Harmonisa Pada Beban Non Linier

15 Besar Individual Harmonic Distorsion IHD untuk tegangan dan arus dapat dilihat pada Persamaan 2.5 dan 2.6. = √ √ = …………………………. 2.5 = √ √ = …………………………. 2.6

2.2.1 Harmonisa Pada Beban Non Linier

Beban non linier memberikan bentuk gelombang keluaran arus yang tidak sebanding dengan tegangan dasar, sehingga gelombang arus maupun tegangan tidak sama dengan gelombang masukannya, hal ini dapat dilihat pada Gambar 2.4. Gambar 2.4 Arus Magnetisasi Non Linier Saturasi pada Saat Transformator Bekerja Universitas Sumatera Utara 16 Harmonisa diproduksi oleh beberapa beban non linier atau alat yang mengbakibatkan arus tidak sinusoidal. Untuk menentukan besar Total Harmonic Distortion THD dari perumusan analisa deret Fourier untuk tegangan dan arus dalam fungsi waktu yaitu pada Persamaan 2.7 [16]. ft = + ∑ cos ℎ + sin ℎ .….…….….2.7 Dimana: h : Orde harmonisa : , frekuensi radial komponen fundamental : ∫ dan merupakan koefisien dari deret Fourier dengan Persamaan 2.8 dan 2.9. = ∫ cos ℎ t dt ……….……..…….2.8 = ∫ sin ℎ t dt .……………………2.9 Karena arus berbentuk gelombang bolak-balik yang simetris, maka gelombang tersebut memiliki fungsi ganjil, maka gelombang tersebut memilikki fungsi ganjil jika f t = - f -t, maka fungsi f t memiliki koefisien Persamaan 2.10 dan 2.11. = 1 ………………………..…………….………..2.10 Universitas Sumatera Utara 17 = ∫ sin ℎ …...……….……….2.11 Sehingga deret Fourier dapat dituliskan pada Persamaan 2.12. ft = + sin t + +…+ sin ℎ t + ………..2.12 Dimana: : komponen DC : nilai maksimum dari komponen fundamental : nilai maksimum dari komponen harmonisa orde-h : sudut agular komponem fundamental : konstanta = 3,14 Sedangkan analisa deret Fourier untuk tegangan dan arus dalam fungsi waktu dengan Persamaan 2.13 dan 2.14 sebagai berikut: vt = + ∑ cos ∅ …….…………....2.13 Dimana: : komponen DC dari gelombang tegangan Volt ∅ : sudut phasa komponen harmonic ke-n : nilai rms harmonic tegangan dari komponen ke-n it = + ∑ cos n + ……….………….2.14 Dimana: : arus DC Ampere Universitas Sumatera Utara 18 Tegangan dan arus rms dari gelombang sinusoidal yaitu nilai puncak gelombang dibagi √2 dan secara deret Fourier untuk tegangan dan arus pada Persamaan 2.15 dan 2.16. vt = + ∑ √2 Sin t + …………..2.15 it = + ∑ √2 Sin t + ……………..2.16 Bagian DC dan biasanya diabaikan untuk menyederhanakan perhitungan, sedangkan dan adalah nilai RMS untuk harmonisa orde ke-n pada masing-masing tegangan dan arus, maka nilai RMS dalam satu periode bentuk gelombang sinusoidal murni dengan periode T didefenisikan pada Persamaan 2.17: Vt = sin …………........……………..2.17 Nilai RMS tegangan pada Persamaan 2.18: = ∫ [ ] …………………...2.18 Dengan memasukkan Persamaan 2.17 ke dalam Persamaan 2.18, maka nilai RMS tegangan pada Persamaan 2.19. = = √ ………….…………….2.19 Universitas Sumatera Utara 19 Dengan cara yang sama diperoleh nilai RMS untuk arus pada Persamaan 2.20. It = sin ………….………………2.20 Nilai RMS arus I RMS pada Persamaan 2.21. = ..……………….…………….2.21 Sehingga di dapat Persamaan 2.22. = √ ……………..………..…………2.22 Dimana dan harga maksimum dari gelombang sinusoidal.

2.2.2 Batasan Standard Harmonisa IEEE 519-1992