00 Wib.
Jogiyanto,2002, Teori Portofolio dan Analisis Investasi,Yogyakarta: BPFE.
Jogiyanto, 2008,Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta:BPFE.
Kurniawati, 2003 " Analisis Kandungan Informasi Stock Split Dan Likuiditas
Saham Studi Empiris Pada Non Syncronous Trading" Jurnal Riset
AkuntansiIndonesia", Vol .VI, No.3, Hal 264-275
Mubarak, Zaki, 2002. “Perubahan Bid Ask Spread dan Analisis Faktor-Faktor
yang Mempengaruhinya Disekitar Pengumuman Laba”. Thesis.
Universitas Diponegoro, Semarang.
Maulina, Vinus, 2009. “Analisis Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Holding
PeriodSaham Biasa pada Perusahaan Go Public yang Tercatat dalam
IndexLQ45”,Wacana, Vol.12 No.✯ ✰
Nazaruddin dan Basuki. 2015. “Analisis Statistik dengan SPSS”. Danisa Media.
Yogyakarta
Nurmayanti, Poppy, 2009. “Pengaruh Return Saham, Earnings, dan Volume
Perdagangan Saham Terhadap BidAsk Spread Sebelum dan Sesudah
Pengumuman Laporan Keuangan”, Pekbis Jurnal. Volume 1 Nomor 2
hal 115-123.
Nany, Magdalena, 2003, “Analisis Pengaruh Harga Saham, Return Saham,
Varian Return Saham, Earnings dan Volume Perdagangan Saham
terhadap Bid-Ask Spread Pra dan Pasca Pengumuman Laporan
(66)
Napitupulu, Veronica dan Syahyunan., 2013, “Pengaruh Return Saham, VolumePerdagangan Saham, dan Volatilitas Harga Saham Terhadap
Bid Ask Spread PadaPerusahaan yang Melakukan Stock Split di Bursa
Efek Indonesia”Jurnal Media Informasi Manajemen, Vol 1 No. 2.
Purwanto, Agus, 2004. “Pengaruh Harga Saham, Volume Perdagangan Dan
Varian Return Terhadap Bid Ask Spread Pada Masa Sebelum dan
SesudahRight IssueDi Bursa Efek Jakarta Periode 2000-2002”, Jurnal
Akuntansi & Auditing, Volume 01 No.11, hal 66-80.
Perdana, Muhammad Anugrah, dan Kristanti, Farida Titik, 2014, “Pengaruh
Varian Return, Harga Saham, Volume Perdagangan,Earning Per Share
Terhadap Bid Ask Spread Saham Syariah”, Jurnal Manajemen
Indonesia, Universitas Telkom.
Paramita, Febrica Dewi dan Agung Yulianto, 2014, “Pengaruh Harga Saham,
Volume Perdagangan, Likuiditas, Dan Leverage Terhadap Bid Ask
Spread”,Accounting Analysis Journal,Vol 3, No. 1.
Rahardjo, Anita Ratna, 2004, “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Bid Ask Spread”,Thesis, Universitas Diponegoro, Semarang.
Shobriati, Ikrima, Darminto dan MG. Wi Endang, 2013. “Pengaruh Harga Saham,
Volume Perdagangan Saham dan Varian Return Terhadap Bid-Ask
Spread di Seputar Pengumuman Stock Split”, Jurnal Administrasi Bisnis. Vol 5, No 2.
Sugiyono, 2012, Metode Peneitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D., Bandung:
Alfabeta
Sugiyono, 1999,Statistika Untuk Penelitian, Bandung : CY Alfabet.
Umam, Khaerul, 2013., “Pasar Modal Syariah dan PraktikPasar Modal Syariah”,
(67)
Widhyawati, I Gusti Ayu Mas dan I.G.A. Eka Damayanthi, 2015, “ Pengaruh
Trading Volume, Market Value dan Return Variance Pada Bid Ask Spread”,Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, hal. 763-777.
Wahyuliantini, Ni Made dan Anak Agung Gede Suarjaya, 2015,”Pengaruh Harga
Saham, Volume Perdagangan Saham,dan Volatilitas Return Saham
pada Bid-Ask Spread”, Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis dan
Kewirausahaan, Vol. 9, No. 2.
(68)
56
(69)
Lampiran 1 : Data Perusahaan
No Kode
Perusahaan Nama Perusahaan
1 AALI PT Astra Agro Lestari Tbk.
2 ABBA PT Mahaka Media Tbk.
3 ACES PT Ace Hardware Indonesia Tbk
4 ACST PT Acset Indonusa Tbk.
5 ADES PT Akasha Wira Internasional Tbk.
6 ADHI PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
7 ADMG PT Polychem Indonesia Tbk
8 ADRO PT Adaro Energy Tbk.
9 AISA PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk.
10 AKRA PT AKR Corporindo Tbk
11 AMFG PT Asahimas Flat Glass Tbk.
12 APLI PT Asiaplast Industries Tbk.
13 APLN PT Agung Podomoro Land Tbk.
14 ARII PT Atlas Resource Tbk.
15 ARNA PT Arwana Citramulia Tbk
16 ASGR PT Astra Graphia Tbk.
17 ASII PT Astra Internasional Tbk.
18 ASRI PT Alam Sutera Realty Tbk.
19 AUTO PT Astra Otoparts Tbk.
20 BEST PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk.
21 BIPP PT Bhuwantala Indah Permai Tbk
22 BIRD PT Blue Bird Tbk.
23 BISI PT BISI Internasional Tbk.
24 BKDP PT Bukit Darmo Property Tbk
25 BKSL PT Sentul City Tbk
26 BMTR PT Global Mediacom Tbk.
27 BPRT PT Barito Pacific Tbk.
28 BRMS PT Bumi Resources Minerals Tbk.
29 BSDE PT Bumi Serpong Damai Tbk.
30 BTON PT Betonjaya Manunggal Tbk.
31 CASS PT Cardig Aero Services Tbk
32 CEKA PT Wilmar Cahaya Indo Tbk.
33 CENT PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk
34 CKRA PT Cakra Mineral Tbk.
35 CLPI PT Colopark Indonesia Tbk.
36 CMNP PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk
(70)
38 CPIN PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk.
39 CSAP PT Catur Sentosa Adiprana Tbk
40 CTRA PT Ciputra Development Tbk.
41 CTRP PT Ciputra Property Tbk.
42 CTTH PT Citatah Tbk.
43 DART PT Duta Anggada Realty Tbk
44 DGIK PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk
45 DILD PT Intiland Development Tbk
46 DPNS PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk.
47 DVLA PT Darya-Varia Laboratoria Tbk
48 DYAN PT Dyandra Media Internasional Tbk
49 ECII PT Electronic City Indonesia Tbk
50 EKAD PT. Ekadharma Internasional
51 ELSA PT Elnusa Tbk
52 ENRG PT Energi Mega Persada
53 ESSA PT Surya Esa Perkasa Tbk
54 FAST PT Fast Food Indonesia Tbk.
55 FPNI PT Lotte Chemical Titan Tbk.
56 GDST PT Gunawan Dianjaya Tbk.
57 GEMA PT Gema Grahasarana Tbk.
58 GIAA PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
59 GJTL PT Gajah Tunggal Tbk.
60 GPRA PT Perdana Gapura Prima Tbk.
61 GREN PT Evergreen Invesco Tbk.
62 GZCO PT Gozco Plantations Tbk.
63 HERO PT Hero Supermarket Tbk.
64 HEXA PT Hexindo Adiperkasa Tbk.
65 HOME PT Hotel Mandarine Regency Tbk.
66 HOTL PT Saraswati Griya Lestari Tbk.
67 HRUM PT Harum Energy Tbk.
68 IATA PT Indonesia Transport & Infrastruckture Tbk.
69 ICBP PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
70 IGAR PT Champion Pacific Indonesia Tbk.
71 IKAI PT Intikeramik Alamsari Industri Tbk.
72 IMPC PT Impack Pratama Industri Tbk.
73 INAF PT Indofarma (Persero) Tbk.
74 INCI PT Intanwijaya Internasional Tbk.
75 INCO PT Vale Indonesia Tbk.
76 INDF PT Indofood Sukses makmur Tbk.
77 INDS PT Indospring Tbk.
(71)
79 INPP PT Indonesia Paradise Property Tbk.
80 INTA PT. Intraco Penta Tbk.
81 INTP PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
82 IPOL PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk.
83 ISAT PT Indosat Tbk.
84 ISSP PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk.
85 ITMG PT Indo Tambangraya Megah Tbk.
86 JIHD PT Jakarta Internasional Hotels & Development Tbk 87 JKON PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk.
88 JPRS PT Jaya Pari Steel Tbk.
89 JRPT PT Jaya Real Property Tbk.
90 JSMR PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
91 JTPE PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk.
92 KAEF PT Kimia Farma (Persero) Tbk.
93 KBLI PT KMI Wire and Cable Tbk.
94 KBLM PT Kabelindo Murni Tbk.
95 KDSI PT Kedawung Setia Industrial Tbk. 96 KIAS PT Keramika Indonesia Assosiasi Tbk.
97 KICI PT Kedaung Indah Can Tbk.
98 KIJA PT Kawasan Industri Jababeka Tbk.
99 KKGI PT Resource Alam Indonesia Tbk.
100 KLBF PT Kalbe Farma Tbk.
101 KOBX PT Kobexindo Tractors Tbk.
102 KPIG PT MNC Land Tbk.
103 LAMI PT Lamicitra Nusantara Tbk.
104 LCGP PT Eureka Prima Jakarta Tbk.
105 LINK PT Link Net Tbk.
106 LMPI PT Langgeng Makmur Industri Tbk.
107 LPCK PT Lippo Cikarang Tbk.
108 LPKR PT Lippo Karawaci Tbk.
109 LPPF PT Matahari Department Store Tbk.
110 LRNA PT Eka Sari Lorena Transport Tbk.
111 LSIP PT London Sumatera Indonesia Tbk.
112 LTLS PT Lautan Luas Tbk.
113 MAPI PT Mitra Adiperkasa Tbk.
114 MASA PT Multistrada Arah Sarana Tbk.
115 MBSS PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk.
116 MBTO PT Martina Berto Tbk.
117 MDLN PT Modernland Realty Tbk.
118 MERK PT Merck Tbk.
(72)
120 MYOH PT Samindo Resources Tbk.
121 MYOR PT Mayora Indah Tbk
122 NIKL PT Pelat Timah Nusantara Tbk.
123 NIRO PT Nirvana Development Tbk.
124 NRCA PT Nusa Raya Cipta Tbk.
125 PBRX PT Pan Brother Tbk.
126 PGAS PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.
127 PKPK PT Perdana Karya Perkasa Tbk.
128 PNBS PT Bank Panin Syariah Tbk.
129 PRAS PT Prima Alloy Steel Universal Tbk.
130 PTBA PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk.
131 PTPP PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk.
132 PTRO PT Petrosea Tbk.
133 PWON PT Pakuwon Jati Tbk.
134 PYFA PT Pyridam Farma Tbk.
135 RAJA PT Rukun Raharja Tbk.
136 RICY PT Ricky Putra Globalindo Tbk.
137 RIGS PT RIG Tenders Indonesia Tbk.
138 ROTI PT Nippon Indosari Corporindo Tbk.
139 SCCO PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk
140 SDMU PT Sidomulyo Selaras Tbk.
141 SGRO PT Sampoerna Agro Tbk
142 SIDO PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk.
143 SIMP PT Salim Ivomas Pratama Tbk.
144 SMAR PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. 145 SMBR PT Semen Baturaja (Persero) Tbk.
146 SMCB PT Holcim Indonesia Tbk.
147 SMDR PT Samudera Indonesia Tbk.
148 SMGR PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
149 SMMT PT Golden Eagle Energy Tbk.
150 SMRA PT Summarecon Agung Tbk.
151 SMRU PT SMR Utama Tbk.
152 SMSM PT Selamat Sempurna Tbk.
153 SOCI PT Soechi Lines Tbk.
154 SSIA PT Durya Semesta Internusa Tbk.
155 SSMS PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk.
156 STAR PT Star Petrochem Tbk.
157 TINS PT Timah (Persero) Tbk.
158 TIRT PT Tirta Mahakam Resource Tbk.
159 TLKM PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.
(73)
161 TOBA PT Toba Bara Sejahtera Tbk.
162 TOTL PT Total Bangun Persada Tbk.
163 TRST PT Trias Sentosa Tbk.
164 TSPC PT tempo Scan Pacific Tbk.
165 ULTJ PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk.
166 UNVR PT Unilever Indonesia Tbk.
167 WIKA PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
168 WTON PT Wijaya Karya Beton Tbk.
(1)
Lampiran 5 : Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1
HS ,860 1,422
VP ,983 1,017
MV ,875 1,442
VR ,580 1,724
a. Dependent Variable: Price Sumber : Data Sekunder Diolah Tahun 2015
(2)
Lampiran 6 : Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model T Sig.
1
(Constant) 13,215 ,000
HS -,213 ,832
VP ,123 ,902
MV ,167 ,868
VR ,148 ,883
a. Dependent Variable: Abs_Res
(3)
Lampiran 7 : Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 ,874a ,764 ,758 ,028285 1,878
a. Predictors: (Constant), VR, VP, MV, HS b. Dependent Variable: Price
(4)
Lampiran 8 : Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 ,874a ,764 ,758 ,028285 1,878
a. Predictors: (Constant), VR, VP, MV, HS c. Dependent Variable: Price
(5)
Lampiran 9 : Hasil Uji Pengaruh Simultan (Uji F)
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean Square F Sig.
1
Regression ,403 4 ,101 102,870 ,000b
Residual ,161 164 ,001
Total ,563 168
a. Dependent Variable: Price
b. Predictors: (Constant), VR, VP, MV, HS
(6)
Lampiran 10 : Hasil Uji Regresi Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) ,143 ,004 38,346 ,000
HS -5,638E-007 ,000 -6,486 -4,562 ,000
VP -3,557E-011 ,000 -,012 -,279 ,781
MV 4,182E-014 ,000 6,490 4,606 ,000
VR 3,156 ,188 ,920 16,813 ,000
a. Dependent Variable: Price