Uji Hipotesis dengan Uji Signifikansi

Restu Fauziah, 2013 Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Mata Pelajaran Produktif Program Studi Adminstrasi Perkantoran Pada Sekolah Menengah Kejuruan SMK Se-Kota Sukabumi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sementara untuk mengetahui tingkat hubungan koefisien korelasi antara variabel X Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Y Kinerja Guru. Maka dapat digunakan pedoman interpretasi koefisien korelasi seperti yang dituangkan dalam tabel 3.11: Tabel 3. 11 Pedoman Interprestasi Korelasi Besarnya nilai r Interpretasi Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Antara 0,600 sampai dengan 0,799 Antara 0,400 sampai dengan 0,599 Antara 0,200 sampai dengan 0,399 Antara 0,000 sampai dengan 0,199 Sangat Kuat Kuat SedangCukup Kuat Rendah Sangat Rendah Sumber : Sugiyono 2010:231 Untuk menentukan besarnya sumbangan variabel X terhadap variabel Y, dapat digunakan rumus koefisien determinasi atau koefisien penentu. Koefisien determinasi adalah kuadrat koefisien korelasi. Koefisien determinasi digunakan untuk untuk menghitung besarnya pengaruh Kompetensi Kepala Sekolah variabel X terhadap Kinerja Guru variabel Y. Koefisien determinasi dihitung dengan rumus: KD = r 2 x 100 Riduwan dan Sunarto, 2010:224 dimana: KD = Koefisien Determinasi r = Koefisien korelasi

c. Uji Hipotesis dengan Uji Signifikansi

Sebagai langkah terakhir dari analisis data adalah teknik pengujian hipotesis. Dengan uji signifikan menurut metode statistik. Restu Fauziah, 2013 Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Mata Pelajaran Produktif Program Studi Adminstrasi Perkantoran Pada Sekolah Menengah Kejuruan SMK Se-Kota Sukabumi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Uji signifikan dilakukan karena subjek yang diteliti adalah sampel bukan populasi. Pada penelitian ini sampel digunakan yang digunakan adalah sampel jenuh yaitu populasi, tujuan peneliti tetap melukukan uji signifikan pada parameter penelitian yaitu koefisien koralasi dengan alasan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui tidak satabilnya parameter semakin tinggi nilai F menunjukan parameter semakin stabil 2. Jika signifikan maka penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk peneliti lain yang mengambil tema yang sama tahun dan tempat yang berbeda. Rumus yang digunakan penulis untuk menguji hipotesis yaitu signifikasi uji F. Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut: Menentukan nilai uji F melalui: 1 Menentukan jumlah kuadrat regresi dengan rumus: 2 Menentukan jumlah kuadrat residu dengan rumus: dimana: K = banyaknya variabel bebas 4 Menentukan nilai kritis α atau nilai tabel F dengan derajat kebebasan untuk db 1 = k dan db 2 = n – k - 1 Restu Fauziah, 2013 Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Mata Pelajaran Produktif Program Studi Adminstrasi Perkantoran Pada Sekolah Menengah Kejuruan SMK Se-Kota Sukabumi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5 Membandingkan nilai uji F terhadap nilai tabel F dengan kriteria pegujian: Jika nilai uji F nilai tabel F, maka tolak H 0, dan H 1 diterima. Jika nilai uji F ≤ nilai tabel F, maka terima H 0, dan H 1 ditolak. Secara statistik, hipotesis yang akan diuji dalam rangka pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis sebagai berikut: Tidak ada tingkat pengaruh tingkat kepemimpinan kepala sekolah variabel X terhadap kinerja guru mata pelajaran produktif variabel Y program studi administrasi perkantoran. :Ada pengaruh kepemimpinan kepala sekolah variabel X terhadap kinerja guru mata pelajaran produktif variabel Y program studi administrasi perkantoran.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada guru mata pelajaran produktif administrasi perkatoran se-Kota Sukabumi untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Gambaran kepemimpinan kepala sekolah pada sekolah menengah kejuruan SMK di Kota Sukabumi yang ditunjukkan oleh hasil penelitian didapat bahwa kepemimpinan kepala sekolah yang terdiri dari indikator, 1 Mengelola perubahan dan pengambangan sekolah 2 Menciptakan budaya dan iklim sekolah yang baik 3 Pelaksanaan monitoring evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegitan sekolah dan tindak lanjutnya 4 Memanfaatan kemajuan teknologi informasi 5 Menyusun perencanaan sekolah untuk berbagai tingkatan. 6 Memimpin sekolah dalam rangka pendayagunaan SDM secara optimal 7 Mengelola hubungan sekolah dan masyarakat. terletak pada daerah kontimun tinggi. Berdasarkan hasil pengolahan data dan pembahasannya, maka kesimpulan yang dapat dirumuskan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Gambaran tingkat kepemimpinan kepala sekolah pada sekolah menengah kejuruan SMK se-Kota Sukabumi sebagaimana dipersepsi oleh para guru yang menjadi responden terpusat pada jawaban tinggi dalam artian mempunyai pengaruh yang tinggi terhadap kepemimpinan. Berikut adalah