Perhitungan Filter Harmonisa Menghitung nilai Impedansi

43

3.6 Perhitungan Filter Harmonisa

Perhitungan filter R, L, C yang akan digunakan untuk mereduksi harmonisa arus pada penelitian ini adalah menggunakan harmonisa arus yang terjelek saja melebihi batas standard harmonisa IEEE 519-1992. Adapun orde harmonisa yang akan direduksi yaitu ordo 5, 7, 11, 13, dan 23 seperti yang terlihat pada Tabel 3.4. Pada aplikasi dikarenakan beban yang digunakan adalah beban tiga fasa seimbang, maka simulasi penelitian ini akan dilakukan pada satu fasa saja yaitu line 1 fasa R. Untuk menentukan kapasitas kapasitor Qc diasumsikan bahwa faktor daya diperbaiki dari pf 1 = 0,92 menjadi pf 2 = 0,94. Untuk menghitung kapasitas kapasitor yang dibutuhkan sebagai filter harmonisa adalah: Qc = P {tancos -1 pf 1 - tancos -1 pf 2 } Maka Qc = P {tancos -1 0,92 - tancos -1 0,94} Qc = 2,23 {tancos -1 0,92 - tancos -1 0,94} Qc = 2,23 {tan23,07392 - tan19,94844} Qc = 2,23 {0,425998216 – 0,362951534} Qc = 2,23 {0,063046682} Qc = 0,1405941 kVAr Untuk menentukan reaktansi kapasitor Xc adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 44 = = = 226,8.10 0,1405941 = 0,365863432 Ω Untuk menentukan kapasitansi dari kapasitor C adalah sebagai berikut: = 1 2 = 1 2 3,14 50 × 0,365863432 = 0,00870465 Untuk menentukan reaktansi induktif dari induktor X L pada harga frekuensi orde 5 adalah sebagai berikut: = = = , = 0,01463 = 0,01463 2 x 3,14 x 50 = 0,0000465 H = 0,0000465 0,00870465 = 0,07308 Ω = 0,07308 100 = 0,00073 Ω Sehingga berdasarkan hasil perhitungan filter Pasive Singgle Tuned dengan komponen R, L, C yang akan digunakan pada penelitian ini untuk mereduksi harmonisa arus terdapat pada Tabel 3.5 berikut. Universitas Sumatera Utara 45 Tabel 3.5 Hasil Perhitungan Nilai Filter Pasive Single Tuned No Komponen Filter Simbol Satuan Nilai 1 Resistansi R 5 Ω 0,00073 2 Induktansi L 5 H 0,0000465 3 Kapastansi C F 0,00870465

3.7 Menghitung nilai Impedansi

Filter Passive SingleTuned Pada frekuensi harmonisa ke-3 dimana filter dituned, dihitung dengan menggunakan Persamaan 2.45 maka impedansi yang dihasilkan adalah: X = X h = X = 0,365863432 3 = 0,04065 Ω X = X h = X = 0,365863432 5 = 0,01463 Ω X = X h = X = 0,365863432 7 = 0,00746 Ω X = X h = X = 0,365863432 9 = 0,00451 Ω X = X h = X = 0,365863432 11 = 0,00302 Ω X = X h = X = 0,365863432 13 = 0,00216 Ω X = X h = X = 0,365863432 15 = 0,00162 Ω X = X h = X = 0,365863432 17 = 0,00126 Ω Universitas Sumatera Utara 46 X = X h = X = 0,365863432 19 = 0,00101 Ω X = X h = X = 0,365863432 21 = 0,00082 Ω X = X h = X = 0,365863432 23 = 0,00069 Ω Untuk menentukan induktansi dari induktor L adalah sebagai berikut: = = 0,04065 2 × 3,14 x 50 = 0,000129 H = 0,01463 2 × 3,14 x 50 = 0,0000465 H = 0,00746 2 × 3,14 x 50 = 0,0000237 H = 0,00451 2 × 3,14 x 50 = 0,0000143 H = 0,00302 2 × 3,14 x 50 = 0,0000096 H = 0,00216 2 × 3,14 x 50 = 0,0000068 H = 0,00162 2 × 3,14 x 50 = 0,0000051 H = 0,00126 2 × 3,14 x 50 = 0,0000040 H Universitas Sumatera Utara 47 = 0,00101 2 × 3,14 x 50 = 0,0000032 H = 0,00082 2 × 3,14 x 50 = 0,0000026 H = 0,00069 2 × 3,14 x 50 = 0,0000021 H Untuk menentukan reaktansi karakteristik dari filter X n adalah sebagai berikut: = = 0,000129 0,00870465 = 0,12173 Ω = 0,0000465 0,00870465 = 0,07308 Ω = 0,0000237 0,00870465 = 0,05217 Ω = 0,0000143 0,00870465 = 0,04053 Ω = 0,0000096 0,00870465 = 0,03320 Ω = 0,0000068 0,00870465 = 0,02794 Ω = 0,0000051 0,00870465 = 0,02420 Ω Universitas Sumatera Utara 48 = 0,0000040 0,00870465 = 0,02143 Ω = 0,0000032 0,00870465 = 0,01917 Ω = 0,0000026 0,00870465 = 0,01728 Ω = 0,0000021 0,00870465 = 0,01553 Ω Dengan mengasumsikan faktor kualitas Filter Pasive Single Tuned Q = 100, maka untuk menentukan nilai tahanan R pada filter tersebut adalah sebagai berikut: R = R = 0,12173 100 = 0,00121 Ω R = 0,07308 100 = 0,00073 Ω R = 0,05217 100 = 0,00052 Ω R = 0,04053 100 = 0,00040 Ω R = 0,03320 100 = 0,00033 Ω R = 0,02794 100 = 0,00027 Ω R = 0,02420 100 = 0,00024 Ω Universitas Sumatera Utara 49 R = 0,02143 100 = 0,00021 Ω R = 0,01917 100 = 0,00019 Ω R = 0,01728 100 = 0,00017 Ω R = 0,01553 100 = 0,00015 Ω Untuk menghitung nilai Impedansi Z F Filter Passive Single Tuned sebagai berikut: = + 2 − = 0,002313 + 2 × 3,14 150 × 0,0000466068 − 1 2 × 3,14 150 × 8,70465.10 | | = 0,00231392 + 1,175642018 | | = 1,174644295 Ω Dengan cara yang sama dapat dihitung: | | = 0,658559567 Ω | | = 0,420228469 Ω | | = 0,274816141 Ω | | = 0,171641619 Ω Universitas Sumatera Utara 50 | | = 0,091217091 Ω | | = 0,024504205 Ω | | = 0,033648671 Ω | | = 0,085523631 Ω | | = 0,133119371 Ω | | = 0,177532541 Ω Hasil perhitungan impedansi frekuensi dapat dilihat pada Gambar 3.3 Grafik impedansi frekuensi berikut ini. Gambar 3.3 Grafik Impedansi Frekuensi Harmonisa 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 5 10 15 20 25 Impedansi Filter Pasif Single Tuned Orde Harmonisa Im p e d a n si O h m Impedansi Orde -5 Vs Harmonisa Universitas Sumatera Utara 51 Gambar 3.3 merupakan Grafik impedansi frekuensi berdasarkan harmonisa arus pada penelitian ini. Berdasarkan bentuk gambar kurva memperlihatkan pada harmonisa arus urutan 15 impedansi frekuensi merupakan nilai terkecil yaitu 0,024504205 Ω. Apabila diamatin untuk harmonisa arus setelah urutan 15 memperlihatkan nilai impedansi frekuensi kembali naik.

3.8 Simulasi Sebelum Menggunakan Filter