43
Abdul Wadud, 2012 Pembelajaran Dengan Model PBL Berbantuan Web Untuk Meningkatkan Kemampuan Memecahkan
Masalah Dan Berpikir Kreatif Siswa Tentang Lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
2-tailed ½ 0,025 maka H
diterima, sedangkan jika nilai Sig. 2- tailed ˂ ½
0,025 maka H ditolak.
Apabila data salah satu atau kedua kelas tidak normal maka dilanjutkan uji statistik non-parametrik dengan uji Mann Whitney U pada software SPSS 16.
Cara mengetahui ditolak atau diterimanya H pada uji Mann Whitney U adalah
dengan memperhatikan nilai Asymp. Sig 2-tailed. Jika Asymp. Sig 2-tailed
½ 0,025 maka H
diterima, sedangkan jika Asymp. Sig 2- tailed ˂ ½
0,025 maka H ditolak Trihendradi, 2008.
2. Analisis Data Kuesioner Siswa
Data yang diperoleh dari hasil pengisian kuesioner diolah dengan cara persentase, yaitu:
Indeks = ruhSiswa
JumlahSelu aMenjawab
JumlahSisw x 100
Selanjutnya persentase kuesioner tersebut diinterpretasikan dengan menggunakan kategori pada Tabel 3.7 berikut ini.
Tabel 3.11. Interpretasi Data Kuesioner
Persentase Tafsiran Kualitatif
Tidak Ada 1 - 25
Sebagian Kecil 26 - 49
Hampir Setengahnya 50
Setengahnya 51 - 75
Sebagian Besar 76 - 99
Pada Umumnya 100
Seluruhnya
Koentjoroningrat, 1997
44
Abdul Wadud, 2012 Pembelajaran Dengan Model PBL Berbantuan Web Untuk Meningkatkan Kemampuan Memecahkan
Masalah Dan Berpikir Kreatif Siswa Tentang Lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Bagan Alur Penelitian
Studi Pendahuluan
Judgement , Uji Coba, Revisi
Tes Awal Pembelajaran PBL berbantuan web pada kelas
eksperimen Pembelajaran PBL secara konvensional pada kelas
kontrol
Tes Akhir Posttest
Memberikan angket kepada siswa kelas eksperimen
Pengolahan dan Analisis
Data Penyusunan Instrumen:
1. Soal tes berpikir kreatif
2. Soal tes kemampuan memecahkan masalah
3. Kuesioner
Studi Literatur: Model Pembelajaran Berbasis Masalah berbantuan web, kemampuan memecahkan masalah dan berpikir kreatif siswa
Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Perumusan Masalah
Kesimpulan Pertemuan 1: Menjelaskan cara mengakses web
Pertemuan 2: pembelajaran dengan model PBL berbantuan web.
Pertemuan 1: pembelajaran materi lingkungan di kelas.
Pertemuan 2: pembelajaran dengan model PBL secara konvensional di kelas
Pertemuan 3: melaporkan hasil investigasi kelompok dan tes akhir
Pertemuan 3: melaporkan hasil investigasi kelompok dan tes akhir
68
Abdul Wadud, 2012 Pembelajaran Dengan Model PBL Berbantuan Web Untuk Meningkatkan Kemampuan Memecahkan
Masalah Dan Berpikir Kreatif Siswa Tentang Lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Peningkatan kemampuan siswa memecahkan masalah pada konsep lingkungan yang mendapatkan pembelajaran model PBL berbantuan web secara
signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran model PBL secara konvensional. Hasil ini kemungkinan disebabkan
karena pembelajaran PBL berbantuan web memudahkan siswa dalam mencari dan menggunakan informasi untuk memecahkan masalah jika dibandingkan dengan
pembelajaran model PBL secara konvensional. Peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa pada konsep lingkungan
yang mendapatkan pembelajaran model PBL berbantuan web secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran model
PBL secara konvensional. Hasil ini kemungkinan disebabkan karena pembelajaran berbantuan web menyediakan beragam informasi yang mudah diakses oleh siswa
sehingga mampu melatih kemampuan berpikir kreatif siswa lebih baik dibandingkan pembelajaran PBL secara konvensional.
Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memberikan respon positif terhadap pembelajaran melalui web. Respon tersebut
diantaranya adalah siswa sangat tertarik belajar melalui web, dan pembelajaran melalui web memiliki banyak keuntungan yaitu dapat meningkatkan motivasi